Pemerintah Dorong Pemerataan Ekonomi Melalui Penguatan Ekonomi Daerah

Oleh : Joanna Alexandra Putri )*

Pemerataan ekonomi di seluruh pelosok negeri menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam menciptakan Indonesia yang lebih adil dan berkeadilan. Dengan potensi yang luar biasa besar dari Sabang hingga Merauke, pemerataan ekonomi bukan hanya menjadi cita-cita, tetapi juga sebuah kebutuhan mendesak untuk memastikan tidak ada wilayah yang tertinggal.

Pemerintah menyadari bahwa ketimpangan ekonomi antarwilayah dapat menjadi penghambat utama dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, penguatan ekonomi daerah kini menjadi strategi utama untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif.

Desa, sebagai wilayah pemukiman di Indonesia, diharapkan dapat bertransformasi menjadi motor penggerak ekonomi yang berkelanjutan. Namun, untuk mewujudkan hal ini, kolaborasi multipihak antara masyarakat, perguruan tinggi, sektor swasta, dan pemerintah menjadi kunci keberhasilan.

Tidak hanya itu, pemerintah juga menggencarkan berbagai program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan, peningkatan kapasitas, hingga digitalisasi layanan desa. Di sisi lain, perguruan tinggi turut mengambil peran strategis dengan mendorong riset dan inovasi untuk menciptakan model pembangunan yang sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah.

Sementara itu, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga tidak luput dari perhatian. Melalui dukungan permodalan, pelatihan, dan pendampingan, sektor ini diharapkan mampu menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan. Dengan langkah kolaboratif yang melibatkan semua pihak, pemerintah optimis dapat mempersempit jurang ketimpangan ekonomi dan menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera, dari desa hingga kota, dari wilayah barat hingga timur. Inilah saatnya semua elemen bangsa bersatu untuk mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Haris, menegaskan bahwa lebih dari setengah populasi ekonomi kurang mampu di Indonesia tinggal di desa. Fakta ini menjadi panggilan mendesak untuk memastikan bahwa desa tidak lagi menjadi wilayah tertinggal, tetapi justru menjadi motor penggerak pembangunan nasional.

Abdul Haris menyampaikan pentingnya pendidikan, pelatihan keterampilan, dan inovasi untuk memberdayakan masyarakat desa. Pendekatan holistik, termasuk digitalisasi layanan desa dan peningkatan kapasitas masyarakat, menjadi rekomendasi penting untuk mendukung transformasi tersebut

Di sisi lain, perguruan tinggi seperti Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Kepulauan Riau memiliki peran strategis dalam mendukung visi ini. Rektor UMRAH, Profesor Agung Dhamar Syakti, menekankan pentingnya riset dan inovasi sebagai bagian dari kontribusi perguruan tinggi dalam pemberdayaan desa.

Konsep desa binaan yang dikembangkan oleh UMRAH mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk menciptakan model pembangunan berkelanjutan. Hal ini mencerminkan bahwa pendidikan tinggi bukan sekadar tempat belajar, melainkan juga agen perubahan yang mampu menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat.

Sementara itu, di Bali, upaya pemerataan ekonomi juga menjadi perhatian utama pemerintah daerah. Dengan visi transformasi ekonomi yang dirancang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018, pemerintah Bali berusaha membangun pusat-pusat ekonomi baru di luar wilayah selatan. Infrastruktur seperti pelabuhan di Nusa Penida dan jalan pintas menuju Singaraja diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah utara Bali.

Kepala Bappeda Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra, mengakui bahwa pembangunan infrastruktur di Bali belum sepenuhnya optimal dalam mendukung pemerataan ekonomi. Meskipun demikian, upaya terus dilakukan untuk mengurangi kesenjangan antara wilayah selatan dan utara.

Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, mengatakan pemerintah juga menargetkan penguatan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pemerintah juga berencana untuk menciptakan 10 talenta pengusaha terbaik yang akan “naik kelas” dalam waktu dekat.

Upaya ini bertujuan mempercepat transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas 2045. Pelatihan, akses permodalan, serta keterlibatan lembaga seperti PT Permodalan Nasional Madani  (PNM) diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi pelaku UMKM untuk berkembang dan bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menegaskan bahwa penguatan ekonomi kerakyatan adalah kunci dalam menciptakan kesejahteraan yang merata. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan berbagai program strategis menjadi pijakan untuk memastikan UMKM mampu memberikan kontribusi besar dalam pembangunan ekonomi.

Dalam kunjungan ke Medan, Helvi juga meninjau berbagai produk unggulan yang memiliki potensi besar untuk mendominasi pasar internasional. Ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga turun langsung mendukung ekosistem UMKM yang lebih kuat dan berdaya saing.

Upaya pemerintah dalam mendorong pemerataan ekonomi melalui penguatan ekonomi daerah adalah langkah yang sangat penting untuk menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan. Tidak dapat dipungkiri, desa dan daerah-daerah yang sebelumnya terpinggirkan memiliki potensi luar biasa yang belum sepenuhnya digali.

