Pemerintah Tingkatkan Sinergitas Demi Pastikan Nataru Lancar dan Damai

Oleh : Maya Naura Lingga )*

Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) adalah momen yang dinantikan oleh banyak orang, bukan hanya sebagai waktu berkumpul dengan keluarga, tetapi juga sebagai peluang untuk berlibur dan merayakan. Namun, momen bahagia ini juga sering kali membawa tantangan tersendiri, terutama dalam hal keamanan dan kelancaran arus lalu lintas.

Di sinilah pentingnya kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, kepolisian, hingga sektor swasta. Semua pihak perlu bersinergi agar momen Nataru bisa berlangsung dengan aman, damai, dan menyenangkan bagi semua pihak.

Dengan adanya peran aktif dari berbagai pihak, seperti penyedia layanan transportasi, aparat keamanan, hingga masyarakat umum, kita bisa meminimalisir berbagai potensi gangguan yang dapat menghambat kelancaran perjalanan.

Tak hanya itu, kolaborasi ini juga mencakup penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan, keselamatan berlalu lintas, serta pentingnya menjaga ketertiban. Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik, diharapkan Nataru tahun ini bisa berjalan lancar, tanpa ada kendala berarti, dan tentunya memberikan kenyamanan bagi setiap orang yang merayakannya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, menyoroti pentingnya langkah antisipatif untuk menghadapi musim hujan yang kerap kali membawa risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

Persiapan infrastruktur menjadi fokus utama. Pratikno menegaskan bahwa seluruh perjalanan selama liburan Nataru harus terkelola dengan baik, termasuk arus mudik dan balik, sehingga masyarakat dapat merasakan kenyamanan maksimal.

Koordinasi dengan pemerintah daerah menjadi elemen penting, terutama dalam memastikan keamanan di tempat ibadah, kawasan wisata, hingga fasilitas publik lainnya. Setiap titik rawan diawasi dengan cermat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, jalur transportasi utama di wilayah yang rawan longsor dipantau secara intensif untuk memastikan keselamatan pengguna jalan.

Polda Sumatera Utara telah menunjukkan kesiapannya melalui pelaksanaan Operasi Lilin Toba 2024. Dalam operasi ini, berbagai elemen dikerahkan untuk menjaga keamanan selama perayaan Nataru. Kapolda Sumut Irjen. Pol. Whisnu Hermawan, melalui Kombes Pol. Hadi Wahyudi, menyampaikan bahwa koordinasi intensif dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk instansi terkait, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Operasi ini mencakup penyiapan personel di lokasi strategis seperti pusat perbelanjaan, tempat ibadah, hingga titik-titik rawan kemacetan. Dengan langkah ini, masyarakat diharapkan dapat menikmati liburan akhir tahun dengan rasa aman dan nyaman. Rapat lintas sektoral juga terus digelar untuk menyinkronkan langkah-langkah pengamanan yang komprehensif.

Peran Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dalam memastikan stabilitas jaringan telekomunikasi selama periode Nataru juga menjadi sorotan. Menteri Meutya Hafid menegaskan bahwa komunikasi yang lancar adalah bagian esensial dari mobilitas masyarakat. Langkah-langkah strategis seperti pengawasan spektrum frekuensi dan penyediaan platform informasi digital menjadi bagian integral dari kesiapan pemerintah.

Kemkomdigi juga bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk memperkuat pengelolaan transportasi. Kombinasi antara transportasi darat, laut, dan udara yang terintegrasi memastikan masyarakat dapat bepergian dengan aman dan nyaman. Dukungan teknologi membuat informasi perjalanan menjadi lebih mudah diakses, sehingga masyarakat dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih efisien.

Keselamatan transportasi juga menjadi prioritas utama dalam persiapan Nataru. Kementerian Perhubungan di bawah arahan Dudy Purwagandhi memastikan bahwa jalur-jalur transportasi utama berada dalam kondisi baik, meskipun tantangan seperti potensi longsor di beberapa lokasi tetap ada. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Perhubungan menyediakan informasi real-time melalui kanal digital, sehingga masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik.

Selain itu, berbagai moda transportasi, termasuk kereta api, bus, kapal laut, dan pesawat, dioptimalkan untuk melayani masyarakat. Pemerintah memastikan bahwa setiap moda transportasi beroperasi sesuai dengan standar keselamatan yang ketat. Upaya ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan memastikan perjalanan yang nyaman bagi semua pengguna.

Kolaborasi antara pemerintah pusat, aparat keamanan, sektor transportasi, dan telekomunikasi menunjukkan betapa pentingnya sinergi dalam menciptakan suasana harmonis selama liburan akhir tahun. Komitmen bersama ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Namun, keberhasilan upaya ini juga bergantung pada peran individu dalam menjaga ketertiban dan kewaspadaan terhadap potensi gangguan.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap berita hoaks yang sering kali muncul di masa liburan. Pemerintah telah menyediakan berbagai saluran informasi resmi yang dapat digunakan sebagai referensi. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat dan menghindari kepanikan yang tidak perlu.

Di tengah persiapan yang matang ini, harapan besar disematkan agar seluruh rangkaian perayaan Nataru berjalan lancar. Dengan sinergi yang solid, tantangan yang mungkin muncul dapat diatasi secara efektif. Masyarakat diajak untuk turut menjaga suasana damai agar Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 menjadi momen penuh makna bagi semua kalangan.

Dengan semangat kebersamaan dan koordinasi yang solid, Nataru 2024/2025 diharapkan menjadi momen yang tidak hanya menghadirkan kebahagiaan, tetapi juga memperkuat rasa persatuan. Mari bersama-sama mewujudkan liburan yang aman, nyaman, dan bermakna bagi semua.

)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara

Berkat Instruksi Presiden Prabowo, Harga Tiket Pesawat Turun Jelang Nataru

Oleh : Mayang Dwi Andaru )*

Pemerintah berhasil menurunkan harga tiket pesawat domestik sebesar 10% selama periode liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Kebijakan ini diambil untuk mendukung mobilitas masyarakat, khususnya menjelang periode puncak pergerakan orang di akhir tahun yang identik dengan lonjakan harga tiket. Terobosan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Indonesia dalam memprioritaskan kenyamanan rakyat, sekaligus memperkuat sektor pariwisata, logistik, dan ekonomi nasional.

Kebijakan penurunan harga tiket pesawat tersebut mulai berlaku sejak dua pekan lalu dan mendapat respons positif dari berbagai pihak. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menjelaskan bahwa penurunan harga tiket pesawat ini melibatkan koordinasi intensif dengan semua pihak terkait, mulai dari maskapai penerbangan hingga Kementerian Perhubungan. AHY menekankan pentingnya kolaborasi antar kementerian dan pihak terkait lainnya agar kebijakan tersebut dapat berjalan dengan efektif.

