Satgas Pemberantasan Judol Gencar Blokir Rekening dan Lacak Aliran Dana

Oleh : Ratih Safira Utami )*

Judi online telah menjelma menjadi ancaman serius di tengah masyarakat Indonesia. Praktik haram tersebut tidak hanya merusak moral, tetapi juga menggerogoti perekonomian masyarakat, memicu kriminalitas, serta merusak tatanan sosial.

Menyikapi hal itu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan perang terhadap judi online dan memerintahkan jajarannya untuk mengambil langkah konkret dan terukur. Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online pun bergerak cepat, gencar memblokir rekening dan melacak aliran dana ilegal yang terkait dengan praktik perjudian daring itu.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) aktif mengusut tuntas kasus judi online. Di hadapan Presiden RI kedelapan dalam Apel Kasatwil di Akpol Semarang, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melaporkan capaian Korps Bhayangkara dalam memberantas judi online, narkoba, dan beberapa program yang mendapat atensi pemerintah pusat.

Jenderal Sigit memaparkan bahwa Polri bersama Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Polkam) serta instansi terkait lain bekerja dalam Desk Pemberantasan Judi Online sejak 4 November 2024 lalu.

Mereka telah mengungkap 789 kasus, menangkap 937 tersangka, dan menyita barang bukti senilai Rp 220 miliar. Selain itu, bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkom Digi), Polri menindak tegas situs-situs yang terlibat kejahatan judi online dengan melakukan takedown 32.322 situs judi. Laporan tersebut menunjukkan keseriusan aparat penegak hukum dalam memberantas praktik ilegal tersebut.

Menko Polkam Budi Gunawan sebelumnya menyampaikan bahwa judi online merupakan salah satu masalah krusial yang harus ditangani. Selain judi online, pemberantasan narkoba juga sama pentingnya.

Pemerintah bahkan menyatakan Indonesia dalam status darurat narkoba. Menko Polkam Budi Gunawan menyampaikan capaian pengungkapan 3.608 perkara narkoba dengan 3.965 tersangka dan barang bukti senilai Rp 2,88 triliun, yang berpotensi menyelamatkan lebih dari sepuluh juta jiwa dari penyalahgunaan narkoba. Data ini menunjukkan bahwa pemerintah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pemberantasan kejahatan yang merusak generasi muda.

Pemberantasan judi online tidak bisa hanya mengandalkan penegakan hukum. Kepala Negara menyadari betul bahwa masalah tersebut membutuhkan penanganan lintas sektoral. Hal tersebut disadari betul oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid yang menekankan pentingnya peran Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam upaya pemberantasan judi online.

Dalam pertemuan dengan Wakil Menteri BUMN dan para pemimpin perusahaan BUMN, Menkomdigi menyerukan langkah tegas berupa pemblokiran rekening bank yang terindikasi terlibat transaksi judi online.

Menurutnya, pemblokiran rekening bank memberikan efek jera yang signifikan bagi bandar judi online, berbeda dengan situs yang mudah dibuat ulang. Ia menjelaskan, pengurusan rekening yang diblokir jauh lebih sulit karena harus melalui pihak bank, dan hal itu menjadi salah satu kunci menekan angka transaksi judi online.

Menkomdigi Meutya Hafid berkomitmen untuk terus membuka kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BUMN, dalam memberantas judi online. Ia meminta agar ada sistem peringatan (alert system) dari bank ketika terjadi aktivitas atau transaksi yang tidak wajar.

Ia berharap Himbara dan BUMN lain memiliki komitmen kuat melindungi masyarakat dari ancaman judi online. Selain itu, Menkomdigi juga mendorong operator seluler seperti Telkomsel untuk memperbaiki tata kelola jumlah kepemilikan kartu SIM berdasarkan NIK melalui registrasi kartu SIM.

Langkah tersebut dinilai penting untuk meminimalisir penyalahgunaan kartu SIM untuk aktivitas ilegal, termasuk judi online. Sebelumnya, Menkomdigi telah menggelar pertemuan dengan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Dony Oskaria, pimpinan Telkom, Telkomsel, Bank BRI, Peruri, dan KCIC, didampingi Plt Direktur Jenderal Infrastruktur Digital dan Plt Direktur Jenderal Ekosistem Digital. Dengan kolaborasi lintas sektor tersebut, Menkomdigi optimistis langkah tegas itu akan mampu menekan dampak negatif perjudian online di masyarakat.

Pemimpin bangsa yang juga merupakan purnawirawan perwira tinggi militer Indonesia, Presiden RI Prabowo Subianto menyadari betul bahwa teknologi telah mengubah lanskap perjudian.

Akses yang semakin mudah melalui internet membuat judi online sulit diberantas hanya dengan cara konvensional. Pemblokiran situs, meski penting, bukan satu-satunya solusi. Oleh karena itu, pelacakan aliran dana ilegal menjadi krusial.

Dengan memutus rantai pasokan dana, perputaran uang dalam bisnis haram itu dapat ditekan secara signifikan. Langkah itu juga membantu mengidentifikasi jaringan bandar dan aktor intelektual di balik praktik judi online.

Upaya pemberantasan judi online membutuhkan pendekatan yang komprehensif. Penegakan hukum harus berjalan seiring dengan upaya pencegahan dan edukasi. Literasi digital penting untuk membentengi masyarakat dari iming-iming keuntungan sesaat yang ditawarkan judi online.

