Penyesuaian PPN 1% Demi Mendukung Program Sosial dan Pembangunan

Jakarta – Pemerintah resmi melaksanakan penyesuaian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1 persen yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025.

Kebijakan ini merupakan bagian dari reformasi perpajakan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Meski tarif PPN naik dari 11 persen menjadi 12 persen, pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendukung perekonomian nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif untuk mengurangi dampak kenaikan ini, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.

“Hingga akhir tahun 2024 ini, pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di kisaran rata-rata 5 persen. Konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari 50 persen terhadap ekonomi Indonesia, dan pertumbuhannya tetap kuat, diharapkan mencapai di atas 5 persen,” ujarnya.

Beberapa langkah stimulus yang disiapkan pemerintah antara lain bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram per bulan untuk Januari hingga Februari 2025, yang akan diberikan kepada 16 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP).

Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 1 persen untuk produk seperti tepung terigu, gula industri, dan minyak subsidi (Minyakita).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menegaskan bahwa prinsip keadilan menjadi dasar dalam pelaksanaan kebijakan ini.

“Keadilan adalah dimana kelompok masyarakat yang mampu akan membayarkan pajaknya sesuai dengan kewajiban berdasarkan undang-undang, sementara kelompok masyarakat yang tidak mampu akan dilindungi bahkan diberikan bantuan. Di sinilah prinsip negara hadir,” kata Sri Mulyani.

Selain insentif tersebut, pemerintah juga memperpanjang masa berlaku Pajak Penghasilan (PPh) final sebesar 0,5 persen bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) serta memberikan kemudahan akses Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) bagi pekerja yang terkena PHK.

Senada, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak, Dwi Astuti, menjelaskan bahwa berbagai program sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, hingga subsidi listrik, LPG 3 kg, dan pupuk akan tetap berjalan untuk melindungi daya beli masyarakat.

“Langkah ini bertujuan melindungi stabilitas ekonomi sekaligus menjaga daya beli masyarakat, terutama kelompok menengah hingga bawah,” ujar Dwi Astuti.

Pendekatan Holistik Penting Sebagai Strategi Pencegahan Narkoba Sejak Dini

Oleh : Andika Pratama )*

Penyalahgunaan narkoba terus menjadi ancaman besar yang merusak masa depan generasi muda dan stabilitas sosial bangsa. Dalam upaya mencegah dampak buruk narkoba, pendekatan holistik menjadi strategi kunci yang harus diimplementasikan sejak dini. Pendekatan ini tidak hanya mencakup aspek edukasi formal di sekolah, tetapi juga melibatkan keluarga, masyarakat, serta institusi terkait dalam membangun ketahanan individu terhadap ancaman narkoba.

Sekolah sebagai institusi pendidikan memegang peranan strategis dalam menanamkan kesadaran akan bahaya narkoba. Seperti yang disampaikan oleh Dewan Pembina Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat), Togar Sianipar, bahwa kerjasama antara Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kementerian Pendidikan adalah langkah awal yang krusial. Pendidikan pencegahan narkoba harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan usia dan kebutuhan siswa.

Di tingkat PAUD, materi pencegahan narkoba dapat disampaikan melalui media yang menarik seperti komik atau permainan edukatif. Pada jenjang pendidikan menengah hingga tinggi, konten harus lebih mendalam, mencakup pemahaman tentang jenis-jenis narkotika, dampaknya, serta konsekuensi hukum bagi pengguna maupun pengedar.

Togar menekankan pentingnya peran keluarga dalam membentuk daya tangkal terhadap pengaruh buruk lingkungan. Keluarga adalah benteng pertama dalam melindungi anak-anak dari jeratan narkoba. Ketahanan keluarga dapat dibangun melalui komunikasi yang baik, pendidikan tentang bahaya narkoba, serta perhatian penuh terhadap perkembangan anak.

Salah satu cara yang efektif adalah dengan menciptakan lingkungan rumah yang harmonis dan memberikan contoh nyata tentang gaya hidup sehat. Orang tua harus lebih proaktif dalam mengawasi pergaulan anak-anak serta menyediakan waktu untuk berdialog tentang isu-isu penting, termasuk bahaya narkoba.

Selain sekolah dan keluarga, masyarakat dan institusi keagamaan juga berperan besar dalam mencegah penyalahgunaan narkoba. BNN Kabupaten Sumenep, telah menunjukkan langkah nyata dengan memberikan edukasi bahaya narkoba kepada santri di Pondok Pesantren Nurul Hidayah. Melalui pendekatan berbasis keagamaan, nilai-nilai moral dan agama dapat menjadi fondasi yang kuat untuk menanamkan kesadaran tentang dampak buruk narkoba.

Modus operandi pengedar narkoba semakin beragam. Seperti yang disampaikan oleh Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, BNN Kabupaten Sumenep, Rahwini Suwandi bahwa beberapa pengedar menggunakan jajanan anak-anak untuk menyusupkan narkoba. Banyak cara yang ditempuh oleh pengedar narkoba untuk menyebarluaskan barang haram tersebut. Oleh karena itu, edukasi sejak dini harus mencakup kemampuan mengenali potensi ancaman ini dan bagaimana cara melindungi diri.

Strategi pencegahan narkoba yang holistik tidak dapat berjalan tanpa adanya kolaborasi lintas sektor. Selain BNN, pihak kepolisian, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil, semua pihak harus bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang bebas narkoba.

Langkah-langkah ini sejalan dengan program edukasi yang dilakukan oleh Polres Ciamis yang secara aktif memberikan sosialisasi kepada para pelajar tentang bahaya narkoba. Kapolres Ciamis AKBP Akmal, menyatakan pentingnya langkah preventif melalui edukasi humanis kepada pelajar. Ini menunjukkan bahwa upaya penegakan hukum harus berjalan seiring dengan pendekatan pendidikan dan penyuluhan. Kesadaran kolektif masyarakat untuk melaporkan penyalahgunaan narkoba juga menjadi bagian penting dalam mendukung upaya pemberantasan narkoba.

Di era digital, teknologi dapat dimanfaatkan sebagai alat efektif untuk menyampaikan informasi tentang bahaya narkoba. Konten edukasi dalam bentuk video interaktif, aplikasi permainan, dan kampanye media sosial dapat menjangkau generasi muda secara lebih luas. Pendekatan ini memungkinkan informasi disampaikan dengan cara yang relevan dan menarik bagi anak-anak dan remaja.

Namun, pengawasan terhadap akses anak-anak terhadap konten digital juga perlu ditingkatkan. Beberapa pengedar narkoba menggunakan platform digital untuk menyebarkan barang haram mereka, seperti melalui media sosial atau marketplace. Oleh karena itu, edukasi tentang literasi digital menjadi bagian penting dalam strategi pencegahan narkoba.

Pencegahan narkoba bukan hanya tanggung jawab individu atau keluarga, tetapi juga harus menjadi gerakan nasional yang melibatkan semua elemen masyarakat. Kampanye nasional dengan slogan seperti Generasi Emas Tanpa Narkoba dapat menjadi pemersatu semangat dalam melawan ancaman narkoba.

Pemerintah, melalui BNN dan lembaga terkait, perlu terus menggelar kampanye masif di seluruh wilayah Indonesia, baik di perkotaan maupun pedesaan. Dengan dukungan penuh dari masyarakat, peluang untuk menciptakan generasi muda yang bebas narkoba akan semakin besar.

Pendekatan holistik dalam pencegahan narkoba sejak dini adalah investasi penting bagi masa depan bangsa. Sinergi antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah harus terus ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan generasi muda yang sehat dan produktif.

Melalui edukasi, kolaborasi lintas sektor, dan pemanfaatan teknologi, penyalahgunaan narkoba dapat dicegah secara efektif. Indonesia membutuhkan generasi emas yang bebas dari narkoba untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang lebih maju dan berdaya saing di tingkat global.

)* Penulis adalah Kontributor Jabartrigger.com

Kolaborasi Lintas Instansi: Meningkatkan Efektivitas Penanganan Jaringan Narkoba Internasional

JAKARTA – Pemerintah Indonesia semakin memperkuat sinergi antarinstansi guna meningkatkan efektivitas penanganan masalah dalam menghadapi tantangan besar peredaran narkoba internasional. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Marthinus Hukom mengatakan kolaborasi yang melibatkan BNN, Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta Bea dan Cukai terus menunjukkan hasil positif dalam memberantas jaringan narkoba, khususnya di wilayah perbatasan dan jalur strategis lainnya.

Menurutnya, kolaborasi ini menjadi kunci dalam mengawasi jalur perbatasan yang sering dijadikan pintu masuk oleh jaringan narkoba internasional.
“Menjaga jalur perbatasan antarnegara memiliki banyak faktor sehingga menjadi sulit untuk menuntaskan pemberantasan narkoba di wilayah itu, sebab Indonesia mempunyai lebih dari 108 ribu kilometer garis pantai, ditambah dengan banyaknya pulau-pulau kecil,” ujar Komjen Marthinus.

Komjen Marthinus menambahkan bahwa wilayah perbatasan memiliki kompleksitas tersendiri yang memerlukan pengawasan ketat dan kerja sama berkesinambungan. Melalui patroli terpadu dan koordinasi lintas lembaga, langkah pemberantasan narkoba di daerah rawan ini terus ditingkatkan.

Kepolisian Republik Indonesia juga menunjukkan komitmennya melalui langkah-langkah agresif terhadap gembong narkoba internasional. Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa pengejaran terhadap jaringan besar, termasuk target seperti Fredy Pratama, menjadi prioritas utama.

“Tentunya saat ini saya perintahkan Kabareskrim dan Kadiv Hubinter untuk terus melakukan kegiatan, dalam hal ini baik dengan interpol ataupun dengan kegiatan police to police, untuk terus mengejar keberadaan dari Fredy Pratama,” ungkap Jenderal Listyo.

Pengejaran lintas negara ini melibatkan koordinasi yang erat dengan Interpol dan otoritas internasional lainnya, sebagai bentuk nyata dari tekad Polri untuk memutus mata rantai distribusi narkoba yang merusak generasi muda Indonesia.

Langkah-langkah ini telah membuahkan hasil signifikan, termasuk pengungkapan sejumlah besar jaringan yang terafiliasi dengan sindikat internasional. Penangkapan anggota sindikat narkoba bukan hanya menjadi bukti keberhasilan, tetapi juga sinyal kuat bahwa Indonesia tidak akan mundur dalam perang melawan narkoba.

Upaya pengamanan wilayah perbatasan juga menjadi prioritas penting dalam pemberantasan narkoba. Salah satu contoh nyata adalah patroli gabungan yang dilakukan oleh Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonzipur 5/ABW bersama Kantor Imigrasi dan instansi terkait lainnya. Lettu Czi Muammar Ghadafi, Pasi Ops Satgas Pamtas RI-Malaysia, mengungkapkan komitmennya untuk menjaga keamanan wilayah perbatasan.

“Kami berkomitmen untuk terus menjaga perbatasan dan meningkatkan koordinasi dengan instansi lain, terutama dalam menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks, di antaranya penyelundupan hingga narkoba,” ujar Lettu Ghadafi.

Ia juga menekankan bahwa patroli gabungan ini akan terus dilakukan secara berkala. Hal ini menunjukkan bahwa pengamanan di wilayah perbatasan tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga preventif, dengan tujuan menciptakan efek jera bagi para pelaku kejahatan lintas negara.

“Ke depan, kegiatan patroli gabungan ini akan terus dilakukan secara berkala untuk memastikan perbatasan tetap aman dan terkendali,” tambahnya.

Mewaspadai Tipu Daya Judol Berkedok Game Online

Oleh : Dina Kahyang Putri )*

Judi online yang menyamar sebagai game digital semakin meresahkan. Modus ini tidak hanya menargetkan orang dewasa tetapi juga anak-anak dan remaja. Berdasarkan data pemerintah, sekitar 8,8 juta orang di Indonesia terlibat dalam aktivitas judi online, dengan mayoritas pelaku berasal dari kelompok usia muda. Ancaman ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyamaran perjudian dalam bentuk permainan yang tampaknya tidak berbahaya.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat bahwa sekitar 80 ribu pemain judi online di Indonesia berusia di bawah 10 tahun, angka yang mencerminkan dua persen dari total 168 juta transaksi judi online di negara tersebut.

Maryati Solihah dari KPAI menjelaskan bahwa salah satu strategi pelaku judi online adalah menyamarkan platform perjudian sebagai game biasa. Dengan cara ini, mereka berhasil menarik perhatian anak-anak yang tidak memahami risiko di balik permainan tersebut.

Fenomena ini menjadi perhatian khusus karena dampaknya yang signifikan terhadap perkembangan anak-anak. Game dengan tampilan menarik dan mekanisme sederhana sering kali digunakan sebagai alat untuk menjebak pengguna muda.

Hal ini membuat peran orang tua menjadi sangat penting dalam mengawasi aktivitas digital anak mereka. Selain itu, masyarakat juga perlu memahami ciri-ciri game yang berpotensi menjadi media perjudian.

Salah satu indikator yang perlu diperhatikan adalah adanya fitur dalam game yang memungkinkan pemain menukar mata uang digital, seperti koin atau berlian, menjadi uang asli.

Presiden Asosiasi Game Indonesia, Cipto Adiguno, menyoroti kemiripan antara game biasa dan aplikasi judi online. Menurutnya, perbedaan mendasar terletak pada kemampuan untuk mengonversi mata uang dalam game menjadi uang tunai. Hal tersebut menjadi ciri utama yang membedakan game dengan unsur perjudian dari game yang benar-benar aman.

Cipto juga menyarankan agar seluruh produk game diwajibkan untuk mendaftar melalui Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) atau sistem rating Indonesia Game Rating System (IGRS).

Langkah ini dianggap penting untuk memperketat pengawasan terhadap game digital dan mencegah peredaran game yang mengandung unsur judi. Ia menjelaskan bahwa regulasi terkait saat ini sedang direvisi untuk meningkatkan efektivitas pengawasan.

Ancaman judi online tidak hanya berdampak pada anak-anak, tetapi juga menimbulkan konsekuensi serius bagi kondisi ekonomi keluarga pelaku. Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan bahwa 80 persen pemain judi online berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

Sebagian besar dari mereka melakukan transaksi kecil, rata-rata di bawah Rp100 ribu per hari. Namun, meski nominal transaksi tampak kecil, dampaknya terhadap ekonomi keluarga sangat signifikan. Banyak pemain menggunakan hingga 70 persen penghasilan harian mereka untuk berjudi, yang akhirnya merusak kesejahteraan keluarga.

Natsir Kongah, Koordinator Kelompok Humas PPATK, mengungkapkan bahwa perputaran uang dari judi online pada 2024 diperkirakan dapat mencapai Rp900 triliun jika langkah pencegahan tidak diperkuat.

Angka tersebut mencerminkan ancaman nyata terhadap stabilitas ekonomi masyarakat. Meski demikian, Natsir juga mencatat adanya tren penurunan aktivitas judi online pada tahun yang sama berkat koordinasi lintas sektor, seperti kerja sama antara Polri, OJK, industri perbankan, dan penyedia dompet digital.

Kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan pentingnya pendekatan terpadu dalam menangani ancaman judi online. Selain upaya regulasi, edukasi kepada masyarakat juga menjadi langkah penting dalam mencegah peredaran judi online berkedok game. Orang tua perlu diberi pemahaman tentang risiko dan cara mengenali game yang mencurigakan agar dapat melindungi anak-anak mereka dari bahaya tersebut.

Selain dampak ekonomi, judi online juga berkontribusi pada permasalahan sosial yang lebih luas. Ketergantungan pada aktivitas perjudian dapat memengaruhi pola pikir generasi muda, menjauhkan mereka dari nilai-nilai produktif, serta mengganggu stabilitas kehidupan keluarga. Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh judi online, terutama dalam bentuk yang lebih sulit dikenali seperti game digital.

Penting bagi masyarakat untuk tidak hanya mengandalkan pemerintah dalam menangani masalah ini, tetapi juga berperan aktif dalam mencegah penyebaran judi online. Langkah sederhana seperti memantau aktivitas digital anak, membatasi akses terhadap game yang tidak terdaftar secara resmi, serta mendukung regulasi yang ketat terhadap industri game digital dapat memberikan dampak signifikan.

Judi online berkedok game adalah ancaman nyata yang terus berkembang. Dengan modus yang semakin canggih, peredaran judi online sulit dikenali tanpa pemahaman yang baik tentang ciri-cirinya. Oleh karena itu, edukasi kepada masyarakat dan pengawasan ketat terhadap game digital harus menjadi prioritas utama dalam upaya melindungi generasi muda.

Kesadaran bersama, dukungan terhadap regulasi yang memadai, serta kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat merupakan kunci untuk menekan ancaman ini. Dengan langkah-langkah tersebut, judi online dapat diminimalkan, sehingga anak-anak dan generasi muda terlindungi dari bahaya yang mengintai di dunia maya.

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute

Pemerintah Tidak Tebang Pilih Berantas Judi Online Demi Masa Depan Generasi Bangsa

Oleh : Shenna Aprilya Zahra )*

Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam memberantas judi online yang dinilai merusak moral masyarakat dan mengancam masa depan generasi bangsa. Melalui berbagai langkah strategis, aparat hukum bersama lembaga terkait bekerja tanpa pandang bulu untuk memastikan tidak ada celah bagi praktik ilegal tersebut di Indonesia. Komitmen ini menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah dalam melindungi masyarakat dari dampak negatif yang dihasilkan oleh aktivitas perjudian daring yang semakin merajalela.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa pihaknya telah berkolaborasi dengan lintas kementerian, termasuk Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), untuk menindak siapa pun yang terlibat dalam jaringan judi online.

Tim gabungan tersebut tidak hanya menargetkan pelaku utama, tetapi juga berfokus pada pihak-pihak lain yang terlibat, baik dari kalangan internal maupun eksternal. Penelusuran terus dilakukan, termasuk dengan menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengurai aliran dana yang mendukung jaringan tersebut.

Kapolri menegaskan bahwa upaya pemberantasan ini berjalan sejalan dengan arahan Presiden untuk tidak memberi ruang sedikit pun bagi pelaku kejahatan. Fokus utama adalah melindungi masyarakat agar tidak menjadi korban eksploitasi ekonomi oleh jaringan judi online yang semakin kompleks.

Hingga saat ini, aparat hukum terus bergerak aktif, meskipun identitas beberapa pihak yang terlibat belum bisa diungkap karena penyelidikan masih berlangsung. Langkah ini menegaskan bahwa tidak ada perlakuan istimewa terhadap siapa pun yang melanggar hukum, baik individu biasa maupun oknum dengan jabatan tertentu.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan menyoroti pentingnya pendekatan strategis dalam memberantas judi online. Pemerintah telah menyusun langkah-langkah komprehensif yang mencakup upaya pendidikan, pencegahan, dan penindakan hukum.

Pendekatan pendidikan bertujuan membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya judi online serta mendorong resistensi kolektif terhadap godaan aktivitas ilegal tersebut. Pencegahan dilakukan dengan memutus akses konektivitas dan sistem pembayaran yang menjadi simpul utama aktivitas judi online.

Ketika upaya tersebut diabaikan dan unsur pidana ditemukan, pemerintah memastikan penegakan hukum dilakukan dengan tegas, termasuk penerapan hukuman berat untuk menciptakan efek jera.

Budi Gunawan juga menekankan bahwa strategi tersebut tidak hanya berfokus pada tindakan represif tetapi juga menciptakan kerangka preventif yang kuat. Dengan edukasi yang efektif, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada terhadap berbagai modus operandi yang digunakan oleh jaringan judi online.

Selain itu, langkah-langkah pencegahan yang lebih proaktif, seperti sistem peringatan dini, dirancang untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan sebelum berkembang menjadi ancaman besar.

Pendekatan yang sistematis tersebut membuktikan bahwa pemerintah tidak hanya mengatasi dampak langsung dari judi online tetapi juga berusaha menghilangkan akar permasalahan secara menyeluruh.

Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Jawa Timur juga memberikan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah. Ketua GRIB Jaya Jatim, Akhmad Miftahul Ulum, menilai bahwa tindakan tegas terhadap judi online sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga stabilitas sosial dan moral bangsa.

Organisasi tersebut mendesak agar penanganan kasus judi online dipercepat dan meminta Polri mengambil tindakan tegas terhadap oknum aparat yang terbukti terlibat dalam melindungi praktik ini.

Selain itu, GRIB Jaya Jatim mengapresiasi pernyataan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi, terkait komitmennya mendukung penegakan hukum dalam pemberantasan judi online.

Organisasi masyarakat ini menyoroti bahwa judi online tidak hanya menjadi ancaman terhadap stabilitas sosial, tetapi juga membawa dampak destruktif pada perekonomian keluarga dan masyarakat secara umum.

GRIB Jaya Jatim menyampaikan keprihatinannya terhadap individu yang terjerat utang atau kehilangan harta akibat terjebak dalam aktivitas perjudian daring. Oleh karena itu, mereka menyerukan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah untuk memastikan bahwa lingkungan sosial bebas dari pengaruh destruktif jaringan ini.

Langkah kolektif tersebut mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menangani ancaman judi online yang dinilai sebagai salah satu sumber kemiskinan baru di masyarakat. Judi online tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga membawa dampak sosial yang signifikan.

Generasi muda, yang menjadi target utama jaringan tersebut, berisiko kehilangan masa depan mereka akibat terjerumus dalam lingkaran kejahatan yang sulit dihentikan. Dengan semakin masifnya praktik ini, pemerintah menganggap penting untuk meningkatkan koordinasi lintas sektor agar hasil pemberantasan lebih efektif.

Keberhasilan pemberantasan judi online memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan aparat hukum. Strategi komprehensif yang telah dirancang, mulai dari pendidikan hingga penindakan, menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya menindak pelaku tetapi juga berupaya memutus akar permasalahan secara sistemik. Keterlibatan berbagai lembaga, seperti Komdigi, PPATK, dan OJK, menunjukkan bahwa upaya tersebut dilakukan secara terkoordinasi dan menyeluruh.

Dukungan dari organisasi masyarakat seperti GRIB Jaya Jatim memperkuat pesan bahwa pemberantasan judi online adalah tanggung jawab bersama. Selain mendesak penindakan tegas terhadap pelaku dan oknum aparat yang terlibat, organisasi tersebut juga mengajak masyarakat untuk waspada terhadap berbagai modus operandi yang digunakan oleh jaringan tersebut. Hal ini penting agar upaya pemberantasan tidak hanya berjalan efektif, tetapi juga menciptakan dampak jangka panjang yang positif bagi masyarakat.

Dengan langkah-langkah strategis dan koordinasi lintas sektor yang solid, pemerintah membuktikan bahwa pemberantasan judi online tidak dilakukan secara setengah hati. Keseriusan ini mencerminkan tekad untuk melindungi generasi bangsa dari ancaman moral dan sosial yang ditimbulkan oleh aktivitas ilegal tersebut.

Keberlanjutan upaya tersebut diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi tumbuh kembang generasi muda, serta mendorong masyarakat untuk aktif mendukung langkah-langkah pemerintah demi masa depan yang lebih baik.

Di samping itu, pemerintah terus mengevaluasi strategi yang diterapkan agar semakin adaptif terhadap perkembangan modus operandi jaringan judi online, memastikan bahwa tidak ada celah bagi aktivitas tersebut untuk kembali berkembang.

)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara

Pemerintah Tekankan Efektivitas Pemblokiran Judi Online untuk Lindungi Generasi Muda

Jakarta – Pemerintah Indonesia semakin gencar memberantas praktik judi online yang kian marak dan berdampak negatif, terutama pada generasi muda.

Anggota DPR RI Komisi X dari Fraksi PDI Perjuangan, Mercy Chriesty Barends, menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah tegas yang dilakukan pemerintah, khususnya Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), untuk melindungi anak-anak dari bahaya judi online.

“Kondisi ini tidak hanya mengkhawatirkan tetapi juga menjadi ancaman nyata terhadap masa depan generasi muda Indonesia,” tegas Mercy,

Ia menekankan pentingnya penguatan regulasi yang disertai penegakan hukum yang jelas, termasuk pemblokiran situs atau aplikasi yang menjadi akses perjudian daring.

Mercy menegaskan pentingnya penguatan regulasi dan penegakan hukum yang jelas terhadap pelaku judi online, termasuk pemblokiran situs dan aplikasi yang menjadi pintu masuk aktivitas ilegal tersebut.

“Anak-anak dan keluarga perlu mendapatkan pemahaman yang baik tentang bagaimana melindungi diri dari akses terhadap konten berbahaya, termasuk perjudian online,” tambahnya.

Sementara itu, Pengawas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Barat, Agus Yayan Cahyan,) mengatakan pihaknya telah memblokir lebih dari 7.000 rekening yang terindikasi terkait transaksi judi online.

“Pemblokiran rekening dilakukan berdasarkan NIK (Nomor Induk Kependudukan). Jika seseorang memiliki beberapa rekening dengan satu NIK yang terhubung ke transaksi judi online, semua rekening tersebut akan diblokir.”

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memerangi judi online dengan pendekatan yang tegas dan menyeluruh.

“Kami memastikan bahwa pemerintah akan memblokir rekening-rekening bank yang digunakan oleh pelaku judi online, baik dalam kapasitas besar maupun pengguna individu,” ujar Meutya.

“Jadi, bagi mereka yang mungkin pernah atau sedang terlibat, kami imbau untuk berhenti, karena kami akan terus memantau dan mengambil tindakan tegas.” imbuh Meutya.

 

Pemerintahan Presiden Prabowo Tegaskan Semua Pelaku Judi Online Akan Ditindak Sesuai Hukum

Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memberantas judi online tanpa pandang bulu.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam), Budi Gunawan, menyatakan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam praktik ini, termasuk pejabat dan aparat yang melindungi jaringan tersebut, akan diproses sesuai hukum.

“Semua tidak ada toleransi, dan kami meyakini itu karena sudah perintah Pak Presiden bahwa semuanya akan diproses,” ujar Budi Gunawan

Budi Gunawan, yang akrab disapa BG, mengungkapkan bahwa Polri saat ini terus menyelidiki jaringan judi online untuk mengungkap keterlibatan pihak-pihak lain.

Ia juga menegaskan bahwa penyelidikan ini akan berjalan tanpa intervensi dari pihak mana pun.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, mendukung penuh langkah pemerintah untuk memberantas judi online.

Menurutnya, tindakan tegas ini diperlukan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif yang merusak moral, sosial, dan ekonomi bangsa.

“Penegakan hukum harus transparan, adil, dan menyentuh seluruh jaringan judi online. Tidak boleh ada celah bagi siapa pun yang terlibat, termasuk pejabat atau aparat yang melindungi praktik ini,” tegas Dave.

Ia menekankan bahwa pemberantasan judi daring harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk memutus infrastruktur pendukung seperti sistem pembayaran digital yang kerap digunakan dalam aktivitas ilegal ini.

“Parlemen akan memastikan proses ini berjalan transparan dan akuntabel. Jika ada celah hukum, kami siap mendukung pemerintah dengan peraturan yang lebih tegas,” tambahnya.

Terbaru, Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi diperiksa sebagai saksi dalam kasus judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Pemeriksaan dilakukan oleh Bareskrim Polri di Jakarta Selatan.

Menanggapi hal ini, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa Komdigi menyerahkan sepenuhnya kasus judi online kepada aparat penegak hukum.

Meutya Hafid menyatakan bahwa proses hukum adalah kewenangan pihak berwenang, bukan urusan kementeriannya.

“Itu kan proses hukum, kami bukan penegak hukum. Silakan diproses oleh penegak hukum,” ujarnya di Jakarta.

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo berkomitmen penuh untuk menindak tegas segala bentuk praktik judi daring demi menjaga moralitas bangsa dan melindungi masyarakat dari dampak buruknya. [*]

Menguatkan Kebersamaan dan Kerukunan Saat Nataru

Oleh : Candra G

Natal dan Tahun Baru (Nataru) adalah momen istimewa yang dinanti-nantikan oleh banyak orang. Namun, di balik keceriaan yang biasanya hadir, terdapat tantangan untuk menjaga keharmonisan, baik dalam keluarga, komunitas, maupun masyarakat luas. Kesibukan mempersiapkan berbagai aspek perayaan sering kali membuat hubungan antarindividu menjadi tegang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menjaga keharmonisan agar Nataru tidak hanya meriah, tetapi juga bermakna.

Dalam hal ini, pemerintah terus berupaya menjaga keharmonisan dan keamanan di seluruh wilayah Indonesia. Langkah-langkah strategis diambil untuk memastikan perayaan berlangsung dengan lancar, aman, dan penuh semangat kebersamaan, salah satu yang dilakukan yaitu dengan himbauan dari mentri agama.

Pemerintah juga meningkatkan koordinasi dengan tokoh agama dan masyarakat untuk memastikan toleransi antarumat beragama tetap terjaga. Tempat ibadah, fasilitas umum, dan pusat keramaian dipantau dengan lebih intensif demi menciptakan rasa aman bagi semua pihak.

Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengatakan seluruh elemen masyarakat penting menjaga keharmonisan dan memberikan dukungan, lakum dinukum waliyadin, perbedaan itu indah. Menjaga toleransi dan persatuan di tengah keberagaman bangsa Indonesia menjadi kesempatan untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati di tengah masyarakat yang majemuk.

Keharmonisan adalah dasar dari kebahagiaan dan ketenangan, terutama saat momen-momen besar seperti Nataru. Hubungan yang harmonis memungkinkan semua pihak untuk menikmati perayaan tanpa gangguan konflik atau tekanan emosional. Selain itu, menjaga keharmonisan juga memberikan kesempatan untuk membangun hubungan yang lebih erat, berbagi kasih sayang, dan menciptakan kenangan indah bersama orang-orang tercinta.

Sementara itu, Polsek Kedungwaringin bersama Forkopimcam menggelar Rapat Koordinasi Lintas Agama di Aula Mako Polsek Kedungwaringin yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat. Kapolsek Kedungwaringin, AKP Aliyani, S.H mengatakan semua elemen masyarakat harus memupuk kerukunan antarumat beragama, menciptakan kenyamanan sosial serta pihaknya terus memastikan pengamanan dilakukan di setiap lokasi ibadah agar menjamin kelancaran perayaan Nataru.

Pemerintah melalui berbagai instansi terkait, seperti TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja, telah mempersiapkan langkah-langkah preventif guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan. Operasi lilin, yang digelar setiap tahun menjadi salah satu bentuk nyata komitmen dalam menjaga ketertiban.

Sama halnya dengan Kota Banjarmasin yang melakukan rapat Forkopimda guna membahas pengamanan perayaan Nataru yang tidak hanya difokuskan ke titik-titik keramaian, tetapi juga diperluas sampai ke perkampungan.

Sekertaris Daerah Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman mengatakan Forkopimda mengeluarkan instruksi pengamanan Nataru. Pihaknya berharap, dengan adanya instruksi tersebut, perayaan Natal dapat berjalan dengan khidmat. Begitu pula dengan perayaan pergantian tahun, berlangsung meriah dan aman.

Pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat terus berupaya menjaga keharmonisan dan keamanan di seluruh wilayah Indonesia. Langkah-langkah strategis diambil untuk memastikan perayaan berlangsung dengan lancar, aman, dan penuh semangat kebersamaan.

Tidak hanya pemerintah, peran masyarakat juga sangat penting dalam menjaga keharmonisan saat Nataru. Setiap individu diharapkan dapat berperan aktif dengan menjaga sikap saling menghormati, menghindari provokasi, serta berkontribusi dalam menciptakan suasana yang kondusif.

Anggota DPRD Kabupaten Balangan, Saiful Arif mengatakan partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk menciptakan suasana aman dan kondusif, terutama di tengah keramaian dan kegiatan sosial yang kerap mewarnai perayaan Natal dan Tahun Baru. Pentingnya masyarakat untuk tetap solid, menghargai perbedaan, dan menjadikan perayaan ini sebagai simbol persatuan dan kedamaian di tengah berbagai dinamika kehidupan.

Kegiatan sosial dan budaya yang melibatkan masyarakat dari berbagai latar belakang menjadi salah satu cara untuk mempererat persatuan. Dialog antarumat beragama dan gotong-royong dalam mempersiapkan perayaan juga dapat memperkuat rasa kebersamaan. Dengan saling menghargai tradisi dan perayaan masing-masing, masyarakat dapat menjaga kerukunan antar umat beragama di wilayah. Kebersamaan dalam keberagaman adalah kunci utama dalam menjaga keharmonisan.

Mengantisipasi meningkatnya mobilitas masyarakat selama Nataru, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas dan menggunakan transportasi umum jika memungkinkan. Kepolisian telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di berbagai titik rawan kemacetan untuk mengurangi kepadatan di jalan raya.

Bagi para pelaku usaha, khususnya di sektor pariwisata dan perhotelan, diharapkan untuk memberikan pelayanan terbaik dengan tetap mematuhi keamanan dan protokol kesehatan. Hal ini penting untuk menjaga kenyamanan para wisatawan yang datang berlibur selama Nataru.

Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani mengatakan pentingnya pengaturan lalu lintas yang meliputi system satu arah (one way) dan system lajur pasang surut/tidal flow (contra flow), hal tersebut dilakukan demi menciptakan kelancaran arus lalu lintas agar semua masyarakat yang berpergian merasakan kenyamanan dan keamanan dengan mengutamakan keselamatan.

Momentum Nataru merupakan waktu yang tepat untuk merefleksikan makna persatuan dan kebersamaan. Dengan saling bekerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, perayaan Nataru dapat menjadi ajang untuk mempererat persaudaraan di tengah keberagaman bangsa. Mari kita jaga keharmonisan ini sebagai wujud nyata cinta kita kepada tanah air. Selamat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh damai dan sukacita.

)* Penulis adalah kontributor Jeka Media Institute

Pentingnya Menjaga Keamanan dan Toleransi Saat Perayaan Natal

Oleh : Dwi Cahya Alfarizi )*

Perayaan Natal yang jatuh pada 25 Desember 2024 membawa kegembiraan dan antusiasme yang menyelimuti umat Kristiani, tidak terkecuali di Indonesia. Tak hanya karena banyaknya momen berkumpul bersama keluarga dan sahabat, namun juga harapan untuk merayakan momen ini dengan damai dan penuh sukacita.

Namun, di balik keramaian tersebut, ada tantangan yang harus dihadapi, yakni menjaga keamanan dan toleransi antar masyarakat. Keamanan menjadi kunci utama agar perayaan Natal bisa berjalan lancar, tanpa adanya gangguan yang merusak suasana. Mulai dari pengamanan di tempat-tempat wisata, hingga menjaga ketertiban di jalan raya, setiap langkah harus diambil dengan hati-hati.

Selain itu, menjaga toleransi antar umat beragama dan berbagai kelompok masyarakat juga tak kalah penting. Di tengah keragaman budaya dan kepercayaan yang ada, kita harus memastikan bahwa perayaan Natal tidak menjadi ajang perpecahan. Dalam situasi yang penuh dengan kegembiraan, penting untuk saling menghormati perbedaan dan menjaga keharmonisan.

Dengan adanya toleransi yang tinggi, momen keagamaan yang dibarengi libur akhir tahun dapat menjadi saat-saat penuh sukacita diantara seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, menjaga keamanan serta mempererat rasa toleransi adalah tanggung jawab bersama.

Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, mengajak seluruh warga negara untuk tidak hanya merayakan hari besar keagamaan masing-masing, tetapi juga saling mendukung dan menjaga hubungan baik antar sesama. Melalui ajakan ini, Menag berharap kita bisa menunjukkan jati diri bangsa Indonesia yang besar dan beradab.

Menag Nasaruddin Umar menekankan bahwa penting bagi umat beragama di Indonesia untuk menjaga kerukunan. Dalam kesempatan yang dihadiri di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DKI Jakarta pada awal Desember, ia mengungkapkan bahwa perbedaan merupakan hal yang indah dan harus dijaga dengan penuh rasa hormat. Menag berharap, perayaan tersebut bukan hanya menjadi seremonial bagi umat Kristiani, tetapi juga menjadi momen bagi umat lainnya untuk turut menjaga kedamaian.

Sementara itu, Kepala BNPT, Komjen Pol. Eddy Hartono, menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memantau secara terus-menerus penyebaran paham radikal yang dapat mengganggu keamanan negara. Pada saat-saat penting seperti Nataru, BNPT melakukan tindakan preventif, termasuk koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk menghapus konten atau narasi yang berpotensi menyebarkan kebencian dan radikalisasi.

Eddy Hartono menegaskan bahwa jika ditemukan konten yang menyerukan paham anti-NKRI atau mendukung terorisme, langkah takedown atau pemutusan akses akan segera dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa ruang siber tetap aman dari segala bentuk penyebaran paham ekstrem yang bisa merusak kedamaian.

Selain itu, sterilisasi rumah ibadah juga menjadi bagian dari strategi untuk menjaga keamanan, yang melibatkan koordinasi antara aparat kepolisian, TNI, dan pihak terkait lainnya. Pihak keamanan rutin melakukan sterilisasi ini sebagai langkah preventif untuk mencegah adanya ancaman yang dapat membahayakan umat yang merayakan perayaan keagamaan.

Tentu saja, kegiatan pencegahan ini tidak hanya berhenti pada ruang siber dan tempat ibadah. BNPT bersama dengan aparat keamanan lainnya terus mengawasi potensi munculnya kelompok jaringan terorisme yang dapat mengganggu ketertiban umum.

Komjen Pol. Eddy mengungkapkan, pihaknya bekerja sama dengan aparat intelijen untuk mendalami setiap potensi ancaman terorisme yang mungkin timbul. Langkah-langkah ini bertujuan agar setiap umat dapat merayakan momen penting ini dengan rasa aman dan damai, tanpa ada rasa takut terhadap ancaman teror.

Dalam menjaga keamanan dan ketertiban, Polri juga menurunkan 141.443 personel yang ditempatkan di lebih dari 2.700 posko yang tersebar di seluruh Indonesia. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa pengerahan pasukan ini dilakukan untuk memastikan bahwa lonjakan aktivitas pada masa Nataru dapat terjaga dengan baik. Kegiatan mudik, perjalanan wisata, dan berbagai aktivitas lain yang meningkat selama Nataru, menjadi perhatian khusus aparat kepolisian untuk mencegah tindak kriminal.

Jenderal Pol. Listyo juga mengungkapkan bahwa selain menjaga posko, aparat keamanan juga melakukan patroli rutin ke berbagai titik keramaian untuk mengantisipasi adanya tindak kriminal yang dapat meresahkan masyarakat.

Saat momentum Natal dan Tahun Baru, menjaga keamanan dan toleransi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Dalam keberagaman yang menjadi identitas bangsa, toleransi adalah perekat yang memastikan kita tetap kokoh meski berbeda-beda.

Upaya seperti pemantauan ruang siber oleh BNPT, sterilisasi rumah ibadah, hingga pengerahan ribuan personel keamanan menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga ketenteraman selama momen penting ini. Namun, peran masyarakat tidak kalah penting.

Sikap saling menghormati, menghindari ujaran kebencian, dan menyebarkan pesan-pesan positif menjadi kontribusi nyata dalam menciptakan suasana yang harmonis. Ketika semua pihak berperan aktif, ancaman seperti intoleransi atau gangguan keamanan dapat ditekan, bahkan dihilangkan.

Mari rayakan Natal dan Tahun Baru dengan hati yang damai, saling menghormati, dan semangat kebersamaan. Hanya dengan begitu, kita dapat memastikan masa depan yang lebih harmonis dan penuh harapan untuk Indonesia.

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute

Kelancaran Libur Nataru Bukti Implentasi Nilai Toleransi di Masyarakat

JAKARTA – Pemerintah bersama berbagai pihak terkait telah mempersiapkan langkah strategis untuk menghadapi lonjakan kendaraan selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Kolaborasi yang melibatkan Kementerian BUMN, Korlantas Polri, Jasa Marga, dan berbagai pihak lainnya menjadi kunci dalam menciptakan kelancaran perjalanan masyarakat. Upaya ini juga mencerminkan nilai-nilai toleransi, saling mendukung, dan kerja sama yang baik di tengah masyarakat.

Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, menjelaskan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi peningkatan arus kendaraan selama libur Nataru. “Kami memastikan operasional jalan tol dalam kondisi prima, mematuhi standar pelayanan minimal (SPM), termasuk menangani potensi genangan atau kerusakan jalan akibat cuaca ekstrem, serta menyiapkan ruas jalan tol baru yang dapat difungsionalkan,” ungkap Subakti dalam keterangan tertulis.

Sebagai bagian dari strategi operasional, Jasa Marga memproyeksikan volume kendaraan menjelang puncak arus keluar hingga arus balik dan menyiapkan berbagai rekayasa lalu lintas sesuai diskresi Kepolisian untuk mengantisipasi potensi kepadatan. Rekayasa lalu lintas meliputi contraflow di tol Jakarta-Cikampek dan Jagorawi serta penerapan sistem oneway sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani pada 6 Desember 2024.

Selain itu, Pemerintah berencana mengoperasikan sejumlah ruas tol baru baik secara operasional maupun fungsional, serta meningkatkan kapasitas jalan di beberapa titik strategis untuk mendukung kelancaran lalu lintas selama libur Nataru. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan perjalanan yang nyaman bagi masyarakat.

Subakti Syukur juga mengimbau pengguna jalan untuk menghindari perjalanan saat puncak arus, mempersiapkan kendaraan dengan baik, memastikan saldo kartu elektronik cukup, dan beristirahat di rest area jika lelah. Imbauan ini diharapkan dapat membantu pengguna jalan merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik.

Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah strategis yang telah disiapkan oleh BUMN. “Perusahaan-perusahaan BUMN telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya saat libur akhir tahun. Kolaborasi intensif dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam memastikan kelancaran perjalanan masyarakat,” ujar Arya.

Sedangkan dari pihak kepolisian telah memastikan berkomitmen kelancaran operasional pengguna jalan. Irjen Pol Aan Suhanan dari Korlantas Polri menyoroti peningkatan pergerakan masyarakat selama libur Nataru, yang diprediksi mencapai 110 juta orang, meningkat 2,8% dibandingkan tahun lalu. Dengan persiapan matang, Polri bersama pihak terkait berkomitmen memastikan kelancaran operasional dan keamanan pengguna jalan.

Dukungan lintas sektor ini menegaskan pentingnya kolaborasi dan toleransi dalam menyukseskan momen-momen besar seperti libur Nataru. Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan aspek keselamatan, kenyamanan, serta pelayanan prima kepada masyarakat. Kelancaran libur Nataru tahun ini diharapkan menjadi pengalaman perjalanan yang lancar dan menyenangkan bagi seluruh masyarakat Indonesia. [*]