Penurunan harga tiket pesawat sebesar 10% untuk periode Nataru tidak lepas dari dukungan berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ikut menurunkan harga bahan bakar pesawat (avtur). AHY menyampaikan harapannya agar kebijakan serupa dapat diteruskan di masa mendatang, dengan tujuan untuk memperluas aksesibilitas transportasi udara bagi masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi terhadap langkah yang telah diambil oleh Kementerian Perhubungan dan semua kementerian terkait. Dalam rapat kabinet, Presiden Prabowo mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kerja sama yang solid antara para menteri.

Ia menyatakan bahwa penurunan harga tiket pesawat pada akhir tahun adalah hal yang luar biasa mengingat biasanya harga tiket cenderung naik menjelang liburan. Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kesiapan seluruh pihak dalam mengamankan periode liburan Nataru, agar proses transportasi berjalan lancar dan masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan nyaman.

Pemerintah melalui kebijakan tersebut juga mengharapkan dampak positif yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada sektor penerbangan. Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Akbar Djohan, mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pemerintah, yang menurutnya sangat strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Akbar menyebut bahwa kebijakan penurunan harga tiket pesawat tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap sektor logistik dan distribusi barang, terutama selama periode Nataru yang biasanya disertai dengan lonjakan permintaan.

Ketum ALFI itu menjelaskan bahwa dengan turunnya harga tiket pesawat, biaya operasional pengiriman barang melalui jalur udara bisa lebih efisien. Penurunan biaya logistik ini akan membantu kelancaran distribusi barang, khususnya yang diperlukan untuk kebutuhan mendesak selama liburan akhir tahun.

Lebih jauh, Akbar menekankan bahwa kebijakan tersebut tidak hanya menguntungkan masyarakat, tetapi juga berdampak positif terhadap sektor pariwisata dan UMKM di destinasi wisata yang semakin ramai dengan tingginya aktivitas perjalanan.

Ia optimistis bahwa dengan meningkatnya aktivitas perjalanan dan pengiriman barang, sektor logistik udara akan semakin efisien, serta mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah di sekitar destinasi wisata. Selain itu, dampak positif terhadap perekonomian daerah diharapkan semakin terasa melalui sektor pariwisata dan jasa terkait.

Menteri Perhubungan, Dedy Purwagandhi, juga turut menambahkan bahwa penurunan harga tiket pesawat tersebut terwujud berkat kerjasama antara berbagai kementerian dan lembaga terkait, termasuk maskapai penerbangan, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina, dan Airnav. Semua pihak bekerja keras untuk menurunkan biaya operasional dan fuel surcharge, sehingga penurunan harga tiket pesawat dapat terlaksana tanpa mengurangi kualitas layanan.

Dedy menegaskan bahwa meski harga tiket turun, keselamatan dan kenyamanan tetap menjadi prioritas utama. Sejalan dengan itu, Pemerintah terus melakukan ramp check dan inspeksi berkala terhadap seluruh moda transportasi, termasuk pesawat, kereta api, bus, dan kapal laut, untuk memastikan keselamatan perjalanan masyarakat selama periode Nataru.

Pemerintah memproyeksikan potensi pergerakan masyarakat yang mencapai 110,67 juta orang selama liburan akhir tahun ini, sehingga persiapan yang matang sangat diperlukan agar semua berjalan lancar.

Dalam rapat kabinet, Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa penurunan harga tiket pesawat tersebut adalah bentuk komitmen Pemerintah dalam berpihak kepada rakyat. Beliau menyampaikan bahwa meskipun harga tiket pesawat biasanya naik menjelang liburan, Pemerintah justru mampu menurunkannya sedikit untuk membantu meringankan beban ekonomi masyarakat. Ini merupakan langkah yang langka dan pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, di mana harga tiket pesawat dapat diturunkan menjelang Nataru.

Selain itu, Presiden Prabowo juga menekankan bahwa meskipun harga tiket pesawat turun, Pemerintah tetap perlu menjaga stabilitas industri penerbangan agar tidak merugikan sektor tersebut dalam jangka panjang.

Presiden Prabowo meminta semua pihak untuk terus berkolaborasi guna menciptakan kebijakan yang dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, namun tetap memperhatikan kelangsungan industri penerbangan yang vital.

Dengan adanya kebijakan tersebut, Pemerintah berharap dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat yang ingin bepergian selama masa liburan akhir tahun. Penurunan harga tiket pesawat diharapkan tidak hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga memberikan dorongan bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan, termasuk sektor pariwisata, logistik, dan UMKM.

Presiden Prabowo dan jajaran menteri terkait telah menunjukkan komitmen mereka untuk terus berupaya memajukan Indonesia dan mendukung rakyat, melalui kebijakan-kebijakan yang tepat dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

)* kontributor Lembaga Sadawira Utama

Pemerintahan Prabowo- Gibran Tingkatkan Akses Pembiayaan untuk UMKM

Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus mendorong penguatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui kemudahan akses pembiayaan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memimpin inisiatif ini dengan memanfaatkan teknologi Innovative Credit Scoring (ICS) untuk menilai kelayakan kredit bagi pelaku UMKM.

“Pemanfaatan ICS merupakan alternatif bagi bank untuk melakukan penilaian calon debitur. Hal ini tetap memperhatikan risk appetite sebagai langkah mitigasi risiko dalam penyaluran kredit atau pembiayaan kepada UMKM,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae,

Dian menjelaskan bahwa model ICS ini harus melalui asesmen berkala untuk memastikan akurasi nilai prediksi yang dihasilkan.

“Bank juga perlu melakukan kaji ulang secara berkala agar model yang digunakan dapat memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan,” tambahnya.

Sebagai bagian dari langkah strategis ini, OJK akan menerbitkan Peraturan OJK (POJK) yang secara khusus mengatur kemudahan akses pembiayaan bagi UMKM, termasuk penggunaan ICS.

Selain itu, lembaga jasa keuangan juga dapat menetapkan kebijakan khusus dalam analisis kelayakan calon debitur UMKM jika diperlukan.

“Kami berharap kebijakan ini dapat mendorong pembiayaan kepada UMKM secara lebih optimal,” ujar Dian.

Di sisi lain, Wakil Menteri UMKM, Helvi Y Moraza, menegaskan pentingnya digitalisasi untuk mengatasi tantangan klasik yang dihadapi UMKM, seperti kesulitan dalam mengakses permodalan.

