Pemerintah Konsisten Gempur Judi Online, Ribuan Rekening Diblokir

Jakarta – Pemberantasan judi online terus menjadi fokus pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan telah mengambil langkah konkret untuk memerangi praktik ilegal ini.

Pelaksana Tugas Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK, M Ismail Riyadi, mengatakan pihaknya telah meminta perbankan untuk memblokir ribuan rekening yang terindikasi terkait judi online.

“OJK meminta pelaku perbankan untuk memblokir kurang lebih 8.500 rekening terkait tindak pidana judi online selama 2024,” ujar Ismail Riyadi.

Langkah tersebut dilakukan berdasarkan data yang disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Ismail menambahkan bahwa OJK juga berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk memastikan pemberantasan judi online berjalan efektif

“Dalam rangka pemberantasan judi online yang berdampak luas pada perekonomian dan sektor keuangan, OJK senantiasa berkoordinasi dengan Lembaga Pengawas Pengatur (LPP) lain, termasuk dengan aparat penegak hukum,” tegasnya.

Selain itu, OJK mendorong perbankan untuk melakukan Enhanced Due Diligence (EDD) dan melaporkan transaksi mencurigakan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Langkah ini dinilai penting untuk mencegah penyalahgunaan sistem keuangan dalam mendukung aktivitas judi online.

Sementara itu, Pemerintah Kota Pariaman turut berperan aktif dalam upaya pemberantasan judi online. Asisten I Pemko Pariaman, Yaminu Rizal, mengatakan bahwa fenomena judi online merupakan persoalan nasional yang membutuhkan pendekatan menyeluruh.

“Saya rasa jalan terbaik adalah kembali kepada ajaran agama, karena tidak ada cara lain yang lebih efektif,” ujarnya.

Menurutnya agama dengan tegas melarang praktik perjudian yang tidak memberikan manfaat sama sekali.

“Judi itu haram dalam agama, dan tidak ada manfaat yang bisa diperoleh dari judi.” Imbuhnya.

Pemko Pariaman berkomitmen meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya judi online dengan melibatkan tokoh agama, adat, dan masyarakat.

“Kami akan terus mengingatkan di setiap kesempatan bertemu dengan tokoh agama, adat, dan masyarakat,” tambah Yaminu Rizal.

Langkah-langkah yang telah dilaksanakan Pemerintah menunjukkan keseriusan dalam memerangi judi online yang berdampak buruk pada masyarakat dan ekonomi.

Kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan elemen masyarakat diharapkan dapat mengurangi prevalensi praktik ini secara signifikan. []

Pembangunan Infrastruktur di IKN Memperhatikan Keseimbangan Ekologis

Jakarta – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menjadi perhatian utama pemerintah, terutama dalam upaya menciptakan kota modern yang berkelanjutan. Dengan konsep “Kota Hutan” yang mengedepankan keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan, proyek ini menjadi contoh konkret dari komitmen pemerintah terhadap pembangunan yang ramah lingkungan.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pembangunan IKN tidak hanya berfokus pada kemajuan teknologi dan fasilitas modern, tetapi juga pada perlindungan terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistem setempat.

“IKN dirancang sebagai kota yang mengintegrasikan manusia dengan alam. Setiap langkah pembangunan dirancang untuk memastikan bahwa ekosistem di sekitar tidak terganggu, tetapi justru dipelihara dan dipulihkan,” ujar Presiden Prabowo.

Proyek pembangunan IKN yang berlokasi di Kalimantan Timur mencakup luas wilayah sekitar 256.000 hektar, dengan 75% dari total wilayah dirancang untuk tetap menjadi area hijau. Proyek ini merupakan bagian dari prinsip pembangunan infrastruktur IKN yang berorientasi pada lingkungan dan keberlanjutan.

Untuk mendukung visi berkelanjutan, pembangunan infrastruktur di IKN mengadopsi teknologi hijau yang efisien dan ramah lingkungan. Misalnya, gedung-gedung pemerintahan dirancang dengan konsep net-zero carbon yang memanfaatkan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan biomassa.

Selain itu, komponen penting dalam pembangunan IKN adalah pemulihan ekosistem yang telah rusak akibat aktivitas manusia. Dalam proses ini, pemerintah menggandeng berbagai organisasi lingkungan, baik lokal maupun internasional, untuk melakukan rehabilitasi hutan dan konservasi satwa liar. Kawasan sekitar IKN dikenal sebagai habitat bagi berbagai spesies yang dilindungi, seperti orangutan Kalimantan dan burung enggang. Untuk itu, pembangunan dirancang sedemikian rupa agar tidak mengganggu koridor ekologi yang menjadi jalur pergerakan satwa-satwa tersebut.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, melakukan peninjauan terhadap pembangunan terowongan atau perlintasan satwa yang terletak di Jalan Tol Akses Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Seksi 2B segmen Kariangau-Simpang Tempadung, Kalimantan Timur (Kaltim). Wamen Diana menekankan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem serta memastikan kelestarian satwa liar di kawasan tersebut.

