Nyatanya, Malioboro Kini Tak Lagi Sama dan Kata “Istimewa” bagi Jogja Hanya Pencitraan Semata

Malioboro kini bukan Malioboro yang dulu. Kini, ia tak punya nyawa dan gairah. Persis seperti kata “istimewa” dari Jogja yang ternyata pencitraan semata.

Dengan dalih mencari referensi untuk skripsi, pada 2019, saya seorang diri menempuh perjalanan dari Purwokerto ke Jogja. Kala itu ada kali kedua saya datang ke Jogja dan menjadi satu titik dalam pusaran kerumunan yang tersedot citra “Istimewa”.

Usai memburu buku, salah satu kawan saya yang di ada Jogja menghampiri. Olehnya, aku di ajak ke Masjid Kauman. Kami mengobrol selayaknya kawan yang lama tidak bertemu, sembari menikmati cilok seharga lima ribu. Sayang, kawan saya tak bisa berlama-lama. Dia mahasiswa yang aktif berorganisasi, harus rapat dan ini itu. Jadi, saya kembali seorang diri.

Merasakan Malioboro yang bukan main ramainya

Lantaran hanya sendirian, saya memutuskan untuk jalan-jalan di Malioboro. Bukan main ramainya.

Para penjual begitu bergairah di sisi kanan kiri pinggir jalan. Pelancong dari berbagai daerah dan luar negeri lalu-lalang. Pengamen tunanetra mengamen dengan speaker di dekatnya. Para nenek penjual sate ayam dan sate telur mengisi tempat kosong di sela-sela bangku-bangku Malioboro.

Seniman-seniman jalanan tak kurang kreatif. Penari diiringi musik tradisional berjoget dengan lincahnya. Baju-baju, pernak-pernik, makanan semuanya ada!

Malioboro memang penuh dengan seni kehidupan. Semakin larut, pengunjung semakin padat. Hingga pukul 6 pagi saja, Malioboro masih ramai. Orang-orang menyeringai dengan berbagai gaya menghadap kamera.

Beberapa bangku terisi orang-orang yang terlelap dengan damainya. Saat sarapan gudeg di emperan, si ibu penjual bilang, “Malioboro baru mulai akan lengang sekitar jam 10 pagi.”

Covid menghantam Jogja

Pada 2020, pemerintah memberlakukan lockdown karena Covid-19 di banyak tempat. Termasuk Jogja dan Malioboro.

Saya melihat dari layar televisi, Malioboro begitu lengang, begitu kosong, dan terlihat petugas sedang menyemprotkan disinfektan. Melihat itu batin saya seketika terguncang.

“Ke mana ribuan orang yang menggantungkan hidup di Malioboro? Bagaimana cara mereka melanjutkan hidup? Apa kabar para nenek penjual sate, para pengamen, seniman, dan pedagang kaki lima di sana?”

Agak sulit membayangkan keadaan mereka. Ketidaksiapan menghadapi situasi ini terlihat di mana-mana, tidak hanya di Jogja dan penghuni Malioboro.

Bergeser 2 tahun kemudian, pada 2022, Covid mereda. Apakah kesejahteraan kembali memeluk PKL Malioboro seperti sediakala?

Pada 2022 itu, saya kembali ke Jogja dan menetap selama 2 tahun. Dan sampai saat ini, saya belum memutuskan untuk tinggal lebih lama atau benar-benar meninggalkannya.

Setelah 2 tahun tinggal di Jogja, saya masih sempat menilik Malioboro, meski tidak sering. Malioboro masih ramai, dan selalu ramai. Terlebih malam Minggu, ketika naik  motor saja sulit untuk menembus kemacetan di depan Stasiun Tugu.

Ternyata, orang-orang masih penasaran dengan Istimewanya Jogja di Malioboro. Antusiasme para penikmat romantisme tak berkurang sejak dulu, mungkin malah bertambah. Terlebih kalau mendengar lagu Adhitia Sofyan “…terbawa lagi langkahku kesana, mantra apa entah yang Istimewa, kupercaya selalu ada sesuatu di Jogja.”

Tidak lagi sama

Sebentar. Saya memandangi Malioboro lebih lekat. Rasanya ada yang berbeda. Lebih tertata, tapi kurang bernyawa. Aura ingar-bingarnya terasa hampa. Entah ke mana perginya gairah Malioboro yang dulu pernah kulihat, kesemrawutan yang “nyeni”.

Saking “nyeni”-nya, konon seniman-seniman legendaris juga lahir di sini. Ah ya! Belakangan saya baru paham bahwa nyawa Malioboro adalah para pedagang kaki lima dan seniman-seniman jalanan. Sekarang, napas mereka tersengal-sengal, bahkan meregang nyawa, tersekap dalam petak-petak kecil lapak Teras 1 dan Teras 2.

Para PKL tergusur dari ruang hidupnya semula, tepian Jalan Malioboro yang memanjang. Hilangnya Covid tidak lantas mengusir raut muram bisnis-bisnis mereka. Setiap hari, masih ada pengunjung yang memadati Malioboro. Namun, rasa sepi sunyi masih menyeruak di antara para PKL yang tidak lagi seberuntung dulu untuk beramah-tamah langsung dengan turis di sepanjang jalan itu.