Ia juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah memprioritaskan penguatan permodalan dan akses pasar.

“UMKM tidak lagi bisa bermanja-manja dengan sistem konvensional. Suka atau tidak, harus masuk ke sistem digitalisasi ekonomi,” tegas Helvi.

Dukungan terhadap kebijakan ini juga datang dari berbagai pihak. Founder dan CEO Hive Five, Sabar L. Tobing, menekankan pentingnya pendampingan untuk membantu UMKM bersaing dan berkembang.

“Dengan memiliki legalitas yang lengkap, pelaku UMKM bisa lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan. Di Hive Five, kami mendampingi mereka mulai dari perizinan hingga pengelolaan keuangan, sehingga mereka bisa fokus pada pertumbuhan bisnis,” kata Sabar. [*]

Pelatihan Digital Tingkatkan Peluang Pelaku UMKM Berkembang

Oleh : Gavin Asadit )*

Perkembangan teknologi digital menghadirkan peluang besar bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi bisnis mereka semakinn berkembang. Salah satu upaya strategismembangun pasar UMKM yang kuat adalah para pelaku lebih intensif memanfaatkan peluang melalui pelatihan digital, seperti yang dilaksanakan di Surabaya pada November 2024. Acara ini melibatkan 70 pelaku UMKM dan dirancang untuk membekali mereka dengan keterampilan mengelola usaha menggunakan teknologi terkini, termasuk aplikasi keuangan berbasis debit dan kredit serta strategi pemasaran digital melalui media sosial.

Koordinator Pusat Kajian Sistem Informasi FEB UGM, Fitri Amalia mengatakan kegiatan pelatihan tesebut sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dalam mengimplmentasikan teknologi digital untuk pengelolaan bisnis. Lebih lanjut bahwa sektor UMKM sudah banyak yang memanfaatkan platform digital seperti Shopee, Tiktok, dan Facebook untuk penjualan tetapi masih banyak pengelolaan bisnis yang dilakukan secara manual.

Di sisi lain, Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro pada Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Ari Anindya Hartika mengatakan pelatihan digital bagi pelaku UMKM menjadi faktor penting untuk meningkatkan daya saing sektor usaha mikro agar skala usahanya bisa naik kelas.

Kemampuan digital menjadi sangat penting bagi UMKM untuk bisa bertahan dan berkembang di era digital. Dengan menguasai teknologi digital, UMKM dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi, dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggannya.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, hanya sekitar 20% dari 65 juta UMKM di Indonesia yang telah sepenuhnya mengadopsi teknologi digital. Padahal, digitalisasi memiliki potensi meningkatkan omzet hingga 30%. Tantangan seperti literasi digital rendah dan keterbatasan akses internet sering kali menjadi hambatan bagi UMKM untuk memanfaatkan peluang ini. Oleh karena itu, pelatihan yang dilakukan oleh institusi seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) bekerja sama dengan SMK Dr. Soetomo berperan penting dalam menjembatani kesenjangan ini.

Program ini tidak hanya membantu pelaku UMKM mengelola bisnis lebih baik, tetapi juga melibatkan siswa SMK untuk mendampingi mereka secara langsung. Para siswa mendapatkan pengalaman nyata dalam akuntansi, branding, dan pembuatan konten digital, yang menjadi bekal penting bagi karier mereka di era teknologi.

Selain mendorong sektor UMKM lebih melek digital, pelatihan tersebut juga untuk mendorong dan memberikan pelatihan yang membahas tentang isu keberlanjutan lingkungan yang berkaitan dengan dunia usaha. Kepala SMK Dr. Soetomo Surabaya, Julianto Hadi menyatakan bahwa program tersebut memberi kesempatan dan pengalaman berharga bagi para siswa untuk melakukan praktik lapangan

Digitalisasi UMKM bukan sekadar transformasi teknologi, tetapi juga perubahan pola pikir dan budaya kerja. Dengan mengadopsi teknologi digital, pelaku usaha tidak hanya dapat memperluas pasar mereka ke skala nasional atau bahkan internasional, tetapi juga meningkatkan transparansi dan efisiensi operasional. Selain itu, penggunaan aplikasi keuangan membantu pelaku UMKM membuat keputusan berbasis data, yang sebelumnya mungkin sulit dilakukan dengan metode manual.

Melalui program pelatihan yang lebih luas dan berkelanjutan, pemerintah dan institusi terkait dapat mendorong lebih banyak UMKM untuk menikmati manfaat digitalisasi. FEB UGM, misalnya, telah merencanakan untuk memperluas cakupan pelatihannya ke sektor manufaktur, menargetkan pelaku usaha yang lebih beragam.

Dengan semakin banyaknya pelaku UMKM yang terintegrasi dengan teknologi digital, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional. Upaya bersama dari berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan bahwa potensi ini dapat terwujud sepenuhnya.

Sementara itu, di tengah gempuran teknologi yang pesat, UMKM yang tidak beradaptasi akan tertinggal. Pendampingan dan pelatihan digital membantu UMKM membangun fondasi digital yang kuat, mulai dari membangun situs web hingga mengelola media sosial. Dengan bimbingan dari para ahli, UMKM dapat mengoptimalkan kehadiran online mereka dan menjangkau pelanggan baru.

Pelatihan digital, seperti yang telah diadakan di Surabaya, membuktikan bahwa inovasi teknologi dapat menjadi alat yang ampuh untuk memajukan UMKM. Inisiatif ini perlu didorong lebih jauh agar semakin banyak pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia mampu berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

.

Selain pelatihan digital, sinergitas antara pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta juga terus didorong untuk menyediakan ekosistem yang mendukung transformasi digital UMKM. Dukungan ini dapat berupa kebijakan insentif, akses ke teknologi dengan biaya terjangkau, serta penyediaan infrastruktur digital di daerah terpencil. Dengan cara ini, pelaku UMKM dari berbagai wilayah dapat memiliki kesempatan yang sama untuk mengadopsi teknologi, sehingga mempersempit kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Pada akhirnya, keberhasilan digitalisasi UMKM akan berdampak positif tidak hanya bagi pelaku usaha, tetapi juga bagi perekonomian nasional secara keseluruhan. Dengan daya saing yang meningkat, UMKM mampu berkontribusi lebih besar dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan negara, dan mengurangi angka kemiskinan. Digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi menjadi kebutuhan utama untuk memastikan UMKM tetap relevan dan menjadi pilar utama dalam perekonomian Indonesia yang semakin terintegrasi dengan teknologi global.

)* Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial dan Kemasyarakatan

Penindakan Tegas Terhadap Sindikat Narkoba, Aparat Gencar Lakukan Penegakan Hukum

Jakarta – Kepolisian Republik Indoensia (Polri) terus menggencarkan upaya pemberantasan sindikat narkoba dengan penindakan tegas terhadap para pelaku peredaran gelap narkoba di Indonesia.

Dalam sebulan terakhir, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berhasil mengungkap tiga kasus besar. Tiga kasus tersebut terjadi di berbagai wilayah, yaitu Jawa Barat, Bali, dan Jakarta.

“Dalam hal ini mungkin kami sampaikan tiga pengungkapan kasus menonjol narkoba yang beberapa waktu sudah dilaporkan atau mungkin dirilis secara parsial,” ujar Jenderal Sigit.

Kasus pertama yang berhasil diungkap adalah penggerebekan pabrik obat keras excimer di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sebanyak sembilan orang ditangkap dalam operasi ini, termasuk pengendali, pemodal, peracik, dan pencetak pil.

Dari hasil penggerebekan, polisi berhasil mengamankan satu juta butir pil obat kertas dengan nilai sekitar Rp 700 juta.

Kasus kedua melibatkan peredaran sabu jaringan Afghanistan yang berhasil diungkap di Kampung Ambon, Jakarta Barat, pada 17 November 2024.

Polisi berhasil mengamankan 389 kilogram sabu yang diperkirakan bernilai sekitar Rp 800 miliar. Dalam operasi ini, seorang tersangka berhasil diamankan, dan pengembangan kasus masih terus dilakukan.

“Dan tentunya kita bisa menyelamatkan masyarakat dari penyalahgunaan penggunaan narkoba ini sebesar 2,2 juta jiwa.” Kata Kapolri.

Kasus ketiga adalah pembongkaran laboratorium rahasia pembuatan hashish di Uluwatu, Bali, pada 8 November 2024.

Empat orang tersangka ditangkap dalam pengungkapan ini. Polisi menyita barang bukti berupa 1.163.210 butir Happy Five, 132,9 kilogram hashish, 7.365 cartridge vape, dan 17 unit mesin dengan total estimasi barang bukti senilai Rp 1,52 triliun.

“Jika dilepaskan, barang bukti ini akan berdampak pada 1,49 juta jiwa,” jelas Jenderal Sigit.

Kapolri menambahkan, dari seluruh barang bukti yang berhasil diamankan, totalnya dapat menyelamatkan sekitar 10 juta masyarakat Indonesia dari penyalahgunaan narkoba.

Selain pengungkapan sindikat narkoba, BNNP Jawa Timur juga menggeledah rumah Aiptu Arif Susilo, anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yang diduga terlibat dalam jaringan narkoba internasional.

Ditemukan bukti berupa empat buku rekening atas nama Arif.

Arif diduga sebagai pengendali jaringan pengedar narkoba yang menghubungkan Sumatera Utara, Surabaya, dan NTB.

Sementara itu, Kabareskrim Polri Komjen, Wahyu Widada, menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi oknum anggota polisi yang terlibat dalam aktivitas ilegal ini.

“Jika ditemukan oknum yang terlibat dalam mendukung kegiatan ilegal ini, maka akan diproses secara hukum (peradilan pidana) dan kode etik kedinasan tanpa terkecuali!” tegas Wahyu.

Wahyu menambahkan, pihaknya memastikan akan memproses segala bentuk tindak pidana narkoba secara tegas dan tuntas. Mengingat, pemberantasan narkoba masuk dalam program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. []

Pemerintahan Prabowo-Gibran Komitmen Berantas Narkoba demi Masa Depan Indonesia Gemilang

Oleh: Anwar Salahudin *)

Pemerintahan Prabowo-Gibran berkomitmen kuat untuk membebaskan masa depan Indonesia dari ancaman narkoba yang mengintai generasi muda. Di tengah peningkatan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, pemerintah melihat ini sebagai tantangan serius yang harus ditangani melalui langkah-langkah komprehensif.

Upaya ini tidak hanya menitikberatkan pada penegakan hukum, tetapi juga mencakup program pencegahan dan pemberdayaan untuk menciptakan benteng yang kokoh bagi generasi muda melawan pengaruh buruk narkoba. Kebijakan-kebijakan strategis pun digulirkan, mulai dari penguatan peran keluarga hingga pengawasan komunitas, demi melindungi masa depan bangsa, dengan visi besar membangun Indonesia bebas narkoba dan siap menyongsong masa depan gemilang.

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Wahyu Widada, menegaskan bahwa narkoba merupakan ancaman serius bagi masa depan generasi muda. Baru-baru ini, Polri berhasil mengungkap laboratorium clandestine narkoba di Bali setelah menyelidiki kasus hashish di Yogyakarta. Operasi ini menghasilkan penangkapan empat pelaku yang dijerat dengan ancaman hukuman berat, termasuk pidana mati dan denda besar.

Selain itu, Polri berkolaborasi dengan Desk Pemberantasan Narkoba melalui Kemenko polkam untuk memperkuat langkah pencegahan dan penindakan. Upaya ini diharapkan mampu mencegah masuknya narkoba ke masyarakat lebih luas dan menciptakan efek jera bagi pelaku.

Sementara itu, Mantan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, juga turut mengambil inisiatif dalam menjaga generasi muda dari ancaman narkoba melalui pesantren. Salah satunya dengan mendukung pesantren rehabilitasi narkoba. Dalam acara “Genggong Bershalawat” di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, Khofifah menyoroti upaya Gus Hafid dari Pondok Pesantren Nurul Qadim yang merintis pesantren khusus rehabilitasi narkoba. Pesantren ini dirancang untuk memberikan perawatan intensif yang terpisah dari santri reguler, bertujuan membantu generasi muda pulih dari kecanduan sekaligus menjadikan mereka duta anti-narkoba.

Dalam acara yang sama, Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf menyoroti pentingnya shalawat, silaturahmi, dan kegiatan sosial seperti santunan anak yatim sebagai senjata mujarab untuk menghadapi tantangan zaman, termasuk penyalahgunaan narkoba.

Habib Syech juga menekankan bahwa pesantren memiliki peran strategis tidak hanya dalam pembentukan akhlak tetapi juga prestasi akademik. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, pesantren diharapkan menjadi garda terdepan dalam membangun generasi yang kuat dan sehat, serta terbebas dari narkoba.

