Tokoh Papua Dukung Kedamaian Papua Pada Momentum HUT RI ke-80

Papua – Pada momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, sejumlah tokoh Papua menyerukan pentingnya menjaga perdamaian dan persatuan di Tanah Papua. Mereka menegaskan bahwa momentum bersejarah ini harus menjadi titik balik bagi seluruh elemen masyarakat Papua untuk bersatu padu, mendukung pembangunan, dan meninggalkan konflik yang menghambat kesejahteraan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Barisan Merah Putih Republik Indonesia, Ali Kabiay mengatakan bahwa HUT RI ke-80 merupakan momentum penting seluruh masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama mencari solusi perkembangan bangsa.

“Saya Ali Kabiay Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Barisan Merah Putih Republik Indonesia, yang berkedudukan di Papua, Ketua DPD Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua, Ketua Pemuda Adat Saireri Nabire. Saya ingin mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-80. Ini tentunya merupakan momentum yang sangat luar biasa bagi kita semua sebagai warga negara untuk bagaimana kita selalu bersama-sama dengan pemerintah memberikan kontribusi mencari solusi, bagi perkembangan bangsa kita kedepannya,” ujar Ali Kabiay.

Menurut Ali Kabiay, Indonesia diharapkan menjadi negara yang maju pesat masyarakat di seluruh Indonesia menjadi sejahtera bermoral bermartabat.

“Yang terpenting saya sebagai warga negara Indonesia sebagai generasi muda Indonesia dan sebagai pemuda asli Papua, saya berharap teman-teman di luar sana, di luar negeri, teman-teman di seluruh Indonesia mari doakan dan dukung Tanah Papua menjadi daerah yang lebih damai lebih maju lebih indah dan selalu menjadi surga kecil yang jatuh ke bumi bagi seluruh masyarakat dan menjadi berkat untuk banyak orang, terima kasih. Dirgahayu Indonesia ke-80, Tuhan memberkati,” pungkas Ali Kabiay.

Ketua DPC Barisan Merah Putih Kabupaten Manokwari Selatan, Johni Saiba, SE, MM, juga turut mendukung Indonesia semakin maju pada HUT RI ke-80.

“Saya Johni Saiba, SE, MM, Ketua DPC Barisan Merah Putih Kabupaten Manokwari Selatan, mengucapkan Dirgahayu RI yang ke-80 Tahun, di dirgahayu ke 80 tahun dengan mengambil tema Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera untuk Indonesia Maju. Biarlah momen RI yang ke-80 Tahun ini Indonesia semakin maju rakyat sejahtera untuk menuju Indonesia Emas 2045, merdeka,” kata Johni Saiba.

Para Tokoh Papua tersebut juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, baik tokoh adat, tokoh agama, pemuda, maupun perempuan Papua, untuk turut serta menjaga kerukunan dan menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Momentum HUT RI ke-80 dinilai sebagai kesempatan emas untuk memperkuat dialog antara masyarakat dan pemerintah.

Tokoh Papua Apresiasi HUT RI ke-80 dan Dukung Papua Lebih Maju

Papua – Memasuki usia ke-80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, sejumlah tokoh Papua menyampaikan apresiasi serta harapan besar agar momentum ini menjadi pendorong percepatan pembangunan di tanah Papua. Bagi masyarakat Papua, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI bukan sekadar seremonial, melainkan refleksi atas perjalanan panjang bangsa sekaligus kesempatan untuk meneguhkan komitmen terhadap persatuan dan kemajuan bersama.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Barisan Merah Putih Republik Indonesia, Ali Kabiay mengatakan bahwa HUT RI ke-80 merupakan momentum penting seluruh masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama mencari solusi perkembangan bangsa.

“Saya Ali Kabiay Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Barisan Merah Putih Republik Indonesia, yang berkedudukan di Papua, Ketua DPD Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua, Ketua Pemuda Adat Saireri Nabire. Saya ingin mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-80. Ini tentunya merupakan momentum yang sangat luar biasa bagi kita semua sebagai warga negara untuk bagaimana kita selalu bersama-sama dengan pemerintah memberikan kontribusi mencari solusi, bagi perkembangan bangsa kita kedepannya,” ujar Ali Kabiay.

Menurut Ali Kabiay, Indonesia diharapkan menjadi negara yang maju pesat masyarakat di seluruh Indonesia menjadi sejahtera bermoral bermartabat.

“Yang terpenting saya sebagai warga negara Indonesia sebagai generasi muda Indonesia dan sebagai pemuda asli Papua, saya berharap teman-teman di luar sana, di luar negeri, teman-teman di seluruh Indonesia mari doakan dan dukung Tanah Papua menjadi daerah yang lebih damai lebih maju lebih indah dan selalu menjadi surga kecil yang jatuh ke bumi bagi seluruh masyarakat dan menjadi berkat untuk banyak orang, terima kasih. Dirgahayu Indonesia ke-80, Tuhan memberkati,” pungkas Ali Kabiay.

