5 Manfaat Buah Salak untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

Buah salak, atau yang dikenal sebagai snake fruit karena kulitnya yang bersisik, bukan hanya lezat untuk dikonsumsi, tetapi juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan.

Berikut adalah lima manfaat buah salak menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia dalam website pafituban.org:

1. Meningkatkan Kesehatan Mata

Buah salak kaya akan beta-karoten, senyawa yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata. Kandungan ini membantu mencegah gangguan penglihatan seperti rabun jauh dan degenerasi makula. Mengonsumsi buah salak secara rutin dapat menjadi alternatif alami untuk merawat mata.

 

2. Sumber Energi Alami

Kandungan karbohidrat dalam buah salak membuatnya menjadi sumber energi instan yang baik. Buah ini cocok dikonsumsi saat Anda membutuhkan tambahan energi, terutama bagi mereka yang aktif beraktivitas sepanjang hari.

3. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

 

Buah salak mengandung serat yang tinggi, membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Selain itu, salak juga memiliki kandungan tanin yang berfungsi sebagai antimikroba, melindungi saluran cerna dari bakteri berbahaya.

4. Mendukung Diet dan Penurunan Berat Badan

Dengan kandungan serat yang tinggi dan kalori yang rendah, buah salak dapat membantu menekan rasa lapar lebih lama. Hal ini membuatnya cocok sebagai camilan sehat untuk mendukung program diet atau menurunkan berat badan.

5. Meningkatkan Daya Ingat

Kandungan potasium, pektin, dan nutrisi lainnya dalam buah salak dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan daya ingat. Oleh karena itu, buah salak sering dijuluki sebagai “fruit of memory” di beberapa negara.

Cara Mengonsumsi Buah Salak

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari buah salak, pastikan mengonsumsinya dalam keadaan segar. Anda juga bisa menjadikan salak sebagai bahan olahan seperti asinan, manisan, atau jus untuk variasi konsumsi.

 

Dengan segudang manfaatnya, buah salak adalah pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda. Selain lezat, buah ini juga mudah didapatkan dan harganya terjangkau. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak memasukkan buah salak ke dalam menu harian Anda!

 

Natal Berjalan Aman dan Damai, Masyarakat Rayakan dengan Sukacita

JAKARTA — Perayaan Natal 2024 di Indonesia berjalan dengan lancar dan damai, mulai dari malam kudus hingga hari raya.

Masyarakat merayakan momen penuh sukacita di tengah suasana yang kondusif, dengan dukungan pengamanan yang maksimal dari aparat keamanan.

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan kebanggaannya atas pelaksanaan Natal yang berlangsung dengan penuh kedamaian dan ketenangan.

“Ceria semua mukanya, ya. Jadi mudah-mudahan seterusnya seperti ini,” ujar Nasaruddin Umar setelah meninjau misa Natal di Gereja Immanuel, Jakarta Pusat, pada Selasa, 24 Desember 2024.

Dia menekankan pentingnya menjaga kedamaian dan kerukunan meski Indonesia terdiri dari beragam suku dan agama.

“Ini suatu kebanggaan kita, bahwa boleh berbeda-beda suku bangsa, perbedaan sangat banyak. Tapi kita bisa hidup rukun,” tambahnya.

Nasaruddin mengimbau umat Kristiani di seluruh Indonesia untuk lebih menghayati makna Natal yang dapat memberikan energi positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sementara itu, pihak kepolisian juga telah menyiapkan pengamanan maksimal untuk memastikan kelancaran perayaan Natal dan tahun baru.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa sebanyak 4.771 personel gabungan telah dikerahkan untuk mengamankan wilayah Jakarta.

“Pengamanan akan difokuskan pada tempat-tempat ibadah, pusat keramaian, objek wisata, serta jalur transportasi utama untuk memastikan kelancaran kegiatan masyarakat selama periode tersebut,” katanya.

Dia juga mengajak masyarakat untuk merayakan Natal dengan penuh toleransi dan empati, guna menjaga kedamaian.

“Semangat toleransi dan empati harus kita tingkatkan dalam momen ini. Kami mengimbau masyarakat untuk merayakan Natal dan tahun baru dengan aman, damai, dan tertib,” pungkasnya.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, turut menyampaikan ucapan Selamat Natal melalui akun Instagram-nya.

“Kiranya kedamaian dan sukacita Natal senantiasa menerangi hati kita, membawa harapan baru dan mempererat persaudaraan dalam keberagaman bangsa,” tulisnya.

Pesan tersebut selaras dengan tema Natal tahun ini, “Mari Sekarang Kita Pergi ke Bethlehem,” yang mengajak masyarakat untuk merayakan Natal dengan semangat baru menuju Indonesia Emas 2045.

Dengan pengamanan yang baik dan suasana yang kondusif, seluruh masyarakat dapat merayakan Natal dengan damai, mempererat hubungan antar sesama, serta menjaga keharmonisan dalam perbedaan. (*)

⁠Mengapresiasi Kinerja Apkam Amankan Perayaan Natal 2024

JAKARTA — Aparat keamanan terus menunjukkan komitmen tinggi dalam menjaga kelancaran dan kenyamanan perayaan Natal di seluruh wilayah Indonesia.