Berdasar data Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan bahwa sekitar 312 ribu remaja Indonesia terjerat narkoba, dengan faktor penyebab utama seperti rasa ingin tahu dan pengaruh teman sebaya. Menanggapi hal ini, pemerintahan Prabowo-Gibran mengutamakan pendekatan berbasis keluarga dan lingkungan sebagai garda terdepan. Program Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar), yang didukung pemerintah, bertujuan menciptakan desa-desa bebas narkoba melalui penguatan peran keluarga dan komunitas lokal. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang positif dan aman bagi remaja.

Selain narkoba, perhatian juga diberikan pada pengurangan prevalensi merokok, yang sering menjadi pintu masuk bagi penyalahgunaan zat adiktif lainnya. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga, Prof. Dr. H. M. Asrorun Ni’am Sholeh, MA, menyoroti pentingnya langkah preventif, termasuk melalui program Forum Nasional Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) 2024. KIPAN difokuskan pada peningkatan kapasitas pemuda sebagai agen perubahan, yang dapat mengedukasi dan memengaruhi lingkungan sekitar untuk menjauhi narkoba dan rokok.

Dampak narkoba yang menghancurkan individu dan masa depan bangsa menjadi perhatian utama pemerintah. Oleh karena itu, kebijakan lintas sektoral diperkuat untuk memitigasi penyalahgunaan narkoba, baik dari aspek pencegahan maupun penanganan. Pemerintah juga menyoroti dampak sosial dan ekonomi dari narkoba, seperti hilangnya produktivitas dan meningkatnya beban masyarakat. Untuk itu, strategi pencegahan difokuskan pada perbaikan struktur masyarakat yang lebih sehat.

Kolaborasi lintas instansi menjadi kunci dalam menangani tantangan ini. Koordinasi antara kejaksaan, kepolisian, dan lembaga pemasyarakatan terus diperkuat, seperti yang ditegaskan oleh Koordinator Pidum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Evelin Nur Agusta, SH., MH, dalam rapat koordinasi peradilan pidana. Upaya ini diharapkan menciptakan efek jera bagi pelaku dan mencegah remaja rentan terjerat narkoba.

Selain pemberantasan, aspek pencegahan melalui edukasi juga menjadi prioritas. Pemerintah menggencarkan penyuluhan dan pendidikan sejak usia dini untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba. Keluarga, sekolah, dan lembaga agama diberdayakan untuk menanamkan nilai-nilai positif dan memberikan pengawasan yang efektif. Pemerintah juga memberikan dukungan rehabilitasi bagi pengguna narkoba, memastikan penanganan menyeluruh dari pencegahan hingga pemulihan.

Dengan berbagai langkah strategis ini, pemerintahan Prabowo-Gibran optimis dapat menciptakan generasi muda yang sehat, bebas narkoba, dan berdaya saing tinggi. Kesuksesan upaya ini memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan generasi muda. Partisipasi aktif setiap individu dan keluarga sangat penting untuk mengawasi dan mendampingi anak-anak muda agar terhindar dari bahaya narkoba.

Ke depan, pemerintah terus berinovasi dalam menciptakan program yang relevan untuk generasi muda, tidak hanya agar menjauhi narkoba, tetapi juga menjadi pelopor perubahan menuju lingkungan yang positif. Dengan komitmen kuat dan konsisten, Indonesia diharapkan dapat mencapai visi Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda tampil sebagai pilar unggul dan produktif, bebas dari ancaman narkoba.

*) Pemerhati Sosial dari Pancasila Madani Institute

Jember Tempo Dulu: Kala Toko Roti Wina Berjaya hingga Gebang Theater Jadi Andalan Muda-Mudi Jember Mencari Hiburan

Rintik hujan deras terdengar nyaring dari balik jendela kamarku,  semburat sisa-sisa senja mulai meninggalkan langit yang semakin gelap. Sambil mengistirahatkan punggung di atas kasur setelah seharian beraktivitas, ibu jariku menggeser-geser halaman Instagram melalui layar ponsel di genggaman tangan. Satu postingan dari Mojok muncul di layar. Membaca judulnya mendadak menimbulkan sensasi “mak deg” di dada. Rindu Jember.

Tulisan berwarna merah yang kontras dengan latar belakang warna kuning itu sontak mengirimkan stimulus yang memicu syaraf-syaraf memoriku. Rentetan peristiwa dari masa lalu terpanggil ke permukaan, muncul seperti cuplikan film di kepala.

Berbicara tentang perasaan rindu pada Jember, tentu yang terlintas pertama kali adalah orang-orangnya. Keluarga, teman, tetangga, hingga kerabat dekat yang masih tinggal di sana. Tapi ada satu hal yang membuatku paling rindu akan Jember, yaitu hal-hal yang bahkan tak lagi bisa terobati sekalipun aku rutin pulang ke sana 2-3 kali dalam setahun. Ya, suasananya.

Toko Roti Wina dan Johar Plaza Jember 

Suasana Jember yang kurindukan pertama adalah ketika Toko Roti Wina masih berjaya. Dulu, lokasinya berada di sebelah utara Jogar Plaza, persis di pojokan pertigaan arah pasar loak yang dijuluki Blok M sama warga Jember.

Kalau kamu orang Jember, masa kecilmu kurang bahagia kalau belum pernah beli Roti Wina. Favoritku adalah roti manis berbentuk kepala kucing yang isiannya cokelat. Entah kapan terakhir kali aku membeli roti itu. Aku jadi penasaran, sekarang roti itu masih ada nggak, ya? Kalau masih ada, apakah rasanya masih sama seperti yang kuingat?

Bicara Roti Wina Jember, di sebelah selatan toko ada jalan menanjak menuju parkiran Matahari Johar Plaza. Aku masih ingat, kalau mau ke Matahari lewat parkiran atas, kita akan melewati lorong menuju bioskop 21. Biasanya di lorong itu ada pengamen jalanan yang dibiarkan mangkal di sana.

Aku sudah lupa seperti apa orangnya, tapi yang kuingat suara dan petikan gitarnya yang menggema merdu. Ditemani aroma popcorn 21, berjalan di lorong sempit dan remang-remang itu menjadi kenangan paling berkesan dari seluruh bagian di Johar Plaza.

Gebang Theater, tempat nongkrong andalan anak muda Jember era 90-an

Aku teringat pula pada salah satu tempat bersejarah di Jember. Ingatanku mundur ke era 90-an awal, ada satu kenangan yang sangat berkesan buatku. Dulu kebetulan aku tinggal di daerah Gebang. Ya, daerah yang biasanya identik dengan preman dan pasar itu. Di sana, ada sebuah gedung bioskop yang terkenal, Gebang Theater. Tapi orang-orang lebih mengenal tempat itu dengan sebutan GT.