Ketua DPC Barisan Merah Putih Kabupaten Manokwari Selatan, Johni Saiba, SE, MM, juga turut mendukung Indonesia semakin maju pada HUT RI ke-80.

“Saya Johni Saiba, SE, MM, Ketua DPC Barisan Merah Putih Kabupaten Manokwari Selatan, mengucapkan Dirgahayu RI yang ke-80 Tahun, di dirgahayu ke 80 tahun dengan mengambil tema Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera untuk Indonesia Maju. Biarlah momen RI yang ke-80 Tahun ini Indonesia semakin maju rakyat sejahtera untuk menuju Indonesia Emas 2045, merdeka,” kata Johni Saiba.

Para Tokoh Papua tersebut juga mengajak semua elemen masyarakat Papua untuk terus menjaga kedamaian serta menolak segala bentuk kekerasan. Stabilitas keamanan dinilai menjadi fondasi utama keberhasilan pembangunan.

Peringatan HUT RI ke-80 tahun ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan Papua, baik dalam pembangunan ekonomi, sosial, maupun budaya. Dengan semangat persatuan, tokoh Papua tersebut menegaskan bahwa Papua akan semakin maju bersama Indonesia.

Dirgahayu ke-80 Republik Indonesia, Ali Kabiay: Bangsa Maju, Rakyat Bermartabat

Jakarta – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia disambut penuh optimisme oleh berbagai elemen masyarakat. Salah satunya datang dari Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Barisan Merah Putih Republik Indonesia (DPP BMP RI), Ali Kabiay, yang menekankan pentingnya menjadikan momentum ini sebagai pijakan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan bermartabat di kancah global.

Ali Kabiay mengungkapkan, delapan dekade kemerdekaan bukan sekadar perayaan simbolis, melainkan saat yang tepat bagi seluruh warga negara untuk memperkuat tekad bersama-sama dengan pemerintah mencari solusi bagi berbagai tantangan bangsa. Ia menegaskan bahwa pembangunan nasional tidak dapat hanya mengandalkan peran pemerintah, melainkan memerlukan kontribusi aktif seluruh masyarakat.

“Ini tentunya merupakan momentum yang sangat luar biasa bagi kita semua sebagai warga negara untuk bagaimana kita selalu bersama-sama dengan pemerintah memberikan kontribusi mencari solusi bagi perkembangan bangsa kita ke depannya. Tentunya Indonesia diharapkan menjadi negara yang maju dan pesat, serta masyarakat di seluruh Indonesia menjadi sejahtera, bermoral, dan bermartabat,” ujar Ali Kabiay.

Sebagai pemuda asli Papua, Ali Kabiay juga menaruh perhatian besar pada kemajuan tanah kelahirannya. Ia menyampaikan harapannya agar masyarakat Indonesia di manapun berada terus mendoakan dan mendukung Tanah Papua menjadi wilayah yang damai, maju, serta menjadi kebanggaan nasional.

“Saya sebagai warga negara Indonesia dan sebagai pemuda asli Papua, berharap teman-teman di luar sana, baik di luar negeri maupun di seluruh Indonesia ikut mendoakan dan mendukung Tanah Papua menjadi daerah yang lebih damai, lebih maju, lebih indah dan selalu menjadi surga kecil yang jatuh ke bumi bagi seluruh masyarakat dan menjadi berkat untuk banyak orang. Terima kasih Dirgahayu Indonesia ke-80, Tuhan memberkati,” tambahnya.

Dukungan serupa juga datang dari Johni Saiba, SE, MM, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Barisan Merah Putih Kabupaten Manokwari Selatan. Ia menegaskan bahwa peringatan HUT RI ke-80 harus menjadi momentum memperkuat komitmen menuju Indonesia Emas 2045.

“Biarlah momen RI yang ke-80 Tahun ini Indonesia semakin maju, rakyat sejahtera untuk menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Harapan yang disampaikan Ali Kabiay dan Johni Saiba selaras dengan semangat pemerintah yang saat ini tengah fokus mempercepat transformasi menuju negara maju. Berbagai program strategis nasional, mulai dari pembangunan infrastruktur, penguatan sumber daya manusia, transformasi ekonomi berbasis digital, hingga penguatan kemandirian energi dan pangan, menjadi landasan penting bagi terwujudnya Indonesia yang berdaya saing.

Peringatan HUT RI ke-80 menjadi refleksi perjalanan panjang bangsa dalam menjaga persatuan sekaligus menatap masa depan dengan penuh keyakinan. Harapan yang disampaikan tokoh-tokoh Barisan Merah Putih menggambarkan semangat nasionalisme yang terus hidup di tengah masyarakat. Dengan kolaborasi erat antara pemerintah dan seluruh rakyat, Indonesia diyakini mampu melangkah lebih kokoh menuju cita-cita besar sebagai bangsa maju dengan rakyat yang sejahtera, bermoral, dan bermartabat.