Pengamanan yang intensif dilakukan demi memastikan umat Kristiani dapat menjalankan ibadah dengan aman dan khidmat, sebagaimana diungkapkan oleh berbagai pejabat terkait.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, memastikan bahwa situasi keamanan nasional saat Natal terpantau kondusif.

Setelah melakukan pengecekan di berbagai titik, ia menegaskan bahwa posko gabungan yang dibentuk oleh TNI, Polri, dan instansi lainnya bekerja maksimal dalam menjamin keamanan masyarakat.

“Alhamdulillah, dari hasil pengecekan lapangan, secara umum situasi nasional terpantau kondusif,” ujar Budi,

Ia menambahkan, pengamanan menyeluruh telah diterapkan di gereja, pusat keramaian, hingga jalur transportasi.

Budi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika membutuhkan bantuan.

Menurutnya, kerja keras aparat merupakan wujud sinergi yang nyata dalam menjaga kenyamanan ibadah Natal.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut menunjukkan dedikasi tinggi melalui pengamanan misa malam Natal, termasuk di Gereja Katedral Jakarta.

Dalam kunjungannya bersama jajaran pejabat tinggi, ia memastikan seluruh rangkaian pengamanan, mulai dari sterilisasi hingga penerapan SOP, berjalan dengan baik.

“Jemaah dapat merasa aman dan sukacita dalam melaksanakan ibadah karena TNI, Polri, serta stakeholder terkait menjaga dan mengamankan seluruh rangkaian,” tegas Kapolri.

Pemerintah juga berkomitmen menjamin keamanan selama libur Natal.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, mengapresiasi kerja keras aparat dalam melayani masyarakat.

Saat meninjau beberapa gereja besar di Jakarta, ia menyampaikan pesan damai kepada jemaat.

“Semoga Natal tahun ini membawa kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan bagi kita semua. Sebagai bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika, kita akan selalu saling menghargai antarumat beragama,” ucapnya.

Pengecekan di pelabuhan hingga pusat wisata juga dilakukan guna memastikan libur Natal berlangsung lancar.

Sinergi aparat keamanan dengan berbagai pihak berhasil menciptakan suasana aman dan nyaman, yang mencerminkan semangat toleransi di Tanah Air.

Perayaan Natal tahun ini menjadi bukti nyata keberhasilan pengamanan nasional dalam menjaga harmoni antarwarga. (*)

Natal Damai Berkat Dedikasi Aparat Keamanan dan Kepedulian Masyarakat

Oleh : David Kiva Prambudi )*

 

Perayaan Natal tahun 2024 berlangsung dengan suasana damai dan penuh kebahagiaan di berbagai penjuru Indonesia. Harmoni yang tercipta merupakan hasil dari dedikasi luar biasa aparat keamanan yang bekerja tanpa lelah, serta kepedulian masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kebersamaan. Kombinasi sinergi ini memastikan keamanan optimal bagi umat Kristiani untuk melaksanakan ibadah dengan khidmat dan tenang.

Polri bersama TNI memegang peran krusial dalam menjaga kelancaran Misa Malam Natal di berbagai gereja di Indonesia, termasuk Jakarta. Upaya luar biasa yang dilakukan aparat keamanan ini mendapatkan apresiasi luas, terutama dari para pemimpin gereja dan jemaat.

Mereka merasakan langsung dampak dari pengamanan yang dilakukan. Pendeta Frida Situmorang dari GKI Samanhudi mengungkapkan rasa syukur atas perhatian yang diberikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Ia menilai bahwa pengamanan dari Polri memberikan rasa damai dan aman bagi umat yang melaksanakan ibadah. Harapannya, dukungan serupa dapat terus berlanjut di masa mendatang, sehingga setiap perayaan keagamaan dapat terselenggara dengan penuh ketenangan.

Jemaat gereja pun turut menyampaikan apresiasi serupa. Salah seorang koordinator gereja GKI Samanhudi, Regi, menekankan bahwa pengamanan oleh Polri dan TNI sangat membantu menjaga keamanan perayaan Natal.

Dengan kehadiran personel keamanan sejak tahap persiapan hingga pelaksanaan, suasana damai dapat dirasakan oleh seluruh jemaat. Regi juga mencatat bagaimana koordinasi yang terjalin baik antara aparat keamanan dan pihak gereja mampu menciptakan kenyamanan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Natal.

Tidak hanya di GKI Samanhudi, Gereja Katedral Jakarta juga mendapatkan penjagaan ketat yang memastikan perayaan berjalan lancar dan aman. Jemaat di sana menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada aparat keamanan atas dedikasi mereka yang luar biasa.

Tahun 2024 bahkan dianggap sebagai salah satu tahun dengan pengamanan terbaik, sehingga umat Kristiani dapat menjalankan ibadah tanpa rasa khawatir. Kesiapan dan profesionalitas aparat keamanan menjadi kunci keberhasilan ini.

Di tingkat nasional, Menteri Agama Nasaruddin Umar turut memberikan apresiasi atas suasana damai yang menyelimuti perayaan Natal tahun ini. Menurutnya, kebahagiaan yang terpancar dari wajah umat Kristiani mencerminkan keberhasilan Indonesia sebagai negeri yang menjunjung tinggi kerukunan dan persaudaraan.