“Ini adalah langkah positif untuk pelestarian alam dan ekosistem yang berkelanjutan. Namun, saya ingin memastikan keamanan dan kualitas bahan jembatannya,” ujar Diana.

Perlintasan satwa ini menggunakan bahan Corrugated Steel Plate atau pelat baja bergelombang dan dirancang khusus untuk mendukung pergerakan hewan liar, seperti beruang madu. Terdapat empat titik perlintasan satwa di sepanjang tol tersebut, dengan dimensi panjang 80,77 meter, lebar 25,12 meter, dan tinggi 12,74 meter. Untuk menyerupai habitat asli, area perlintasan juga ditanami vegetasi hijau.

Di tengah kunjungannya, Wamen Diana juga memantau perkembangan pembangunan Jembatan Dirgahayu yang terletak di Seksi 5A Tol Akses IKN. Dari segi filosofis, desain Jembatan Dirgahayu mencerminkan semangat kemerdekaan Indonesia, khususnya dalam mendukung upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan Jembatan Dirgahayu ditargetkan rampung pada Desember 2024 dan diharapkan menjadi ikon infrastruktur modern yang selaras dengan prinsip keberlanjutan di IKN.

Jembatan ini memiliki panjang keseluruhan 340 meter, dengan bentang utama sepanjang 260 meter dan bentang pendekat di kedua ujungnya masing-masing sepanjang 40 meter. Struktur jembatan menggabungkan elemen box baja, beton bertulang, dan girder deck box girder prategang.

Batal Naik, Pemerintah Tegaskan PPN 12% Hanya Fokus pada Barang Mewah

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, mengimbau masyarakat agar tidak khawatir terkait kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Budi menegaskan bahwa tarif PPN 12% hanya berlaku untuk barang dan jasa mewah yang umumnya dikonsumsi masyarakat kelas atas.

“Semoga dengan keputusan ini masyarakat tidak perlu khawatir. Karena pemerintah akan terus berusaha untuk mensejahterakan masyarakat,” ujar Budi.

Ia juga memastikan bahwa barang-barang kebutuhan pokok tetap bebas dari PPN. PPN 0% tetap berlaku untuk barang-barang non-mewah bagi masyarakat umum.

Budi menyatakan bahwa keputusan Prabowo untuk membatalkan penerapan PPN 12% secara keseluruhan merupakan sebuah hadiah bagi masyarakat menjelang pergantian tahun 2025.

“Maka, di awal tahun ini, Bapak Presiden juga memberikan hadiah istimewa berupa pembatalan kenaikan PPN dari rencana 12% menjadi tetap 11%,” ungkap Budi.

Presiden Prabowo sebelumnya menyampaikan secara langsung bahwa tarif PPN 12% hanya diberlakukan untuk barang dan jasa mewah seperti jet pribadi, yacht, dan rumah bernilai fantastis.

Dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, ia menegaskan pentingnya memastikan bahwa mayoritas masyarakat tidak terbebani oleh kebijakan tersebut.

“Saya ulangi ya supaya jelas, kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% hanya dikenakan untuk barang dan jasa mewah,” ujar Presiden Prabowo dengan tegas.

Senada, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, memuji langkah Presiden Prabowo yang dinilai mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan fiskal negara dan daya beli masyarakat.

“Kami menyambut baik keputusan pemerintah untuk membatasi penerapan tarif PPN 12% hanya pada barang dan jasa yang dikategorikan sangat mewah,” kata Shinta.

Ia menilai kebijakan ini memberikan kejelasan bagi dunia usaha dalam merencanakan strategi bisnis pada 2025.

“Kebijakan ini menjaga daya beli masyarakat tetap stabil, terutama dari segmen menengah ke bawah,” katanya.

Ia juga berharap pemerintah terus melakukan sosialisasi yang jelas dan terperinci agar kebijakan ini tidak menimbulkan kebingungan di kalangan pelaku usaha maupun konsumen.

“Dengan implementasi yang baik, kebijakan ini dapat mendorong prospek bisnis yang lebih positif dan memperkuat kontribusi dunia usaha terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tambahnya. []

Apresiasi Kelancaran Sengketa Pilkada Serentak, Apkam Siap Jamin Keamanan di wilayah Papua

Oleh : Roy Andarek )*

 

Pilkada serentak 2024 di Papua Barat Daya telah menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait dengan sengketa hasil pemilihan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Barat Daya telah menunjukkan kesiapan dan profesionalisme dalam menghadapi situasi ini. Dalam konteks ini, pernyataan dari Ketua Divisi Teknis Penyelenggara KPU Papua Barat Daya, Muhammad Gandhi Siradjuddin, menjadi sangat penting untuk mencerminkan kondisi yang ada.