Ali Kabiay Sambut HUT ke-80 RI dengan Harapan Indonesia Sejahtera dan Berdaya Saing Global

Jakarta – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia menjadi momentum penting bagi seluruh masyarakat untuk meneguhkan kembali semangat persatuan, kebersamaan, dan optimisme menuju masa depan bangsa yang lebih maju. Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Barisan Merah Putih Republik Indonesia (DPP BMP RI), Ali Kabiay, menyampaikan ucapan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-80 dengan penuh harapan agar Indonesia terus tumbuh sebagai negara yang pesat dan bermartabat.

Ali Kabiay menegaskan bahwa momentum delapan dekade kemerdekaan adalah saat yang tepat bagi seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama mendukung pemerintah dalam mencari solusi terhadap berbagai tantangan pembangunan nasional. Menurutnya, keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung program-program pemerintah akan mempercepat terwujudnya cita-cita bangsa yang maju dan sejahtera.

“Ini tentunya merupakan momentum yang sangat luar biasa bagi kita semua sebagai warga negara untuk bagaimana kita selalu bersama-sama dengan pemerintah memberikan kontribusi mencari solusi, bagi perkembangan bangsa kita ke depannya. Tentunya Indonesia diharapkan menjadi negara yang maju dan pesat, serta masyarakat di seluruh Indonesia menjadi sejahtera, bermoral, dan bermartabat,” ungkap Ali Kabiay.

Sebagai putra asli Papua, Ali Kabiay juga memberikan perhatian khusus bagi kemajuan tanah kelahirannya. Ia berharap seluruh masyarakat, baik yang berada di Indonesia maupun di luar negeri, turut mendoakan dan mendukung Papua agar semakin damai, maju, serta menjadi daerah yang mampu memberikan kebanggaan bagi bangsa Indonesia.

Sebagai putra asli Papua, Ali Kabiay juga memberikan perhatian khusus bagi kemajuan tanah kelahirannya. Ia berharap seluruh masyarakat, baik yang berada di Indonesia maupun di luar negeri, turut mendoakan dan mendukung Papua agar semakin damai, maju, serta menjadi daerah yang mampu memberikan kebanggaan bagi bangsa Indonesia.

Sementara itu, Johni Saiba, SE, MM, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Barisan Merah Putih Kabupaten Manokwari Selatan, juga turut menyampaikan harapan serupa dalam momentum bersejarah ini. Ia menekankan bahwa peringatan HUT RI ke-80 harus menjadi titik tolak untuk memperkuat komitmen menuju Indonesia Emas 2045.

“Biarlah momen RI yang ke-80 Tahun ini Indonesia semakin maju, rakyat sejahtera, untuk menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Dukungan dan doa dari para tokoh masyarakat serta organisasi kemasyarakatan seperti Barisan Merah Putih diharapkan dapat memperkokoh semangat nasionalisme di tengah berbagai dinamika global. Pemerintah saat ini telah menyiapkan berbagai program strategis, mulai dari penguatan sumber daya manusia, transformasi ekonomi digital, hingga pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang akan menjadi fondasi kokoh bagi Indonesia di masa depan.

Dengan semangat gotong royong yang diwariskan para pendiri bangsa, peringatan HUT RI ke-80 menjadi pengingat bahwa cita-cita Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera hanya dapat dicapai melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Harapan yang disampaikan Ali Kabiay dan Johni Saiba mencerminkan tekad kuat masyarakat Papua, sekaligus menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa menuju Indonesia Emas 2045 yang berdaulat, adil, dan makmur.

HUT ke-80 RI, Spirit Kebersamaan untuk Papua yang Aman, Damai, dan Sejahtera

Jayapura – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat kebersamaan dalam menjaga keutuhan bangsa. Tahun emas kemerdekaan ini diharapkan dapat menjadi titik balik bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersatu membangun Papua yang aman, damai, dan sejahtera.

Ketua Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua atau Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Barisan Merah Putih Republik Indonesia, Ali Kabiay mengatakan dalam memperingati HUT ke-80 RI, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat Papua untuk mendukung pemerintah dalam menciptakan Papua yang damai dan sejahtera.

“Saya sebagai warga negara Indonesia sebagai generasi muda Indonesia dan sebagai pemuda asli Papua, saya berharap teman-teman di luar sana, di luar negeri, teman-teman di seluruh Indonesia mari doakan dan dukung Tanah Papua menjadi daerah yang lebih damai lebih maju lebih indah,” ujarnya.

Ali Kabiay juga mengajak, dalam momentum 80 Tahun kemerdekaan ini sebagai warga negara harus bersatu dan mendukung pemerintah dalam membangun bangsa serta menciptakan kesejahteraan untuk masyarakatnya.

“Dalam peringatan HUT ke-80 RI ini merupakan momentum yang sangat luar biasa bagi kita semua sebagai warga negara untuk bagaimana kita selalu bersama-sama dengan pemerintah memberikan kontribusi mencari solusi, bagi perkembangan bangsa kita kedepannya,” lanjut Ali.