Penggusuran yang mengentak Jogja

Semalam hujan gerimis, aura Jogja kian romantis. Di cuaca dingin itu, kehangatan menyeruak di ruang tengah Kantor AJI Yogyakarta.

Di sana duduk-duduk sejumlah orang, termasuk Pak Arif Usman, yang akan menjadi tokoh penting dalam catatan ini. Udar rasa yang disampaikan oleh Pak Arif mengesankan bahwa pemindahan para PKL dari selasar ke teras-teras sungguh bukan perkara yang bisa dijelaskan dengan sederhana.

Proses pemindahan terkesan tiba-tiba dan mengejutkan. “Warga tidak pernah disosialisasi, langsung eksekusi, bahkan pakai kekerasan,” ungkapnya.

Penggusuran PKL dilakukan secara paksa dan sepihak, yang mengakibatkan ketercerabutan masyarakat dari tempat tinggal dan pekerjaan. Padahal, “Malioboro ada dan diperhitungkan karena keberadaan PKL,” kenang Pak Arif.

Mulanya para PKL juga merasa tenang-tenang saja. Ya maklum, pada 2006, Gubernur DIY menyampaikan bahwa PKL tidak akan pernah digusur. Tapi, nyatanya….

Di balik teras, para pedagang hanya bisa mengenang kehidupan mereka yang sejahtera, dulu. Sekarang, mereka jauh dari kata sejahtera. Penggusuran atau bahasa halusnya “relokasi, sterilisasi, dan penataan” PKL ini telah merenggut hak atas ekonomi masyarakat yang bertopang hidup di Malioboro.

Relokasi mestinya mensejahterakan, tapi ini hanyalah eksekusi kehendak penguasa yang memaksa. Rakyat harus manut sama pemerintah meskipun pemerintah tidak mempedulikan hak-hak PKL. Bahkan Paguyuban Tri Dharma PKL Malioboro dianggap seolah tidak ada.

Pemerintah Jogja seakan-akan tidak menganggap keberadaan Paguyuban Tri Dharma PKL. Apalagi untuk menjadi jalan jalan sosialisasi terkait relokasi. Komnas HAM pun mengamini bahwa “pelibatan” dalam proses relokasi para pedagang ini sama sekali tidak ada.

Adanya intimidasi

Orang-orang bahkan dibuat semakin resah karena diintimidasi untuk menandatangani kontrak relokasi. Jika tidak bersedia, mereka diancam lapaknya akan hilang. Proses relokasi ini harapannya berkeadilan. Tapi pada kenyataannya, satu per satu pedagang di panggil untuk menandatangani pernyataan yang tidak menguntungkan pedagang.

Keinginan para pedagang itu sederhana. “Jadikan kami mitra dalam membuat kebijakan, jangan jadikan kami korban dari kebijakan. Kebijakan yang ada bukannya membantu rakyat miskin kota, tetapi malah menambah jumlah rakyat miskin kota. Kita tertipu dengan Jogja Istimewa yang ayem, tentrem, tapi di baliknya ada penindasan,” ungkap Pak Arif Usman. Demi citra wisata, suara orang-orang yang tertindas juga tidak dimunculkan.

Demi “Sumbu Filosofi”

Penataan Sumbu Filosofi yang sudah resmi menjadi warisan budaya oleh UNESCO menjadi dalih penggusuran para PKL. “Apakah kalau ada PKL di sana, sumbu filosofi tidak sah?” Bambang Muryanto mencoba mengulik.

Filosofi manunggaling kawula lan Gusti, menurutnya, harus membuat pemimpin andhap asor (rendah hati), tapi malah dipakai untuk menggusur. Sekarang, suasana Malioboro yang seperti dulu justru bisa ditemukan di Koridor Gatot Subroto, Solo.

Kota-kota lain seperti Purwokerto dan Purworejo jika diamati baik-baik, berusaha menghadirkan nuansa Malioboro di alun-alunnya. Malioboro dihadirkan di mana-mana, Malioboro yang asli justru kehilangan jati diri dan ruhnya oleh beauty-fikasi yang tidak humanis.

Kiranya dengan cerita-cerita itu, kita tidak lagi kalap degan branding istimewanya Jogja yang berseliweran di media sosial. Pasalnya itu hanyalah pencitraan demi memuluskan pariwisata. Kemajuan pariwisata memang bagus, tapi tidak cukup jika kita hanya terperangkap pesona-pesona permukaan tanpa mempedulikan penindasan-penindasan yang ada di baliknya.

Penulis: Wiji Nurasih

Editor: Yamadipati Seno

Pemerintahan Prabowo Subianto Ajak Partisipasi Masyarakat dalam Penanganan Judi Online dan Pemberantasan Narkoba

Jakarta, — Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya sinergi nasional dalam menghadapi ancaman peredaran narkoba dan judi online yang terus meningkat. Dengan komitmen kuat, pemerintahan Prabowo berfokus pada integrasi penegakan hukum, pelibatan masyarakat, serta kerjasama internasional untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan prospek masa depan yang lebih baik.