Gandhi mengungkapkan bahwa terdapat 12 gugatan yang diajukan terkait hasil rekapitulasi suara dari berbagai daerah. Gugatan ini berasal dari empat kabupaten, satu kota, dan tingkat provinsi. Wilayah yang terlibat mencakup Sorong Selatan (2 gugatan), Raja Ampat (3 gugatan), Tambrauw (3 gugatan), Maybrat (2 gugatan), dan Kota Sorong (1 gugatan). Ini menunjukkan kompleksitas yang dihadapi oleh pihak penyelenggara pemilihan.

Gandhi menyatakan bahwa rapat koordinasi diadakan untuk mengumpulkan KPU kabupaten/kota guna mempersiapkan data dan dokumen dalam menghadapi sengketa di MK. Dengan langkah ini, KPU Papua Barat Daya menunjukkan dedikasi untuk transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemilihan. Persiapan yang matang menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan masyarakat dan menjaga stabilitas di Papua Barat Daya.

Menarik untuk dicatat bahwa Kabupaten Sorong menjadi satu-satunya daerah yang tidak menghadapi gugatan, sehingga diperkirakan akan mengikuti jadwal pelantikan pada gelombang pertama, yaitu pada 7 Februari 2025. Jika Buku Register Perkara Konstitusi (BRPK) keluar lebih awal, pelantikan bisa dilaksanakan pada gelombang pertama. Namun, jika putusan akhir MK diterbitkan pada pertengahan Maret, pelantikan akan bergeser ke gelombang kedua, yaitu awal April.

Dengan adanya ketidakpastian seperti ini, sangat penting bagi masyarakat untuk tetap tenang. Apresiasi yang disampaikan oleh Gandhi kepada semua pihak yang berkontribusi dalam menyukseskan Pilkada Papua Barat Daya, termasuk KPPS, PPS, PPD, KPU kabupaten/kota, pasangan calon, dan masyarakat, harus menjadi motivasi untuk menjaga suasana damai.

KPU mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menjaga keamanan dan kedamaian Papua Barat Daya selama proses pilkada. Gandhi berharap masyarakat tetap bersabar dan menunggu hasil akhir dari MK. Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa kolaborasi dan saling menghargai adalah kunci dalam menghadapi tantangan.

Di tengah ketegangan yang muncul akibat sengketa, kehadiran pihak keamanan, dalam hal ini Apkam, menjadi sangat krusial. Apkam harus siap menjamin keamanan di seluruh wilayah Papua agar masyarakat bisa merasa tenang. Hal ini menjadi perhatian khusus mengingat potensi konflik yang dapat muncul akibat sengketa. Dengan adanya jaminan keamanan, masyarakat diharapkan bisa menjalani proses pemilihan ini dengan rasa aman tanpa ketakutan akan aksi-aksi yang dapat mengganggu ketertiban.

Aparat kepolisian maupun TNI telah bersiap untuk menjaga kestabilan dan keamanan. Mereka berkomitmen untuk aktif melakukan pengawasan serta mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat mengganggu proses demokrasi di Papua Barat Daya. Kerja sama yang erat antara KPU dan aparat keamanan diharapkan dapat meminimalisir gesekan sosial serta menciptakan situasi yang kondusif.

KPU Papua Barat Daya telah menunjukkan optimisme dalam menghadapi proses hukum di MK dengan persiapan yang matang. Hal ini mendorong harapan bahwa seluruh elemen masyarakat menjaga kedamaian dan tetap tenang dalam menunggu hasil akhir. Masyarakat pun diimbau untuk tetap tenang hingga seluruh tahapan selesai.

Dengan semua usaha yang dilakukan, dari persiapan KPU hingga dukungan dari Apkam dalam menjaga keamanan, diharapkan hasil Pilkada 2024 dapat memberikan kejelasan dan membawa Papua Barat Daya ke arah yang lebih baik. Keberhasilan tidak hanya diukur dari pelantikan, tetapi juga dari keterlibatan dan komitmen semua pemangku kepentingan dalam menciptakan suasana damai.

Lebih jauh lagi, KPU dan Apkam berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam menjamin keamanan. Kesadaran publik untuk tidak terprovokasi oleh berita yang tidak benar dan melakukan dialog yang konstruktif akan sangat membantu dalam mendukung kestabilan politik. Restorasi kepercayaan ini menjadi aspek penting untuk masa depan yang lebih baik di Papua Barat Daya.

Dalam konteks ini, penting bagi semua pihak untuk terus berkomunikasi dan bekerja sama. Kontribusi dari semua elemen masyarakat, baik di tingkat lokal maupun provinsi, sangat dibutuhkan agar proses pemilihan ini berjalan lancar. Semua pihak diharapkan dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dalam merespons hasil pilkada dan sengketa yang ada.