Dengan adanya perhatian dan kolaborasi multipihak, transformasi ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia bukan lagi sebuah impian, melainkan kenyataan yang bisa dicapai. Tentu saja, ini bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan komitmen bersama, dari pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, hingga sektor swasta, untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pemerintah telah membuka jalan, tetapi masyarakat dan sektor terkaitlah yang harus berjalan bersama di atasnya. Kini, saatnya bagi kita semua untuk turut serta mewujudkan perubahan, agar pemerataan ekonomi bukan hanya menjadi jargon, tetapi kenyataan yang bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, dari desa-desa terpencil hingga kota-kota besar di Indonesia. Bersama-sama, kita bisa mewujudkan Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan inklusif.

)* Penulis adalah kontributor Jeka Media Institute

Peningkatan Daya Saing Bantu Peran UMKM Sebagai Penopang Ekonomi

Jakarta – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Dalam upaya meningkatkan daya saing UMKM di tengah tantangan globalisasi, berbagai pihak mendorong kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi.

Pelaku usaha diajak untuk menjalin kemitraan strategis dengan UMKM guna memperluas pasar dan menciptakan rantai pasok yang lebih inklusif. Akademisi juga berperan penting dalam memberikan solusi berbasis riset untuk mengatasi tantangan yang dihadapi UMKM, seperti efisiensi produksi, pemasaran berbasis teknologi, dan penguatan sumber daya manusia.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Ivanry Matu mengatakan peningkatan daya saing akan mampu menjadikan pelaku UMKM sebagai penopang ekonomi yang kuat di tahun 2045 mendatang.

“Salah satu target Pemerintah Indonesia adalah tahun 2045 menjadikan UMKM memiliki produktivitas tinggi sehingga dapat menjadi penopang ekonomi yang kuat,” kata Ivanry.

Sementara itu, Direktur Digital Business Peruri, Farah Fitria Rahmawati, menyoroti pentingnya akses pembiayaan sebagai salah satu kunci keberhasilan UMKM. Selain pembiayaan, pihaknya juga menjelaskan pentingnya teknologi dalam memajukan UMKM dan ekonomi kreatif secara keseluruhan.

“Masih banyak pelaku UMKM yang terkendala modal usaha. Kami mendorong lembaga keuangan untuk memberikan fasilitas pembiayaan yang mudah dijangkau. dengan memanfaatkan teknologi, UMKM dapat mengoptimalkan strategi pemasaran mereka, yakni untuk meraih pasar yang lebih luas, bahkan di tingkat internasional,” jelasnya.

Dari sisi akademisi, Guru Besar FEUI sekaligus Founder Rumah Perubahan, Rhenald Kasali mengatakan UMKM dapat menjadi penopang ekonomi di tengah tantangan yang begitu kompleks. Agar UMKM dapat tumbuh berkembang, kunci suksesnya adalah inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi dengan para pihak secara terus-menerus.

“Seperti yang telah sama-sama kita saksikan, tahun 2019 sampai 2021, kita telah melewati krisis ekonomi ataupun pandemi. Dan, UMKM selalu dapat menjadi salah satu penopang perekonomian bangsa. Untuk itu, kita harus berupaya agar usaha mikro kecil ini dapat naik kelas lewat beragam inovasi dan kolaborasi para pihak,” terang Rhenald.

Kolaborasi lintas sektor diharapkan mampu menjadikan UMKM Indonesia sebagai motor penggerak ekonomi yang lebih kokoh di tengah tantangan global. Pemerintah dan para pemangku kepentingan terus berkomitmen untuk menciptakan ekosistem usaha yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Apresiasi Upaya Pemerintah Dorong UMKM sebagai Penggerak Ekonomi Nasional

Oleh : Dirandra Falguni )*

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah lama menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Dengan kontribusi mencapai 61% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan menyerap sekitar 117 juta tenaga kerja, UMKM memiliki peran yang sangat signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah, bersama berbagai pihak, terus mendorong keberlangsungan dan daya saing sektor ini melalui berbagai kebijakan dan inisiatif strategis.

Anggota DPR RI Komisi XIII Fraksi PAN, Arisal Aziz, menunjukkan perhatiannya terhadap aduan pelaku UMKM terkait penurunan penjualan akibat persaingan dengan platform e-commerce yang masif menjual produk impor. Dalam kunjungannya ke Kementerian Perdagangan (Kemendag), Arisal menyoroti banyaknya toko-toko lokal yang gulung tikar, termasuk di pusat-pusat perbelanjaan ternama seperti Tanah Abang dan Thamrin City.

Arisal meminta Kemendag untuk memberikan prioritas pada produk lokal dan membatasi peredaran barang impor murah, terutama dari China. Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menanggapi serius aduan ini dan berjanji untuk mengawasi serta memberikan sanksi kepada platform e-commerce yang melanggar regulasi. Langkah ini diharapkan dapat melindungi UMKM dari ancaman produk impor murah yang sering kali masuk melalui jalur ilegal.

Selain itu, Kemendag juga menekankan pentingnya promosi produk lokal dan penguatan regulasi impor sebagai upaya strategis untuk menjaga keberlangsungan sektor UMKM. Pemerintah berkomitmen memastikan platform digital mendukung produk-produk lokal, sehingga UMKM dapat terus berkembang di tengah persaingan yang ketat.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan UMKM. Selain memberikan akses pembiayaan, BRI fokus pada pemberdayaan melalui pelatihan, pendampingan, dan program strategis lainnya.

Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa pendekatan pemberdayaan harus menjadi prioritas sebelum pembiayaan. BRI membantu UMKM menjadi mitra strategis, bukan sekadar penerima bantuan. Dengan edukasi, pelaku UMKM dapat meningkatkan manajerial, mengakses pasar dan teknologi, serta menerapkan tata kelola usaha yang baik untuk tumbuh lebih berkelanjutan.

Langkah ini sejalan dengan Asta Cita pemerintah, yang mencakup penciptaan lapangan kerja berkualitas dan pemberdayaan ekonomi inklusif. Dengan dukungan ini, UMKM diharapkan mampu menghadapi tantangan global dan berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) meluncurkan inisiatif baru untuk menjadikan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Salah satu strateginya adalah menjadikan hotel-hotel di Kaltim sebagai etalase produk unggulan UMKM. Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menegaskan pentingnya sinergi antara sektor perhotelan dan UMKM.

Hotel bukan sekadar tempat menginap, melainkan ruang strategis untuk memperkenalkan produk lokal kepada wisatawan dan pengunjung dari luar daerah. Langkah ini diyakini dapat memperluas pasar bagi produk-produk lokal sekaligus meningkatkan daya saing UMKM di tingkat nasional dan internasional.

Akmal juga menegaskan bahwa pemerintah daerah harus menjadi katalisator dalam menghadapi tantangan UMKM. Hotel yang menolak berkolaborasi dengan UMKM lokal terancam tidak lagi menjadi pilihan untuk kegiatan resmi pemerintah. Langkah tegas ini menunjukkan komitmen Pemprov Kaltim untuk menjadikan produk lokal sebagai tuan rumah di daerahnya sendiri.

Data dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menunjukkan bahwa UMKM berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Pada tahun 2023, jumlah pelaku UMKM mencapai 66 juta, dengan kontribusi Rp9.580 triliun terhadap PDB. Sektor ini juga menyerap 97% dari total tenaga kerja nasional.

Namun, UMKM juga menghadapi berbagai tantangan, seperti persaingan dengan produk impor murah dan kesulitan mengakses pasar global. Oleh karena itu, langkah-langkah strategis seperti penguatan regulasi, pemberdayaan, dan promosi produk lokal menjadi kunci keberhasilan sektor ini.

Upaya pemerintah dalam melindungi dan mendorong UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional patut diapresiasi. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM. Dengan dukungan yang tepat, UMKM dapat menjadi kekuatan utama dalam membangun perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan.

Pemerintah juga diharapkan terus melakukan pengawasan terhadap perdagangan melalui platform digital dan memastikan keberpihakan pada produk lokal. Selain itu, sinergi dengan institusi keuangan seperti BRI dan inovasi di tingkat daerah, seperti yang dilakukan Pemprov Kaltim, dapat menjadi model bagi daerah lain untuk mendukung UMKM.

Dengan berbagai langkah strategis ini, UMKM tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045.

)* Kontributor Beritakapuas.com

Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Inovasi Baru Pelayanan Untuk Masyarakat

Jakarta – Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, salah satunya melalui peluncuran program pemeriksaan kesehatan gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit tidak menular, yang saat ini menjadi salah satu tantangan besar dalam sektor kesehatan di tanah air.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi mengatakan Presiden Prabowo menyadari bahwa penyelesaian masalah kesehatan tidak hanya bisa dilakukan dengan pendekatan kuratif (pengobatan), tetapi lebih kepada aspek promotif dan preventif.
“Presiden Prabowo menekankan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis ini bukan hanya untuk mengobati orang sakit, tetapi lebih kepada mendeteksi penyakit sejak dini, sehingga risiko penyakit dapat dikurangi mengurangi angka kematian akibat penyakit tidak menular,” ujar Dedek.
Senada, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan langkah strategis yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Program ini diharapkan dapat menciptakan kesadaran yang lebih tinggi di kalangan masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan pencegahan penyakit.
“Program pemeriksaan kesehatan gratis ini memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memantau kondisi kesehatan mereka tanpa harus terbebani biaya. Ini adalah komitmen nyata dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan warga,” katanya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi mengatakan program ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan individu, tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas masyarakat. Menurutnya, program ini dapat membantu mendeteksi penyakit lebih dini, sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan lebih cepat.
“Masyarakat yang sehat akan lebih produktif, dan ini akan berdampak pada perekonomian negara. Peningkatan produktivitas akan menghasilkan tingkat harapan hidup yang lebih tinggi dan pendapatan masyarakat yang lebih baik,” ungkap Budi.
Sebagai informasi, program pemeriksaan kesehatan gratis ini dirancang untuk menjangkau 60 juta warga Indonesia pada tahun pertama pelaksanaannya, yakni 2025. Dalam lima tahun mendatang, targetnya adalah mencakup 200 juta orang. Dengan angka yang signifikan ini, diharapkan lebih banyak warga yang dapat merasakan manfaat deteksi dini penyakit, mulai dari hipertensi, diabetes, hingga kanker, yang sering kali baru terdeteksi ketika sudah mencapai stadium lanjut.
Selain manfaat kesehatan, program ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Dengan lebih banyak masyarakat yang sehat, produktivitas kerja akan meningkat, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran yang berkomitmen untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bentuk Komitmen Presiden Prabowo Wujudkan Indonesia Sehat