Presiden Prabowo menekankan bahwa dukungan dan keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama dalam upaya berkelanjutan memerangi narkoba dan judi online. Beliau juga menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara pencegahan dan pemberantasan. “Gerakan pencegahan harus diimbangi dengan pemberantasan, dan sebaliknya. Kita tidak hanya berfokus pada penindakan besar, tetapi juga memperkuat langkah-langkah pencegahan agar dampaknya lebih luas,” ujar Prabowo.

Pakar Hukum dan Mantan Humas Badan Narkotika Nasional (BNN), Kombes Pol (Purn.) Dr. Slamet Pribadi, turut mendukung langkah ini dengan memaparkan data dan fakta mengenai kerugian sosial dan ekonomi akibat narkoba dan judi online. Menurutnya, kerugian negara akibat narkoba mencapai angka triliunan rupiah, sementara judi online semakin menjadi ancaman serius yang baru terdeteksi dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam upaya pemberantasan, jalur masuk peredaran narkoba yang memanfaatkan pelabuhan kecil, perbatasan, dan lintasan tradisional menjadi perhatian serius. Dr. Slamet juga menyoroti pentingnya peran intelijen dalam mencegah jaringan narkoba internasional memanfaatkan celah tersebut. “Semua jalur harus diawasi dengan ketat, termasuk lintasan darat dan laut yang sering digunakan para bandar,” tegasnya.

Pemerintah juga menegaskan bahwa program pencegahan harus terus digalakkan, khususnya bagi kelompok rentan. Upaya ini bertujuan untuk mencegah pengguna narkoba pemula menjadi pecandu. “Indikator keberhasilan pencegahan adalah mengurangi angka prevalensi pengguna narkoba dan meminimalkan dampak kerugian bagi masyarakat,” tambah Slamet, yang juga sebagai Dosen Universitas Bhayangkara.

Dalam agenda nasional yang diusung Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, penanganan narkoba dan judi online tercakup dalam Asta Cita ke-7, yaitu pencegahan dan pemberantasan narkoba serta korupsi. Pemerintah berkomitmen untuk menjalankan program ini dengan pendekatan strategis yang melibatkan seluruh elemen bangsa.

Langkah konkret ini membangkitkan optimisme publik bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan masa depan yang lebih cerah. Dukungan masyarakat diharapkan terus mengalir demi mewujudkan cita-cita bersama, Indonesia Bebas Narkoba dan Judi Online.

Peran Aktif Masyarakat Sebagai Jawaban Dalam Menyukseskan Program Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus menunjukkan komitmennya untuk membawa perubahan signifikan dalam upaya pemberantasan narkoba melalui peluncuran Program Asta Cita. Program ini menjadi salah satu pilar utama dari visi pemerintahan yang fokus pada membangun bangsa yang bersih, aman, dan bermartabat yang terhindar dari bahaya narkoba.

Pakar Hukum sekaligus Mantan Humas Badan Narkotika Nasional (BNN), Kombes Pol (Purn) Slamet Pribadi mengatakan pihaknya sangat setuju adanya program Asta Cita yang diinisiasi oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran. “Saya sangat mendukung dan setuju terhadap Program Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran dimana program tersebut salah satunya berfokus kepada pencegahan dan pemberantasan narkoba yang tertuang pada program ke-7 Asta Cita,” Ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemberantasan narkoba adalah prioritas nasional yang tidak bisa ditawar-tawar. “Narkoba adalah ancaman nyata bagi masa depan generasi muda kita. Program Asta Cita adalah jawaban nyata untuk memberantas masalah ini secara menyeluruh,” ujar Presiden Prabowo.

Dalam pembicaraan di stasiun Radio Elshinta, Pakar Hukum Narkotika, Slamet Pribadi mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki komitmen dan ketegasan dalam memberantas narkoba yang selama ini telah merusak generasi penerus bangsa. Lebih lanjut, namun dalam proses memberantas narkoba pihaknya mengatakan bahwa sebagai negara yang besar Indonesia memiliki banyak celah di daerah 3T yang dijadikan proses masuknya narkoba dari luar negeri. “Indonesia sebagai negara besar tentunya memiliki banyak celah di sejumlah daerah 3T ataupun daerah-daerah perbatasan yang dimanfaatkan untuk menyelundupkan narkoba dari luar negeri,” Ungkapnya.

Untuk itu, Ia mengatakan bahwa peran aktif masyarakat dalam memberantas narkoba sangat dibutuhkan oleh pemerintah demi menunjang kesuksesan program Asta Cita. “Peran aktif masyarakat sangat penting untuk membantu pemerintah melalui stakeholder terkait dalam upaya pencegahan dan pemberantasan Narkoba,” Ujarnya.

Maka dari itu untuk menunjang Program Asta Cita, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan demi terwujudnya komitmen dan tekad pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang bebas dari ancaman narkoba sehingga dapat menciptakan generasi muda yang berkualitas.

Pakar Hukum: Pemerintah Pastikan Komitmen Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba Berjalan Seimbang

Jakarta — Pakar Hukum, Kombes Pol (Purn.) Dr. Slamet Pribadi, menyoroti pentingnya langkah pencegahan yang seimbang dengan upaya pemberantasan dalam menghadapi peredaran narkoba dan judi online. Menurutnya, keberhasilan pemberantasan sangat bergantung pada efektivitas pencegahan.