Ia mengingatkan bahwa Bhinneka Tunggal Ika harus terus menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Ia menekankan bahwa makna Natal yang mendalam dapat memberikan energi positif bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya menjaga suasana harmonis ini di masa mendatang agar perdamaian tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial di Indonesia.

Kehadiran sejumlah pejabat negara, termasuk Kapolri, Panglima TNI, dan beberapa menteri yang meninjau persiapan misa Natal, menjadi simbol komitmen pemerintah untuk menjamin pelaksanaan ibadah berjalan aman dan damai.

Kunjungan ke gereja-gereja seperti Gereja Katedral, GKI Samanhudi, dan Gereja Immanuel di Jakarta menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menjaga kedamaian di tengah keberagaman. Upaya ini tidak hanya menunjukkan perhatian pemerintah terhadap keamanan, tetapi juga mengukuhkan semangat persatuan dalam menghadapi perbedaan.

Natal tahun ini mengusung tema “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Bethlehem,” sebuah ajakan untuk merenungkan kembali makna kelahiran Sang Juru Selamat. Tema yang dirumuskan oleh Konferensi Waligereja Indonesia bersama persekutuan gereja seluruh Indonesia ini menjadi pengingat akan pentingnya kebersamaan dan kasih sayang di tengah keberagaman.

Pesan yang terkandung dalam tema tersebut relevan tidak hanya bagi umat Kristiani, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia yang hidup berdampingan dalam harmoni dan saling menghormati.

Keberhasilan pelaksanaan Natal yang damai pada tahun 2024 ini semakin menegaskan pentingnya peran semua elemen masyarakat dalam menciptakan suasana kondusif. Aparat keamanan telah menunjukkan dedikasi yang tak tergoyahkan, sementara masyarakat dari berbagai latar belakang terus memperkuat nilai-nilai toleransi dan persatuan. Kolaborasi yang harmonis ini menjadi teladan nyata bagi bangsa, bahwa perbedaan tidak seharusnya menjadi penghalang, melainkan fondasi untuk membangun persatuan yang kokoh.

Dengan semangat Natal yang penuh kasih, momentum ini menjadi pengingat akan tanggung jawab bersama untuk menjaga keharmonisan di tengah masyarakat. Aparat keamanan telah memberikan kontribusi nyata dalam memastikan kelancaran perayaan, tetapi peran masyarakat dalam menciptakan suasana damai juga tidak kalah penting. Melalui penghormatan terhadap perbedaan dan kepedulian yang tulus, Indonesia dapat terus menjadi negeri yang damai, di mana setiap warganya merasa aman dan dihargai.

Perayaan Natal yang berlangsung damai tidak hanya mencerminkan keberhasilan pengamanan semata, tetapi juga menunjukkan kekuatan nilai-nilai luhur bangsa. Dengan terus memupuk toleransi, bekerja sama, dan menjaga kerukunan, harapan akan masa depan yang lebih harmonis dapat menjadi kenyataan.

Natal 2024 menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menjadi rumah yang nyaman bagi semua, tanpa memandang latar belakang atau keyakinan. Semoga suasana damai ini terus berlanjut, membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi seluruh rakyat Indonesia di masa mendatang.

 

)* Penulis adalah kontributor Yudistira Institute

Suksesnya Perayaan Natal, Wujud Kebersamaan dan Toleransi yang Harmonis

Oleh : Samuel Christian Galal )*

 

Perayaan Natal 2024 berlangsung penuh kedamaian dan kemeriahan di seluruh penjuru Indonesia. Momentum tersebut mencerminkan harmoni antarumat beragama dan kekuatan toleransi dalam menjaga persatuan bangsa.

Berbagai elemen masyarakat menunjukkan kepedulian dan dukungannya, menciptakan suasana kondusif bagi umat Kristiani untuk menjalankan ibadah dan perayaan dengan khidmat. Dengan suasana yang terjaga ini, umat dapat merefleksikan makna mendalam dari nilai-nilai kasih dan pengharapan yang terkandung dalam Natal.

Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan bahwa perayaan Natal bukan sekadar acara keagamaan, tetapi juga sarana refleksi nilai-nilai kasih sayang, kedamaian, dan harapan. Natal memberikan peluang bagi seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat komitmen terhadap toleransi beragama.

Keharmonisan yang terwujud saat Natal menjadi bukti konkret Bhinneka Tunggal Ika. Berbagai pihak dari latar belakang agama dan budaya yang berbeda turut menjaga kenyamanan umat Kristiani saat menjalani misa dan ibadah lainnya. Tidak hanya itu, kehadiran berbagai elemen lintas agama juga menjadi cerminan nyata dari nilai persaudaraan yang kuat.

Puan juga menekankan pentingnya menghormati perbedaan sebagai landasan hidup bersama. Toleransi menjadi kunci untuk membangun bangsa yang damai. Sikap saling menghargai dan mendengarkan mampu meredam potensi konflik akibat perbedaan pandangan.

