Apresiasi Langkah Pemerintah Cegah Judi Daring di Kalangan Anak

Oleh : Nancy Dora

 

Upaya pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran judi daring terhadap anak-anak patut diapresiasi sebagai langkah konkret dalam melindungi generasi muda dari ancaman dunia digital. Perkembangan teknologi yang pesat telah membawa dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan, tetapi juga menghadirkan tantangan besar, salah satunya adalah maraknya perjudian daring yang mulai menyasar kelompok usia di bawah umur.

 

Data yang diungkap oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menunjukkan bahwa sebanyak 80 ribu anak di bawah usia 10 tahun telah terpapar judi daring. Angka ini merupakan sinyal bahaya yang tidak boleh diabaikan, mengingat dampak negatif dari perjudian terhadap perkembangan mental, sosial, dan ekonomi anak-anak. Presiden Prabowo Subianto telah mengambil langkah strategis dengan mengesahkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak. Langkah ini menunjukkan komitmen negara dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan sehat bagi anak-anak. Pengesahan PP ini juga merupakan bagian dari kebijakan Tata Kelola untuk Anak Aman dan Sehat Digital (TUNAS), yang bertujuan melindungi anak-anak dari berbagai bentuk ancaman di dunia maya, termasuk perjudian daring, perundungan siber, eksploitasi, serta kecanduan media sosial.

 

Dalam proses penyusunan regulasi ini, pemerintah telah menggelar konsultasi publik dengan menjaring 287 masukan dari 24 pemangku kepentingan, termasuk akademisi, organisasi non-pemerintah, dan pakar digital dari dalam dan luar negeri. Selain itu, tujuh kali forum diskusi kelompok (FGD) dilakukan dengan melibatkan berbagai kementerian guna memastikan kebijakan yang diambil dapat berjalan secara terpadu dan efektif. Pendekatan ini mencerminkan bahwa pemerintah tidak hanya mengandalkan regulasi, tetapi juga melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk menemukan solusi terbaik dalam melindungi anak-anak dari ancaman dunia digital.

 

Selain upaya dari pemerintah, keterlibatan orang tua menjadi faktor kunci dalam mencegah anak-anak terpapar judi daring. Menurut pegiat Literasi Gun Gun Siswadi, peran orang tua sangat penting dalam memantau aktivitas digital anak-anak. Langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan meliputi pemasangan perangkat lunak parental control, pengawasan terhadap aktivitas daring, serta edukasi kepada anak tentang bahaya perjudian daring. Jika ditemukan tanda-tanda kecanduan judi daring, orang tua diimbau untuk segera berkonsultasi dengan psikolog atau tenaga profesional guna mendapatkan solusi yang tepat.

 

Dampak dari perjudian daring terhadap anak-anak sangat berbahaya. Selain dapat menyebabkan kecanduan, aktivitas ini juga berpotensi merusak moral, mengganggu perkembangan psikologis, serta menimbulkan masalah ekonomi bagi keluarga. Data menunjukkan bahwa anak-anak yang sudah terjerumus dalam judi daring cenderung mengalami gangguan emosi, kesulitan berkonsentrasi dalam belajar, hingga mengalami penurunan prestasi akademik. Jika tidak ditangani dengan serius, hal ini dapat menyebabkan masa depan anak-anak terancam dan berujung pada meningkatnya angka kenakalan remaja.

 

Langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Selain regulasi yang ketat, perlu adanya edukasi yang masif tentang bahaya judi daring, baik di sekolah, lingkungan keluarga, maupun di ruang publik. Literasi digital bagi orang tua dan anak-anak juga harus ditingkatkan agar mereka memiliki pemahaman yang lebih baik dalam mengenali dan menghindari potensi bahaya di dunia maya.

Selain itu, platform digital dan penyedia layanan internet juga memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa konten perjudian tidak mudah diakses oleh anak-anak. Dengan adanya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, serta sektor swasta, upaya untuk menciptakan ekosistem digital yang aman bagi anak-anak dapat lebih efektif.

 

Pemerintah telah membuka kanal pengaduan bagi masyarakat yang menemukan konten perjudian daring agar dapat segera ditindaklanjuti. Situs atau aplikasi yang terindikasi memfasilitasi perjudian dapat dilaporkan melalui aduankonten.id atau melalui berbagai kanal komunikasi yang telah disediakan. Langkah ini bertujuan untuk memberantas konten negatif secara lebih cepat dan mencegah anak-anak dari paparan perjudian daring.