Dalam semangat peringatan kemerdekaan, seluruh elemen bangsa diajak untuk terus menumbuhkan toleransi, mempererat solidaritas, dan menguatkan komitmen persaudaraan. Kebersamaan yang terjalin tidak hanya memperkokoh keutuhan NKRI, tetapi juga menjadi jalan menuju Papua yang lebih maju dan sejahtera.

“Tentunya Indonesia diharapkan menjadi negara yang maju pesat masyarakat di seluruh Indonesia menjadi sejahtera bermoral bermartabat,” ujar Ali.

Sementara itu, Ketua DPC Barisan Merah Putih Kabupaten Manokwari Selatan, Johni Saiba mengatakan HUT ke-80 RI menjadi momentum untuk Indonesia semakin maju, sejahtera untuk menuju Indonesia Emas 2045.

“Dengan mengambil tema Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera untuk Indonesia Maju. Biarlah momen HUT Kemerdekaan RI yang ke-80 Tahun ini Indonesia semakin maju rakyat sejahtera untuk menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Johni.

Dengan spirit kebersamaan di usia ke-80 tahun kemerdekaan, Indonesia menegaskan tekad untuk menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Ali Kabiay: Momentum 80 Tahun Kemerdekaan RI, Saatnya Bersatu Wujudkan Papua Damai

Jayapura – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia menjadi momen berharga untuk memperkuat persatuan nasional dan mewujudkan Papua yang damai, aman, dan sejahtera. Peringatan HUT ke-80 kemerdekaan ini bukan hanya sekadar selebrasi, melainkan juga panggilan moral bagi seluruh anak bangsa untuk bersama-sama menjaga persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ketua Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua atau Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Barisan Merah Putih Republik Indonesia, Ali Kabiay mengatakan dalam memperingati HUT ke-80 RI, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat Papua untuk mendukung program pemerintah dalam membangun bangsa.

“Saya ingin mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-80. Ini tentunya merupakan momentum yang sangat luar biasa bagi kita semua sebagai warga negara untuk bagaimana kita selalu bersama-sama dengan pemerintah memberikan kontribusi mencari solusi, bagi perkembangan bangsa kita kedepannya,” kata Ali.

Sebagai pemuda asli Papua, ia juga mengajak masyarakat untuk mewujudkan Papua yang damai dan lebih maju untuk kedepannya.

“Saya sebagai warga negara Indonesia sebagai generasi muda Indonesia dan sebagai pemuda asli Papua, saya berharap teman-teman di luar sana, di luar negeri, teman-teman di seluruh Indonesia mari doakan dan dukung Tanah Papua menjadi daerah yang lebih damai lebih maju lebih indah,” ujarnya.

Ali berharap dengan HUT ke-80 RI ini Indonesia mampu menjadi negara yang maju dan masyarakatnya lebih sejahtera.

“Tentunya Indonesia diharapkan menjadi negara yang maju pesat masyarakat di seluruh Indonesia menjadi sejahtera bermoral bermartabat,” ujar Ali.

Momentum HUT ke-80 RI menjadi pengingat bahwa persatuan adalah kekuatan terbesar bangsa Indonesia. Seluruh pihak diharapkan dapat bersama-sama menjaga stabilitas, memperkuat toleransi, serta menumbuhkan semangat kebersamaan. Dengan demikian, cita-cita Papua yang damai, sejahtera, dan berkeadilan dapat terwujud sebagai bagian integral dari Indonesia Emas 2045.

Pemerintah Perkuat Efektivitas Penindakan Korupsi

Oleh: Muhammad Daffa Darmawan

Pemerintah pusat terus menguatkan langkah strategis melalui peluncuran 15 Aksi Pencegahan Korupsi untuk periode 2025–2026. Program ini menitikberatkan pada digitalisasi administrasi, penguatan tata kelola, dan sinergi antar lembaga. Kebijakan tersebut mendapat dukungan nyata dari pemerintah daerah di berbagai provinsi yang secara proaktif menerapkan instrumen pengawasan antikorupsi.

Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Hasnuryadi Sulaiman, menyampaikan dalam rapat koordinasi virtual bersama KPK RI bahwa Pemerintah Provinsi Kalsel berkomitmen penuh dalam menjalankan arahan KPK. Ia menegaskan bahwa setiap masukan akan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Ia juga menyatakan bahwa upaya pencegahan korupsi harus menjadi bagian dari budaya kerja di seluruh jajaran pemerintahan, bukan sekadar formalitas. Rapat koordinasi tersebut diikuti oleh seluruh Kepala SKPD, sekretaris, serta pejabat teknis yang terkait dengan perencanaan dan penganggaran.