Peran keluarga dan masyarakat juga krusial dalam memberikan dukungan moral dan memfasilitasi pemulihan bagi korban yang terjerat. Presiden Prabowo berharap upaya pemberantasan judi online dapat memutus mata rantai kemiskinan baru dan melindungi generasi muda dari dampak negatif perjudian daring tersebut.

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute

Ekspor Produk Kerajinan Hingga ke Pasar Amerika Tegaskan Potensi Ekspor Sektor UMKM Indonesia

Bantul – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, secara resmi melepas ekspor produk kerajinan UMKM senilai USD 127.070 atau sekitar Rp 2 miliar yang akan dikirim ke pasar global, termasuk Amerika, Eropa, dan Timur Tengah. Hal itu mencerminkan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia kembali menunjukkan potensi besar dalam kancah perdagangan internasional.

Produk yang dilepas dalam ekspor kali ini mencakup beragam kerajinan tangan khas Indonesia, di antaranya keranjang dari eceng gondok serta produk marmer seperti peralatan makan, cermin, dan berbagai dekorasi rumah. Ekspor ini dilakukan oleh PT Out of Asia, sebuah perusahaan yang fokus pada pengembangan produk-produk kerajinan UMKM Indonesia dengan kualitas tinggi yang siap menembus pasar internasional.

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan, pelepasan ekspor ini menjadi bukti nyata bahwa produk kerajinan Indonesia memiliki daya saing yang kuat di pasar global. “Produk-produk yang diekspor ini mencerminkan besarnya potensi produk Indonesia dalam merambah pasar dunia,” ujar Budi. Menurutnya, pasar internasional kini semakin terbuka bagi produk-produk unggulan Indonesia, terutama kerajinan tangan yang memiliki nilai seni dan keunikan tersendiri.

Selain memperkenalkan kerajinan tradisional, ekspor ini juga merupakan langkah strategis dalam mendukung pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia. Pemerintah, melalui Kementerian Perdagangan, telah menyiapkan berbagai program untuk mendukung pelaku UMKM agar lebih mudah memasuki pasar internasional. Salah satu program utama adalah UMKM BISA Ekspor yang bertujuan untuk memberikan pelatihan dan fasilitas kepada pelaku UMKM agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan dan standar pasar global.

Budi Santoso juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam memperkuat kinerja ekspor Indonesia. “Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia agar semakin banyak produk UMKM yang dapat bersaing di pasar dunia,” tambahnya.

Selain itu, Kemendag juga telah merancang tiga program utama untuk memperkuat posisi perdagangan Indonesia, yakni Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Program-program ini diharapkan dapat mempercepat akses produk Indonesia ke pasar global dan meningkatkan daya saing produk UMKM Indonesia di pasar internasional.[*]

Mengapresiasi Pemerintahan Prabowo-Gibran Berdayakan UMKM Demi Pemerataan Ekonomi Nasional

Oleh: Nurul Janida )*

Pemerintah terus menunjukkan komitmen dalam memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai langkah strategis untuk mendorong pemerataan ekonomi nasional. Sebagai salah satu pilar utama perekonomian, UMKM telah berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja, menjadi motor penggerak ekonomi yang tangguh di tengah berbagai tantangan.

Penguatan UMKM menjadi prioritas dalam berbagai program pemerintah, mulai dari pelatihan, pendampingan, hingga akses permodalan yang lebih inklusif. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif, sehingga pelaku UMKM dapat berkembang lebih optimal. Pemerintah juga mendorong digitalisasi UMKM untuk meningkatkan daya saing di era ekonomi berbasis teknologi.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Anggito Abimanyu dalam diskusi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Yogyakarta mengatakan bahwa UMKM memiliki peran vital sebagai penopang ekonomi. Ia menegaskan pentingnya ide-ide segar dari pelaku usaha untuk memantik inovasi dan eskalasi bisnis UMKM. Diskusi semacam ini menjadi ruang penting untuk mendengarkan aspirasi langsung dari akar rumput.

Dalam konteks wilayah, Yogyakarta menjadi salah satu daerah yang potensial untuk penguatan UMKM. Dukungan infrastruktur, potensi pasar lokal, dan kearifan budaya lokal menjadi modal besar untuk memajukan UMKM di wilayah ini. Pemerintah berharap diskusi dengan KADIN akan menghasilkan langkah nyata dalam mempercepat pertumbuhan UMKM setempat.

Wamenkeu juga menyoroti pentingnya dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan komunitas bisnis, untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM. Sinergi ini diperlukan agar pelaku usaha mikro dan kecil dapat meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jaringan pemasaran, serta mengadopsi teknologi yang relevan dalam operasional mereka. Pemerintah mendorong agar UMKM di Yogyakarta lebih aktif memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan produk mereka hingga ke pasar global.

Selain itu, perlunya inovasi berbasis kearifan lokal sebagai daya tarik utama UMKM Yogyakarta. Produk-produk yang mengangkat budaya dan tradisi daerah dinilai memiliki nilai tambah yang tinggi di pasar. Dengan mengintegrasikan kreativitas dan teknologi, UMKM Yogyakarta diharapkan mampu bersaing tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional, sekaligus mempromosikan keunikan budaya Indonesia kepada dunia.