Oleh: Nita Paramita )*

Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen nyata dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui peluncuran program Pemeriksaan Kesehatan Gratis yang ditargetkan menjangkau 60 juta warga pada tahun pertama pelaksanaannya di 2025. Program ini bukan sekadar inisiatif untuk mengobati penyakit, tetapi lebih menekankan pada upaya preventif guna menekan angka kematian akibat penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan diabetes.

Pentingnya pencegahan dalam sistem kesehatan menjadi perhatian utama pemerintahan Prabowo-Gibran. Data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2023 menunjukkan bahwa penyakit tidak menular merupakan penyebab utama kematian di Indonesia, dengan lebih dari 600.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit kardiovaskular. Angka ini menjadi dasar pertimbangan bagi Presiden Prabowo dalam mengambil langkah strategis melalui program kesehatan berbasis pencegahan.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi mengatakan kebijakan ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Pemeriksaan kesehatan gratis disediakan bagi seluruh lapisan masyarakat dengan skema skrining yang menyesuaikan kebutuhan berdasarkan kelompok usia. Hal ini mencakup deteksi dini penyakit bawaan lahir pada bayi, pemeriksaan obesitas dan diabetes pada remaja, hingga deteksi dini kanker dan penyakit kardiovaskular bagi orang dewasa dan lanjut usia.

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,7 triliun dalam APBN 2025 guna memastikan keberlanjutan dan efektivitas program ini. Langkah ini menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang menjadi prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menangani isu kesehatan nasional. Dengan pendekatan yang lebih sistematis dan berbasis data, program ini diharapkan mampu mengurangi beban ekonomi akibat biaya pengobatan yang tinggi serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Penyelenggaraan program ini juga didukung oleh Kementerian Sosial (Kemensos) yang mengerahkan lebih dari 120.000 pendamping sosial untuk memastikan sosialisasi dan pelaksanaannya berjalan optimal. Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa pemerintah akan memastikan seluruh keluarga penerima manfaat (KPM) dari bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dapat mengakses layanan ini dengan mudah. Dengan jaringan pendamping sosial yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, proses penyebarluasan informasi mengenai pemeriksaan kesehatan gratis diharapkan menjangkau masyarakat kurang mampu dan kelompok rentan.

Program ini akan diimplementasikan melalui tiga skema utama, yaitu Cek Kesehatan Gratis (CKG) Hari Ulang Tahun bagi balita dan orang dewasa di atas 18 tahun, CKG Sekolah yang diperuntukkan bagi anak usia sekolah, serta CKG khusus bagi ibu hamil dan anak usia dini yang difokuskan pada layanan kesehatan ibu dan anak. Masyarakat dapat mengakses layanan ini melalui Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dengan proses pendaftaran yang sederhana, termasuk melalui aplikasi SATUSEHAT Mobile yang memungkinkan pendaftaran secara daring.

Strategi pemerintah dalam mengintegrasikan program ini dengan teknologi digital juga patut diapresiasi. Dengan pemanfaatan aplikasi digital, masyarakat dapat dengan mudah mendaftar dan mendapatkan informasi terkait layanan kesehatan yang tersedia. Selain itu, sistem berbasis data akan membantu pemerintah dalam melakukan pemantauan dan evaluasi program sehingga pelaksanaannya dapat lebih efektif dan tepat sasaran.

Pemeriksaan kesehatan gratis juga merupakan bentuk implementasi amanat UUD 1945 Pasal 28H yang menjamin hak setiap warga negara untuk memperoleh layanan kesehatan yang layak. Pemerintahan Prabowo-Gibran menilai bahwa investasi di sektor kesehatan merupakan langkah esensial dalam membangun Indonesia yang lebih sehat dan produktif. Dengan adanya program ini, deteksi dini terhadap penyakit dapat dilakukan lebih cepat, sehingga intervensi medis dapat diberikan sebelum kondisi menjadi lebih parah.

Selain manfaat kesehatan, program ini juga berkontribusi pada peningkatan produktivitas masyarakat. Dengan kesehatan yang lebih baik, angka ketidakhadiran kerja akibat penyakit dapat diminimalkan, sehingga produktivitas tenaga kerja meningkat. Hal ini pada akhirnya akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Dukungan berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan dan pemerintah daerah, menjadi kunci sukses dalam implementasi program ini. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyediakan fasilitas serta tenaga medis yang memadai sangat diperlukan guna memastikan bahwa layanan pemeriksaan kesehatan gratis dapat diakses oleh seluruh masyarakat, terutama di daerah terpencil dan terluar.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Adib Khumaidi mengatakan, program yang dicanangkan oleh Presiden tersebut merupakan langkah maju yang patut diapresiasi. Program pemeriksaan kesehatan gratis ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, seperti deteksi dini penyakit, peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan, serta mengurangi beban biaya penyelenggaraan pengobatan atau perawatan kuratif.

Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan layanan yang telah disediakan. Kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin perlu terus didorong agar manfaat dari program ini dapat dirasakan secara luas. Dengan demikian, upaya pemerintah dalam menciptakan Indonesia yang lebih sehat dapat berjalan secara optimal dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan rakyat.

Komitmen Presiden Prabowo dalam membangun sistem kesehatan berbasis pencegahan menjadi langkah progresif dalam menangani tantangan kesehatan di Indonesia. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, program Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini diharapkan mampu menjadi tonggak awal dalam transformasi layanan kesehatan nasional menuju arah yang lebih baik. Ke depan, keberlanjutan program ini perlu terus diperkuat agar visi Indonesia Sehat dapat terwujud secara nyata.

)* Penulis adalah Pengamat Sosial Kemasyarakatan

Waspada Hoaks OPM Ganggu Program Pemerintahan Prabowo–Gibran

Papua – Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menunjukkan komitmen nyata dalam mempercepat pembangunan di Papua. Dengan pendekatan humanis dan dialogis, pemerintah terus berupaya menciptakan kesejahteraan dan stabilitas di wilayah tersebut.

Namun, tantangan berupa hoaks dan propaganda dari pihak tertentu, seperti yang dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM), menjadi perhatian penting bagi semua pihak.

Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, menjelaskan bahwa beberapa narasi yang disebarkan oleh OPM, seperti klaim pencurian senjata api di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, adalah informasi tidak benar.

“Kami memastikan bahwa klaim tersebut adalah hoaks. Narasi semacam ini hanya bertujuan menciptakan keresahan di masyarakat dan mengganggu upaya stabilitas keamanan,” ungkap Faizal.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, juga mengonfirmasi bahwa tuduhan Gereja Efesus GIDI di Oksop dijadikan markas militer oleh aparat keamanan adalah tidak benar.

“Kami mengimbau masyarakat Papua untuk tidak mudah percaya pada isu-isu negatif yang disebarkan oleh pihak tertentu. Fokus kita adalah mendukung pemerintah menciptakan perdamaian dan kesejahteraan di Papua,” tegasnya.

Pemerintahan Prabowo-Gibran telah memprioritaskan program pembangunan di Papua dengan pendekatan humanis, melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat adat. Beberapa langkah konkret yang dilakukan antara lain pembangunan infrastruktur transportasi untuk meningkatkan konektivitas wilayah, pembangunan fasilitas kesehatan yang lebih merata, serta peningkatan akses pendidikan berkualitas.

Selain itu, pendekatan dialogis menjadi strategi utama pemerintah untuk menjalin komunikasi dengan semua elemen masyarakat, termasuk kelompok-kelompok yang sebelumnya merasa termarjinalkan. Pemerintah optimistis bahwa sinergi ini akan memberikan dampak positif, terlihat dari meningkatnya partisipasi masyarakat Papua dalam mendukung program pembangunan.

“Kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan aparat keamanan menjadi kunci keberhasilan pembangunan di Papua. Media juga memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi yang akurat dan meluruskan hoaks yang beredar,” ujar Yusuf Sutejo.

Dalam berbagai upaya ini, pemerintahan Prabowo-Gibran tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan sumber daya manusia untuk mewujudkan Papua yang maju dan sejahtera. Dengan sinergi dari semua pihak, cita-cita menciptakan Papua yang damai dan harmonis diyakini dapat tercapai demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Masyarakat Papua diharapkan dapat terus mendukung program pemerintah dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi palsu yang hanya bertujuan mengganggu harmoni sosial. Pemerintah optimistis bahwa dengan pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan, masa depan Papua yang lebih baik dapat diwujudkan.

Aparat Keamanan Kerahkan Pasukan Gencarkan Penegakan Hukum pada OPM

Oleh : Patricia Oktavia Sikoway )*

Aparat keamanan semakin intensif menindak Organisasi Papua Merdeka (OPM). Operasi penegakan hukum terus diperkuat untuk memastikan stabilitas keamanan di Papua. Satgas Operasi Damai Cartenz telah mengerahkan pasukan guna memburu serta menangkap anggota OPM yang selama ini menjadi buronan.

Salah satu keberhasilan terbaru dalam operasi tersebut adalah penangkapan Yantis Murib alias Nosin Murib, seorang buronan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Penangkapan itu terjadi di Sentani, Jayapura, pada Jumat, 31 Januari 2025. Yantis tergabung dalam kelompok pimpinan Jeki Murib alias Papuanus alias Kasuari dan telah lama masuk dalam daftar pencarian orang.

Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani, mengungkapkan bahwa Yantis Murib beralamat di Kampung Pinggil/Eronggobak, Kabupaten Puncak, dan pernah terlibat dalam berbagai kekerasan di Papua.

Yantis diduga memainkan peran penting dalam insiden penembakan terhadap warga sipil di Ilaga pada 2024, yang menyebabkan seorang korban bernama Suherman mengalami luka tembak di bagian kaki. Selain itu, dalam operasi tersebut, aparat mengamankan barang bukti berupa kartu identitas, dompet, tiket pesawat, kalung manik-manik, noken, serta sejumlah uang tunai.