Sebagai penutup, apresiasi terhadap kelancaran penyelenggaraan Pilkada serentak di Papua Barat Daya sangat penting. Dukungan terhadap KPU dan upaya menjaga keamanan merupakan langkah positif yang harus terus didorong. Dengan semangat untuk saling menghargai dan berkontribusi, diharapkan Papua Barat Daya bisa melangkah ke depan dengan penuh harapan dan damai, menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.

 

)* Mahasiswa Papua Tinggal di Jakarta

Demi Generasi Emas Indonesia: Pemerintahan Prabowo-Gibran Serukan Perang Total Lawan Narkoba

JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia. Salah satu langkah strategis adalah meluncurkan perang total melawan penyalahgunaan narkoba melalui misi Asta Cita. Upaya ini melibatkan sinergi berbagai pihak, termasuk Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melaporkan keberhasilan desk pemberantasan narkoba kepada Presiden Prabowo pada Apel Kasatwil Polri Tahun 2024. Sejak dibentuk 4 November lalu, desk ini berhasil mengungkap 3.608 kasus narkoba dengan 3.965 tersangka. Barang bukti yang disita mencapai nilai fantastis Rp 2,88 triliun. Lebih dari itu, langkah ini berhasil menyelamatkan sekitar 10 juta jiwa dari ancaman penyalahgunaan narkoba.

“Polri bersama kementerian dan lembaga terkait terus bekerja untuk memberantas penyalahgunaan narkoba demi mendukung misi besar Asta Cita. Langkah ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah untuk melindungi generasi bangsa,” ujar Jenderal Sigit.

Selain itu, upaya pemberantasan judi daring juga menunjukkan hasil signifikan dengan 789 kasus terungkap dan barang bukti senilai Rp 220 miliar. Langkah ini tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga memperkuat moralitas masyarakat.

Di sisi lain, BNN juga memainkan peran penting melalui evaluasi program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). Program ini telah menjangkau 418 unit di seluruh Indonesia, dengan pendekatan komunitas untuk pemulihan penyalahguna narkoba. Direktur PLRKM BNN, dr. Amrita Devi, mengungkapkan bahwa program IBM berpotensi menjadi alternatif rehabilitasi yang lebih terjangkau dan efektif.

“Kami memastikan IBM memberikan dampak nyata, mulai dari pemulihan individu hingga penguatan resiliensi keluarga. Langkah ini akan terus kami tingkatkan dengan inovasi dan kolaborasi lintas sektor,” jelas dr. Amrita.

Pemerintahan Prabowo-Gibran juga mendorong peningkatan kapasitas petugas IBM melalui pelatihan intensif dan memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah, LSM, serta sektor swasta. Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia bergerak semakin dekat ke tujuan menciptakan masyarakat yang bebas narkoba.

Pemerintah menegaskan keseriusannya dalam memerangi penyalahgunaan narkoba dengan mengerahkan seluruh kekuatan dan sumber daya yang dimiliki. Langkah ini tidak hanya menjadi bagian dari kebijakan strategis nasional, tetapi juga merupakan komitmen moral untuk melindungi masa depan bangsa. Melalui pendekatan yang komprehensif, sinergi antar-lembaga, dan tindakan tegas di lapangan, pemerintah menunjukkan bahwa perang melawan narkoba adalah prioritas utama yang tidak dapat ditawar.

Dukungan penuh dari masyarakat diperlukan untuk mewujudkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Perang total melawan narkoba ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia tidak akan menyerah dalam melindungi masa depan bangsanya. [*]

Rekonsiliasi Politik Merupakan Kunci Harmoni Pasca Pilkada

Oleh: Sadena Ayu Parmesta )*

 

Setelah pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) selesai, peran rekonsiliasi politik menjadi sangat penting dalam menjaga keharmonisan masyarakat. Meskipun Pemilu merupakan bagian integral dari demokrasi yang sehat, seringkali dinamika politik pasca-Pemilu bisa memicu ketegangan, bahkan perpecahan di kalangan masyarakat.

Oleh karena itu, langkah untuk merajut kembali tali persaudaraan dan menjaga stabilitas sosial menjadi tugas penting bagi seluruh elemen bangsa, termasuk pemerintah, kandidat terpilih, media, dan masyarakat.

Dosen Komunikasi di UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Tomi Hendra, menyatakan komunikasi rekonsiliatif menjadi salah satu kunci utama untuk mengatasi polarisasi yang sering muncul setelah Pilkada. Dalam hal ini, dia menekankan pentingnya sikap terbuka dari semua pihak, baik yang menang maupun yang kalah, untuk menjunjung tinggi sportivitas.

Tidak hanya menekankan pentingnya sikap terbuka, Tomi juga menekankan perlunya para kandidat untuk saling bekerja sama demi kepentingan bersama. Dengan demikian, pasca-Pilkada bukanlah waktu untuk mempertajam perbedaan, melainkan untuk memperkuat persatuan dengan menegakkan komunikasi yang menenangkan.

Salah satu cara yang disarankan oleh Tomi adalah mengedepankan pernyataan publik yang mendukung perdamaian dan rekonsiliasi. Dalam konteks ini, media juga memiliki peran yang sangat penting.