Sementara itu, Wilayah Bali yang dikenal sebagai destinasi wisata internasional juga memiliki potensi besar dalam sektor UMKM. Dengan lebih dari 60.000 pelaku UMKM, Provinsi Bali memiliki peluang besar untuk mendiversifikasi sumber pendapatan ekonominya. Ketergantungan pada sektor pariwisata dapat diimbangi dengan pengembangan UMKM, sehingga ekonomi daerah menjadi lebih berkelanjutan.

Wakil Ketua Banggar DPR RI Wihadi Wiyanto menyatakan dukungan terhadap UMKM Bali bisa menjadi solusi pemerataan ekonomi. Melalui alokasi dana yang tepat sasaran, pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing produk lokal hingga menembus pasar global. Dengan begitu, sektor UMKM di Bali tidak hanya mampu memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga menciptakan efek domino yang signifikan.

Penguatan UMKM di Bali juga dikaitkan dengan sektor ekonomi kreatif. Banyak pelaku usaha lokal yang mengembangkan produk kerajinan, fesyen, hingga kuliner dengan memanfaatkan budaya lokal sebagai nilai jual utama. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat citra Bali sebagai pusat ekonomi kreatif.

Dukungan terhadap UMKM juga melibatkan peran swasta melalui program kemitraan. Banyak perusahaan besar yang menjalin kerja sama dengan UMKM untuk menciptakan rantai pasok yang berkelanjutan. Kolaborasi ini memberikan kesempatan kepada UMKM untuk belajar dan berkembang dalam ekosistem bisnis yang lebih besar.

Pemerintah juga terus mengupayakan kolaborasi dengan pelaku dunia usaha untuk memajukan UMKM. Pendekatan sinergis ini mencakup pemberian insentif pajak, subsidi bunga kredit, hingga penyediaan pelatihan kewirausahaan yang berorientasi pada kebutuhan pasar. Dukungan tersebut memberikan kepercayaan diri kepada pelaku UMKM untuk berekspansi.

Selain itu, program digitalisasi menjadi salah satu strategi kunci dalam pengembangan UMKM. Pemerintah mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform e-commerce sebagai sarana pemasaran. Dengan digitalisasi, UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional, sehingga potensi produk lokal lebih dikenal dunia.

Selain itu, keberlanjutan menjadi fokus dalam pengembangan UMKM. Pemerintah mendorong penerapan prinsip ekonomi hijau dengan memanfaatkan bahan baku lokal dan ramah lingkungan. Pendekatan ini tidak hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga meningkatkan daya tarik produk di pasar internasional yang semakin peduli terhadap isu lingkungan.

Melalui upaya yang terintegrasi, penguatan UMKM tidak hanya menjadi solusi untuk mendorong pemerataan ekonomi, tetapi juga sebagai bentuk kedaulatan ekonomi. UMKM yang tangguh mencerminkan kemandirian ekonomi bangsa, sehingga Indonesia mampu menghadapi tantangan global dengan lebih percaya diri.

Dengan langkah yang tepat, diharapkan UMKM mampu menjadi penyeimbang ekonomi nasional, mendorong pemerataan ekonomi, dan menciptakan peluang bagi semua lapisan masyarakat. Pemerintah optimis bahwa sektor UMKM akan terus menjadi tulang punggung yang kokoh dalam membangun masa depan perekonomian Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan

)* Penulis adalah mahasiswa Malang tinggal di Jakarta

Komitmen Pemerintahan Prabowo-Gibran Berantas Sindikat Narkoba Jaringan Internasional

Jakarta-Pemerintah Indonesia melalui berbagai lembaga negara terus memperkuat komitmennya dalam memerangi sindikat narkoba internasional. Salah satu upaya besar yang dilakukan adalah pemberantasan peredaran narkotika yang berasal dari jaringan internasional.

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Sugiri, mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia adalah peredaran narkotika lintas negara. “Salah satu tantangan terbesar kita adalah peredaran narkotika lintas negara, terutama dari kawasan Golden Triangle (Thailand, Myanmar, dan Laos),” ujar Sugiri. Ia menambahkan bahwa wilayah tersebut menjadi sumber utama bagi peredaran narkoba yang memasuki Indonesia melalui jalur laut dan darat.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan keseriusan pemerintah dalam memberantas narkoba. “Bapak Presiden Indonesia, beliau sangat serius memastikan bahwa peredaran narkoba yang berdampak pada generasi muda harus bisa diberantas semaksimal mungkin mulai dari hulu hingga ke hilir. Oleh karena itu beliau membentuk desk pemberantasan narkoba di mana Bapak Menko Polkam sebagai pengarah dan kami diberi tugas sebagai ketua desk,” ungkap Listyo.

Kapolri juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya terus melakukan perlawanan terhadap sindikat narkoba internasional yang beroperasi di Indonesia, dengan menargetkan dua kelompok besar yaitu sindikat Golden Crescent dan sindikat Golden Triangle. “Saat ini kita terus memerangi dan memberantas sindikat internasional, khususnya yang selama ini melakukan operasinya di Indonesia, ada dua kelompok besar yaitu sindikat Golden Crescent dan sindikat Golden Triangle,” tegas Listyo.