GT sangat populer pada masanya. Dulu, aku sering diajak mbak dan masku nonton film di sana. Sebelum konsep bioskop outdoor menjadi populer belakangan waktu ini, warga Jember sudah sejak dulu familier dengan nonton bioskop di tempat terbuka tanpa atap. Sebutan lain yang diberikan oleh warga untuk tempat ini adalah misbar, yang merupakan akronim dari kata gerimis bubar. Tempat ini nggak pernah sepi pengunjung, apalagi kalau yang ditayangkan film-filmnya Benyamin Sueb, Warkop DKI, atau si ratu horor, Suzzanna.

Aku masih ingat pengalaman nonton di sana. Jangan bayangkan tempat duduk empuk ala bioskop kekinian. Dulu, bangku bioskop GT terbuat dari semen cor keras. Alasnya hamparan rumput hijau yang tentu saja jadi sarang nyamuk dan serangga lainnya.

Pedagang asongan lalu-lalang menjajakan kacang rebus, tahu petis, dan aneka camilan serta minuman pada penonton. Percayalah, pengalaman itu sangat berkesan dan memunculkan perasaan rindu. Sayangnya, tempat itu sudah tak lagi terawat. Setahuku, kini sudah beralihfungsi menjadi pasar burung.

Kuburan Cukil turut memantik kenangan akan kota ini

Tak jauh dari GT, ada sebuah pemakaman umum yang dikenal warga Jember dengan sebutan kuburan Cukil. Waktu aku kecil, tempat ini terasa sangat menakutkan. Banyak cerita mistis beredar dengan latar belakang tempat ini.

Akan tetapi kini sebaliknya, tempat ini merupakan salah satu lokasi wajib dikunjungi tiap kali aku pulang ke Jember. Pemakaman ini menjadi saksi atas kerinduanku pada Jember, tempat disemayamkannya orang-orang yang aku sayangi. Orang-orang yang membuatku memiliki banyak kenangan indah di Jember. Kenangan yang membuat sejauh apa pun aku pergi, hatiku akan selalu terikat dengan kota ini.

Rasanya tak mungkin bisa menuliskan semua hal yang berkaitan dengan perasaan rinduku akan suasana Jember tempo dulu. Cuplikan ingatan muncul bergantian secara random tanpa peduli timeline. Mulai dari masa-masa kirim salam dan request lagu lewat Mbak Maris Kiss FM, sewa komik di Taman Baca Oce dan TOP, makan di Gama Fried Chicken, atau nongkrong di Capo pojokan DPRD, berenang di Taman Bedadung Indah, sampai dengan ingatan ikut senam “tariiik… lepas..” di Alun-Alun Jember. Kerinduan akan suasana-suasana itu, mungkin tidak akan pernah bisa terobati.

Penulis: Mirna Fitri NCD
Editor: Intan Ekapratiwi

Merayakan Status iPhone 16 Sebagai Barang Ilegal di Indonesia Biar Jadi Pukulan Keras buat Apple yang Selalu Setengah Hati

Untuk sementara itu, iPhone 16 adalah barang ilegal di Indonesia. Sebuah apresiasi untuk pemerintah yang berani tegas sama Apple yang keras kepala.

Untuk membuka tulisan ini, pertama-pertama perlu disclaimer dulu. Saya bukan pembenci Apple dan turunan produknya. Esai ini saya tulis menggunakan laptop yang notabene MacBook. Saya nonton bola juga di iPad. Jadi, saya nggak punya sentimen sama produsen asal Amerika Serikat ini.

Tapi satu yang pasti, saya rispekkkkkk puollll. Sebab pemerintah, melalui Kementerian Perindustrian, resmi menyatakan iPhone 16 sebagai barang ilegal untuk diperjualbelikan di Indonesia. Ini satu langkah berani, mengingat iPhone adalah salah satu gawai dengan popularitas yang cukup signifikan di kalangan masyarakat kita.

Kita jabarkan satu per satu sebab barang ghoib satu ini untuk sementara jadi barang ilegal di Indonesia

Pertama, kita bahas soal pengertian teknisnya. Di media sosial, sudah banyak yang menjelaskan soal pelarangan iPhone 16. Pernyataan ini nggak sepenuhnya salah, tapi kurang tepat.

Menperin Agus Gumiwang sendiri sudah menjelaskan. Pemerintah itu bukan melarang iPhone 16 secara total, tapi “hanya” dilarang untuk diperjualbelikan. Sehingga, status barangnya masih ilegal untuk diperdagangkan. Dan ini sifatnya sementara.

Apa sebabnya pelarangan iPhone 16?

Nah, kita masuk ke poin kedua. Menurut Menperin, pelarangan perdagangan iPhone 16 ini salah satunya adalah karena produk ini belum memenuhi 40% TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri. Simpelnya, TKDN adalah skema investasi di mana Apple wajib menambah jumlah investasinya di Indonesia untuk memperbarui sertifikat TKDN buat si iPhone 16.

Jujur, ini poin yang saya suka sekali. Karena sebagai negara, kita memang harus berani songong ke produsen luar negeri yang menggempur pasar domestik kita dengan barang-barang import. FYI aja ges, produsen sebesar Apple ini, sampai detik ini, masih belum punya pabrik di Indonesia. Boro-boro pabrik, toko resmi aja nggak punya.

Kalian pikir iBox itu toko resmi Apple? Weyyyy, salah besar, mereka itu cuma distributor. Yang punya kewenangan memasukkan barang ke Indonesia. Dan salah satu poin investasi yang diincar pemerintah Indonesia adalah kemauan Apple untuk membuat pabrik di sini.

Komitmen Apple yang masih setengah hati

Sejauh ini, komitmen Apple ke Indonesia memang masih setengah hati. Kalau di bahasa simpel saya, Apple masih menganggap Indonesia sebagai pasar yang menarik. Tapi, kalau buat jor-joran investasi, Apple masih bersikap kayak “Eits, nanti dulu.”

Saat Samsung bahkan sudah punya pabrik di Cikarang, Apple komitmennya cuma selevel bikin “Apple Developer Academy”. Meski ada di 4 kota, investasi berbentuk akademi ini mah sifatnya masih selevel “Yaelah brooo segitu doang.”

Dan kita perlu mengapresiasi ngototnya pemerintah. Membangun manufaktur di Indonesia untuk Apple harus jadi keniscayaan.

Ketinggalan dari Android

Soal per-investasi-an ini, Apple memang ketinggalan satu sampai dua langkah dari produsen gawai dari Android. Selain Samsung, brand seperti Oppo, Vivo, Realme, dan Xiaomi, sudah punya pabrik yang tersebar di berbagai kota seperti Tangerang hingga Batam.