Hal serupa, Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A. Paliwang, menyampaikan dalam rapat koordinasi pencegahan korupsi yang digelar di Jakarta, bahwa seluruh kepala perangkat daerah diminta untuk segera memenuhi indikator MCSP sesuai target KPK sebesar 78% untuk triwulan III dan IV tahun 2025. Ia menegaskan bahwa Indeks Pencegahan Korupsi Pemerintah Provinsi Kaltara pada tahun sebelumnya masih berada di angka 66%, sehingga percepatan langkah sangat diperlukan. Instrumen seperti MCSP dan Survei Penilaian Integritas (SPI) menjadi bagian utama dalam memperkuat sistem antikorupsi di wilayah tersebut.

Kebijakan nasional yang dijalankan oleh pemerintah melalui 15 aksi pencegahan korupsi menitikberatkan pada integrasi digital, auditabilitas, dan transparansi. Pelaksanaan platform seperti SPBE, Krisna, Sakti, MCSP, dan SIPD menjadi sarana praktis untuk memastikan setiap tahapan penganggaran dan pelayanan tercatat dengan rapi. Pemerintah daerah seperti Kalimantan Utara telah mengadopsi MCSP sebagai instrumen evaluasi triwulanan, sedangkan Kalimantan Selatan memastikan koordinasi aktif dengan KPK guna mendukung pelaksanaan yang konsisten.

Optimalisasi digital ini membangun sistem audit internal yang memungkinkan deteksi dini terhadap potensi penyimpangan. Evaluasi dilakukan secara berkala setiap tiga bulan, dan pelaporan pencapaian disampaikan kepada presiden setiap enam bulan sebagai bagian dari mekanisme pengukuran keberhasilan program. Transparansi dalam proses pengadaan, pengelolaan anggaran, hingga pelayanan publik tidak hanya menjadi slogan, tetapi diwujudkan dalam pelaksanaan operasional yang nyata. Dengan demikian, reformasi birokrasi bukan hanya dipandang sebagai modernisasi, melainkan sebagai langkah strategis untuk mencegah korupsi secara sistemik.

Sinergi antara pemerintah provinsi dan KPK dirancang untuk memperkuat koordinasi pelaksanaan Stranas-PK. Rakor yang diikuti oleh berbagai kepala daerah membuktikan semangat kolaborasi. Provinsi seperti Babel, Lampung, serta DKI Jakarta terlibat aktif dalam forum koordinasi dengan KPK, memperkuat komitmen tata kelola bersih.

Provinsi seperti Kaltara dan Kalsel mengambil langkah lanjutan dengan menerapkan indikator teknis dan budaya integritas di internal ASN dan lingkungan birokrasi. Dukungan penuh dari tokoh setingkat gubernur atau wakil gubernur memperlihatkan bahwa pencegahan korupsi menjadi agenda nasional yang juga diimplementasikan oleh pemimpin daerah.

Chairman dan Pemimpin Redaksi Forbes Media, Steve Forbes, memberikan apresiasi tinggi terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto saat kunjungannya ke Istana Merdeka. Forbes menilai bahwa langkah strategis Presiden, termasuk reformasi ekonomi, deregulasi, dan penguatan sektor strategis, telah membentuk fondasi yang kuat bagi Indonesia untuk menjadi kekuatan global. Ia juga memuji upaya pemerintah dalam pemberantasan korupsi yang dinilai penting untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif dan efisien. Sebagai pengakuan atas keberhasilan tersebut, Steve Forbes mengundang Presiden menjadi pembicara utama dalam Forbes CEO Global Forum yang akan digelar pada Oktober 2025, yang akan dihadiri oleh lebih dari 400 CEO dan pemimpin bisnis dunia.

Transformasi digital yang dijalankan oleh pemerintah diyakini mampu mengatasi peluang terjadinya praktik korupsi. Setiap proses administrasi, mulai dari perencanaan hingga pengesahan anggaran, kini memiliki jejak audit yang jelas. Indikator seperti MCSP, SPI, serta transparansi layanan publik membuka kesempatan bagi pengawasan oleh masyarakat dan lembaga independen.

Dengan keterlibatan berbagai pihak, kebijakan ini diharapkan dapat berjalan secara sistematis, akuntabel, dan memberikan dampak jangka panjang bagi budaya antikorupsi. Evaluasi berkala, penguatan integritas Aparatur Sipil Negara (ASN), serta sinergi antar seluruh elemen pemerintah di pusat maupun daerah menjadi dasar bagi tata kelola publik yang bersih, efektif, dan mendapat kepercayaan masyarakat.

Kebijakan baru pemerintah dalam penindakan korupsi patut mendapat apresiasi karena tidak hanya bersifat normatif, tetapi juga diwujudkan secara nyata oleh pemerintah daerah di berbagai provinsi. Upaya digitalisasi administrasi dan penguatan budaya integritas di kalangan ASN menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan sistem pemerintahan yang modern dan bersih.