Menurutnya, media harus menghindari memperpanjang narasi konflik dan sebaliknya, harus aktif menyuarakan pesan-pesan perdamaian, kebersamaan, serta membimbing masyarakat untuk memahami arti penting persatuan dan kesatuan. Dalam hal ini, media bukan hanya sebagai saluran informasi, tetapi juga sebagai pilar dalam meredam ketegangan politik yang mungkin muncul.

Sikap empati juga menjadi kunci dalam komunikasi yang efektif di masa pasca-Pilkada. Pemimpin terpilih perlu menunjukkan empati terhadap semua kelompok masyarakat, termasuk mereka yang tidak memilihnya.

Sikap empati ini akan membantu menciptakan suasana yang kondusif dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan baru. Pemimpin yang mampu memahami perasaan dan kebutuhan berbagai kalangan akan menciptakan kebersamaan yang lebih kuat dan mempercepat proses pembangunan.

Selain itu, menjaga etika komunikasi juga sangat penting dalam meredakan ketegangan. Setiap individu, terutama tokoh masyarakat, perlu menjaga tutur kata yang sopan dan menghindari penyebaran informasi yang bisa memicu konflik lebih lanjut. Hoaks dan fitnah yang sering beredar di media sosial hanya akan memperburuk situasi.

Oleh karena itu, penting bagi kandidat yang kalah untuk menunjukkan kedewasaan politik dan tidak memicu kontroversi yang dapat merusak kestabilan sosial. Sementara itu, kandidat yang menang juga perlu menghindari sikap yang terkesan arogan atau merendahkan lawan politik mereka.

Sementara itu, Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi, menegaskan Pilkada bukan hanya kompetisi politik, melainkan juga ujian solidaritas masyarakat. Pasca-Pilkada, rekonsiliasi menjadi langkah strategis yang harus ditempuh untuk memulihkan hubungan yang sempat terfragmentasi selama proses Pilkada.

Andi mengingatkan, meskipun aparat keamanan sudah bekerja keras untuk memastikan jalannya Pilkada berjalan lancar, rekonsiliasi tetap menjadi tanggung jawab bersama. Masyarakat, perlu kembali memperkuat persatuan demi terciptanya situasi yang stabil.

Selain peran pemerintah dan aparat keamanan, masyarakat juga harus terlibat aktif dalam menjaga harmoni sosial. Ketua BEM Unindra PGRI Jakarta, Abdul Wahid Khaliki, menyebutkan bahwa ketegangan akibat perbedaan pilihan politik dalam Pilkada seharusnya mereda setelah proses pemilihan selesai.

Wahid menekankan bahwa Pilkada adalah ajang demokrasi yang tidak seharusnya menjadi alasan untuk perpecahan atau disintegrasi. Semua pihak diharapkan untuk mengutamakan kesatuan dan kerukunan, bukan mengedepankan perbedaan yang hanya akan merugikan bersama.

Di sisi lain, penting untuk memanfaatkan media sosial secara bijak untuk memperkuat pesan perdamaian dan persatuan. Setelah Pilkada, media sosial sering menjadi tempat di mana konflik-politik terus berlanjut.

Media sosial dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan positif yang meredakan ketegangan. Kampanye digital dan edukasi tentang pentingnya berpikir kritis terhadap konten yang beredar di media sosial menjadi strategi yang bisa diambil untuk mencegah penyebaran informasi yang merusak keharmonisan sosial.

Dialog yang terbuka dan menyeluruh juga merupakan salah satu solusi untuk mengatasi konflik yang muncul setelah Pilkada. Salah satu langkah penting dalam rekonsiliasi adalah dialog yang memungkinkan semua pihak untuk saling mendengarkan dan mencari solusi bersama.

Pemimpin terpilih harus siap untuk menjadi mediator dan membangun ruang komunikasi yang aman dan konstruktif. Dialog yang dilandasi empati dan kesediaan untuk bekerja sama akan menjadi jembatan yang menghubungkan perbedaan dan memperkokoh persatuan di masyarakat.

Dengan mengutamakan rekonsiliasi politik, empati, etika komunikasi, dan dialog terbuka, masyarakat pasca-Pilkada dapat bersatu untuk mencapai tujuan bersama, yaitu pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraan bersama. Mengedepankan kesatuan di atas perbedaan politik akan membantu memperkuat demokrasi dan mempercepat kemajuan daerah.

Dengan demikian, rekonsiliasi pasca-Pilkada bukan hanya tentang menyelesaikan perbedaan, tetapi juga tentang membangun kembali jembatan kepercayaan dan solidaritas yang lebih kuat di antara masyarakat.

Semua pihak, baik pemimpin, media, maupun masyarakat, memiliki peran besar dalam menciptakan atmosfer yang damai dan kondusif untuk kemajuan bersama. Keberhasilan rekonsiliasi ini akan menjadi pondasi yang kokoh untuk menghadapi tantangan pembangunan di masa depan, serta memperkokoh fondasi demokrasi yang sehat di Indonesia.