Pembangunan pabrik ponsel ini dampaknya nggak main-main untuk mencapai kedaulatan teknologi informasi dan manufaktur di Tanah Air. Pasalnya, per data tahun 2023, angka impor gawai sudah menyentuh Rp30 triliun.

Sementara itu, estimasi pakar menyebutkan untuk membangun pabrik ponsel di Indonesia normalnya hanya butuh sekitar setengah triliun rupiah saja. Jadi ya ini perihal mau atau nggak mau aja, sih.

Di konteks ini, sebagai pasar tujuan, Indonesia punya bargaining power untuk bilang ke Apple kayak “Ya udah situ bangun pabrik atau nggak usah jualan di sini.” Sesimpel itu, di atas kertas tapi ya.

Apakah kita bisa membeli iPhone 16?

Lalu kemudian, apakah tandanya kita tidak bisa membeli iPhone 16? Nah, ini kita bahas di poin ketiga.

Seperti saya bilang di awal, banned ini sifatnya sementara. Dan menurut aturan, kalian masih bisa beli iPhone 16 dari luar negeri dan membawanya masuk ke sini.

Tapi, kalian wajib membayar pajak dan hanya menggunakan iPhone 16 tersebut untuk pemakaian pribadi. Jika 2 poin itu terpenuhi, IMEI sih pasti aman. Dan catat, barang itu tidak untuk diperjualbelikan. Kalau mau nekat, sih, ya siap-siap aja boncos atau pait-paitnya kena pidana hahaha.

Pelarangan ini nggak akan lama

Dan poin keempat alias yang terakhir, saya sih yakin Indonesia tidak akan lama melarang penjualan iPhone 16. Selisih angka investasi Apple di Indonesia hanya sekitar Rp240 miliar. Ini angka yang kecil sekali buat perusahaan sekelas Apple.

Meski publik nggak tahu selisih angka investasi ini akan terwujud dalam bentuk apa, namun target paling masuk akal ya memaksa Apple buka pabrik di sini. Udah mau masuk 2025, udah saatnya pemerintah unjuk gigi dan mengarahkan produsen-produsen luar negeri untuk berinvestasi manufaktur di sini.

Kita udah ketinggalan jauh sekali soal industri manufaktur. Ini juga salah satu yang bikin negara kita ketinggalan cukup banyak langkah dalam ekonomi dunia.

Lagipula, kan ya lumayan keren aja gitu megang iPhone 16 dan tulisannya Designed by Apple in California. Assembled in Indonesia.

Penulis: Isidorus Rio

Editor: Yamadipati Seno

Bakpia Day 2024 Memotret Kekayaan Budaya Nusantara

Para pengusaha bakpia di Ngampilan Jogja menggelar Bakpia Day 2024 di lahan bekas Pabrik Tegel Kunci, Ngampilan, Kota Jogja. Acara ini merupakan agenda tahunan dan sudah menjadi penyelenggaraan yang ke-12 kalinya.

Pada tahun ini, Bakpia Day mengangkat tema “Tantra Dita Raya”. Menurut Lurah Ngampilan, Istikhomah, secara harafiah tema tersebut merujuk pada kalimat “kehangatan tradisi citarasa budaya”. Hal tersebut selaras dengan semangat penyelenggaraan tahun ini, di mana keberagaman nusantara ditonjolkan.

“Pada tahun ini kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya. Keberagaman ini yang ingin kami tampilkan dalam rangkaian acara Bakpia Day,” kata Istikhomah saat ditemui Mojok di sela-sela acara, Sabtu (7/12/2024).

Berdasarkan pantauan Mojok, sejak siang masing-masing kontingen yang mewakili RW di Ngampilang menampilkan display. Keragaman budaya terlihat pada masing-masing penampilan.

Misalnya, beberapa RW ada yang menampilkan tarian-tarian tradisional Jawa yang dipadukan dengan musik kontemporer. Ada juga display tarian tradisional daerah lain di Indonesia. Lebih unik lagi, ada yang menampilkan pertunjukkan cowboy khas budaya country club asal Amerika Serikat.

Pertunjukan ditutup dengan aksi RW 13 Desa Ngampilan yang menampilkan tarian Barongsai khas negeri Tiongkok.

Anak muda yang semakin peduli 

Melalui rangkaian acara di Bakpia Day 2024 ini, Istikhomah juga berharap bahwa anak-anak muda di Jogja, khususnya Desa Ngampilan semakin peduli dengan bakpia. Bagi dia, bakpia bukan hanya sekadar produk, tapi juga peninggalan sejarah yang wajib dilestarikan.

“Secara industri, banyak orang di Desa Ngampilan ini terbantu dengan adanya bakpia,” kata dia.

“Tapi jangan lupa, bakpia ini juga punya sejarah panjang. Budaya Tiongkok dan Jawa bersatu dalam makanan ini. Jadi bakpia bukan cuma sekadar makanan,” imbuhnya.

Maka dari itu, Istikhomah pun senang karena dalam penyelenggaraan Bakpia Day 2024 ini, banyak anak muda berpartisipasi. Dari segi kepanitiaan, 80 persen diisi oleh pemuda Desa Ngampilan. Begitu pula dengan para pengunjungnya, yang jika tahun-tahun sebelumnya didominasi orang tua, kini banyak wajah-wajah anak muda yang hadir.

“Harapannya, bakpia bisa terus dilestarikan, baik secara industri maupun tradisi budaya. Kalau bukan yang muda-muda yang meneruskan, siapa lagi,” tukasnya.

Pembagian 10 ribu bakpia

Selain penampilan display dari masing-masing RW di Desa Ngamilan, Jogja, digelar pula pawai keliling desa. Kirab ini diikuti oleh para peserta display. Banyak anak-anak, orang tua, dan anak muda berpartisipasi. Dalam kirab ini juga, para peserta membagikan bakpia kepada masyarakat sekitar.

Ketua Panitia Bakpia Day 2024, Edi Haryono, menjelaskan Bakpia Day 2024 menggandeng para perajin bakpia dari empat paguyuban dengan total 115 anggota. Bahkan, menurutnya ada total ada 10.000 bakpia yang dibagikan kepada masyarakat.

Sebagian dibagikan dalam kegiatan pawai yang melewati Jalan Letjen Suprapto, Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Bhayangkara dan kembali berakhir di Jalan KS Tubun. Sementara sebagian bakpia lainnya dibentuk dalam bentuk gunungan dan direbutkan oleh masyarakat.