Menko Polkam, Budi Gunawan, dalam kesempatan yang sama, meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat, terutama media, untuk bersama-sama dalam pemberantasan narkoba. “Kami dari desk pemberantasan narkoba mohon dukungan dari rekan-rekan media sekalian, mari kita bersatu untuk memerangi narkoba, dan bersama-sama menjadikan Indonesia sebagai killing ground atau tempat untuk menghancurkan para pakar dan pengedar narkoba. Karena kita dalam kondisi darurat narkoba,” ujar Budi Gunawan dengan tegas.

Budi juga mengungkapkan bahwa berbagai jenis narkoba yang beredar di Indonesia, seperti sabu dan lainnya, telah merusak kehidupan banyak orang dan menciptakan ancaman besar terhadap masa depan bangsa. “Berbagai jenis narkoba ada di sini mulai dari sabu, kemudian jenis narkoba lainnya yang juga telah menyebar luas di berbagai kalangan masyarakat,” tambah Budi.

Komitmen pemerintah Indonesia yang jelas dalam memberantas narkoba mencerminkan tekad yang bulat untuk menjaga keberlanjutan generasi muda dan masa depan bangsa. Berbagai upaya strategis dan kolaborasi antara berbagai lembaga negara dan media diharapkan dapat mengurangi dampak buruk dari peredaran narkoba, sekaligus membangun masyarakat yang lebih sehat dan produktif. [*]

Mengapresiasi Komitmen Pemerintahan Prabowo Gibran Wujudkan Generasi Emas Bebas Narkoba

Oleh : Deka Prawira )*

Masyarakat mengapresiasi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam upaya menciptakan generasi emas bebas narkoba adalah langkah yang tidak hanya penting, tetapi juga sangat relevan dengan tantangan zaman. Melalui program-program strategis seperti Desk Pemberantasan Narkoba, pemerintah menunjukkan komitmen nyata dalam menanggulangi penyalahgunaan narkotika yang mengancam masa depan bangsa.

Program ini tidak hanya menargetkan pemberantasan penyelundupan dan perdagangan narkoba, tetapi juga mencakup pencegahan dan rehabilitasi, memastikan setiap lapisan masyarakat, terutama generasi muda, mendapatkan perlindungan dari ancaman narkotika. Dengan sinergi berbagai lembaga, seperti Polri, BNN, hingga kementerian terkait, langkah ini mencerminkan keseriusan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Pemberantasan narkoba memang bukan tugas ringan. Data yang disampaikan Badan Narkotika Nasional menunjukkan bahwa angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 1,73 persen dari populasi, atau setara dengan sekitar 3,3 juta orang.

Angka ini mencerminkan betapa kompleksnya tantangan yang dihadapi pemerintah, terlebih saat menyasar usia produktif sebagai kelompok yang paling rentan. Untuk itulah, Desk Pemberantasan Narkoba dibentuk sebagai bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, dengan tujuan menutup celah penyelundupan narkoba serta memperkuat upaya pencegahan, penindakan, hingga rehabilitasi.

Desk yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ini memiliki struktur yang solid dan melibatkan lintas sektor. Kepala Bareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, menjelaskan bahwa tim ini melibatkan tak hanya Polri dan BNN, tetapi juga Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, hingga Tentara Nasional Indonesia.

Langkah kolaboratif ini penting untuk memastikan semua elemen bersinergi dalam memerangi peredaran narkoba. Pendekatan ini tidak hanya menekankan penegakan hukum tetapi juga melibatkan rehabilitasi sebagai bagian dari solusi jangka panjang.

Tak berhenti di situ, lima kelompok kerja dalam desk ini memberikan fokus yang spesifik, mulai dari pencegahan, penindakan hukum, hingga publikasi. Kelompok kerja ini memiliki peran strategis untuk memastikan bahwa setiap program memiliki dampak nyata bagi masyarakat.

Upaya pemberantasan narkoba ini juga diarahkan untuk memutus rantai kejahatan yang lebih kompleks, termasuk tindak pidana pencucian uang yang sering kali terkait erat dengan jaringan narkoba. Dengan demikian, tujuan besar untuk melindungi generasi muda dari ancaman ini menjadi lebih terstruktur dan terukur.

Komitmen Polri dalam mendukung program ini juga patut diapresiasi. Komjen Wahyu Widada menegaskan bahwa pemberantasan narkoba adalah bagian dari perlindungan terhadap generasi muda yang akan menjadi tulang punggung Indonesia Emas 2045.

Bahkan, keberhasilan mengungkap kasus laboratorium narkoba di Bali menjadi bukti nyata keseriusan Polri dalam menjalankan mandat dari Presiden Prabowo. Ini menunjukkan bahwa upaya pemberantasan narkoba tidak hanya dilakukan di permukaan, tetapi hingga ke akar-akarnya. Arahan tegas dari Presiden dan Kapolri untuk tidak memberi ruang bagi peredaran narkoba semakin memperkuat keyakinan masyarakat akan masa depan yang lebih cerah.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk legislatif, juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan program ini. Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyoroti perlunya penguatan intelijen untuk mendeteksi dan memberantas peredaran narkoba secara lebih efektif. Intelijen menjadi instrumen kunci dalam upaya pencegahan, karena peredaran narkoba sering kali melibatkan jaringan yang kompleks dan lintas negara.