Dengan demikian, masyarakat dapat hidup berdampingan secara harmonis, di mana setiap individu merasa aman menjalani keyakinannya. Pesan ini relevan tidak hanya untuk momen Natal, tetapi juga sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

Dukungan penuh terhadap suksesnya perayaan Natal juga disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian. Mendagri menegaskan komitmen pemerintah dalam menciptakan suasana kondusif selama perayaan Natal Nasional 2024.

Penyelenggaraan acara puncak di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, menjadi bukti nyata sinergi pemerintah dan masyarakat. Selain itu, rangkaian kegiatan sosial seperti pemberian bantuan kepada korban bencana di Flores Timur turut menunjukkan semangat berbagi kasih. Momentum ini menjadi pengingat pentingnya solidaritas sosial yang menjadi inti dari nilai kebangsaan.

Dalam pandangannya, keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pejabat daerah hingga masyarakat umum, menjadi elemen kunci dalam menciptakan perayaan yang sukses. Tito juga mengingatkan pentingnya antisipasi terhadap kendala teknis, termasuk cuaca, demi kelancaran acara.

Perayaan tersebut tidak hanya mencerminkan semangat keagamaan tetapi juga memperkuat persatuan bangsa. Kolaborasi lintas sektor menjadi faktor penting dalam memastikan keberhasilan perayaan ini.

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, menyebut bulan Desember sebagai bulan toleransi. Perayaan Natal dan Tahun Baru selalu menjadi batu ujian bagi kebhinekaan.

Keharmonisan antarumat beragama harus diwujudkan secara nyata, bukan sekadar jargon. Pemerintah telah berperan aktif dalam melindungi kebebasan beragama sesuai amanat UUD 1945.

Saling menghormati menjadi inti dari keberagaman, di mana setiap umat berhak menjalankan ibadahnya tanpa gangguan. Pernyataan ini menegaskan pentingnya implementasi nyata dari nilai-nilai yang mendukung persatuan bangsa.

Perayaan Natal 2024 tidak hanya dirayakan dengan penuh khidmat oleh umat Kristiani, tetapi juga didukung oleh masyarakat dari berbagai latar belakang. Kehadiran elemen-elemen lintas agama yang turut menjaga keamanan gereja menunjukkan betapa kuatnya semangat kebersamaan.

Harmoni tersebut semakin terasa ketika pemerintah dan organisasi masyarakat bekerja sama memastikan perayaan berjalan lancar. Dukungan dari komunitas lokal hingga tingkat nasional menjadi bukti kuatnya rasa persaudaraan yang mengakar dalam masyarakat.

Tema Natal tahun ini, “Marilah Kita Bersama Pergi ke Betlehem,” menjadi simbol ajakan untuk membangun persaudaraan sejati. Kehadiran umat dari berbagai wilayah Indonesia di acara puncak perayaan di GBK menunjukkan bahwa semangat persatuan tetap menjadi prioritas.

Bahkan, partisipasi daring dari daerah seperti Papua, Flores Timur, dan Sulawesi Utara, memperlihatkan betapa eratnya keterhubungan antara wilayah-wilayah di nusantara. Ini menjadi pengingat bahwa teknologi juga dapat menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai komunitas di seluruh negeri.

Kesuksesan perayaan Natal 2024 menjadi pengingat bahwa keberagaman adalah kekayaan yang harus dijaga. Toleransi bukan hanya tentang menerima perbedaan, tetapi juga menciptakan ruang bagi semua pihak untuk hidup berdampingan secara harmonis.

Dengan menjunjung tinggi semangat kebersamaan, masyarakat Indonesia membuktikan bahwa perbedaan keyakinan bukanlah halangan untuk bersatu. Dalam konteks ini, nilai-nilai kebangsaan yang dirayakan melalui harmoni agama memberikan inspirasi bagi dunia internasional.

Perayaan Natal tahun ini telah menjadi wujud nyata dari nilai-nilai luhur bangsa. Harmoni dan toleransi yang terjalin selama perayaan memberikan harapan baru untuk masa depan yang lebih damai dan bersatu.

Sebagaimana disampaikan oleh para pemimpin bangsa, menjaga persaudaraan dan saling menghormati adalah kunci untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik. Kesuksesan ini juga menjadi dasar untuk melanjutkan tradisi perayaan yang membawa kebahagiaan dan persatuan di masa mendatang, menciptakan fondasi yang kuat bagi generasi berikutnya.

 

)* Penulis adalah kontributor Lembaga Gala Indomedia

Pemerintahan Prabowo-Gibran Wujudkan IKN sebagai Simbol Kemajuan Modern dan Berkelanjutan