 

)* Kontributor Jendela Baca Institute

Dukung Peran Aktif Masyarakat Bantu Pemerintah Cegah Peredaran Narkoba

Oleh : Abidin Sahab )*

 

Penyalahgunaan narkoba terus menjadi tantangan serius bagi Indonesia. Tidak hanya berdampak buruk pada individu, tetapi juga menghancurkan tatanan sosial dan melemahkan ketahanan bangsa. Pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) dan aparat penegak hukum telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penindakan. Namun, upaya ini memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

Kepala BNNK Sleman, Kombes Pol Teguh Tri Prasetyo menegaskan pentingnya keterlibatan publik dalam perang melawan narkoba. Pendidikan menjadi langkah awal yang efektif dalam mencegah peredaran narkoba. Edukasi dini tentang bahaya narkoba harus dilakukan, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga.

Selain edukasi, peran komunitas lokal juga sangat strategis. Kelompok masyarakat dapat berperan sebagai garda depan untuk memantau aktivitas mencurigakan di lingkungannya. Pelaporan masyarakat menjadi elemen penting dalam memutus rantai peredaran narkoba. Namun, masih banyak yang enggan melapor karena khawatir dengan keselamatan mereka. BNN telah menyediakan layanan hotline dan aplikasi pelaporan anonim untuk melindungi identitas pelapor. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan keberanian masyarakat dalam melaporkan aktivitas ilegal.

Wakasat Reserse Narkoba Polres Jakarta Utara, AKP Rumangga Putratama Napitupulu mengatakan teknologi juga menjadi alat yang efektif dalam upaya pemberantasan narkoba. Pemerintah memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang bahaya narkoba. Di sisi lain, masyarakat juga dapat menggunakan platform digital untuk mendukung kampanye anti-narkoba. Generasi muda sebagai pengguna aktif media sosial memiliki peran penting dalam menyebarluaskan pesan positif. Dengan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah, teknologi dapat menjadi senjata ampuh melawan penyalahgunaan narkoba.

Salah satu pendekatan yang dapat diintegrasikan adalah penguatan sistem deteksi dini di tingkat masyarakat. Pemerintah dapat bekerja sama dengan komunitas lokal untuk membentuk unit-unit pemantauan khusus yang terlatih untuk mengenali indikasi penyalahgunaan narkoba di wilayah mereka. Unit ini dapat dilengkapi dengan akses cepat ke layanan penegakan hukum, sehingga penanganan terhadap ancaman narkoba bisa dilakukan lebih cepat dan efektif. Pendekatan ini juga meningkatkan rasa tanggung jawab kolektif di masyarakat, menciptakan lingkungan yang lebih tanggap terhadap ancaman narkoba.

Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba juga membutuhkan upaya berkelanjutan dari pemerintah dan media. Media massa memiliki peran penting dalam menyebarluaskan informasi edukatif serta kisah inspiratif tentang individu atau komunitas yang berhasil keluar dari jerat narkoba. Dengan narasi yang membangun, masyarakat dapat lebih tergerak untuk ikut ambil bagian dalam upaya pencegahan. Media adalah jembatan informasi yang sangat efektif, terutama untuk menjangkau generasi muda. Kerja sama dengan media lokal dapat memperluas jangkauan informasi di tingkat komunitas.

Selain itu, pemerintah juga perlu terus mendorong program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Lingkungan yang rentan secara ekonomi sering kali menjadi sasaran empuk bagi sindikat narkoba. Program pelatihan keterampilan dan pemberian modal usaha kepada masyarakat kurang mampu dapat mengurangi risiko mereka terjebak dalam aktivitas ilegal seperti peredaran narkoba.

Di sisi lain, pendekatan berbasis keluarga juga harus terus diperkuat. Pemerintah dan organisasi masyarakat dapat menyediakan program bimbingan keluarga untuk membantu orang tua memahami bahaya narkoba serta bagaimana cara mendeteksi tanda-tanda awal penggunaannya di kalangan remaja. Bimbingan semacam ini tidak hanya berfokus pada aspek pencegahan, tetapi juga memberikan dukungan psikologis kepada keluarga yang anggotanya terjerat narkoba, sehingga mereka dapat memulihkan kehidupan bersama.

Dewan Pembina Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat), Togar Sianipar mengatakan menanamkan nilai-nilai positif dalam keluarga juga menjadi fondasi penting dalam upaya pencegahan narkoba. Orang tua memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak dan menjadi teladan yang baik.

Peran aktif masyarakat adalah kunci utama dalam memerangi peredaran narkoba. Kolaborasi yang kuat antara masyarakat, pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari ancaman narkoba. Mari bersama-sama menjaga Indonesia agar tetap bersih dari bahaya narkoba, demi masa depan yang lebih baik.