Penerapan indikator teknis seperti MCSP semakin memperjelas arah strategis yang terukur dalam pemberantasan korupsi. Sinergi yang kuat antara pemerintah, KPK, dan pemerintah daerah menjadi bukti nyata komitmen bersama yang tulus untuk membangun negeri yang lebih baik, berkeadilan, dan bebas dari praktik korupsi. Dengan langkah-langkah progresif tersebut, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin meningkat, sekaligus membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

)* Penulis merupakan Pengamat Sosial

Pemerintah Tegas Lawan Korupsi demi Kesejahteraan Masyarakat

Oleh : Jaka Prawira )*

Upaya pemerintah memberantas korupsi bukan sekadar menegakkan hukum, tetapi juga menyelamatkan kesejahteraan rakyat, terutama masyarakat bawah. Dampak praktik korupsi terasa paling berat bagi mereka yang hidup pas-pasan, karena setiap sumber daya yang diselewengkan menjadi hak rakyat yang hilang.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa negara tidak akan ragu membongkar kasus-kasus korupsi besar. Dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2025, ia menegaskan bahwa kekayaan alam Indonesia, mulai dari bumi hingga air, harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir pihak. Bersama TNI dan Polri, pemerintah memastikan bahwa pengelolaan sumber daya negara dikembalikan kepada rakyat dan dipergunakan untuk kesejahteraan publik.

Presiden menyoroti praktik ilegal di sektor perkebunan kelapa sawit, di mana banyak lahan berada di hutan lindung tanpa dilaporkan luasannya. Bahkan, ada pelaku usaha yang menolak panggilan resmi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sebagai tindak lanjut, pemerintah telah menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 2025 tentang Penertiban Kawasan Hutan, sehingga hingga kini sudah menguasai kembali 3,1 juta hektare lahan sawit yang bermasalah. Tindakan tegas ini tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga melindungi hak rakyat yang selama ini dirugikan oleh praktik ilegal tersebut.

Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengapresiasi langkah pemerintah dalam pemberantasan korupsi. Menurut Muzani, upaya ini menjadi fondasi penting bagi keberlangsungan demokrasi, kemerdekaan, dan masa depan bangsa. Ia menekankan bahwa pemberantasan korupsi juga menyelamatkan masyarakat bawah, yang selama ini menanggung dampak paling berat dari praktik korupsi, mulai dari layanan publik yang terbengkalai hingga infrastruktur yang tidak sesuai kebutuhan rakyat.

Sejatinya, korupsi menyasar hak rakyat kecil. Dana yang seharusnya digunakan untuk membiayai pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur, sering tersedot ke kantong oknum tidak bertanggung jawab. Dalam enam bulan pertama pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran, empat kasus besar yang menjadi sorotan publik ditangani, yaitu dugaan korupsi di Pertamina, program MINYAKITA, Bank BJB, dan PT ANTAM. Penanganan kasus-kasus ini menunjukkan keseriusan pemerintah menindak praktik yang langsung merugikan masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada layanan publik.

Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti, Albert Aries, menekankan bahwa keberhasilan pemberantasan korupsi sangat tergantung pada sistem hukum yang kredibel dan profesional. Ia menilai, penegakan hukum yang objektif dan adil akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat, pelaku usaha, dan investor. Albert menambahkan bahwa sistem peradilan yang bersih akan mendorong iklim investasi yang sehat, yang pada gilirannya memberikan manfaat nyata bagi rakyat, termasuk yang berada di lapisan bawah masyarakat.

Albert juga mengapresiasi peran Kejaksaan Agung yang tegas dalam menindak kasus korupsi, serta dukungan pemerintah terhadap KPK dan Polri untuk meningkatkan pemberantasan dan pencegahan korupsi. Ia mendorong Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) Polri lebih proaktif dalam penindakan dan pemulihan aset negara, termasuk menindak tindak pidana pencucian uang hasil korupsi. Langkah-langkah ini, menurut Albert, penting agar masyarakat bawah merasakan dampak positif dari negara yang menegakkan hukum.

Dari sisi pemerintah daerah, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menegaskan dukungan penuh terhadap program pencegahan korupsi KPK. Ia menekankan bahwa integritas di setiap proses kerja pemerintah daerah sangat menentukan efektivitas layanan publik bagi rakyat. Berdasarkan Survei Penilaian Integritas (SPI), Kalimantan Barat mencatat skor 72,37, menempati posisi ketiga dari 12 provinsi dengan kategori biaya dan jumlah pegawai sedang. Ria menilai pencapaian ini lahir dari kerja keras seluruh pihak, dan berharap koordinasi lintas sektor dapat lebih optimal untuk meningkatkan layanan bagi masyarakat, khususnya mereka yang paling membutuhkan.

Dampak korupsi bagi masyarakat bawah sangat nyata. Layanan pendidikan yang terbengkalai, rumah sakit yang kekurangan obat, jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki, hingga proyek pembangunan yang mangkrak, semuanya merupakan konsekuensi dari praktik korupsi yang menguras anggaran publik. Dengan memberantas korupsi, pemerintah tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga menegakkan keadilan sosial.