Di sisi lain, aparat keamanan terus menyerukan kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan wilayah Papua. Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombespol Yusuf Sutejo, menegaskan bahwa kerja sama aparat dengan masyarakat membawa stabilitas Papua

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan yang berpotensi mengganggu ketertiban. Keberhasilan pemberantas OPM bukan hanya bergantung pada aparat, namun juga bagaimana partisipasi masyarakat.

Keberadaan OPM terus jadi penghambat pembangunan Papua. Serangan terhadap aparat keamanan, intimidasi terhadap masyarakat sipil, serta aksi-aksi destruktif lainnya semakin memperumit upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Infrastruktur pendukung aksesibilitas dan kemajuan ekonomi sering mereka rusak. Sehingga, banyak warga terpaksa mengungsi menyelamatkan diri.

Polri dan TNI terus mengoptimalkan pemberantasan OPM lebih efektif. Namun, mereka kerap menyebarkan propaganda untuk menciptakan keresahan di masyarakat. Salah satu propaganda yang belakangan tersebar adalah klaim bahwa OPM berhasil mencuri dua senjata api milik anggota Polri di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan tegas membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa informasi yang beredar itu hanyalah hoaks yang bertujuan untuk memperkeruh situasi.

Brigjen Pol. Faizal Ramadhani menyebut bahwa narasi yang dibuat oleh OPM tidak memiliki dasar dan fakta yang valid. Informasi tersebut hanya bertujuan untuk memprovokasi aparat keamanan dan menciptakan ketidakstabilan di Papua. Namun, upaya tersebut tidak akan mengendurkan langkah aparat dalam menegakkan hukum serta menjaga ketertiban masyarakat.

Selain menghadapi ancaman bersenjata, aparat keamanan juga harus mengantisipasi dampak sosial yang ditimbulkan oleh propaganda kelompok separatis. OPM kerap memanfaatkan isu-isu sosial dan politik untuk menarik simpati, baik dari masyarakat lokal maupun komunitas internasional.

Mereka membangun narasi sebagai pejuang kemerdekaan, meskipun tindakan mereka justru merugikan rakyat Papua. Banyak masyarakat Papua yang sebenarnya menginginkan kehidupan damai dan pembangunan yang berkelanjutan, tetapi aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh OPM menghambat realisasi hal tersebut.

Di tengah upaya pemberantasan OPM, pemerintah tetap berkomitmen untuk mendorong pembangunan di Papua. Berbagai proyek infrastruktur, seperti pembangunan jalan dan fasilitas umum, terus dikerjakan guna meningkatkan konektivitas serta kesejahteraan masyarakat. Pendidikan dan kesehatan juga menjadi prioritas, karena kedua sektor ini memegang peranan penting dalam menciptakan generasi Papua yang lebih sejahtera dan berdaya saing.

Namun, pencapaian pembangunan ini sangat bergantung pada kondisi keamanan yang stabil. Aparat keamanan memastikan bahwa operasi penegakan hukum terhadap OPM tidak hanya bertujuan untuk menindak para pelaku kejahatan, tetapi juga memberikan jaminan bagi masyarakat agar dapat hidup dengan aman tanpa bayang-bayang teror. Keberlanjutan pembangunan hanya dapat terwujud jika ancaman dari kelompok separatis dapat diminimalkan secara signifikan.

Sementara itu, Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto menekankan bahwa perubahan taktik tempur menjadi salah satu langkah strategis dalam menghadapi OPM. Evaluasi terhadap doktrin perang terus dilakukan untuk menyesuaikan dengan tantangan di lapangan. Taktik infanteri yang diterapkan oleh pasukan terus diperbarui agar lebih efektif dalam menghadapi kelompok separatis yang kerap melakukan serangan mendadak.

Jenderal Agus menekankan bahwa perubahan strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan tempur pasukan TNI di Papua. Jika OPM berniat melakukan serangan, mereka harus berpikir ulang karena setiap serangan yang dilakukan akan berakhir dengan kekalahan di pihak mereka.

Pihaknya juga mendorong seluruh jajarannya untuk terus mengembangkan ide-ide baru dalam pertempuran, sehingga operasi penegakan hukum terhadap kelompok separatis dapat berjalan lebih efektif.

Aparat keamanan akan terus menggencarkan operasi untuk memastikan bahwa Papua terbebas dari ancaman separatis. Dengan dukungan penuh dari masyarakat serta strategi yang diperbarui, stabilitas keamanan di Papua dapat terjaga, sehingga pembangunan nasional dapat berjalan tanpa gangguan.

Keberhasilan pemberantasan OPM bukan hanya menjadi kemenangan bagi aparat keamanan, tetapi juga bagi seluruh rakyat Papua yang menginginkan masa depan yang lebih aman dan sejahtera. (*)

)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Yogyakarta

Program MBG di 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran: Makanan Lokal Jadi Prioritas

Jakarta – Dalam rangka mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di masa 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, pemerintah berkomitmen untuk mengoptimalkan pemanfaatan makanan lokal. Langkah ini tidak hanya bertujuan meningkatkan akses pangan bergizi bagi masyarakat, tetapi juga mendukung pemberdayaan ekonomi lokal melalui hasil bumi nusantara.