Berbagai tantangan yang dihadapi dalam pemberantasan narkoba menunjukkan bahwa pendekatan yang berkelanjutan dan adaptif sangat diperlukan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah memperkuat sinergi antar lembaga, baik pemerintah maupun non-pemerintah, untuk menciptakan kebijakan yang holistik. Misalnya, perlu adanya koordinasi yang lebih erat antara BNN, kepolisian, kementerian pendidikan, dan kementerian sosial untuk menyusun program terpadu yang mencakup aspek pencegahan, rehabilitasi, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan integrasi ini, langkah-langkah yang diambil menjadi lebih terarah dan memberikan dampak yang signifikan.

Selain itu, penguatan hukum juga menjadi elemen penting dalam memerangi narkoba. Penegakan hukum yang tegas terhadap sindikat peredaran narkoba harus disertai dengan perlindungan saksi dan pelapor. Upaya ini tidak hanya memberikan rasa aman kepada masyarakat yang berani melaporkan, tetapi juga menjadi sinyal bahwa negara tidak akan berkompromi dengan kejahatan narkoba. Di sisi lain, sistem hukum yang berfokus pada rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba dapat membantu mereka kembali menjadi individu yang produktif. Dengan pendekatan ini, tidak hanya rantai peredaran narkoba yang terputus, tetapi juga pemulihan korban dapat dilakukan secara efektif, mendukung terciptanya masyarakat yang lebih sehat dan berdaya.

 

)* Penulis merupakan mahasiswa pascasarjana yang tinggal di Bandung

Pentingnya Peran Tokoh Agama, Masyarakat, dan Pemuda dalam Menciptakan Keteduhan Pasca Pilkada 2024

Jakarta – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 telah menjadi salah satu momentum demokrasi yang sangat penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Dalam situasi pasca Pilkada, di mana seringkali muncul dinamika sosial yang memanas, peran seluruh elemen masyarakat seperti tokoh agama dan pemuda menjadi sangat vital dalam menciptakan keteduhan dan menjaga persatuan.

Tokoh agama memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk narasi kedamaian dan toleransi di tengah masyarakat. Pemuka Agama, Ustadz Abdul Somad, dalam ceramahnya baru-baru ini mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dan nasionalisme pasca Pilkada.

”Perbedaan pilihan politik adalah bagian dari rahmat dan bukan alasan untuk memutus silaturahmi, lebih lanjut pentingnya menjaga persatuan umat terutama di tengah berbagai perbedaan yang ada terutama pasca pelaksanaan Pilkada 2024”, Ujarnya.

Selain itu, Ketua Umum Laskar Manguni Indonesia (LMI), Pendeta Hanny Pantouw menyatakan pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat pasca pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.

”Kami menyerukan agar masyarakat menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), jangan sampai informasi yang belum terverifikasi menciptakan konflik atau merusak harmoni sosial yang telah terjalin dengan baik selama ini”, Ungkap Pendeta Hanny.

Di sisi lain, tokoh masyarakat memiliki peran strategis dalam menjembatani berbagai kelompok di masyarakat yang mungkin terpecah akibat perbedaan pilihan politik. Melalui kegiatan-kegiatan seperti dialog publik, diskusi komunitas, atau aksi sosial bersama, tokoh masyarakat dapat mendorong terciptanya ruang-ruang komunikasi yang inklusif. Hal ini penting untuk meredam potensi konflik horizontal yang sering terjadi pasca Pilkada.

Peran pemuda juga tak kalah penting. Generasi muda yang melek teknologi dapat menjadi motor penggerak dalam menyebarkan pesan-pesan positif melalui media sosial. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur (FP-NTT) Jakarta, Yohanes Hiba Ndale yang mengatakan bahwa lancarnya pelaksanaan Pilkada 2024 harus terus dijaga dengan terus menjaga persatuan dan menerima dengan lapang dala soal hasil Pilkada 2024.

”Setelah hasil Pilkada diumumkan, saya berharap masyarakat tidak pecah belah, tetapi justru memperkuat kebersamaan untuk mendukung siapapun kepala daerah yang terpilih” Ungkapnya.

Dalam kondisi pasca Pilkada, berbagai elemen masyarakat harus bersinergi untuk menjaga stabilitas sosial. Kerja sama yang erat antara tokoh agama, masyarakat, dan pemuda dapat menjadi fondasi kokoh untuk membangun keteduhan dan meredam gesekan-gesekan yang terjadi. Dengan begitu, demokrasi Indonesia tidak hanya berakhir pada proses pemungutan suara, tetapi juga menghasilkan masyarakat yang semakin matang dalam menghargai perbedaan sehingga dapat meningkatkan kemajuan daerahnya.