Tidak hanya itu, peningkatan pusat-pusat rehabilitasi juga menjadi agenda penting yang harus segera diwujudkan. Dengan rehabilitasi yang memadai, penyalahguna narkoba dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang produktif. Program ini tidak hanya mengandalkan pendekatan represif, tetapi juga menempatkan rehabilitasi dan pencegahan sebagai komponen utama.

Langkah pemerintahan Prabowo-Gibran ini merupakan contoh nyata dari visi strategis yang berorientasi pada masa depan. Komitmen untuk memberantas narkoba menjadi lebih dari sekadar janji politik, melainkan investasi jangka panjang bagi generasi muda.

Mengapresiasi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka atas komitmennya dalam mewujudkan generasi emas bebas narkoba adalah wujud penghormatan atas langkah nyata yang telah diambil demi masa depan bangsa. Program seperti Desk Pemberantasan Narkoba menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya bicara, tetapi bertindak dengan melibatkan berbagai pihak untuk memberantas peredaran narkotika dari hulu hingga hilir.

Sebagai masyarakat, kita memiliki peran besar untuk mendukung program ini. Edukasi tentang bahaya narkoba harus terus dilakukan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat luas. Selain itu, kita juga harus aktif melaporkan jika mengetahui adanya indikasi peredaran narkoba di sekitar kita. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.

Pada akhirnya, langkah besar yang diambil pemerintahan Prabowo-Gibran ini menjadi harapan baru untuk masa depan Indonesia. Dengan komitmen kuat dari berbagai elemen, kita semua bisa bermimpi tentang generasi emas yang bebas dari narkoba, generasi yang akan membawa bangsa ini menuju kejayaan di tahun 2045.

Kini, waktunya kita semua ikut ambil bagian, karena perjuangan melawan narkoba bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Mari kita dukung penuh upaya ini demi masa depan Indonesia yang lebih baik!

)* Penulis adalah kontributor Jendela Baca insitute

Pengurus SMSI Pusat Dipimpin Ketum Firdaus Gelar Audiensi dengan Mensos Saifullah Yusuf

JAKARTA – Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat yang dipimpin langsung Ketua umumnya Firdaus, menggelar audensi bersama Menteri Sosial Republik Indonesia, Drs. H. Saifullah Yusuf, pada Rabu (11/12/2024) di Ruang Kerja Menteri Sosial, Gedung Kementerian Sosial, Jakarta. Pertemuan penuh keakraban tersebut, selain bersilaturahmi, juga membahas program sosial di Indonesia yang dapat disinergikan antara organisasi perusahaan media siber dan Kemensos.

Mensos yang akrab disapa Gus Ipul tersebut, antusias menerima kunjungan Ketum SMSI, Firdaus bersama jajarannya. Sejumlah pengurus elit SMSI Pusat yang ikut dalam pertemuan itu, diantaranya H. Makali Kumar (Sekretaris Jeneral), Prof. Dr. Taufiqurochman, A. Ks, S.Sos, M.Si (Dewan Pakar) dan tiga orang Devisi Humas SMSI, yakni
Sabri, SKM, M.Kes,
Iwan Sunano, dan
Eko Suprihatmoko.

Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus, menyampaikan tujuan audiensi ini adalah untuk mempererat silaturahmi sekaligus membangun kemitraan dalam mendukung program-program sosial di masa mendatang.

“Dengan Menteri Sosial yang baru, kami dari SMSI ingin menjalin silaturahmi sekaligus membangun kemitraan untuk mendukung berbagai program sosial ke depan,” ujarnya.

Firdaus juga memperkenalkan SMSI sebagai organisasi yang mewadahi 2.670 perusahaan media siber dari seluruh Indonesia. “Anggota kami terdiri dari para pemilik atau pemimpin perusahaan media siber yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia,” tambahnya.

Sekretaris Jenderal SMSI Pusat, Makali Kumar, turut menegaskan harapan SMSI agar program-program Kementerian Sosial dapat disinergikan dengan program sosial yang dikelola SMSI.

“Kami berharap program-program Kemensos bisa diselaraskan dengan kegiatan sosial yang digagas SMSI, sehingga memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat,” ungkapnya.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyambut baik inisiatif dan harapan SMSI, seraya mengapresiasi peran media dalam mendukung penyampaian informasi program-program sosial kepada masyarakat.

Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal kolaborasi strategis antara Kementerian Sosial dan SMSI dalam mengoptimalkan pelayanan sosial kepada masyarakat di berbagai daerah.

“Kami menyambut baik dengan audensi bersama pengurus SMSI Pusat ini. Apalagi, pertemuan ini, selain silaturahmi, juga ada sinergitas untuk suksesnya program sosial yang kami laksanakan,” ujar Gus Ipul.

Orang nomor satu di Kemensos ini, merasa optimis, akan terjalin kemitraan yang positif dengan SMSI. Baik dalan progrom sosial maupun publikasi.

Pada pertemuan tersebut, Ketum Firdaus menyerahkan Cinderamata berupa Buku kepada Mensos Gus Ipul, dan ditutup dengan ramah tamah. (*)

Dua Pelajar Simeulue Terpilih sebagai Duta Pelajar Sadar Hukum 2024

BANDA ACEH – Raihan Afif dan Nadya Azzhara, dua pelajar asal SMA Negeri 1 Sinabang, Kabupaten Simeulue, berhasil meraih gelar Duta Pelajar Sadar Hukum 2024 setelah melalui seleksi ketat yang diselenggarakan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Aceh. Pengemuman itu disampaikan juri pada penutupan Duta Pelajar Sadar Hukum 2024 tadi malam, Senin 10 Desember 2024.