 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Papua Barat Daya, Adolof Kambuaya, menyatakan bahwa makanan lokal seperti papeda, singkong, keladi, petatas, hingga ubi-ubian sangat cocok menjadi menu utama Program MBG. Menurutnya, makanan lokal memiliki nilai gizi tinggi dan lebih mudah diakses di wilayah pedalaman.

 

“Di pedalaman, pengiriman beras sering memakan waktu lama. Dengan mengutamakan makanan lokal, kita tidak hanya mempercepat distribusi, tetapi juga mendukung ketahanan pangan berbasis potensi lokal,” ujar Adolof Kambuaya.

 

Adolof juga menambahkan bahwa tim petugas gizi tengah mengevaluasi kandungan makanan lokal untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar gizi nasional. “Banyak orang besar lahir dari konsumsi makanan lokal seperti petatas dan ubi. Ini membuktikan nilai gizi makanan lokal yang tinggi. Jika dipadukan dengan bahan lain, hasilnya akan sangat baik,” katanya.

 

Sementara itu, Anggota DPD RI, Hasby Yusuf, juga memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Ia menekankan bahwa pemanfaatan makanan lokal merupakan langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan dan gizi nasional.

 

“Program makan gizi gratis ini adalah program luar biasa. Dengan mengoptimalkan potensi lokal, kita tidak hanya memperbaiki gizi masyarakat tetapi juga meningkatkan perekonomian petani dan nelayan,” ujar Hasby Yusuf dalam rapat Komite III bersama Badan Gizi Nasional.

 

Ia menyoroti potensi besar di wilayah timur Indonesia, seperti hasil laut yang melimpah. Menurut Hasby, potensi tersebut harus dimanfaatkan lebih baik untuk mendukung program ini. “Maluku Utara, misalnya, memiliki hasil perikanan yang melimpah. Jika ikan lokal menjadi menu utama, maka dampaknya akan terasa bagi masyarakat dan perekonomian,” tambahnya.

 

Hasby juga berharap agar program MBG dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. “Pangan lokal harus menjadi pilar utama ketahanan pangan kita. Dengan strategi yang tepat, program ini akan berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat,” tegasnya.

 

Langkah optimalisasi ini mencerminkan keseriusan pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mendorong kemandirian pangan berbasis potensi lokal selama 100 hari pertama pemerintahannya. Dengan sinergi antara berbagai pihak, program ini diharapkan mampu menciptakan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

 

Pemerintah Optimalkan Peran BUMN Dukung Kelancaran Program Makan Bergizi Gratis

Oleh: Gina Sari Dewi*

 

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu inisiatif unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam upaya meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah di Indonesia. Program ini tidak hanya mencerminkan komitmen pemerintah untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan produktif, tetapi juga menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Apresiasi atas kolaborasi ini patut diberikan mengingat pelaksanaan program MBG telah menunjukkan hasil yang menggembirakan sejak diluncurkan pada Januari 2025.

 

Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menyukseskan program ini. Ia memerintahkan seluruh jajaran kabinet Merah-Putih untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah agar distribusi dan pelaksanaan MBG dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Target  jelas telah ditetapkan, yaitu memastikan semua anak sekolah di Indonesia mendapatkan makanan bergizi pada akhir tahun 2025. Hingga saat ini, program MBG telah menyentuh 650.000 anak, dengan proyeksi penerima manfaat yang terus meningkat hingga mencapai 15 juta anak pada bulan September 2025.

 

Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf menyampaikan apresiasinya terhadap keterlibatan PT Pertamina (Persero) dalam menyediakan energi seperti BBM, LPG, dan jaringan gas untuk mendukung operasional dapur makan gratis. Sesuai arahan Menteri BUMN, setiap BUMN memiliki tugas yang spesifik dalam mendukung program ini. Pertamina, melalui subholding gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), telah memastikan ketersediaan infrastruktur jaringan gas untuk memfasilitasi proses memasak makanan bergizi. Langkah ini tidak hanya mendukung kelancaran program, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab sosial BUMN dalam mendukung pembangunan nasional.

 

Pertamina Group juga telah menunjukkan komitmen tinggi dalam mendukung MBG. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa sinergi yang dilakukan melibatkan penyediaan energi di seluruh Indonesia.

 

Dengan memastikan ketersediaan energi, Pertamina mendukung terciptanya pola makan sehat di masyarakat sekaligus membantu membentuk generasi muda yang lebih sehat dan produktif. Kolaborasi ini merupakan contoh nyata bagaimana sektor publik dan korporasi dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas.

 

Di sisi lain, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk memanfaatkan hasil efisiensi anggaran tahun 2025 guna mendukung perluasan program MBG. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja negara telah mendorong penghematan pada berbagai sektor, termasuk belanja operasional dan non-operasional. Efisiensi ini diharapkan dapat dialokasikan untuk mendukung program-program yang bersifat produktif, seperti MBG, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung.