Langkah nyata dari pemerintah pusat hingga daerah ini menjadi bukti bahwa pemberantasan korupsi terus menjadi prioritas. Kolaborasi antara lembaga penegak hukum dan pemerintah daerah menciptakan sistem pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan dapat dipercaya publik. Upaya ini juga menanamkan kesadaran bahwa setiap rupiah yang dikelola negara harus memberi manfaat langsung bagi rakyat, bukan diselewengkan untuk kepentingan pribadi.

Masyarakat, khususnya yang berada di lapisan bawah, perlu merasakan efek positif dari integritas pemerintahan. Dengan langkah-langkah nyata yang diambil pemerintah, layanan publik bisa lebih tepat sasaran, infrastruktur dibangun sesuai kebutuhan masyarakat, dan program kesejahteraan rakyat berjalan efektif.

Kini, momentum ini membuka kesempatan bagi semua elemen bangsa untuk mendukung upaya pemerintah. Dunia usaha, masyarakat sipil, dan akademisi berperan penting dalam mengawal implementasi kebijakan, memastikan setiap kebijakan fiskal dan pengelolaan sumber daya negara dijalankan secara adil.

Dengan komitmen, keberanian, dan sinergi seluruh elemen bangsa, Indonesia akan menapaki jalan pemerintahan yang bersih, adil, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Rakyat bawah yang selama ini menanggung dampak korupsi akan merasakan manfaat langsung, menjadikan Indonesia semakin kuat, demokratis, dan sejahtera.

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Baca Khatulistiwa Institute

Pemerintah Luncurkan Perumahan Subsidi Usai Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo

*) Oleh : Frizka Amanda

Pemerintah resmi meluncurkan program perumahan subsidi baru tak lama setelah Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraannya di hadapan DPR dan DPD. Peluncuran ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penyediaan hunian yang layak, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam pidatonya, Presiden menekankan pentingnya pemerataan pembangunan serta akses terhadap kebutuhan dasar, termasuk perumahan yang terjangkau dan memadai.

Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan jutaan keluarga yang hingga kini belum memiliki rumah sendiri. Dalam data terbaru yang dirilis Kementerian perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), backlog perumahan di Indonesia masih cukup tinggi, dengan jutaan kepala keluarga tinggal di tempat yang tidak layak atau masih menumpang. Pemerintah menyadari bahwa tanpa dukungan konkret, kepemilikan rumah akan tetap menjadi impian yang sulit dijangkau oleh sebagian besar masyarakat menengah ke bawah.

Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah mengatakan, program perumahan subsidi akan diluncurkan pada September mendatang. Program perumahan baru bisa dieksekusi setelah APBN 2026 sudah mulai mengakomodir seluruh program Presiden Prabowo Subianto.

Skema subsidi ini mencakup beberapa bentuk bantuan, mulai dari subsidi selisih bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR), bantuan uang muka, hingga keringanan biaya administrasi. Dengan dukungan ini, masyarakat bisa membeli rumah dengan cicilan yang ringan dan jangka waktu pembayaran yang panjang. Pemerintah juga bekerja sama dengan bank-bank pelaksana dan pengembang lokal untuk memastikan bahwa proses pengajuan dan pembangunan berjalan dengan cepat serta transparan.

Menariknya, lokasi-lokasi perumahan subsidi ini tersebar di berbagai wilayah strategis di luar kota besar, seperti di pinggiran Jabodetabek, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi. Pemerintah memastikan bahwa rumah-rumah ini dibangun dekat dengan fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas, tempat ibadah, dan akses transportasi umum. Hal ini bertujuan agar para penghuni tetap dapat menjalani kehidupan produktif meskipun tinggal di wilayah penyangga.

Menteri PKP. Maruarar Sirait  menyampaikan bahwa proyek perumahan subsidi akan dilakukan secara bertahap. Tidak hanya dari sisi pembangunan fisik, pemerintah juga akan melakukan pendampingan sosial bagi warga yang menempati rumah subsidi tersebut, termasuk pelatihan kewirausahaan kecil dan pembinaan komunitas warga. Langkah ini bertujuan agar kawasan hunian tersebut menjadi lingkungan yang mandiri dan harmonis.

Program ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Rektor UNPAR, Prof. Ir. Tri Basuki Joewono mengatakan masyarakat akan terbantu dengan program ini karena bisa mendapatkan rumah layak tanpa harus terbebani biaya tinggi. Langkah pemerintah ini menjadi bukti nyata bahwa sektor perumahan terus menjadi perhatian utama dalam pembangunan nasional. Melalui program subsidi ini, pemerintah berharap bisa mempersempit kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kehadiran rumah layak dan terjangkau bukan hanya soal tempat tinggal, tapi juga merupakan pondasi penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih stabil, sehat, dan produktif. Dalam jangka panjang, upaya ini diharapkan mampu memperkuat struktur sosial ekonomi Indonesia secara menyeluruh.