Seleksi yang berlangsung di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, pada 9–10 Desember 2024, melibatkan pelajar tingkat SMA/SMK sederajat dari seluruh kabupaten/kota di Aceh. Para peserta diuji dalam berbagai materi hukum, seperti hukum pidana, tindak pidana korupsi, narkotika, dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh, Muhibuddin, S.H., M.H., melalui Asisten Intelijen, Mukhzan, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi atas suksesnya program ini. Ia menilai, kegiatan tersebut memiliki peran strategis dalam membentuk kesadaran hukum generasi muda di Aceh.

“Program ini bertujuan menanamkan kesadaran hukum kepada para pelajar agar mereka tumbuh menjadi generasi muda yang berkarakter dan mampu menjadi pemimpin di masa depan,” ungkap Mukhzan dalam sambutannya.

Ia juga berharap para duta yang terpilih dapat menjadi inspirasi di daerah masing-masing serta berperan aktif dalam menyebarluaskan kesadaran hukum di lingkungan mereka.

Daftar Juara Duta Pelajar Sadar Hukum 2024

Juara 1:

Putra: Raihan Afif (SMAN 1 Sinabang, Simeulue)

Putri: Nadya Azzhara (SMAN 1 Sinabang, Simeulue)

Juara 2:

Putra: Muhammad Afgan (SMAN 1, Bireuen)

Putri: Stevani Havizni Putri (SMAN 1 Bandar, Bener Meriah)

Juara 3:

Putra: Aulya Ghyfar Firmanda (SMA Unggul Tunas Bangsa, Abdya)

Putri: Erwalin Edla (SMAN 1 Seunagan, Nagan Raya)

Juara Harapan 1:

Putra: Muhammad Fatan Nur (SMA Modal Bangsa, Aceh Besar)

Putri: Azuhra (SMA Tunas Bangsa, Abdya)

Juara Harapan 2:

Putra: Irvan Almidar (SMAN 1 Bandar, Bener Meriah)

Putri: Cut Shereen Alicia (SMAN 1 Darul Imarah, Aceh Besar)

Program Duta Pelajar Sadar Hukum diharapkan mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya paham hukum tetapi juga menjadi agen perubahan bagi Aceh yang lebih baik.

Meneliti Sejarah Perkembangan Islam di Afrika Selatan, Peneliti Negeri Rempah Foundation Berkunjung ke Cape Town

ACEH | TIGA peneliti Negeri Rempah Foundation berkunjung ke Cape Town, Afrika Selatan dalam misi menelusuri sejarah masuknya Islam di Afsel bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan RI, Sabtu-Rabu (7-11/12/2024).

Ketiga peneliti tersebut adalah Yanuardi Syukur (dosen antropologi Universitas Khairun, Ternate), Abdul Kadir Ali (dosen Universitas Nuku, Tidore) dan Irma Zahrotunnisa Wijaya (peneliti Negeri Rempah Foundation). Selain ke Afsel, Negeri Rempah juga mengirimkan delegasinya pada misi di beberapa negara lainnya.

Khusus kehadiran mereka di Cape Town untuk melacak jejak penyebaran Islam di Afsel melalui jalur rempah. Mereka disambut dengan hangat oleh Konsul Jenderal RI Cape Town Tudiono. Di sela-sela makan malam di Wisma KJRI Cape Town, Tudiono menyambut baik kunjungan tersebut dan berharap agar kemitraan antara Indonesia dan Afsel, khususnya Cape Town dapat berjalan semakin bermakna khususnya dalam relasi keislaman. la bahkan mendorong agar berbagai studi terkait relasi Islam di kedua negara dapat terus diintensifkan sebagai bentuk diplomasi budaya Indonesia di luar negeri.

Konjen Tudiono menjelaskan bahwa ulama, tokoh dan pejuang Indonesia memiliki peran signifikan dalam tersebarnya Islam di wilayah tersebut. la menyebut beberapa nama seperti Syekh Yusuf al-Makassari di abad ke-17 dan Tuan Guru Abdullah bin Qadhi Abdussalam dari Tidore pada abad ke-18 yang menjadi inspirator tidak hanya bagi penyebaran Islam tapi juga bagi kemerdekaan Afsel hingga saat ini. Setiap tahun, Tudiono juga menggelar berbagai event kultural dan ekonomi untuk mendekatkan antara Indonesia dan Afsel.

Ketua Tim Negeri Rempah Foundation yang juga pengurus kompartemen luar negeri Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Yanuardi Syukur menjelaskan bahwa Mantan Presiden Afsel Nelson Mandela bahkan menganggap dua tokoh tersebut sebagai inspirator dalam perjuangan bangsanya.

“Bahkan ketika Mandela dibebaskan, lokasi pertama yang ia kunjungi adalah makam Tuan Guru Abdullah bin Qadhi Abdussalam di komplek Tana Baru, Cape Town,” kata Yanuardi.