 

Pengesahan PP TUNAS menjadi momentum penting dalam memperkuat perlindungan anak di dunia digital. Upaya ini harus terus dikawal agar implementasi di lapangan berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan awal. Pemerintah tidak boleh lengah dalam menghadapi dinamika perkembangan teknologi yang terus berubah. Evaluasi berkala terhadap kebijakan yang diterapkan perlu dilakukan guna memastikan efektivitasnya dalam melindungi anak-anak dari ancaman digital.

 

Kehadiran kebijakan ini juga membuktikan bahwa negara hadir dalam menjaga generasi muda dari dampak negatif dunia digital. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan judi daring yang menyasar anak-anak dapat diberantas secara efektif. Keamanan digital bagi anak-anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan kewajiban bersama yang harus terus diperjuangkan demi masa depan bangsa yang lebih baik

 

*Penulis adalah Pegiat anti judi daring

 

Kekerasan di Yahukimo Hanya Ciptakan Penderitaan

Yahukimo – Aksi keji Organisasi Papua Merdeka (OPM) merenggut nyawa warga sipil tak bersalah. Rosalia Rerek Sogen, seorang guru berdedikasi, menjadi korban kebiadaban mereka di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat, 21 Maret 2025. Serangan brutal ini menegaskan bahwa OPM adalah ancaman nyata bagi masyarakat Papua, menghambat pendidikan dan menciptakan ketakutan.

 

Aksi teror ini menimbulkan luka mendalam bagi dunia pendidikan Indonesia. Namun, kepergian Rosalia dalam mencerdaskan anak-anak Papua tidak akan sia-sia.

 

Sebelumnya, Juru bicara OPM, Sebby Sambom, dalam pernyataannya kepada BBC, mengklaim bahwa mereka menyerang guru dan tenaga kesehatan karena dianggap sebagai “agen militer Indonesia”. Pernyataan ini memperlihatkan betapa brutalnya kelompok tersebut, yang tidak ragu menyerang orang-orang yang justru berperan penting dalam membangun masa depan Papua.

 

Tuduhan tersebut dibantah langsung oleh Kapendam Cenderawasih Kolonel Candra Kurniawan, yang menegaskan bahwa korban adalah tenaga pendidik dan kesehatan yang mendedikasikan hidup mereka untuk masyarakat Papua.

 

“Korban-korbannya adalah benar-benar guru dan tenaga kesehatan yang mendedikasikan hidup mereka untuk masyarakat Papua. Jika OPM merasa ragu, silakan konfirmasi kepada semua pihak terkait,” tegasnya.

 

Pemerintah Kabupaten Yahukimo menyerahkan jenazah Rosalia kepada keluarga dalam prosesi di RS Marthen Indey, Jayapura, pada Senin, 24 Maret 2025. Wakil Bupati Yahukimo, Esau Miram, menyampaikan belasungkawa mendalam atas kehilangan tenaga pendidik yang telah mengabdi untuk masyarakat.

 

“Kami merekrut mereka sebagai tenaga kontrak untuk mengisi kekosongan guru di daerah kami. Kami sangat menghargai pengabdian mereka dan tidak pernah mengharapkan terjadinya peristiwa seperti ini. Namun, musibah ini terjadi, dan kami harus menjaga serta melindungi kabupaten kami sendiri,” ujar Esau Miram.

 

Esau Miram juga menegaskan bahwa wilayah tersebut sebelumnya dikenal aman, namun akhir-akhir ini mengalami gangguan dari kelompok separatis yang terus meneror masyarakat. Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan keamanan, terutama bagi tenaga pendidik yang bertugas di wilayah rawan.

 

Masyarakat yang hadir dalam doa bersama mengenang kebaikan dan dedikasi Rosalia dalam mendidik anak-anak Papua. Kehilangan ini tidak hanya dirasakan oleh keluarganya, tetapi juga oleh seluruh rakyat Indonesia yang menginginkan Papua maju dan sejahtera.

 

Aksi brutal OPM terhadap tenaga pendidik adalah tindakan pengecut yang menunjukkan wajah asli mereka sebagai kelompok teroris. Kepergian Rosalia Rerek Sogen menjadi duka mendalam, tetapi perjuangannya akan terus hidup dalam ingatan dan semangat banyak orang.

 

Selamat jalan, Ibu Guru Rosalia. Pengabdian dan perjuanganmu akan terus menjadi cahaya bagi generasi penerus bangsa. //