“Pemberantasan itu bagian dari upaya pencegahan. Jika pencegahan berhasil, maka penindakan tidak perlu sering dilakukan,” ungkap Dr. Slamet. Ia menekankan bahwa upaya pencegahan harus menyasar semua tahap penggunaan narkoba, mulai dari pengguna pemula hingga pecandu berat. “Orang yang coba-coba pakai jangan sampai menjadi pengguna teratur, dan yang sudah teratur jangan sampai menjadi pecandu. Ini adalah indikator utama keberhasilan pencegahan,” tambahnya.

Dr. Slamet juga mengungkapkan bahwa darurat narkoba telah lama menjadi perhatian, sementara ancaman judi online baru terdeteksi secara serius dalam beberapa bulan terakhir. “Kalau darurat narkoba sudah ditegaskan sekitar 10 tahun lalu, darurat judi online baru terdeteksi sekitar enam bulan terakhir. Keduanya menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat dan negara,” jelasnya.

Ia turut menjelaskan kerugian akibat narkoba yang mencapai angka triliunan rupiah serta dampak sosial yang signifikan. “Kerugian negara akibat narkoba luar biasa besar, bahkan korban jiwa akibat narkoba mencapai sekitar 50 orang per hari. Ini menunjukkan bahwa masalah ini masih sangat serius,” tegasnya.

Dr. Slamet juga berbagi pengalamannya dalam operasi penindakan terhadap jaringan narkoba internasional. “Semua jalur berpotensi dimanfaatkan oleh bandar narkotika. Dari jalur laut, pelabuhan kecil, hingga lintasan tikus di perbatasan, semuanya menjadi pintu masuk. Pengawasan harus diperketat di setiap jalur ini,” ungkapnya.

Dalam pandangannya, langkah pemerintah yang menyeimbangkan gerakan pencegahan dan pemberantasan menjadi langkah yang sangat tepat. “Dulu, gerakan pencegahan sering kurang mendapat perhatian. Sekarang, keseimbangan antara pencegahan dan pemberantasan menjadi fokus utama, dan ini langkah yang sangat baik,” tutup Dr. Slamet.

Presiden Prabowo Jamin Stabilitas Stok Pangan Aman Selama Nataru

Jakarta – Pemerintah Presiden Prabowo memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan pokok selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) aman terkendali. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Pengamanan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang digelar Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada pekan ini. Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjaga kesejahteraan masyarakat di tengah momentum perayaan besar tersebut.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa harga dan stok pangan pokok strategis saat ini berada dalam kondisi memadai dan wajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil inspeksi langsung ke pasar-pasar tradisional.
“Hari ini bersama-sama kita cek langsung ke pasar. Secara keseluruhan kondisi pangan sangat baik,” ujar Arief. Berdasarkan pantauan, beberapa komoditas utama seperti daging sapi paha belakang dijual dengan harga Rp130.000 per kilogram, paha depan Rp120.000 per kilogram, bawang putih Rp42.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp35.000 per kilogram, dan cabai hijau Rp42.000 per kilogram. Sementara itu, harga beras Bulog SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dijual Rp12.000 per kilogram atau Rp60.000 per sak.
Arief juga menyoroti kestabilan harga telur, yang saat ini berada di kisaran Rp24.000 hingga Rp26.000 per kilogram. “Ini harga yang baik, karena pakan ayam petelur sudah terjaga. Bulog memiliki stok jagung sekitar 90 ribu ton, sehingga harga di tingkat peternak layer sangat baik. Harga yang terbentuk sekarang adalah harga yang wajar dan harus dijaga untuk mendukung petani dan peternak, sekaligus memastikan keterjangkauan bagi masyarakat,” jelasnya.
Sebagai langkah konkret, pemerintah telah melaksanakan program SPHP jagung pakan sejak November 2023. Hingga saat ini, sebanyak 303 ribu ton jagung pakan dengan harga Rp5.000 per kilogram telah disalurkan kepada peternak mandiri. Program ini bertujuan untuk membantu peternak menghadapi kesulitan akibat menurunnya produksi jagung.
Selain itu, program bantuan pangan untuk penanganan stunting yang melibatkan ID Food telah berhasil menjangkau 8.778 peternak, terdiri dari 6.895 peternak ayam petelur dan 1.883 peternak ayam broiler. Program ini menunjukkan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lintas sektor dalam ekosistem pangan.
“Sebagaimana arahan Bapak Presiden Prabowo, kita harus bersama petani dan peternak. Namun, kewajaran harga bagi masyarakat juga harus terjamin. Stok beras di Bulog saat ini adalah yang terbaik, mencapai 2 juta ton. Kami siap mengantisipasi potensi peningkatan permintaan menjelang Nataru dan awal tahun 2025,” ujar Arief.
Pemerintah optimistis langkah-langkah strategis ini akan memastikan stabilitas stok dan harga pangan, menciptakan rasa aman bagi masyarakat dalam menyambut hari besar keagamaan serta tahun baru.(*)

Pemerintahan Prabowo-Gibran Jaga Stok Pangan Jelang Nataru 2024

Oleh: Jagad Kusuma Raya )*
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjukkan komitmen luar biasa dalam menjaga stabilitas pangan. Langkah-langkah strategis yang diambil bertujuan memastikan ketersediaan bahan pokok serta menenangkan masyarakat dari kekhawatiran lonjakan harga.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa stok pangan saat ini berada dalam kondisi aman dan stabil, dengan cadangan beras pemerintah yang mencapai 2 juta ton. Arief menegaskan kesiapan Bulog dan ID FOOD dalam menyerap produksi dari para petani maupun produsen. Cadangan beras pemerintah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun. Pihaknya juga memastikan distribusi minyak goreng seperti MinyaKita tersedia dengan harga terjangkau.
Selain itu, Arief mengimbau pemerintah daerah untuk memiliki cadangan pangan masing-masing. Langkah ini menjadi kunci penting dalam mencegah kekurangan stok di berbagai wilayah. Pemerintah daerah juga perlu proaktif menyiapkan cadangan pangan untuk menjaga stabilitas di tingkat lokal. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat ketersediaan stok, tetapi juga mendukung distribusi yang lebih merata di seluruh Indonesia.
Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi mengonfirmasi bahwa stok pangan untuk Nataru 2024 berada dalam kondisi aman. Dengan ketersediaan stok beras mencapai 385.781 ton, sementara kebutuhan diproyeksikan hanya sekitar 217 ribu ton, ibu kota berada dalam situasi yang lebih dari mencukupi. Teguh meyakinkan masyarakat untuk tidak perlu khawatir karena pihaknya telah memastikan bahwa pasokan beras dan kebutuhan pokok lainnya aman hingga awal tahun depan.
Teguh menyoroti pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat. Dengan sokongan langsung dari pemerintah pusat, Jakarta dapat menjadi contoh dalam pengelolaan pangan yang efektif. Tidak hanya beras, kebutuhan pokok lain seperti gula, minyak goreng, dan daging juga telah dipastikan tersedia. Upaya kolaboratif ini menunjukkan bagaimana kepemimpinan Prabowo-Gibran mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat, terutama pada momen-momen penting seperti Nataru.
Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Sutarto Alimoeso, menegaskan bahwa harga beras diperkirakan tidak akan mengalami gejolak hingga akhir tahun 2024. Berdasarkan hasil forecast yang dilakukan Perpadi, situasi harga beras diproyeksikan stabil hingga Desember.
Namun, Sutarto mengingatkan bahwa kenaikan harga biasanya terjadi pada awal tahun. Oleh karena itu, langkah antisipasi seperti penyerapan hasil panen oleh Bulog dan ID FOOD sangat penting untuk menjaga stabilitas harga pada awal 2025. Pendekatan preventif ini tidak hanya memastikan harga tetap stabil, tetapi juga memberikan kepastian kepada petani dan produsen agar tetap produktif.
Keberhasilan menjaga stabilitas pangan ini tidak terlepas dari berbagai kebijakan strategis yang diterapkan pemerintah. Sejak awal masa pemerintahan, Prabowo-Gibran telah menempatkan ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas utama. Dari sisi suplai, upaya penguatan cadangan beras dan bahan pokok lainnya dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta. Sementara dari sisi distribusi, perhatian khusus diberikan pada wilayah-wilayah rawan pangan agar tidak terjadi kesenjangan.
Selain itu, pemerintah juga memperkuat sinergi dengan daerah melalui program-program pendukung seperti subsidi logistik untuk distribusi pangan. Hal ini bertujuan mempercepat penyaluran bahan pokok ke daerah terpencil atau terisolasi. Dengan demikian, masyarakat di seluruh penjuru negeri dapat merasakan dampak positif dari kebijakan pemerintah.
Dalam menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2024, masyarakat Indonesia diajak untuk tetap optimis dan mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan. Komitmen Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran dalam memastikan ketersediaan bahan pokok merupakan bukti nyata dari perhatian mereka terhadap kebutuhan rakyat.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil, masyarakat dapat merayakan Nataru dengan penuh sukacita. Percayakan pada pemerintah untuk menjaga keamanan pangan, karena bersama-sama, kita mampu melewati tantangan dan meraih kesejahteraan yang lebih baik.
Sebagaimana disampaikan oleh berbagai pihak, situasi pangan nasional menjelang akhir tahun berada dalam kondisi terkendali. Maka, mari kita wujudkan semangat kebersamaan dengan mendukung kebijakan pemerintah yang berpihak pada kesejahteraan rakyat.

)* Pemerhati pangan dari Komunitas Padi Nusantara Banyuwangi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Matangkan Strategi Posko Nataru 2024

Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memastikan persiapan menghadapi masa angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) telah memasuki tahap akhir. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan berbagai pemangku kepentingan terkait, langkah-langkah strategis diambil untuk menjamin kelancaran mobilitas masyarakat di seluruh moda transportasi selama periode padat ini.

Berdasarkan hasil evaluasi dan survei, serta penyusunan rekomendasi penyempurnaan terhadap Angkutan Nataru 2024/2025 yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, Kemenhub menyatakan infrastruktur transportasi telah siap untuk menghadapi lonjakan kebutuhan transportasi pada masa Nataru.

Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, mengatakan sejumlah kebijakan strategis dan rencana mitigasi bencana yang akan dijalankan.

“Mengantisipasi kemacetan, penumpukan pada simpul transportasi, isu keselamatan, serta antisipasi perubahan cuaca pada masa Angkutan Nataru 2024/2025, Kemenhub mengambil langkah kebijakan strategis dan rencana mitigasi bencana,” ujar Menhub.

Berbagai persiapan telah dilakukan pada angkutan darat, laut, udara, dan kereta api, mulai dari penyediaan kantong parkir, buffer zone, hingga penanganan mitigasi bencana di pelabuhan dan bandara. Selain itu, Kemenhub juga meluncurkan program mudik gratis untuk mendukung keselamatan perjalanan dan mengurangi kepadatan lalu lintas.

Untuk angkutan darat, disediakan 32.130 unit bus dengan kapasitas 1,2 juta penumpang yang tersebar di 113 terminal tipe A. Sementara itu, moda angkutan laut telah menyiapkan 764 unit kapal dengan kapasitas 60 ribu penumpang yang didukung 110 pelabuhan. Pada moda kereta api, tersedia 2.683 kereta dengan kapasitas 4,1 juta penumpang di jaringan Sumatera, Jawa, dan Sulawesi Selatan. Sedangkan pada angkutan udara, disediakan 417 unit pesawat dengan kapasitas 8 juta penumpang di 56 bandara.

Khusus untuk program mudik gratis, Kemenhub menyediakan total kapasitas 38.772 penumpang dan 2.320 sepeda motor melalui tiga program utama yang mencakup moda darat, kereta api, dan laut.

Pemerintahan Prabowo-Gibran melalui Kemenhub menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk menjamin kelancaran Angkutan Nataru.

“Kami mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama demi kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan masyarakat dalam menjalani momen liburan akhir tahun ini,” tutup Menhub.

Pemerintahan Prabowo-Gibran Matangkan Persiapan Keamanan Jelang Nataru

Oleh: Amalia Rosyita G. )*
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjukkan komitmen serius dalam memastikan keamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) melalui berbagai persiapan yang terorganisir baik di tingkat nasional maupun daerah. Nataru menjadi salah satu momen paling dinantikan oleh masyarakat Indonesia.
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo juga menyampaikan bahwa Operasi Lilin 2024 akan menjadi ujung tombak dalam pengamanan Nataru. Sebanyak 141.443 personel gabungan dari Polri, TNI, dan instansi terkait akan dikerahkan di 2.794 posko yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Operasi ini mencakup pengamanan tempat ibadah, pusat wisata, serta jalur mudik dan arus balik.
Jenderal Listyo menegaskan bahwa pengamanan tempat ibadah menjadi prioritas utama, mengingat pentingnya momen Natal bagi umat Kristiani. Selain itu, pihaknya juga menyoroti perlunya pengawasan ekstra di pusat-pusat keramaian yang diprediksi akan dipenuhi oleh masyarakat selama masa libur.
Kapolri mengungkapkan bahwa rapat koordinasi teknis terus dilakukan untuk memastikan kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi libur Nataru. Pemerintah juga akan melakukan pemantauan langsung di lapangan untuk memastikan segala potensi kendala dapat diatasi dengan cepat. Melalui kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, dirinya optimistis pelaksanaan Nataru tahun ini akan berjalan dengan aman dan lancar.
Di lain sisi, tahun ini langkah-langkah strategis telah dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat yang diprediksi meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan, menyatakan bahwa potensi pergerakan masyarakat selama libur Nataru tahun ini diperkirakan mencapai 110,67 juta orang, meningkat sekitar 2,8 persen dibandingkan tahun lalu. Data ini didapatkan melalui survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan.
Suhanan menambahkan bahwa pergerakan masyarakat terbagi menjadi dua kategori utama, yakni perjalanan antarprovinsi sebesar 19,84 persen atau sekitar 55,86 juta orang dan perjalanan dalam provinsi sebesar 19,46 persen atau sekitar 54,81 juta orang. Dengan data ini, ia menekankan pentingnya pengelolaan arus lalu lintas yang lebih efektif, terutama di jalur-jalur utama yang diprediksi akan mengalami kepadatan.
Menurutnya, Jawa Timur masih menjadi daerah asal dan tujuan perjalanan tertinggi, diikuti oleh Jawa Tengah, Jabodetabek, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. Mobil pribadi dan sepeda motor tetap menjadi moda transportasi pilihan utama masyarakat, masing-masing sebesar 36,7 persen dan 17,71 persen.
Moda transportasi lainnya seperti bus, kereta api, dan pesawat juga diperkirakan akan mengalami peningkatan penggunaan. Polri akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempersiapkan skema lalu lintas yang lebih baik, termasuk rekayasa lalu lintas dan penempatan personel di titik-titik rawan kemacetan.
Sementara itu, di daerah, Sumatera Utara menjadi salah satu wilayah yang bersiap menghadapi lonjakan pergerakan masyarakat selama Nataru. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut, Agustinus Panjaitan, mengungkapkan bahwa sekitar dua juta orang diperkirakan akan melakukan perjalanan di dalam provinsi, sedangkan jumlah yang masuk dan keluar Sumut mencapai jutaan orang.
Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Provinsi Sumut telah menyiapkan berbagai langkah strategis, seperti pembatasan waktu operasional angkutan barang pada masa puncak mudik dan arus balik. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di ruas-ruas jalan utama.
Agustinus juga menjelaskan bahwa Dishub Sumut mendorong masyarakat untuk memanfaatkan moda transportasi umum atau fasilitas mudik gratis guna mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Inspeksi keselamatan terhadap moda transportasi serta pemeriksaan kesehatan pengemudi juga menjadi prioritas untuk memastikan keamanan selama perjalanan. Kesiapan jalur alternatif, antisipasi terhadap daerah rawan bencana, serta koordinasi dengan operator angkutan umum menjadi langkah penting yang telah diambil oleh pemerintah daerah.
Agustinus menambahkan bahwa Pemerintah telah mendirikan posko pelayanan dan monitoring untuk memastikan pengawasan yang lebih efektif selama masa libur Nataru. Posko ini juga berfungsi sebagai tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan bantuan, baik terkait masalah lalu lintas maupun kebutuhan darurat lainnya. Selain itu, pihaknya telah melakukan inspeksi keselamatan (ramp check) terhadap kendaraan umum untuk memastikan kelayakan operasional, sekaligus memberikan tes kesehatan, termasuk tes urine, kepada para pengemudi.
Sementara itu, pemerintah pusat di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto juga memberikan perhatian besar terhadap kelancaran distribusi logistik selama masa libur Nataru. Pemerintah menekankan pentingnya ketersediaan bahan pokok dan bahan bakar minyak agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka secara khusus meminta kepala daerah untuk memastikan kesiapan infrastruktur jalan, termasuk perbaikan jalan berlubang dan penyediaan fasilitas lalu lintas yang memadai. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan jalur alternatif guna mengurangi kepadatan di jalur utama.
Keseluruhan langkah yang diambil pemerintah ini menunjukkan kesiapan yang matang dalam menyambut libur akhir tahun. Koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, serta instansi terkait, diharapkan masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan aman dan nyaman. Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi motor penggerak utama dalam memastikan kelancaran dan keamanan Nataru tahun ini. Langkah ini sekaligus mencerminkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

)* Kontributor Jendela Baca Institute

Ketiakpuasan Hasil Pilkada Wajib Disalurkan Sesuai Ketentuan

Jakarta – Pilkada Serentak 2024 yang berlangsung di seluruh Indonesia menjadi momen penting dalam menentukan arah pembangunan di berbagai daerah. Namun, seperti halnya pesta demokrasi lainnya, tidak menutup kemungkinan adanya pihak yang merasa tidak puas terhadap hasil pemilihan. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Selatan, Andi Tenri Sompa, menegaskan bahwa mekanisme hukum telah disiapkan untuk menangani keberatan atau ketidakpuasan tersebut.

“Memang ada ruang untuk pihak-pihak yang secara undang-undang boleh melakukan gugatan,” ujarnya. Ia menjelaskan, proses rekapitulasi suara di tingkat kabupaten/kota dijadwalkan berlangsung hingga 6 Desember 2024. Selanjutnya, hasil rekapitulasi akan diterima oleh KPU Kalimantan Selatan dan dilanjutkan ke tingkat provinsi pada 7-8 Desember 2024. Andi memastikan bahwa jadwal tersebut tidak mengalami perubahan.

Bagi pihak yang tidak puas dengan hasil rekapitulasi suara, jalur hukum telah disediakan melalui Mahkamah Konstitusi (MK). Juru Bicara MK, Fajar Laksono, menyatakan bahwa lembaganya siap menerima dan memproses pengajuan permohonan hasil pilkada jika ada.

“Prinsip MK sudah mempersiapkan diri untuk menerima, sekiranya ada pengajuan permohonan,” ujarnya. Fajar menjelaskan bahwa tenggat pengajuan permohonan adalah tiga hari kerja sejak penetapan dan pengumuman hasil oleh KPU.

Proses penghitungan suara dan rekapitulasi hasil Pilkada 2024 akan berlangsung mulai 27 November hingga 16 Desember 2024, sebagaimana diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024. Selama periode ini, KPU secara berkala akan mengumumkan perolehan suara (real count) dan rekapitulasi hasil perhitungan suara di seluruh Indonesia.

Hasil yang diumumkan oleh KPU merupakan penghitungan suara yang dilakukan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Rekapitulasi suara ini kemudian dilanjutkan melalui rapat pleno terbuka oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, hingga KPU pusat. Semua tahapan tersebut dilakukan secara transparan dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Andi Tenri Sompa menegaskan pentingnya mengikuti mekanisme yang telah ditetapkan untuk menjaga kondusivitas pelaksanaan pilkada. “Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengikuti hasil penghitungan suara yang diumumkan secara resmi oleh KPU,” imbuhnya.

Sebagai lembaga terakhir yang menangani sengketa hasil pilkada, MK memiliki peran strategis dalam menjaga integritas proses demokrasi. Menurut Fajar Laksono, kesiapan MK merupakan wujud komitmen terhadap penegakan hukum dan keadilan dalam pemilu.

Proses hukum di MK tidak hanya memastikan hasil pilkada berjalan sesuai aturan, tetapi juga menjadi ruang bagi para pihak untuk menyampaikan keberatan secara damai dan demokratis. Dengan adanya mekanisme ini, ketidakpuasan terhadap hasil pilkada diharapkan tidak berujung pada konflik atau tindakan yang merugikan stabilitas sosial. (*)

Mengutamakan Persatuan di Tengah Hasil Pilkada 2024

Oleh: Raina Anjani )*

Acara puncak Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Pilkada Serentak 2024 telah selesai digelar. Saat ini adalah momen yang sangat penting bagi seluruh warga Indonesia untuk kembali mengingat bahwa meskipun ada perbedaan pilihan politik, persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dijaga.

Pemilihan umum, termasuk Pilkada serentak, adalah bagian dari proses demokrasi yang harus dijalani dengan penuh kedewasaan dan rasa tanggung jawab bersama. Walaupun setiap individu atau kelompok memiliki calon yang didukung, tujuan bersama untuk memajukan bangsa harus tetap mengutamakan harmoni dan persaudaraan antar sesama.

Sebagai negara demokratis, Indonesia telah menunjukkan kematangan dalam berdemokrasi, dan hal ini harus tercermin dalam sikap semua pihak, mulai dari pemilih, calon pemimpin, hingga aparat pemerintah. Proses Pilkada harus tetap berlangsung dengan damai dan penuh rasa hormat, menjaga persatuan bangsa lebih dari segalanya.

Di tingkat daerah, penting bagi para calon kepala daerah untuk menyadari bahwa kemenangan tidak hanya berhubungan dengan hasil penghitungan suara semata, melainkan juga dengan kemampuan untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat. Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalimantan Tengah, Mulyo Suharto, menyampaikan pentingnya menjaga suasana kondusif pasca pemungutan suara.

Mulyo menekankan bahwa siapa pun yang terpilih harus dapat mengajak pendukungnya untuk menjaga stabilitas daerah. Di Kalimantan Tengah, misalnya, seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat saling bekerjasama untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Dengan stabilitas yang terjaga, roda perekonomian dan kemajuan daerah dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, para pihak harus memastikan bahwa hasil Pilkada tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang ingin merusak kedamaian atau membuat ketegangan di masyarakat.

Di Aceh, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Aceh juga mengadakan seminar yang membahas tentang perdamaian pasca Pilkada. Kabid Wasnas dan Penanganan Konflik Kesbangpol Aceh, Dedy Andrian, mengingatkan pentingnya kerja sama semua pihak dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Aceh. Meskipun situasi politik di Aceh cukup kondusif, Dedy menegaskan bahwa tetap ada potensi gesekan yang perlu diwaspadai.

Semua elemen masyarakat, baik akademisi, tokoh masyarakat, pemuda, hingga aparat keamanan, diharapkan dapat aktif berperan dalam memperkuat perdamaian setelah Pilkada. Dedy juga menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk menggali masukan dari berbagai pihak mengenai bagaimana memperkuat perdamaian dan pembangunan di Aceh. Dengan semangat yang sama, semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan adil di masa depan.

Semua pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga agar hasil Pilkada Serentak 2024 tidak menimbulkan perpecahan. Ketegangan pasca Pilkada seringkali menjadi tantangan bagi stabilitas daerah, namun dengan komunikasi yang baik dan kesadaran untuk menjaga persatuan, Indonesia dapat menghadapinya dengan lebih matang.

Pemilu dan Pilkada adalah bagian dari dinamika politik yang harus dijalani dengan kedewasaan. Perbedaan adalah sesuatu yang wajar dalam demokrasi, namun persatuan adalah sesuatu yang harus selalu dijaga dan diperjuangkan.

Semangat persatuan ini harus menjadi landasan bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersatu demi kepentingan bangsa yang lebih besar. Keberhasilan Pilkada tidak hanya diukur dari siapa yang menang, tetapi juga dari seberapa besar bangsa ini dapat menjaga kedamaian, persatuan, dan kesatuan di tengah perbedaan. Pemimpin yang terpilih nantinya harus mampu menyatukan kembali seluruh lapisan masyarakat yang berbeda pilihan politiknya demi kemajuan bersama.

Indonesia merupakan negara demokrasi, di mana kemenangan bukanlah semata soal perolehan suara, melainkan bagaimana proses tersebut dapat menghasilkan harmoni yang berkelanjutan di masyarakat. Masyarakat harus diberi ruang untuk mengekspresikan pilihan politik mereka, namun hal itu harus selalu dilakukan dalam kerangka menjaga stabilitas dan persatuan bangsa.

Pilkada Serentak 2024 harus menjadi ajang untuk memperkuat demokrasi, bukan untuk memperburuk perpecahan. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki kapasitas untuk mengelola perbedaan dan terus bergerak maju menuju masa depan yang lebih baik.

Pada akhirnya, Pilkada Serentak 2024 adalah bagian dari proses panjang demokrasi Indonesia. Hasil Pilkada apapun yang muncul dari setiap daerah, tidak seharusnya menghalangi langkah bersama untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Semua pihak, baik yang terpilih maupun yang tidak, harus berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, kedamaian, dan pembangunan. Dengan demikian, Indonesia dapat menghadapi tantangan masa depan dengan lebih kokoh dan bersatu.

)* Kontributor Ruang Baca Nusantara