Menurut Edi, kegiatan ini menjadi bagian dari rasa syukur para perajin bakpia kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Harapannya agar usaha bakpia bisa lebih maju lagi, bagus lagi ke depannya, laris, jangan sampai bakpa yang ada di Pathuk ini nanti tergerus oleh bakpia lain yang bukan asli dari Pathuk Ngampilan,” tegasnya, kemarin.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

Rela Antre Berjubel di Richeese Factory Jombang meski Dianggap FOMO, Karena Pertama dan Satu-satunya

Lokasinya ada di daerah kota. Persisnya di Jl. KH. Wahid Hasyim, Kecamatan Jombang, Jombang, Jawa Timur. Sabtu malam (23/11/2024) saat saya coba ke sana, parkiran Richeese Factory tersebut sudah penuh sesak dengan  motor dan mobil yang parkir.

“Masih bisa kok, Mas,” begitu kata salah seorang tukang parkir mengarahkan saya untuk memarkir motor ke salah satu sudut kosong. Saya mengikuti.

Sementara di luar, tukang parkir pun kian sibuk mengatur agar para pengunjung baru masih bisa parkir. Walaupun sebenarnya ruangnya makin sempit karena harus berbagi antara pengendara motor dan pengendara mobil.

 

Pengunjung Richeese Factory Jombang terus berdatangan

Richeese Factory Jombang baru buka Oktober 2024 lalu. Saat pengumuman diunggah di media sosial, respons warganet Jombang pun terbilang sangat antusias.

Maklum, Richeese Factory itu jadi yang pertama sekaligus satu-satunya di Jombang saat ini. Jauh sebelumnya, hanya “orang-orang Jombang beruntung” yang pernah mencicipinya. Misalnya, mereka yang bekerja atau merantau di Surabaya.

Alhasil, ketika restoran cepat saji asal Bandung itu buka di Jombang, tak pelak banyak yang menyambutnya dengan antusias.

“Sejak buka pertama Oktober lalu, sampai November cenderung ramai terus, Mas. Apalagi kalau malam Minggu seperti sekarang,” ujar salah seorang tukang parkir yang saya temui malam itu.

Ada beberapa tukang parkir yang berjaga di halaman parkir Richeese Factory Jombang. Dengan begitu, mereka tak begitu merasa kesulitan mengatur kendaraan-kendaraan pengunjung yang terus berdatangan. Hasilnya pun tentu saja lumayan. Apalagi, paling tidak di dua bulan pertama ini, restoran itu buka 24 jam.

“Kalau makin malam ya makin dikit (pengunjungnya). Membludak itu di jam-jam sore sampai sepuluhan malam,” terang si tukang parkir.

Rela antre panjang demi nikmati Richeese Factory Jombang

Saya lantas mencoba membaur dalam antrean yang berjubel. Di dalam restoran, kursi-kursi yang disediakan sebagian besar sudah terisi. Ada pasangan muda-mudi, sekelompok remaja perempuan, hingga rombongan keluarga.

Di sela-sela mengantre itu saya berbincang dengan Zuhri (23). Dia datang dengan pacarnya.

Richeese Factory Jombang ramai pengunjung MOJOK.CO
Suasana di Richeese Factory Jombang. (Aly Reza/Mojok.co)

Pacar Zuhri mengaku tidak berekspektasi bakal seramai itu. Karena di Surabaya tak pernah seberjubel itu. Dia lupa kalau itu adalah Richeese Factory pertama dan satu-satunya (untuk saat ini) yang buka di Jombang.

Namun, mereka memilih tetap mengantre. Karena memang suka saja dengan olahan ayam dari Richeese Factory dengan variasi bumbu yang khas dan menggugah. Begitu kalau kata pacar Zuhri.

Silakan anggap kami FOMO

Sembari mengantre, saya coba scroll-scroll perihal Richeese Factory Jombang di Instagram. Salah satunya di akun @kontenlapar dan @infolokerjombang.

Dari 200-an komentar, mulai deretan teratas sudah bernada sinis. Ada yang memprediksi Richeese Factory Jombang tidak akan bertahan lama. Karena—argumen warganet itu—Jombang bukan pasar untuk brand-brand besar.

Ada pula sejumlah warganet yang menyebut, orang-orang yang ramai mengantre adalah kelompok FOMO.

 

“Ya nggak masalah dianggap FOMO. Kami kan belum pernah makan Richeese. Sekarang mumpung ada di Jombang, ya apa salahnya buat menikmati,” ujar Itsna (18), remaja asli Jombang yang malam itu tengah menghabiskan malam Minggu bersama teman-teman perempuannya di Richeese Factory Jombang.

Teman-teman Itsna pun lalu saling sahut. Kata mereka, Jombang itu kabupaten biasa. Baru belakangan ini mulai tersentuh “vibes kekinian”. Mie Gacoan masuk. Tomoro Coffee masuk. Dan kini ketambahan Richeese Factory.

“Hiburan di Jombang kan nggak banyak. Jadi dengan nongkrong-nongkrong di tempat yang sudah jadi “brand kota” dan kekinian semacam Richeese ini ya jadi hiburan buat kami,” sambung Itsna.

Hiburan lain selain kulineran di alun-alun

Keluarga Wawan (38) masih sibuk bercengkerama di dalam restoran: istri dan dua anaknya. Sementara Wawan, usai menyantap daging ayam khas Richeese (yang dia sulit menyebut nama menunya), memilih menunggu di luar.

“Habis makan nggak rokok kan nggak enak, Mas. Di dalam nggak bisa rokok kan,” ujar Wawan saat saya jejeri.

Iwan mengaku tak tahu bahwa peminat Richeese Factory memang sebesar itu. Yang dia tahu, ada informasi restoran cepat saji enak yang baru bukan di Jombang. Restoran cepat saji yang sudah terkenal di mana-mana, terutama di kota-kota besar.

“Kalau biasanya malam Minggu ngajak anak-istri di alun-alun, jajan kaki lima di sana, ya ini ngajak mereka nyoba restoran baru saja. Biar mereka seneng,” ungkap Wawan.

“Jombang makin “kota” sekarang ini, Mas. Cuma nggak ada mal,” kelakar Wawan.

Jombang sebenarnya punya mal. Namanya Linggarjati Plaza, tidak jauh dari Richeese Factory berdiri. Hanya saja memang tak sebesar dan segemerlap bayangan orang-orang tentang mal di kota-kota besar.

Tak lama berselang, istri dan dua anak Wawan keluar. Mereka lantas menuju mobil: pulang. Jam di ponsel saya menunjukkan pukul 20.00 WIB. Beberapa pengunjung Richeese Factory Jombang memang sudah keluar. Namun, beberapa pengunjung baru juga tampak masih berdatangan, meski gerimis mulai jatuh.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi