Langkah Pemerintah Berantas Judi Online Membuahkan Hasil Positif

Oleh : Arsenio Bagas Pamungkas )*

 

Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memberantas praktik judi online yang kian meresahkan masyarakat. Langkah konkret yang diambil telah membuahkan hasil positif dengan menurunnya transaksi judi online secara signifikan sepanjang 2024. Hal ini menjadi bukti bahwa kebijakan dan regulasi yang diterapkan telah berjalan dengan efektif dalam menekan peredaran aktivitas ilegal ini.

Berdasarkan laporan evaluasi triwulanan, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Alexander Sabar, melaporkan bahwa transaksi judi online mengalami penurunan yang cukup drastis dari waktu ke waktu.

Pada triwulan pertama 2024, transaksi judi online masih mencapai Rp21 triliun, namun turun menjadi Rp16 triliun pada triwulan kedua, dan semakin menurun hingga Rp4 triliun di triwulan ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa berbagai upaya penindakan yang telah dilakukan mulai memberikan dampak nyata terhadap praktik judi online di Indonesia.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Panitia Kerja (Panja) Judi Online Komisi I di Kompleks Parlemen, Jakarta, Alexander menjelaskan bahwa langkah yang ditempuh pemerintah dalam menangani judi online berlandaskan pada tiga regulasi utama.

Regulasi tersebut meliputi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, serta Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat. Dengan regulasi ini, pemerintah memiliki dasar yang kuat dalam menindak dan menutup akses terhadap situs serta aplikasi yang terlibat dalam praktik judi online.

Selain itu, Kemkominfo juga aktif melakukan riset dan analisis untuk mengidentifikasi modus baru dalam praktik judi online. Upaya ini melibatkan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) guna menyaring dan memverifikasi konten yang terkait dengan judi online.

Tindakan yang diambil tidak hanya sebatas pemblokiran situs web, tetapi juga mencakup pemutusan akses terhadap nomor seluler dan aplikasi pesan yang digunakan dalam transaksi perjudian. Integritas tim yang menangani pemberantasan judi online juga dijaga dengan ketat melalui pakta integritas dan asesmen berkala terhadap anggota tim.

Komitmen pemberantasan judi online juga mendapat perhatian khusus dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang menegaskan bahwa seluruh jajarannya harus bekerja secara maksimal dalam mengatasi permasalahan ini.

Jenderal Listyo menyoroti dampak besar judi online terhadap masyarakat, terutama kalangan bawah dan anak-anak di bawah umur. Oleh karena itu, ia menginstruksikan jajarannya untuk terus melakukan penegakan hukum secara tegas dan berkoordinasi dengan berbagai pihak guna menuntaskan masalah ini.

Instruksi yang diberikan mencakup pemeriksaan terhadap keterlibatan anggota Polri dalam aktivitas judi online, penegakan hukum terhadap para pelaku, serta penerapan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU) guna menyita aset para bandar besar. Langkah ini dianggap penting untuk memastikan bahwa bandar judi online tidak lagi memiliki sumber daya finansial untuk menjalankan operasinya.

Sejalan dengan itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan bahwa judi online merupakan ancaman serius bagi negara. Dalam 100 hari kepemimpinannya, Kemkomdigi berhasil menurunkan lebih dari 882.352 konten terkait judi online dari berbagai platform digital. Upaya ini dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai platform digital, di mana mayoritas konten yang diblokir berasal dari situs web dan alamat IP, sementara sisanya tersebar di platform media sosial.

Sebagai bagian dari langkah lanjutan, Menkomdigi telah mulai menerapkan sanksi administratif pada 1 Februari 2025 kepada Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Private User-Generated Content (PSE UGC) yang tidak patuh terhadap regulasi. Hal ini menjadi bentuk ketegasan pemerintah dalam mengontrol platform yang memungkinkan penyebaran konten judi online.

Keprihatinan terhadap dampak judi online juga disuarakan oleh Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB, Syamsu Rizal, yang menilai bahwa judi online perlu ditetapkan sebagai darurat nasional. Menurutnya, dampak negatif dari judi online semakin meluas, bahkan telah menyebabkan tragedi di masyarakat.

Ia menyoroti kasus tragis di Tangerang Selatan, di mana satu keluarga muda ditemukan meninggal dunia akibat terjerat judi online dan pinjaman online. Kasus ini mencerminkan bagaimana judi online tidak hanya merusak perekonomian individu, tetapi juga membawa dampak sosial yang sangat besar.

Syamsu Rizal juga mengungkapkan bahwa dari total populasi Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa, sekitar 40 juta orang telah terdampak judi online, dengan sekitar 8 juta orang menjadi pemain aktif. Angka ini mencerminkan besarnya skala masalah yang dihadapi dan urgensi bagi pemerintah untuk terus meningkatkan langkah-langkah penanggulangan.

Upaya pemerintah dalam memberantas judi online menunjukkan hasil yang menggembirakan. Penurunan transaksi judi online yang signifikan serta langkah-langkah tegas dari berbagai instansi menjadi indikasi bahwa perang terhadap judi online semakin membuahkan hasil. Namun, perjuangan ini masih jauh dari selesai.

Diperlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat untuk memastikan bahwa judi online benar-benar bisa diberantas hingga ke akar-akarnya. Dengan langkah yang terus diperkuat dan regulasi yang semakin ketat, diharapkan judi online tidak lagi menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia.

 

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute

OPM Ganggu Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Papua

Oleh: Muclas Mandowen )*

Ancaman pembakaran sekolah yang dilontarkan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin menunjukkan bahwa kelompok ini tidak memiliki kepedulian terhadap masa depan generasi muda Papua. Tidak hanya menghambat pendidikan, tetapi tindakan ini juga bertentangan dengan berbagai program strategis pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Sikap brutal OPM yang berulang kali menyerang fasilitas umum dan menyebarkan hoaks seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada dan bersatu dalam menjaga keamanan serta kelangsungan pembangunan di Papua.

Aksi OPM yang mengancam akan membakar sekolah bukanlah tindakan spontan, melainkan bagian dari strategi mereka untuk menciptakan instabilitas di Papua. Kelompok ini telah lama menggunakan taktik kekerasan dan propaganda untuk menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, mengatakan tindakan ini merupakan bentuk fitnah keji dan hoaks yang sengaja disebarkan oleh OPM. Menurutnya, ini merupakan bukti bahwa OPM memang menginginkan Papua tetap terpuruk dan pembangunan tidak berjalan. Salah satunya dengan tidak ingin melihat anak-anak Papua sehat, bahagia, dan meraih masa depan yang mereka cita-citakan.

Papua merupakan bagian integral dari Indonesia, dan pemerintah telah menggelontorkan berbagai program strategis untuk mempercepat pembangunan di wilayah tersebut. Namun, teror dari OPM justru menghambat upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengintimidasi tenaga pendidik, membakar sekolah, dan menghalangi anak-anak Papua mendapatkan pendidikan yang layak, OPM secara tidak langsung memaksa masyarakat tetap dalam kondisi terbelakang. Padahal, akses terhadap pendidikan merupakan kunci utama untuk membangun generasi Papua yang mandiri dan sejahtera.

Salah satu program strategis pemerintah yang menjadi sasaran penolakan OPM adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kecukupan gizi anak-anak Indonesia, termasuk di Papua, agar mereka tumbuh sehat dan memiliki daya saing yang lebih baik. Namun, OPM justru menolak program ini dan bahkan mengancam akan membakar sekolah-sekolah yang mengimplementasikannya.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan ancaman ini merupakan tantangan yang harus diantisipasi oleh aparat keamanan. Menurutnya sikap OPM yang menolak program MBG dan mengancam akan membakar sekolah merupakan tugas TNI dan Polri untuk mengantisipasinya. Hal ini semakin memperjelas bahwa tindakan OPM bukanlah untuk kepentingan masyarakat Papua, melainkan hanya demi ambisi politik kelompok tersebut.

Dengan adanya program MBG, anak-anak Papua berkesempatan mendapatkan asupan gizi yang lebih baik, yang tentunya akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan mereka. Namun, jika ancaman OPM terus dibiarkan, maka generasi muda Papua akan semakin sulit keluar dari jerat kemiskinan dan keterbelakangan.

Keamanan menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembangunan di Papua. Oleh karena itu, pemerintah terus mengoptimalkan peran aparat keamanan dalam menjaga stabilitas di wilayah tersebut. Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengajak seluruh pihak untuk bersatu dalam menjaga keamanan.

Sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan program strategis nasional dapat berjalan dengan lancar di Papua. Masyarakat diharapkan tidak mudah terpancing oleh provokasi dan propaganda yang disebarkan oleh OPM. Dengan tetap fokus pada pembangunan dan kesejahteraan bersama, Papua akan semakin maju dan sejahtera.

Pemerintah telah berkomitmen untuk terus membangun Papua melalui berbagai program strategis, mulai dari infrastruktur, pendidikan, hingga kesehatan. Oleh karena itu, masyarakat harus ikut serta dalam menjaga stabilitas keamanan dan menolak segala bentuk provokasi dari OPM. Ancaman pembakaran sekolah meruapakan salah satu cara OPM untuk menghambat kemajuan Papua, tetapi dengan adanya dukungan penuh dari masyarakat, segala upaya negatif tersebut bisa ditekan.

Presiden Prabowo Subianto membawa visi besar untuk membangun Papua menjadi wilayah yang lebih maju dan mandiri. Program Makan Bergizi Gratis adalah salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak Papua. Dengan mendukung kebijakan pemerintah dan menghindari provokasi OPM, kita semua berkontribusi dalam membangun Papua yang lebih cerah dan sejahtera.

Papua adalah bagian dari Indonesia yang memiliki potensi luar biasa untuk berkembang. Namun, ancaman dari kelompok separatis seperti OPM harus diwaspadai dan dilawan dengan sikap yang tegas. Masyarakat Papua dan seluruh elemen bangsa harus bersatu, menjaga keamanan, dan mendukung setiap kebijakan pemerintah demi masa depan yang lebih baik. Dengan semangat persatuan dan gotong royong, Papua akan menjadi wilayah yang aman, sejahtera, dan terus berkembang bersama Indonesia.

)* Penulis merupakan mahasiswa Papua di Jakarta

Keluarga dan Institusi Pendidikan Garda Terdepan Berantas Judi Online

Jakarta – Pemerintah semakin gencar memerangi judi online yang meresahkan masyarakat. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menekankan peran lembaga pendidikan dalam melindungi siswa dari ancaman ini.

“Pemerintah berkomitmen memastikan pembangunan infrastruktur digital, pemberdayaan UMKM, dan edukasi teknologi berjalan maksimal,” ujar Meutya.

Ia juga berdialog dengan siswa mengenai bahaya judi online dan pinjol ilegal, menegaskan bahwa pendampingan orang tua dan guru sangat krusial.

“Mendidik anak bukan hanya soal teknologi. Pendampingan orang tua dan guru menjadi kunci utama dalam menjaga serta mengatur penggunaan teknologi agar tidak berlebihan,” tambahnya.

Meutya menyoroti pentingnya pemerataan infrastruktur telekomunikasi. Sebagai langkah konkret, pihaknya membagikan materi edukasi berupa poster, flyer, dan video animasi sederhana untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya konten negatif, termasuk judi online dan pinjol ilegal.

“Literasi digital adalah benteng utama melawan konten negatif. Orang tua dan guru harus aktif, tidak hanya mengawasi, tetapi juga memberikan pemahaman yang mendalam kepada anak-anak,” tegasnya.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta turut menggencarkan sosialisasi bahaya judi online bagi pelajar. Para kepala sekolah telah dibekali pengetahuan mengenai tanda-tanda siswa yang terindikasi bermain judi online.

Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Puswosusilo, menjelaskan bahwa siswa yang menyendiri dan sulit bergaul menjadi salah satu indikator yang perlu diwaspadai.

“Perilaku lain yang menjadi tanda adalah sering menyampaikan kalimat di luar topik pembicaraan,” ujarnya

Kebiasaan berbelanja siswa juga diperhatikan.

“Kami melihat keseharian mereka, apakah memiliki uang berlebih atau pola konsumsi mencurigakan. Jika ada indikasi ini, guru akan melakukan pemantauan lebih lanjut,” jelasnya.

Jika siswa terindikasi judi online, guru tidak boleh memberi sanksi, melainkan harus mengomunikasikannya dengan orang tua melalui guru Bimbingan Konseling (BK).

“Peran guru BK sangat penting dalam pencegahan judi online di kalangan pelajar,” ungkap Puswosusilo.

Judi online dapat menyebabkan gangguan sosial, melemahkan kondisi fisik, serta menurunkan konsentrasi belajar.

“Mereka cenderung mengantuk di kelas akibat bermain judi online hingga larut malam. Jika dibiarkan, mereka bisa nekat mencari uang dengan cara melanggar hukum,” tambahnya.
Potensi tindakan negatif seperti mencuri atau memaksa teman untuk meminjamkan uang menjadi ancaman serius. Oleh karena itu, judi online dinilai sangat merugikan dari aspek fisik, mental, dan sosial.

Pemerintah Terus Dorong Pengembangan UMKM untuk Percepat Pemerataan Ekonomi

Jakarta – Pemerintah terus mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai upaya mempercepat pemerataan ekonomi di Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional sangat signifikan, terbukti dengan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2025) yang menyebutkan bahwa sektor ini menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja nasional.

Meskipun demikian, sebagian besar UMKM masih beroperasi secara informal dan belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) maupun Nomor Induk Berusaha (NIB). Wakil Menteri Koperasi H Ferry Juliantono mengungkapkan bahwa kondisi ini menjadi tantangan utama dalam pengembangan usaha kecil dan menengah. “Banyak pelaku UMKM yang masih enggan memformalisasikan usahanya karena kurangnya pemahaman tentang pajak daerah serta birokrasi yang dianggap rumit. Padahal, dengan legalitas yang jelas, mereka bisa mendapatkan berbagai fasilitas pendanaan dan pengembangan usaha,” ujarnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah mengedepankan pendekatan berbasis pemberdayaan agar UMKM secara sukarela masuk dalam sistem perpajakan dan memperoleh manfaat dari regulasi yang berlaku. Salah satu bentuk nyata upaya ini adalah pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) yang dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), dengan menggandeng PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian. Direktur Utama BRI, Sunarso, menekankan bahwa kehadiran Holding UMi telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat. “Sinergi ini memungkinkan UMKM mendapatkan akses permodalan yang lebih luas dan lebih mudah, sehingga mereka dapat berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional,” jelasnya.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan UMKM. “Keberhasilan pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak bisa dicapai secara parsial. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan swasta menjadi kunci utama agar UMKM bisa naik kelas dan berkembang dalam ekosistem yang berkelanjutan,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret, pemerintah daerah mulai menggulirkan insentif tambahan bagi UMKM yang telah memformalkan usahanya. Insentif ini mencakup program pelatihan manajemen keuangan, strategi pemasaran, digitalisasi usaha, serta akses pendanaan dan investasi. Dengan adanya program pelatihan yang berkelanjutan dan kerja sama dengan sektor swasta, UMKM diharapkan dapat lebih kompetitif dan berdaya saing tinggi di pasar lokal maupun global.

Melalui berbagai inisiatif ini, pemerintah optimistis bahwa penguatan sektor UMKM dapat menjadi motor utama dalam pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di Indonesia. “Dengan ekosistem yang mendukung dan kebijakan yang berpihak kepada UMKM, kita bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Muhaimin.

Mengapresiasi Strategi Jitu Pemerintah Berantas Judi Online

Oleh : Agung Priyatna )*

 

Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam memberantas judi online yang telah meresahkan masyarakat. Langkah-langkah strategis yang diambil oleh berbagai lembaga negara membuktikan bahwa ancaman kejahatan digital ini tidak dibiarkan begitu saja.

Judi online telah berkembang menjadi fenomena yang mengkhawatirkan, tidak hanya karena merugikan ekonomi individu, tetapi juga karena dampaknya yang luas terhadap stabilitas sosial. Banyak korban yang terjebak dalam lingkaran perjudian daring, bahkan di antaranya adalah anak-anak dan kaum muda yang seharusnya mendapatkan perlindungan lebih.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyoroti dampak negatif dari judi online yang telah menyebar luas, bahkan merambah kalangan anak-anak di bawah umur. Fenomena ini menimbulkan keresahan, mengingat anak-anak adalah kelompok rentan yang seharusnya terlindungi dari dampak buruk perjudian daring.

Dalam upaya menanggulangi permasalahan ini, Sigit menginstruksikan jajarannya untuk memberantas praktik judi online secara tuntas. Ia menegaskan bahwa anggota kepolisian yang terlibat dalam praktik ilegal ini harus mendapat sanksi tegas. Penegakan hukum yang lebih ketat dan koordinasi dengan lembaga terkait menjadi langkah utama dalam mempersempit ruang gerak para pelaku.

Selain itu, penerapan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terhadap bandar judi online menjadi strategi penting. Penyitaan aset para bandar diharapkan dapat menekan operasi mereka dan mengembalikan dana ilegal tersebut ke negara.

Upaya pemberantasan juga melibatkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), yang aktif menurunkan ratusan ribu konten terkait judi online dari berbagai platform digital. Dalam 100 hari kepemimpinan Meutya Hafid, lebih dari 882.352 konten judi online telah diblokir, meliputi situs web, alamat IP, dan media sosial. Kemkomdigi bekerja sama dengan berbagai platform digital dan 745 Internet Service Provider (ISP) untuk memastikan akses terhadap konten negatif ini benar-benar dihentikan.

Meutya Hafid menegaskan bahwa perang melawan judi online harus dilakukan secara konsisten dan menyeluruh. Perbandingan dengan menutup kebocoran bendungan menjadi relevan, di mana satu celah yang tertutup bisa saja membuka celah baru. Oleh karena itu, peran serta masyarakat dalam melaporkan dan meningkatkan kesadaran digital menjadi kunci keberhasilan upaya ini.

Selain judi online, Kemkomdigi juga telah memblokir lebih dari satu juta konten negatif lainnya yang dapat merugikan masyarakat, khususnya generasi muda. Menurut Meutya, langkah ini bukan sekadar menekan angka penyebaran konten berbahaya, tetapi juga menciptakan ruang digital yang aman dan kondusif bagi masyarakat.

Momentum pemberantasan judi online juga diharapkan semakin kuat dengan adanya pelantikan pejabat baru di Kemkomdigi. Anggota Komisi I DPR RI, Okta Kumala Dewi, menekankan pentingnya semangat baru dalam menciptakan ruang digital yang bersih dari ancaman siber, termasuk judi online. Ia menyoroti bahwa judi online bukan sekadar masalah domestik, tetapi juga melibatkan sindikat transnasional yang beroperasi di Asia Tenggara, seperti Kamboja, Myanmar, dan Laos.

Data dari Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) menunjukkan bahwa lebih dari 100.000 orang di Kamboja terjebak dalam sindikat judi online dan penipuan siber. Modus yang digunakan sering kali berupa lowongan pekerjaan palsu dengan iming-iming gaji tinggi, yang pada akhirnya menjebak korban dalam eksploitasi tenaga kerja.

Salah satu contohnya adalah Slamet, seorang warga asal Jawa Timur yang dijanjikan pekerjaan di Vietnam dengan gaji besar, tetapi malah dipaksa bekerja sebagai staf administrasi di perusahaan judi online di Kamboja dengan tekanan dan ancaman kekerasan.

Kasus ini menunjukkan bahwa judi online tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga berkaitan erat dengan perdagangan manusia dan pencucian uang. Laporan dari Kementerian Luar Negeri mencatat bahwa pada tahun 2024, Kedutaan Besar Indonesia di Phnom Penh menangani hampir 2.946 kasus perlindungan WNI, dengan 76 persen di antaranya terkait dengan judi online. Oleh karena itu, sinergi lintas sektor menjadi sangat penting dalam menghadapi ancaman ini.

Pejabat di Kemkomdigi diharapkan mampu memperkuat pengawasan teknologi dan mempercepat pemblokiran situs judi online. Dukungan dari berbagai instansi, termasuk Polri, BSSN, PPATK, dan Bank Indonesia, menjadi bagian dari upaya kolektif dalam membentuk ekosistem digital yang lebih aman. Keberhasilan upaya ini juga sangat bergantung pada kolaborasi internasional dalam mempersempit ruang gerak sindikat kejahatan siber.

Pemberantasan judi online bukanlah tugas satu pihak saja, tetapi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Literasi digital menjadi senjata utama dalam melindungi masyarakat dari jebakan kejahatan siber. Dengan kerja sama yang kuat dan langkah konkret yang terus diperkuat, diharapkan praktik judi online bisa ditekan hingga ke akarnya. Keamanan digital adalah hak setiap warga, dan bersama-sama, semua pihak dapat memastikan bahwa ruang siber di Indonesia menjadi tempat yang lebih aman dan bebas dari ancaman kejahatan digital.

Sebagai masyarakat yang peduli akan keamanan digital, sudah saatnya kita berperan aktif dalam mendukung upaya pemerintah dengan meningkatkan kesadaran terhadap bahaya judi online. Dengan melaporkan aktivitas mencurigakan, mengedukasi lingkungan sekitar, dan tidak tergoda oleh iming-iming judi daring, kita dapat menjadi bagian dari solusi dalam memberantas kejahatan siber ini.

Pemerintah telah menunjukkan langkah konkret dalam menekan laju judi online, kini giliran kita untuk bersama-sama menjaga lingkungan digital yang lebih sehat. Masa depan generasi muda sangat bergantung pada tindakan yang kita ambil hari ini, dan dengan kerja sama yang kuat, Indonesia bisa bebas dari ancaman judi online.

 

)* Penulis adalah kontributor Forum Indonesia Emas

Dukungan Perguruan Tinggi bagi Pertumbuhan dan Digitalisasi UMKM

Oleh: Mastur Jaelani *)

 

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah lama menjadi pilar utama perekonomian Indonesia. Dengan kontribusi yang signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan, sektor ini memegang peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Namun, berbagai tantangan yang dihadapi UMKM menuntut solusi inovatif dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk akademisi. Dalam konteks ini, kolaborasi lintas sektor yang melibatkan perguruan tinggi menjadi langkah strategis yang perlu diperkuat untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing UMKM di tingkat nasional maupun global.

Salah satu langkah konkret yang diambil oleh akademisi adalah penyelenggaraan seminar nasional bertema “Peran BPK dalam Meningkatkan Transparansi Pengelolaan Keuangan serta Upaya Mendorong Keberlanjutan UMKM” yang diadakan oleh Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Seminar ini menjadi ruang diskusi penting yang membahas berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi UMKM sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Rektor Universitas Moestopo, Dr. FX. Sugiyanto, menyoroti bahwa salah satu tantangan utama UMKM di Indonesia adalah pemisahan antara modal usaha dan kebutuhan rumah tangga. Tanpa pengelolaan yang baik, sulit bagi UMKM untuk berkembang secara optimal dan memberikan kontribusi maksimal terhadap perekonomian.

Dalam seminar tersebut, Direktur Pascasarjana Universitas Moestopo, Prof. Dr. Ir. Triyuni Soemartono, menegaskan pentingnya peran UMKM dalam perekonomian, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan data Bank Dunia, UMKM mencakup 90% dari total bisnis global dan menyerap lebih dari 50% tenaga kerja. Dengan proyeksi bahwa dunia membutuhkan 600 juta lapangan kerja baru pada tahun 2030, UMKM menjadi garda terdepan dalam menciptakan peluang tersebut. Di Indonesia sendiri, pertumbuhan UMKM dari tahun 2015 hingga 2020 mencatatkan peningkatan signifikan, yakni dari 59,26 juta menjadi 64,2 juta unit. Namun, mayoritas UMKM ini (99,62%) masih berada pada skala mikro dengan omzet tahunan di bawah Rp2 miliar. Tantangan besar lainnya adalah kesenjangan pembiayaan yang menghambat keberlanjutan dan potensi pertumbuhan UMKM.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan adanya perlambatan dalam pertumbuhan kredit UMKM. Hingga September 2024, pertumbuhan kredit perbankan untuk UMKM hanya mencapai 5,04% secara tahunan, jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sebesar 8,34% pada tahun sebelumnya. Selain itu, tingkat Non-Performing Loan (NPL) sektor UMKM juga meningkat dari 3,88% pada September 2023 menjadi 4% pada tahun 2024. Tingginya risiko kredit ini membuat perbankan semakin selektif dalam menyalurkan pembiayaan. Kondisi ini menuntut kebijakan baru yang lebih terarah untuk mendukung UMKM. Kepala Subauditorat II.C.2 Auditorat Keuangan Negara II BPK RI, Indra Kumbara Wedha, merekomendasikan revisi kebijakan subsidi bunga atau margin UMKM Non-KUR agar lebih efektif, disertai dengan validasi data usaha mikro yang lebih memadai.

Digitalisasi juga menjadi salah satu solusi strategis yang diusulkan oleh para akademisi untuk membantu UMKM naik kelas. Darto, dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta, mengemukakan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk akses pasar dan efisiensi operasional. Digitalisasi tidak hanya memungkinkan UMKM menjangkau pasar yang lebih luas, tetapi juga membantu meningkatkan daya saing melalui efisiensi proses bisnis. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan berkelanjutan dan penerapan konsep “factory sharing” berbasis rantai nilai menjadi langkah penting untuk meningkatkan daya saing UMKM. Akses pembiayaan bersubsidi yang lebih terjangkau juga diperlukan untuk mendukung pertumbuhan sektor ini.

Sementara itu, Universitas Indonesia (UI) memperluas kajian keuangan dan UMKM melalui kerja sama dengan Jameel Poverty Action Lab (J-PAL) Southeast Asia. J-PAL, yang berpusat di MIT, merupakan jaringan global profesor yang melakukan evaluasi acak untuk menjawab pertanyaan penting dalam memerangi kemiskinan. Di Indonesia, J-PAL SEA telah melaksanakan lebih dari 20 evaluasi acak yang mencakup sektor keuangan, perlindungan sosial, pendidikan, dan UMKM. Kolaborasi ini menghasilkan bukti ilmiah yang dapat digunakan untuk menyusun kebijakan berbasis data guna mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi UMKM. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, menekankan bahwa penelitian berbasis etik sangat penting untuk memastikan hasil yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Demi memaksimalkan peran akademisi dalam pertumbuhan UMKM, pemerintah melalui Kementerian UMKM menggandeng perguruan tinggi dan sektor swasta untuk menjaring talenta muda wirausaha melalui pembentukan Badan Usaha Milik Kampus (BUMK). Inisiatif ini diharapkan dapat melahirkan wirausahawan muda yang mampu bersaing di pasar global. Program Rumah Produksi Bersama (RPB) juga menjadi langkah strategis pemerintah dalam mendukung UMKM. Dengan 16 titik lokasi RPB yang tersebar di seluruh Indonesia, program ini bertujuan meningkatkan pendapatan UMKM sekaligus menciptakan lapangan kerja di daerah. Dukungan terhadap digitalisasi juga terus digencarkan sebagai solusi untuk menjawab tantangan yang dihadapi UMKM di era modern.

Dukungan dari sektor akademisi dan lembaga pendidikan terhadap UMKM sejalan dengan upaya menciptakan perekonomian inklusif dan berkelanjutan. Sebagai motor penggerak ekonomi, UMKM memerlukan pendampingan yang komprehensif, mulai dari edukasi keuangan, kolaborasi dengan lembaga keuangan, hingga adopsi teknologi sederhana.

Keberhasilan UMKM Indonesia tidak hanya ditentukan oleh kapasitas internal, tetapi juga oleh ekosistem pendukung yang melibatkan berbagai pihak. Kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, akademisi, dan pelaku industri adalah langkah strategis yang perlu terus ditingkatkan. Dengan tata kelola yang transparan, dukungan kebijakan yang tepat, dan pemanfaatan teknologi, UMKM memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama perekonomian nasional yang berdaya saing di tingkat global. Dukungan dari akademisi dan institusi pendidikan akan terus menjadi elemen kunci dalam mewujudkan visi besar ini, memastikan bahwa UMKM dapat berkontribusi optimal dalam mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

 

*) Peneliti dari Cahaya Harapan Bangsa Institute

Pemerintah Pastikan Program MBG Bersifat Inklusif dan Tingkatkan Solidaritas

Jakarta – Pemerintah terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga untuk memperkuat solidaritas sosial dan inklusi.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Philips Jusario Vermonte, menegaskan pentingnya dua nilai tersebut saat meninjau pelaksanaan Program MBG di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 5 Jakarta, Selasa (20/1). Dalam kunjungan tersebut, Philips menyaksikan langsung bagaimana program ini diterapkan, terutama dalam mendukung anak-anak berkebutuhan khusus.
“Di Sekolah Luar Biasa 5 Negeri di Slipi, kita bisa melihat bahwa komitmen dari Program Makan Bergizi Gratis ini sangat menonjol dalam aspek inklusi,” ujar Philips. Ia menambahkan bahwa Program MBG bukan hanya soal menyediakan makanan bergizi, tetapi juga membawa dampak sosial yang lebih luas.
“Presiden Prabowo Subianto sempat menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Program Makan Bergizi Gratis ini bukan hanya peristiwa makan, tetapi ada banyak ikutan-ikutannya. Dari sisi penerima manfaat, program ini menekankan pada inklusi dan solidaritas,” lanjutnya.
Di sisi lain, Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Arianto Kogoya, menyampaikan harapannya agar program ini segera diterapkan di Papua Pegunungan. Menurut Arianto, wilayah tersebut membutuhkan perhatian khusus untuk meningkatkan asupan gizi generasi muda.
“Kami sangat mengapresiasi program dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini. Maksudnya sangat mulia, yaitu mempersiapkan generasi muda 2045 yang unggul melalui gizi yang baik,” ungkap Arianto. Ia menekankan bahwa dengan adanya gizi yang mencukupi, generasi muda Indonesia akan memiliki potensi besar untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Selain itu, Arianto mengingatkan bahwa penerapan program seperti MBG harus memperhatikan keberagaman budaya dan geografis setiap wilayah. Dengan demikian, manfaatnya akan dirasakan secara merata, terutama di daerah-daerah yang memiliki akses terbatas terhadap sumber makanan bergizi.
Program MBG tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, tetapi juga menciptakan budaya gotong royong di masyarakat. Melalui kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat menjadi simbol solidaritas nasional.
“Kita harus memanfaatkan program ini untuk mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat. Gotong royong adalah nilai utama bangsa ini, dan MBG menjadi salah satu wujud nyatanya,” kata Philips Jusario Vermonte.
Dengan gizi yang cukup, anak-anak Indonesia diharapkan dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. Pemerintah optimistis bahwa melalui program-program inklusif seperti MBG, visi Indonesia Emas 2045 semakin mendekati kenyataan.
Melalui pelaksanaan yang berkelanjutan, Program Makan Bergizi Gratis diyakini dapat menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah pembangunan bangsa. Tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga mengukuhkan nilai-nilai inklusi dan solidaritas yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa.

Pemerintah Tetap Jalankan Program MBG Selama Bulan Ramadan

JAKARTA – Pemerintah memastikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama bulan Ramadan, yang diperkirakan jatuh pada 1 Maret 2025.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan program ini akan menyesuaikan skema pelaksanaannya agar tetap efektif dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di sekolah.
“Anak-anak tetap masuk sekolah, lalu pulang bawa makanan untuk disantap saat buka puasa bagi yang Muslim. Untuk yang tidak puasa, tetap menerima tapi dianjurkan mengonsumsinya di rumah guna menghormati temannya yang sedang berpuasa,” ujar Dadan.
Plh. Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kemanusiaan, Diah Dwi Utami mengatakan program MBG merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan kognitif mereka.
“Program ini sangat penting untuk membangun generasi muda yang sehat dan cerdas. Akses terhadap gizi yang cukup dapat meningkatkan prestasi akademik dan produktivitas di masa depan,” ujar Diah.
Ditambahkannya, masalah gizi masih menjadi tantangan serius di Indonesia, termasuk triple burden of malnutrition yang mencakup gizi kurang, gizi lebih, dan defisiensi gizi mikro. Pemerintah telah mengalokasikan Rp71 triliun dari APBN 2025 untuk mendukung keberlanjutan program MBG. Sebanyak Rp51,5 triliun dialokasikan untuk bahan makanan, sementara sisanya digunakan untuk belanja operasional dan teknis.
“Alokasi anggaran ini memastikan keberlanjutan program dan menciptakan dampak nyata dalam mengatasi masalah gizi. Presiden menargetkan seluruh anak Indonesia dapat mengakses makan bergizi gratis pada akhir 2025,” tambahnya.
Sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menjalankan program MBG, Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka secara aktif memantau pelaksanaannya di SMPN 11 dan SMAN 4 Depok, Jawa Barat.
Wapres menyatakan bahwa program MBG berjalan dengan baik dan diterima dengan antusias oleh siswa.
“Tadi saya lihat anak-anak cukup lahap menyantap menu hari ini. Jika ada evaluasi, silakan disampaikan. Tim BGN juga sudah siap menindaklanjuti,” ujarnya.
Dengan tetap berjalannya program MBG selama Ramadan, pemerintah berkomitmen untuk memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan akses gizi yang cukup guna mendukung tumbuh kembang mereka. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga mendorong kesejahteraan sosial dan ekonomi secara lebih luas. Program MBG juga melibatkan berbagai lembaga negara dan organisasi masyarakat seperti TNI, Polri, BIN, NU, dan Muhammadiyah.

(*/rls)

Program Makan Bergizi Gratis Komitmen Nyata Penuhi Kebutuhan Gizi Nasional

Oleh : Anindira Putri Maheswani )*

 

Dalam semangat kebersamaan dan komitmen untuk mencapai Indonesia yang lebih sehat, program Makan Bergizi Gratis (MBG) kian menunjukkan arah positif bagi peningkatan kualitas gizi nasional. Program ini tidak hanya berhasil meraih respon positif masyarakat, tetapi juga mengukuhkan sinergi antara berbagai instansi pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari manajer riset, pejabat daerah, hingga institusi keamanan, menegaskan bahwa MBG merupakan investasi jangka panjang untuk tumbuh kembang generasi penerus bangsa.

Program MBG terus mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau memperkuat langkah MBG. Zulkifli Syukur, Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Riau, menyampaikan kesiapan pemerintah daerah untuk mendukung percepatan pelaksanaan program meskipun masih menunggu aturan dan petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Dengan adanya 15 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di wilayah Riau, pemerintah daerah menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam memastikan bahwa program MBG dapat dijalankan secara optimal.

Zulkifli menekankan bahwa tujuan utama dari program ini adalah agar anak-anak di Riau tumbuh secara optimal, tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga perkembangan IQ mereka. Komitmen ini sejalan dengan upaya strategis untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda merupakan aset terpenting bangsa. Keberadaan SPPG di seluruh wilayah Riau merupakan wujud nyata bahwa pemerintah daerah tidak hanya fokus pada penyediaan pangan bergizi, melainkan juga berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Di tingkat nasional, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Tigor Pangaribuan, menjelaskan bahwa rapat evaluasi dan pengoptimalan program MBG telah dilakukan menyusul arahan Presiden Republik Indonesia. Fokus rapat tersebut tidak hanya mengevaluasi implementasi selama beberapa bulan terakhir, tetapi juga menetapkan target-target strategis untuk tahun 2025. Program MBG yang mencakup peserta didik dari anak usia dini hingga SMA, serta anak balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, mencerminkan pendekatan holistik dalam penanganan permasalahan gizi nasional.

Tigor menegaskan bahwa kebijakan yang diambil telah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional. Hal ini menandakan komitmen pemerintah pusat dalam menyediakan kerangka regulasi yang kokoh untuk mendukung upaya peningkatan kualitas gizi. Dengan demikian, setiap langkah implementasi program MBG tidak hanya bersifat reaktif terhadap masalah saat ini, tetapi juga strategis untuk membangun fondasi kesehatan bagi generasi masa depan.

Selain dukungan dari sektor kesehatan dan pendidikan, peran institusi keamanan pun turut menguatkan pelaksanaan MBG. Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, menjelaskan bahwa pembangunan dapur sehat sebagai tindak lanjut kebijakan Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia merupakan langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan. Dapur sehat yang akan dikelola oleh 47 personel dari berbagai elemen badan gizi dan jajaran kepolisian, diharapkan menjadi model percontohan bagi setiap Polres di wilayah Polda Banten.

Target penyelesaian pembangunan dapur sehat yang ditetapkan dalam waktu satu bulan ke depan dan kapasitas produksi 3.110 porsi makanan bergizi setiap hari, menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam mendukung keberlangsungan program MBG. Inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada anak-anak sekolah, santri, murid berkebutuhan khusus, serta ibu hamil dan menyusui, tetapi juga menciptakan sinergi antara berbagai elemen negara dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan.

Implementasi program MBG merupakan wujud nyata dari sinergi antara kebijakan, pengawasan, dan evaluasi yang dilakukan oleh berbagai pihak. Keterpaduan ini menciptakan sistem yang tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup dan potensi anak-anak bangsa. Dengan dukungan dari masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat, serta institusi penegak hukum, program MBG telah menciptakan momentum untuk perubahan yang lebih luas.

Melihat berbagai upaya dan langkah konkret yang telah diambil, jelas bahwa program MBG merupakan kebijakan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Inisiatif ini tidak hanya berdampak langsung pada kesehatan, tetapi juga berdampak positif pada aspek pendidikan, ekonomi, dan ketahanan pangan nasional. Dukungan dan komitmen yang ditunjukkan oleh berbagai pihak merupakan contoh sinergi yang patut diapresiasi, mengingat tantangan yang ada tidak bisa diatasi oleh satu pihak saja.

Partisipasi aktif dari masyarakat, serta sinergi antara berbagai instansi pemerintah, merupakan kunci keberhasilan program ini. Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini akan memberikan dampak besar bagi generasi mendatang. Mari kita dukung MBG dengan penuh semangat, karena dengan memberikan asupan bergizi yang optimal, kita tidak hanya menciptakan anak-anak yang sehat, tetapi juga bangsa yang kuat dan siap menghadapi tantangan global.

Dengan dukungan yang konsisten, kita semua dapat berperan aktif dalam memastikan program MBG berjalan secara berkelanjutan dan optimal. Mari kita bersama-sama menyongsong masa depan Indonesia yang lebih cerah dengan langkah nyata menuju Indonesia Sehat, Indonesia Cerdas, dan Indonesia Emas 2045.

 

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute

 

Dukung Ketahanan Pangan Melalui Program Makan Bergizi Gratis

Oleh: Soraya Riza )*

 

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menjadi langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui kebijakan ini, pemerintah tidak hanya memastikan kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan memanfaatkan sumber daya pangan domestik.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa pihaknya telah berkontribusi dalam mendukung program MBG dengan memanfaatkan lahan-lahan produktif untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan, termasuk padi dan jagung. Pemerintah menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ini dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI-Polri dan sektor swasta.

Polri merekrut personel yang memiliki keahlian khusus di bidang pertanian, peternakan, perikanan, serta kesehatan masyarakat dan gizi. Langkah ini menunjukkan sinergi yang kuat antara institusi negara dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Selain itu, Kapolri menegaskan bahwa keberhasilan TNI-Polri dalam berbagai agenda nasional dan internasional sepanjang 2024 telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. Efek ganda dari keberhasilan tersebut diharapkan dapat terus dioptimalkan di tahun 2025 untuk mendukung program-program pemerintah, termasuk MBG. Sinergisitas dan soliditas antara TNI dan Polri dipastikan akan terus diperkuat demi mencapai cita-cita besar Indonesia Emas 2045.

Dukungan terhadap program ini juga datang dari organisasi masyarakat. Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menuturkan bahwa Pemuda Pancasila mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan bahan makanan, tetapi juga mencakup aksesibilitas, keberlanjutan sumber daya alam, dan ketersediaan nutrisi yang bergizi. Pendekatan yang melibatkan berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga pendidikan, menjadi sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut.

Bamsoet menambahkan bahwa ketahanan pangan memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Sektor pertanian, sebagai salah satu pilar utama ekonomi Indonesia, mampu menyerap lebih dari 28 persen tenaga kerja nasional. Dengan adanya dukungan kebijakan seperti MBG, sektor ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitasnya dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi para petani.

Lebih jauh, Bamsoet menyoroti pentingnya diversifikasi sumber pangan untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas. Mengembangkan potensi pangan lokal, seperti umbi-umbian dan sayuran, tidak hanya membantu memperkuat ketahanan pangan tetapi juga meningkatkan keberagaman gizi masyarakat. Dengan demikian, program MBG diharapkan dapat menjadi solusi terhadap masalah gizi di masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup generasi muda.

Tidak hanya itu, sektor swasta juga turut mengambil peran dalam mendukung program MBG. PT Berdikari, sebagai bagian dari ID FOOD Group, berkomitmen untuk menjaga ketahanan pangan nasional dengan berbagai inisiatif strategis. General Manager Corporate Secretary & Social Responsibility PT Berdikari, Hasbi Al-Islahi, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengembangkan domba Garut Dorper Commercial Cross (GDCC) F2 sebagai alternatif sumber daging nasional. Domba ini memiliki keunggulan dalam hal pertumbuhan bobot yang tinggi dan daya tahan terhadap penyakit, sehingga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pasokan daging di Indonesia.

Selain itu, PT Berdikari juga memperluas pangsa pasar ke Indonesia Timur melalui kerja sama strategis dengan PT Pelni dalam penyediaan bahan baku pangan. Kerja sama ini menunjukkan bahwa sektor swasta dapat memainkan peran penting dalam mendukung program pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan bergizi bagi masyarakat.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh berbagai pihak tersebut menunjukkan bahwa program MBG bukan hanya sekadar kebijakan sosial, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan nasional yang lebih luas. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari jumlah penerima manfaat yang tercakup, tetapi juga dari dampaknya terhadap perekonomian lokal. Dengan melibatkan petani, peternak, dan nelayan dalam penyediaan bahan pangan, MBG memberikan peluang ekonomi yang signifikan bagi masyarakat di berbagai daerah. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Melalui kolaborasi yang melibatkan pemerintah, institusi negara, organisasi masyarakat, dan sektor swasta, program Makan Bergizi Gratis bukan hanya sekadar kebijakan sosial, tetapi juga bagian integral dari pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Dengan menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan global di masa depan. Langkah-langkah nyata seperti ini menjadi fondasi penting dalam mewujudkan cita-cita besar menuju Indonesia yang sehat, kuat, dan sejahtera menuju tahun emas 2045. Pemerintah dengan tegas menunjukkan bahwa upaya mewujudkan kemandirian pangan adalah tanggung jawab bersama yang harus terus diperjuangkan.

Jika komitmen ini terus dijalankan dengan konsisten, Indonesia akan mampu menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, termasuk ancaman krisis pangan dan perubahan iklim. Program MBG menjadi bukti bahwa dengan kerja sama yang solid antara berbagai elemen bangsa, cita-cita besar menuju Indonesia yang sejahtera dapat terwujud.

)* Penulis adalah kontributor Jendela Baca Nusantara