Jakarta – Pemerintahan Prabowo-Gibran menegaskan komitmennya untuk merealisasikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai simbol kemajuan Indonesia yang modern dan berkelanjutan. Proyek IKN di Kalimantan Timur ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi sebuah transformasi menyeluruh yang melibatkan berbagai elemen bangsa. IKN dirancang untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif, ramah lingkungan, dan berdaya saing global.
Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw, menegaskan bahwa pembangunan IKN adalah kerja kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, pengusaha, dan generasi muda. Hal ini menegaskan filosofi dasar pembangunan IKN, yaitu harmoni antara kemajuan teknologi, keberlanjutan lingkungan, dan penghormatan terhadap keberagaman budaya.
“IKN akan menjadi etalase Indonesia yang menunjukkan bahwa kita mampu membangun kota pintar berbasis digital tanpa mengorbankan lingkungan dan keberagaman budaya,” ujarnya.
Pemerintah merancang IKN sebagai kota pintar berbasis digital yang mencerminkan kesiapan Indonesia menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Kota ini akan ditopang oleh infrastruktur teknologi canggih seperti jaringan 5G, transportasi otonom, serta manajemen kota berbasis kecerdasan buatan. Lebih dari itu, pendekatan ramah lingkungan menjadi kunci utama, termasuk penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah berkelanjutan, dan alokasi ruang terbuka hijau yang mendominasi desain kota.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, mengapresiasi langkah ini dan menekankan bahwa Kalimantan Timur memiliki peran strategis dalam keberhasilan proyek IKN. Dengan pendekatan ini, IKN diharapkan menjadi model kota berkelanjutan yang akan menjadi contoh bagi dunia.
“Pembangunan IKN memberi peluang bagi perekonomian lokal, namun tetap memperhatikan kelestarian lingkungan yang menjadi warisan bagi generasi mendatang,” ujar Sri Wahyuni.
Komitmen pemerintah terhadap lingkungan juga terlihat dari upaya menjaga hutan dan keanekaragaman hayati Kalimantan. Sebagian besar wilayah IKN akan dipertahankan sebagai kawasan hijau. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memastikan keseimbangan ekologi terjaga.
Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan, Teni Widuriyanti, menjelaskan bahwa pembangunan IKN adalah proyek prioritas nasional yang telah dirancang untuk kesinambungan jangka panjang. Pemerintah memiliki perencanaan matang untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai visi Indonesia Emas 2045.
“IKN adalah strategi menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata. Ini bukan hanya akan mendorong kemajuan di Kalimantan Timur, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi seluruh Indonesia,” ungkap Teni.
Lebih lanjut, IKN diharapkan menjadi pusat inovasi, investasi, dan pendidikan, sekaligus mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah barat dan timur Indonesia. Pemerintah juga mengajak berbagai pihak untuk berperan aktif dalam proyek ini. Sosialisasi terus dilakukan agar masyarakat, khususnya di Kalimantan Timur, memahami prinsip-prinsip pembangunan IKN.
“Dengan dukungan semua elemen, IKN akan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan simbol kemajuan bangsa,” tambah Teni.
Pembangunan IKN bukan sekadar memindahkan pusat pemerintahan, melainkan menciptakan pusat ekonomi baru yang mendukung pertumbuhan nasional. Dengan fokus pada teknologi, lingkungan, dan budaya, IKN diharapkan mampu menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan.
Para ahli menilai bahwa pemindahan ibu kota adalah langkah strategis untuk mengurangi beban Jakarta, mempercepat pembangunan di kawasan timur, dan menciptakan pemerataan ekonomi nasional. Proyek ini juga diproyeksikan menarik investor domestik maupun asing, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

Perkembangan Pembangunan IKN di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran Raih Catatan Positif

Oleh : Devi Putri Anjani )*

 

Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan progres signifikan dan menjadi perhatian publik. Dengan capaian 96% untuk Tahap 1 per Desember 2024, langkah ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam merealisasikan visi besar menciptakan pusat pemerintahan baru yang modern dan berkelanjutan.

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, kolaborasi dengan Wapres Gibran Rakabuming Raka memberikan sentuhan positif terhadap percepatan proyek ini. Harapannya, IKN dapat menjadi simbol kemajuan Indonesia di masa depan. Dengan momentum seperti ini, sudah sepatutnya masyarakat turut mendukung agar proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat optimal bagi semua.

Plt Deputi Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis H. Sumadilaga, menyebutkan bahwa sejumlah proyek kunci seperti Gedung Kantor Kemenko 1 hingga 4 berada dalam tahap akhir pengerjaan dengan rata-rata progres di atas 90%. Data dari Otorita IKN menunjukkan bahwa pembangunan IKN yang mencakup 109 paket dari APBN selama empat tahun terakhir, telah mencapai progres keseluruhan sebesar 61,7%. Tahap pertama pembangunan ini menjadi fokus utama pemerintah untuk memastikan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dapat difungsikan sesuai target.

Selain itu, Gedung Kementerian Sekretariat Negara dan Istana Wakil Presiden menunjukkan progres yang bervariasi, mulai dari 24% hingga 96%. Kondisi ini menggambarkan tantangan yang dihadapi di lapangan, tetapi sekaligus menggarisbawahi pentingnya efisiensi dan kolaborasi antar pihak terkait untuk memastikan semua target terpenuhi sesuai jadwal.

Selain pembangunan gedung pemerintahan, proyek-proyek ikonik lain seperti masjid negara juga mendapat perhatian. Dengan capaian progres 40%, proyek ini ditargetkan selesai pada Juni 2025. Masjid ini diharapkan menjadi simbol spiritualitas sekaligus pusat kegiatan masyarakat yang modern. Tidak hanya itu, beberapa proyek baru seperti Basilica dan Gereja Inti akan segera dimulai setelah proses lelang selesai. Kehadiran fasilitas ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menjadikan IKN sebagai kota inklusif yang mencerminkan keberagaman budaya dan agama di Indonesia.

Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw, menjelaskan bahwa IKN dirancang sebagai “beranda Indonesia.” Artinya pembangunan tidak hanya terfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pembangunan manusia, lingkungan, dan budaya. Dengan pendekatan holistik ini, IKN diharapkan menjadi model bagi pengembangan kota masa depan yang berkelanjutan dan harmonis dengan lingkungan.

Pembangunan IKN juga tidak lepas dari dukungan investasi besar. Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menyatakan bahwa keterlibatan investor, baik dari dalam maupun luar negeri, menjadi kunci keberlanjutan pembangunan. Rencana groundbreaking tahap kesembilan yang akan dilakukan awal tahun depan menambah daftar capaian positif proyek ini. Dengan nilai investasi mencapai Rp6,5 triliun, proyek ini mencakup pembangunan fasilitas mixed-use seperti area tempat tinggal, ruang perkantoran, hotel berbintang lima, dan pusat komersial.

Sejumlah negara seperti Malaysia dan Jepang telah menunjukkan komitmen mereka melalui investasi di sektor strategis. Bahkan, pembangunan universitas negeri di IKN mulai menarik perhatian kalangan akademik. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menyiapkan ekosistem pendidikan dan ekonomi yang berdaya saing tinggi. Groundbreaking tahap kesembilan ini melengkapi delapan tahap sebelumnya yang telah melibatkan total investasi hingga Rp58,4 triliun.

Saat ini,  pembangunan IKN adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh tantangan tetapi juga sarat dengan harapan. Optimisme terhadap proyek ini mencerminkan tekad bersama untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik. Dengan kolaborasi yang solid dan dukungan yang berkelanjutan, IKN dapat menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menghadirkan terobosan besar di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Meskipun pencapaian pembangunan IKN sangat menjanjikan, ada tantangan yang tetap perlu diwaspadai. Mulai dari penyelesaian proyek yang masih tertunda hingga potensi kendala dalam manajemen sumber daya manusia dan logistik, semua elemen harus bekerja sama agar tidak menghambat progres yang sudah dicapai. Selain itu, keberlanjutan proyek ini sangat bergantung pada stabilitas politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia.

IKN bukan hanya sekadar proyek ambisius, tetapi juga representasi dari mimpi besar bangsa. Keberhasilannya akan menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu membangun kota masa depan yang tidak hanya modern tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan. Untuk itu, dukungan masyarakat menjadi elemen yang sangat penting. Semangat gotong royong dan optimisme dari seluruh lapisan masyarakat akan menjadi energi tambahan dalam mewujudkan visi besar ini.

IKN adalah simbol kebangkitan Indonesia, baik di tingkat nasional maupun global. Dengan dukungan semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta maka proyek ini diharapkan mampu menjadi awal dari transformasi besar dalam tata kelola pemerintahan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dari sisi internasional, IKN juga menjadi etalase kemampuan Indonesia untuk bersaing dengan negara maju dalam menciptakan solusi kota yang inovatif dan berkelanjutan.

 

)* Penulis adalah Kontributor Duta Media

Pemerintah siapkan stimulus ekonomi untuk penyesuaian PPN 1 %

JAKARTA – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan kebijakan penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% tahun depan akan tetap memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Kemenkeu, Dwi Astuti, mengungkapkan bahwa berbagai program sosial dan subsidi tetap akan berjalan guna mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Manfaat yang tetap diterima masyarakat antara lain Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, subsidi listrik, subsidi LPG 3 kg, subsidi BBM, dan subsidi pupuk,” jelas Dwi.

Dwi menambahkan, pemerintah juga menyiapkan stimulus ekonomi untuk meredam dampak kenaikan tarif PPN tersebut.

“Stimulus ini akan meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang hingga akhir 2024 tetap berada di kisaran rata-rata 5 persen,” imbuhnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memaparkan bahwa pemerintah telah merancang berbagai kebijakan guna mempertahankan daya beli masyarakat di tengah penyesuaian tarif PPN.

Salah satu langkah nyata adalah pemberian bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kg per bulan untuk Januari-Februari 2025 kepada 16 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP).

Selain itu, pemerintah memberikan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 1 persen untuk produk seperti tepung terigu, gula industri, dan minyak subsidi (Minyakita). Stimulus lainnya meliputi kemudahan akses Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) bagi pekerja yang terkena PHK serta perpanjangan masa berlaku Pajak Penghasilan (PPh) final sebesar 0,5 persen bagi pelaku usaha.

“Kebijakan ini tidak hanya memberikan perlindungan kepada masyarakat tetapi juga menjaga konsumsi rumah tangga yang menyumbang lebih dari 50 persen terhadap ekonomi Indonesia. Pertumbuhannya tetap kuat, diharapkan mencapai di atas 5 persen,” ujar Airlangga.

Lebih lanjut, pemerintah juga telah mengumumkan kebijakan diskon tarif listrik hingga 50 persen yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025 serta insentif PPN untuk sektor properti.

Kebijakan pemerintah ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Pakar kebijakan publik Universitas Padjadjaran, Yogi Suprayogi, menilai bahwa langkah stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah dapat menjadi solusi untuk meringankan beban masyarakat akibat penyesuaian tarif PPN. Namun, dia menekankan pentingnya keberlanjutan dari kebijakan ini.