Peluncuran program perumahan subsidi ini bukan hanya bentuk tanggapan atas kebutuhan mendesak masyarakat, tetapi juga mencerminkan keseriusan pemerintah dalam membangun fondasi kehidupan yang lebih baik bagi seluruh rakyat. Dengan menyediakan akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau, pemerintah turut mengurangi beban hidup masyarakat serta membuka peluang bagi mereka untuk lebih fokus pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarganya. Rumah bukan hanya tempat tinggal, melainkan juga simbol keamanan dan masa depan.

Ke depan, kesuksesan program ini akan sangat ditentukan oleh sinergi antara pemerintah pusat, daerah, pengembang, serta masyarakat itu sendiri. Komitmen bersama untuk menjaga kualitas pembangunan, transparansi dalam distribusi bantuan, serta kepedulian terhadap lingkungan sosial akan menjadi kunci agar program ini benar-benar membawa perubahan nyata. Diharapkan, langkah ini bisa menjadi titik awal bagi transformasi jangka panjang dalam sistem perumahan nasional yang lebih inklusif dan berkeadilan.

Tak hanya memberikan manfaat langsung kepada penerima, program perumahan subsidi ini juga diperkirakan akan memberikan efek domino positif bagi sektor lain, seperti konstruksi, tenaga kerja, dan industri bahan bangunan lokal. Dengan meningkatnya aktivitas pembangunan, akan tercipta lapangan pekerjaan baru dan perputaran ekonomi di berbagai daerah. Ini menunjukkan bahwa investasi di sektor perumahan tak hanya berdampak pada individu, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara lebih luas dan merata.

Dengan segala peluang dan tantangannya, masyarakat diharapkan turut aktif mengawasi dan menjaga keberlangsungan program ini. Partisipasi publik, baik dalam bentuk masukan, pengawasan, maupun kepedulian sosial terhadap sesama, akan menjadi penopang utama keberhasilan kebijakan ini di lapangan. Pada akhirnya, program perumahan subsidi ini bukan hanya soal memiliki rumah, tetapi tentang membangun masa depan yang lebih adil dan inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia

*) Penulis merupakan mahasiswa Pascasarjana Universitas Darma Persada Jakarta

Kuota Rumah Subsidi untuk Kelompok Buruh Naik, Bagian dari Respon Pidato Presiden

Jakarta – Pemerintah kembali menunjukkan keberpihakan nyata kepada rakyat pekerja. Dalam respons cepat terhadap arahan Presiden Prabowo Subianto, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait resmi mengumumkan peningkatan kuota rumah subsidi untuk buruh menjadi 50.000 unit hingga akhir 2025. Kebijakan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan setiap buruh memiliki kesempatan tinggal di hunian yang layak dan terjangkau.

Pengumuman ini disampaikan pada konferensi pers bersama Menteri Ketenagakerjaan Yassierli di Jakarta. Maruarar, atau yang akrab disapa Ara, mengungkapkan bahwa lonjakan kuota ini lahir dari tingginya animo buruh terhadap program rumah subsidi. Awalnya, kuota hanya 20.000 unit, lalu naik menjadi 35.000 unit, namun tetap diserbu peminat. Atas masukan Menaker, angka itu langsung dinaikkan menjadi 50.000 unit tanpa ragu.

“Kami langsung menyetujui penambahan kuota ini karena ini untuk rakyat, terutama buruh yang menjadi tulang punggung pembangunan,” tegas Ara.

Langkah ini tidak hanya memenuhi kebutuhan tempat tinggal, tetapi juga menjadi instrumen strategis mengurangi backlog kepemilikan rumah yang pada 2024 masih mencapai 9 juta unit. Pemerintah menyadari bahwa kepemilikan rumah adalah hak mendasar setiap warga negara, dan program ini menjadi jawaban konkret.

Menaker Yassierli menekankan, pembangunan rumah subsidi juga menjadi penggerak ekonomi nasional. Dengan keterlibatan 183 sektor industri dari bahan bangunan hingga usaha kecil sekitar lokasi manfaatnya meluas, menghidupkan roda perekonomian di berbagai lapisan.

Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah menambahkan, program ini akan berjalan seiring target besar pemerintah: renovasi 2 juta rumah, membangun 1 juta hunian vertikal, dan memastikan penyaluran berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN) sesuai Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025. Skema off-taker yang digagas bersama Menteri BUMN Erick Thohir akan menjamin setiap unit terserap tanpa hambatan pemasaran, sehingga rakyat hanya perlu menunggu giliran sesuai antrean yang adil dan transparan.

Kenaikan kuota ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak sekadar berjanji, tetapi bekerja nyata. Dari pusat hingga daerah, semua bergerak demi memastikan buruh dan pekerja Indonesia dapat mewujudkan mimpi memiliki rumah sendiri. Ini adalah langkah bersejarah yang memperkuat keyakinan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, kesejahteraan rakyat benar-benar menjadi prioritas utama.