Tak jauh dari kuburannya, juga masih berdiri Masjid al-Auwal, yakni masjid pertama di Afsel yang terletak di Jalan Dorp, yang didirikan oleh Tuan Guru Abdullah bin Qadhi Abdussalam setelah dibebaskan dari penjara di Robben Island.

Masjid tersebut hingga kini masih eksis sebagai simbol perjuangan umat Islam Cape Town untuk pengakuan islam dan kebebasan beribadah.

Menurut saat berkunjung ke lokasi masjid, tempat ibadah laki-laki berada di lantai dasar dan lantai duanya menjadi madrasah sore untuk anak-anak Muslim Cape Town serta tempat shalat perempuan. “Di situ, mereka belajar mengaji menggunakan Iqra’ seperti yang kita pakai di Indonesia dengan sedikit modifikasi,” tambah Yanuardi.

Sementara itu, Abdul Kadir Ali menyampaikan bahwa atas kiprah Tuan Guru di Afsel, maka penting untuk mempersiapkan pengusulan Tuan Guru Abdullah bin Qadhi Abdussalam sebagai pahlawan nasional Indonesia. Beliau bahkan menulis al-Qur’an sebanyak 6 copy, yang salah satunya saat ini dipajang di Masjid al-Auwal. “Kiprah Tuan Guru yang sangat luar biasa, maka patutlah untuk Pemerintah Indonesia mengangkatnya sebagai pahlawan nasional,” jelas Abdul Kadir Ali yang juga Dekan FISIP Universitas Nuku.

BPJS Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Banda Aceh Ikut Peringati Hari Disabilitas Internasional

Banda Aceh – Untuk memberikan pemahaman dan peningkatan kualitas layanan informasi Program JKN, BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi Program JKN kepada Peserta JKN penyandang Disabilitas yang berasal dari Kota Banda Aceh. Kegiatan sosialisasi yang diikuti oleh puluhan penyandang disabilitas berkolaborasi bersama Dinas Sosial Kota Banda Aceh yang juga diselenggarakan pada kantor tersebut pada Selasa (9/12).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kota Banda Aceh, Safwan yang sekaligus membuka kegiatan, menyampaikan apresiasinya dengan diadakannya sosialisasi ini oleh BPJS Kesehatan karena menurutnya ini merupakan tugas Dinas Sosial juga namun telah dibantu oleh BPJS Kesehatan sehingga penyandang disabilitas ini terfasilitasi dan terinformasi kemudahan yang didapatkan dalam mereka mengakses layanan kesehatan.

“Bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, kami bersyukur dan apresiasi kepada BPJS Kesehatan yang telah membantu kami untuk melakukan sosialisasi seperti ini sehingga teman-teman disabilitas mengerti terhadap pelayanan kesehatan apa saja yang dapat mereka manfaatkan. Harapannya penyandang disabilitas ini sama seperti kita dan tidak ada perbedaan, setidaknya pada tahap awal untuk melakukan pendaftaran, dokumen apa saja yang harus disiapkan terlebih dahulu sendiri kemudian apa yang dapat kita bantu siapkan akan kita fasilitasi,” kata Safwan.

Safwan menambahkan, kedepannya terhadap informasi dan kebijakan terbaru yang harus diketahui oleh masyarakat untuk dapat dilakukan sosialisasi kembali khususnya kepada penyandang disabilitas ini. Oleh karena itu menurut Safwan, jika secara rutin dilakukan sosialisasi maka sangat membantu penyandang disabilitas ini ditengah keterbatasannya sehingga tidak ada kendala dalam memperoleh pelayanan kesehatan.

“Saat ini jumlah penyandang disabilitas di Kota Banda Aceh berjumlah kurang lebih 900 jiwa dan saat ini kami terus membuat program untuk pemberdayaan bagi peyandang disabilitas termasuk apa yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan pada hari ini telah membantu memberikan informasi mengenai Program JKN. Oleh karena itu kami berharap agar kegiatan sosialisasi ini secara rutin dilakukan karena mungkin bagi teman-teman penyandang disabilitas yang telah mengetahui informasi terbaru sudah dapat melakukannya sendiri saat memerlukan akses pelayanan kesehatan, namun bagi yang belum mendapatkan informasi terkini dalam Program JKN, harapannya dapat kita bantu fasilitasi pemberian informasi salah satunya seperti sosialisasi saat ini,” jelas Safwan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh, Neni Fajar mengatakan bahwa sosialisasi ini yang diberikan dalam rangka memperingati hari Disabilitas Internasional agar dapat mengetahui informasi terkini seputar JKN serta lebih mendekatkan Program JKN kepada peserta. Sosialisasi ini juga merupakan bentuk kepedulian BPJS Kesehatan terhadap penyandang disabilitas untuk memberikan pelayanan yang mudah, cepat dan setara/tanpa diskriminasi.

“Ada beberapa tujuan dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi program JKN pertama untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya program JKN, kedua, meningkatkan pengetahuan terhadap prosedur, hak dan kewajiban terhadap program JKN. Kemudian yang ketiga lanjut Neni, yaitu meningkatkan pemahaman terhadap pentingnya melakukan perilaku hidup sehat dan gotong royong dalam program JKN dan keempat, membina komunitas sebagai salah satu kanal pemberian informasi kepada peserta JKN, dan kelima yaitu meningkatkan jumlah unduh, registrasi dan pemanfaatan Aplikasi Mobile JKN karena banyak kemudahan yang dapat dimanfaatkan melalui aplikasi tersebut. Selain itu juga dapat memanfaatkan kanal layanan online ataupun pelayanan non tatap muka lainnya,” ucap Neni.