“Secara umum, paket stimulus ekonomi yang diumumkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dapat menjadi solusi awal untuk meringankan beban masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar,” ujar Yogi.
(*/rls)

Pemerintah Pastikan Penyesuaian PPN 1% Demi Stabilitas Ekonomi dan Tidak Merugikan Rakyat

Oleh: Paramitha Anjani )*

 

Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan fiskal yang terukur, salah satunya dengan penyesuaian tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) satu persen mulai 1 Januari 2025. Langkah ini dilakukan dengan mengutamakan prinsip keadilan, keberpihakan, dan gotong royong, memastikan tidak ada pihak yang dirugikan, terutama kelompok masyarakat yang paling rentan.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menjelaskan pajak merupakan salah satu instrumen penting untuk mendorong pembangunan sekaligus menjaga daya beli masyarakat. Dalam penerapannya, pemerintah mengedepankan pendekatan yang selektif dan berkeadilan, memastikan kelompok masyarakat yang kurang mampu terlindungi dari dampak kebijakan tersebut. Barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, telur, susu, jasa pendidikan, serta jasa kesehatan tetap dibebaskan dari PPN, sehingga tidak membebani masyarakat umum.

Sebagai bentuk keberpihakan, pemerintah memberikan berbagai insentif untuk mengurangi dampak kenaikan tarif PPN bagi masyarakat menengah ke bawah. Misalnya, program PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar satu persen untuk barang kebutuhan pokok tertentu seperti tepung terigu, gula industri, dan minyak goreng. Kebijakan ini dirancang untuk memastikan harga barang-barang tersebut tetap terjangkau, bahkan dengan penyesuaian tarif pajak.

Selain itu, pemerintah juga meluncurkan paket perlindungan sosial yang dirancang untuk membantu masyarakat berpendapatan rendah, termasuk pemberian bantuan beras sebanyak 10 kilogram per bulan kepada 16 juta penerima selama awal tahun 2025, serta diskon listrik 50 persen untuk pelanggan dengan daya tertentu. Langkah-langkah ini menunjukkan bagaimana pemerintah tidak hanya menaikkan penerimaan pajak tetapi juga berupaya melindungi masyarakat yang paling membutuhkan.

Penyesuaian tarif PPN ini juga diprioritaskan untuk barang-barang dan jasa yang tergolong mewah, seperti makanan premium, layanan kesehatan VIP, dan pendidikan berstandar internasional. Dengan demikian, kebijakan ini tidak membebani konsumsi barang dan jasa yang bersifat esensial bagi masyarakat luas. Kebijakan tersebut didasarkan pada prinsip bahwa kelompok yang memiliki kemampuan finansial lebih besar harus berkontribusi lebih signifikan melalui pajak, sejalan dengan semangat gotong royong yang menjadi landasan kebijakan ini.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak, Yon Arsal, menegaskan pentingnya pemungutan pajak yang adil dan selektif. Ia menjelaskan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk memastikan distribusi beban pajak yang seimbang antara kelompok masyarakat.

Pemerintah juga memberikan insentif khusus kepada dunia usaha dan UMKM, termasuk perpanjangan tarif PPh Final 0,5 persen hingga 2025 untuk UMKM tertentu. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai salah satu penggerak utama perekonomian.

Di sisi lain, Ketua Umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI), Vaudy Starworld, melihat kebijakan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat stabilitas fiskal dan meningkatkan penerimaan negara. Menurutnya, optimalisasi penerimaan dari sektor PPN akan berdampak positif pada kesehatan fiskal pemerintah, yang pada akhirnya akan memperbaiki distribusi ekonomi secara keseluruhan.

Vaudy juga menyoroti bahwa kenaikan tarif PPN dari 11 persen telah sesuai dengan amanat Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), yang dirancang untuk memperkuat fundamental ekonomi nasional.

Kendati demikian, pemerintah tetap berupaya meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul. Salah satu caranya adalah dengan memberikan insentif tambahan bagi sektor tertentu, seperti diskon pajak untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (electric vehicle) dan pajak ditanggung pemerintah untuk kendaraan hybrid. Insentif ini diharapkan dapat mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan sekaligus mempercepat transformasi ke arah ekonomi berkelanjutan.

Pemerintah juga menunjukkan komitmennya dalam mendengarkan berbagai masukan dari masyarakat dan pemangku kepentingan terkait implementasi kebijakan ini. Langkah ini penting untuk memastikan kebijakan perpajakan tetap relevan dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa menimbulkan beban yang berlebihan bagi masyarakat. Dalam hal ini, penerapan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (SIAP) oleh Direktorat Jenderal Pajak mulai 2025 menjadi langkah penting untuk meningkatkan efisiensi administrasi perpajakan dan kepatuhan wajib pajak.

Penyesuaian tarif PPN 1 persen tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara, tetapi juga memberikan landasan yang lebih kuat bagi keberlanjutan pembangunan di masa depan. Pemerintah memahami bahwa keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada transparansi, akuntabilitas, dan komunikasi yang efektif dengan masyarakat. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan literasi pajak dan memberikan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat tentang tujuan kebijakan ini terus dilakukan.

Secara keseluruhan, kebijakan ini mencerminkan pendekatan yang hati-hati dan terukur dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan penerimaan negara dan perlindungan masyarakat. Dengan berbagai insentif dan pengecualian yang diberikan, pemerintah berusaha memastikan bahwa penyesuaian tarif PPN tidak membebani rakyat kecil. Sebaliknya, kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian nasional dan memastikan keberlanjutan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.

 

)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute

Pemerintah Siapkan Sejumlah Stimulus Guna Memitigasi Dampak Penyesuaian PPN 1 Persen

Oleh: Justin Bahar

Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di tengah perubahan kebijakan perpajakan. Mulai tahun depan, tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan mengalami penyesuaian menjadi 12 persen sesuai amanah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Namun, pemerintah tidak tinggal diam dalam menghadapi potensi dampak dari kebijakan ini. Berbagai stimulus ekonomi telah dirancang untuk memitigasi dampak kenaikan PPN tersebut, yang bertujuan melindungi masyarakat dan mendukung keberlanjutan perekonomian nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara optimalisasi penerimaan negara dan perlindungan terhadap masyarakat. Menurutnya kesejahteraan masyarakat tetap terjaga, pemerintah telah menyiapkan insentif berupa Paket Stimulus Ekonomi yang akan diberikan kepada berbagai kelas masyarakat. Stimulus ini mencakup berbagai sektor strategis, mulai dari dukungan kepada pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) hingga perlindungan terhadap industri padat karya.

Paket kebijakan yang disiapkan pemerintah ini dirancang untuk bersifat inklusif, menyasar berbagai kelompok pendapatan, mulai dari masyarakat berpenghasilan rendah hingga menengah dan atas. Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menilai bahwa pemerintah telah berusaha menyusun stimulus ekonomi yang inklusif guna memitigasi dampak kenaikan tarif PPN. Secara umum, pemerintah berusaha agar stimulus yang diberikan bersifat inklusif dan menyasar semua kelompok golongan pendapatan.

Stimulus ini juga mencakup berbagai kebijakan strategis seperti subsidi harga untuk kebutuhan pokok, insentif fiskal bagi UMKM, serta kemudahan akses pembiayaan bagi sektor-sektor strategis. Dengan kebijakan ini, pemerintah berupaya memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga, terutama bagi kelompok rentan yang paling terdampak oleh kenaikan tarif PPN.

Salah satu elemen penting dalam paket kebijakan ini adalah dukungan terhadap pelaku usaha, khususnya UMKM dan industri padat karya. Dalam kondisi di mana dunia usaha masih menghadapi tantangan pasca-pandemi, insentif ini diharapkan mampu memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk tetap produktif. Stimulus berupa keringanan pajak, subsidi bunga kredit, serta dukungan program digitalisasi UMKM menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap keberlangsungan dunia usaha.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengapresiasi langkah pemerintah dalam merancang stimulus ekonomi yang cukup komprehensif untuk menjaga daya beli masyarakat. Namun, ia juga memberikan catatan penting terkait perlunya kebijakan pendukung tambahan. Menurutnya, secara umum stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah dirancang cukup komprehensif untuk menjaga daya beli di tengah kenaikan PPN. Namun, untuk mengantisipasi dampak jangka panjang, pemerintah perlu mempertimbangkan perpanjangan stimulus atau kebijakan pendukung lainnya.

Meski stimulus yang dirancang telah mencakup berbagai aspek, efektivitas implementasi kebijakan tetap menjadi kunci keberhasilan. Pemerintah perlu memastikan bahwa seluruh mekanisme distribusi stimulus berjalan dengan transparan dan tepat sasaran. Selain itu, koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan kebijakan ini dapat dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat.

Respons masyarakat dan dunia usaha terhadap perubahan tarif PPN juga menjadi faktor penentu keberhasilan kebijakan ini. Dalam jangka pendek, dukungan dari berbagai pihak, baik itu pelaku usaha, akademisi, maupun masyarakat umum, akan sangat membantu pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Penyesuaian tarif PPN menjadi 12 persen bukan semata-mata langkah untuk meningkatkan penerimaan negara, tetapi juga bagian dari upaya harmonisasi peraturan perpajakan yang lebih luas. Dengan penerapan kebijakan yang inklusif dan stimulus yang tepat sasaran, dampak negatif dari kenaikan tarif ini diharapkan dapat diminimalisir. Lebih jauh lagi, kebijakan ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa depan.

Dalam konteks global, langkah Indonesia dalam mengelola perubahan kebijakan perpajakan ini juga menjadi cerminan komitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi sekaligus meningkatkan daya saing. Dengan stimulus yang dirancang secara holistik, pemerintah berupaya memberikan perlindungan bagi masyarakat, mendukung dunia usaha, serta mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Pada akhirnya, keberhasilan kebijakan ini memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Kebijakan penyesuaian tarif PPN bukanlah upaya yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari langkah strategis pemerintah untuk menciptakan perekonomian yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan mendukung kebijakan ini, kita turut berkontribusi dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

)* Penulis adalah Pemerhati Masalah Ekonomi dari Forum Rakyat Sejahtera