 

Sinergi antar pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN dalam program MBG tidak hanya sekadar simbol kerjasama, tetapi juga menjadi fondasi untuk memastikan keberlanjutan program ini. Keterlibatan aktif semua pihak memungkinkan pelaksanaan program berjalan efektif, mulai dari penyediaan bahan pangan hingga distribusi ke dapur makan gratis di berbagai wilayah. Pemerintah daerah, yang memiliki peran penting dalam eksekusi program di lapangan, turut berkontribusi melalui pengelolaan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di wilayah masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan program MBG adalah hasil dari kerja kolektif yang melibatkan berbagai elemen bangsa.

 

Selain itu, program MBG memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Anak-anak sekolah yang menjadi sasaran utama program ini mendapatkan akses makanan bergizi secara gratis, yang diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan kesehatan mereka. Dalam jangka panjang, program ini berpotensi mengurangi angka stunting dan malnutrisi di Indonesia, sekaligus membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat. Dampak positif ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan generasi emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.

 

Keberhasilan program ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat dan berbagai pihak terkait. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam memastikan distribusi yang merata dan keberlanjutan program di daerah terpencil. Oleh karena itu, sinergi yang telah terbentuk harus terus diperkuat, baik dalam aspek koordinasi, pendanaan, maupun pemantauan pelaksanaan program. Pemerintah juga perlu memastikan bahwa standar kualitas makanan yang disediakan tetap terjaga, mengingat pentingnya kesehatan anak-anak sebagai penerima manfaat utama.

 

Dalam konteks ini, program MBG dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di masa depan, di mana pendekatan kolaboratif menjadi kunci utama. Komitmen pemerintah untuk memperluas cakupan program ini hingga mencakup semua anak sekolah di Indonesia menunjukkan tekad yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah daerah, dan BUMN, program MBG diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju bangsa yang lebih sehat dan sejahtera.

 

Secara keseluruhan, apresiasi patut diberikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan program MBG. Kolaborasi yang harmonis antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN menunjukkan bahwa kerja bersama adalah kunci untuk mencapai tujuan besar. Dengan semangat gotong royong dan sinergi yang kokoh, program MBG tidak hanya menjadi solusi untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah, tetapi juga menjadi simbol keberhasilan bangsa dalam menghadapi tantangan bersama. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa ketika semua elemen bangsa bersatu, tidak ada tujuan yang terlalu besar untuk dicapai.

 

*Penulis merupakan mahasiswa Ilmu Gizi

Pemerintah Tegaskan Judi Online sebagai Ancaman Terhadap Stabilitas Sosial dan Ekonomi

Jakarta – Pemerintah semakin menyoroti ancaman serius yang ditimbulkan oleh maraknya judi online di Indonesia.

Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI, Sarmuji, menegaskan bahwa perputaran uang dalam judi online yang mencapai sekitar Rp 600 triliun tidak memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. Ia menilai bahwa sebagian besar uang tersebut justru mengalir ke luar negeri.

“Judi online menyerap sekitar Rp 600 triliun uang masyarakat, tetapi sebagian besar tidak masuk ke dalam negeri, melainkan ke luar negeri,” ungkapnya.

Sarmuji menambahkan bahwa meski peredaran uang yang terkait dengan judi online sangat besar, hal itu tidak memberikan efek berganda bagi perekonomian Indonesia.

“Judi online tidak berdampak pada perekonomian kita. Sebaliknya, aktivitas tersebut malah merugikan stabilitas ekonomi secara signifikan,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo, Herwin Mopangga. Menurutnya, judi online tidak menghasilkan nilai tambah bagi perekonomian karena sifatnya yang spekulatif dan tidak produktif. Justru dana untuk berjudi mengalir ke luar negeri karena sebagian besar platform judi dioperasikan oleh entitas asing.

“Ini menciptakan kebocoran devisa yang melemahkan stabilitas ekonomi nasional. Uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan pokok, pendidikan, atau investasi keluarga justru terbuang tanpa manfaat,” tegasnya.

Ditambahkannya bahwa judi online memperburuk ketimpangan sosial, dengan masyarakat kelas bawah sebagai target utama. kelompok ini sudah menghadapi berbagai tantangan ekonomi, seperti inflasi dan kenaikan harga kebutuhan pokok, sehingga keterlibatan mereka dalam judi online hanya memperparah situasi ekonomi mereka.

“Tentu diperlukan upaya komprehensif untuk memitigasi, merehabilitasi, dan mencegah meluasnya judi online ini. Penegakan hukum harus diperkuat, termasuk pelacakan platform ilegal dan kerja sama internasional untuk menutup jaringan lintas negara,” tambah Herwin.

Sementara itu, Pengamat kebijakan publik sekaligus CEO Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, menyoroti bahaya judi online yang tidak hanya mengancam perekonomian tetapi juga stabilitas sosial. Menurutnya, aktivitas ilegal ini hanya menguntungkan segelintir bandar judi, sementara masyarakat luas harus menanggung dampak buruknya.

“Keuntungan besar dari aktivitas ini hanya dinikmati oleh para bandar yang sampai sekarang belum ada yang ditahan aparat penegak hukum. Sementara itu, dampak negatifnya dirasakan oleh masyarakat luas,” ujarnya.