Neni berharap setelah mengikuti sosialisasi ini pemahaman tentang program JKN semakin baik, para pengurus dan anggota komunitas dapat mengoptimalkan penggunaan kanal–kanal yang telah dikembangkan oleh BPJS kesehatan, baik kanal layanan administrasi mapun kanal layanan pemberian informasi dan pengaduan jika ada keluhan untuk disampaikan kepada BPJS Kesehatan, serta kanal pembayaran iuran Program JKN.(rq)

BPJS Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Banda Aceh Ikut Peringati Hari Disabilitas Internasional

Banda Aceh – Untuk memberikan pemahaman dan peningkatan kualitas layanan informasi Program JKN, BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi Program JKN kepada Peserta JKN penyandang Disabilitas yang berasal dari Kota Banda Aceh. Kegiatan sosialisasi yang diikuti oleh puluhan penyandang disabilitas berkolaborasi bersama Dinas Sosial Kota Banda Aceh yang juga diselenggarakan pada kantor tersebut pada Selasa (9/12).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kota Banda Aceh, Safwan yang sekaligus membuka kegiatan, menyampaikan apresiasinya dengan diadakannya sosialisasi ini oleh BPJS Kesehatan karena menurutnya ini merupakan tugas Dinas Sosial juga namun telah dibantu oleh BPJS Kesehatan sehingga penyandang disabilitas ini terfasilitasi dan terinformasi kemudahan yang didapatkan dalam mereka mengakses layanan kesehatan.

“Bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, kami bersyukur dan apresiasi kepada BPJS Kesehatan yang telah membantu kami untuk melakukan sosialisasi seperti ini sehingga teman-teman disabilitas mengerti terhadap pelayanan kesehatan apa saja yang dapat mereka manfaatkan. Harapannya penyandang disabilitas ini sama seperti kita dan tidak ada perbedaan, setidaknya pada tahap awal untuk melakukan pendaftaran, dokumen apa saja yang harus disiapkan terlebih dahulu sendiri kemudian apa yang dapat kita bantu siapkan akan kita fasilitasi,” kata Safwan.

Safwan menambahkan, kedepannya terhadap informasi dan kebijakan terbaru yang harus diketahui oleh masyarakat untuk dapat dilakukan sosialisasi kembali khususnya kepada penyandang disabilitas ini. Oleh karena itu menurut Safwan, jika secara rutin dilakukan sosialisasi maka sangat membantu penyandang disabilitas ini ditengah keterbatasannya sehingga tidak ada kendala dalam memperoleh pelayanan kesehatan.

“Saat ini jumlah penyandang disabilitas di Kota Banda Aceh berjumlah kurang lebih 900 jiwa dan saat ini kami terus membuat program untuk pemberdayaan bagi peyandang disabilitas termasuk apa yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan pada hari ini telah membantu memberikan informasi mengenai Program JKN. Oleh karena itu kami berharap agar kegiatan sosialisasi ini secara rutin dilakukan karena mungkin bagi teman-teman penyandang disabilitas yang telah mengetahui informasi terbaru sudah dapat melakukannya sendiri saat memerlukan akses pelayanan kesehatan, namun bagi yang belum mendapatkan informasi terkini dalam Program JKN, harapannya dapat kita bantu fasilitasi pemberian informasi salah satunya seperti sosialisasi saat ini,” jelas Safwan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh, Neni Fajar mengatakan bahwa sosialisasi ini yang diberikan dalam rangka memperingati hari Disabilitas Internasional agar dapat mengetahui informasi terkini seputar JKN serta lebih mendekatkan Program JKN kepada peserta. Sosialisasi ini juga merupakan bentuk kepedulian BPJS Kesehatan terhadap penyandang disabilitas untuk memberikan pelayanan yang mudah, cepat dan setara/tanpa diskriminasi.

“Ada beberapa tujuan dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi program JKN pertama untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya program JKN, kedua, meningkatkan pengetahuan terhadap prosedur, hak dan kewajiban terhadap program JKN. Kemudian yang ketiga lanjut Neni, yaitu meningkatkan pemahaman terhadap pentingnya melakukan perilaku hidup sehat dan gotong royong dalam program JKN dan keempat, membina komunitas sebagai salah satu kanal pemberian informasi kepada peserta JKN, dan kelima yaitu meningkatkan jumlah unduh, registrasi dan pemanfaatan Aplikasi Mobile JKN karena banyak kemudahan yang dapat dimanfaatkan melalui aplikasi tersebut. Selain itu juga dapat memanfaatkan kanal layanan online ataupun pelayanan non tatap muka lainnya,” ucap Neni.

Neni berharap setelah mengikuti sosialisasi ini pemahaman tentang program JKN semakin baik, para pengurus dan anggota komunitas dapat mengoptimalkan penggunaan kanal–kanal yang telah dikembangkan oleh BPJS kesehatan, baik kanal layanan administrasi mapun kanal layanan pemberian informasi dan pengaduan jika ada keluhan untuk disampaikan kepada BPJS Kesehatan, serta kanal pembayaran iuran Program JKN.(rq)