Mari kita jadikan Pilkada 2024 sebagai pelajaran bersama untuk terus memperkuat persatuan bangsa. Peran aktif tokoh agama, masyarakat, dan pemuda adalah kunci utama menuju Indonesia yang damai dan harmonis. Salam Persatuan untuk Indonesia Emas 2045 !!!. [*]

Pilkada Usai, Saatnya Fokus pada Pembangunan Daerah

Jakarta – Setelah berakhirnya proses Pilkada Serentak 2024, masyarakat diminta untuk fokus pada persatuan demi keberlanjutan pembangunan daerah.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menegaskan pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan ketentraman di wilayahnya.

Akmal mengajak semua pihak, baik masyarakat maupun peserta kontestasi politik, untuk kembali bersatu demi mencapai tujuan bersama.

“Keamanan dan ketentraman di Provinsi Kalimantan Timur yang lebih penting, oleh sebab itu seluruh pihak harus bersama-sama menjaganya sehingga dapat tercapai provinsi Kaltim yang hebat,” ujar Akmal Malik.

Ia berharap bahwa selesainya Pilkada menjadi momen untuk mengalihkan fokus pada pembangunan yang membawa kemajuan bagi Kalimantan Timur.

Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris, mengingatkan pentingnya menghentikan perdebatan soal hasil Pilkada. Ia menolak segala bentuk euforia yang berlebihan dan mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam membangun Jambi.

“Sekarang ini saatnya kita bekerjasama membangun Jambi yang kita cintai ini, tidak ada lagi terkotak-kotak. Sekarang sudah saatnya bagaimana kita bisa fokus membangun Jambi. Jadi jangan bahas lagi soal pilkada yang telah usai,” kata Al Haris.

Al Haris juga mengapresiasi jalannya Pilkada Jambi yang berlangsung damai meski sempat terjadi kegaduhan di beberapa tempat.

Ia menekankan bahwa semua pihak, termasuk calon yang tidak menang, harus saling merangkul dan bahu-membahu untuk kemajuan Jambi.

“Kini jangan lagi membicarakan soal pilkada, semua telah berlalu. Sekarang ini kita fokus lagi bagaimana keberlanjutan pembangunan Jambi bisa berjalan baik,” tambahnya.

Seruan serupa disampaikan oleh Sekretaris Kabupaten Agam, Edi Busti, yang mengajak seluruh masyarakat di wilayahnya untuk bersatu pasca-Pilkada.

Dalam arahannya, Edi Busti menekankan bahwa perbedaan pilihan selama Pilkada tidak boleh memecah belah masyarakat.

“Pilkada sudah usai, mari kita hilangkan segala perbedaan yang mungkin timbul akibat perbedaan pilihan. Saatnya kita bersatu untuk kemajuan daerah kita,” ujar Edi Busti.

Ia mengingatkan bahwa tugas pemerintah dan masyarakat sekarang adalah menjaga kedamaian dan berfokus pada pembangunan yang lebih besar untuk daerah Agam.

Dengan berbagai ajakan tersebut, para kepala daerah menunjukkan komitmen kuat untuk memanfaatkan momentum pasca-Pilkada sebagai waktu yang tepat untuk merekatkan kembali persatuan dan bekerja bersama demi pembangunan daerah.

Pemerintah Batalkan Penerapan PPN 12% Bukti Keberpihakan Kepada Rakyat

Jakarta – Pemerintah resmi membatalkan rencana penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% untuk barang dan jasa non-mewah, yang semula direncanakan mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/12).

Presiden Prabowo menegaskan bahwa kenaikan PPN hanya akan berlaku untuk barang dan jasa yang tergolong mewah, seperti jet pribadi, kapal pesiar, dan rumah sangat mewah sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15 Tahun 2023. Untuk barang dan jasa selain yang masuk kategori tersebut, tarif PPN tetap 11%.

“Komitmen saya adalah selalu berpihak kepada rakyat, kepentingan nasional, dan berjuang serta bekerja untuk kesejahteraan rakyat. Karena itu, seperti yang sudah saya sampaikan dan berkoordinasi dengan DPR, hari ini pemerintah memutuskan bahwa tarif PPN dari 11% menjadi 12% hanya dikenakan terhadap barang dan jasa mewah,” ujar Prabowo.

Keputusan ini mengakhiri tarik ulur terkait kenaikan tarif PPN yang menjadi perbincangan hangat sejak awal Desember lalu. Presiden menekankan bahwa kebijakan ini bertujuan melindungi daya beli masyarakat, mendorong pemerataan ekonomi, serta menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat.

Pengamat Ekonomi dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menyebut langkah ini menunjukkan kekhawatiran pemerintah menjelang 100 hari masa jabatan Presiden Prabowo.

“Prabowo ingin menunjukkan lagi bahwa dia adalah presidennya yang punya mandat pro-rakyat, jangan diganggu kebijakan yang kontradiktif,” ujar Bhima.

Selain itu, pemerintah juga mengumumkan sejumlah paket stimulus untuk masyarakat dengan total mencapai Rp38,6 triliun. Stimulus tersebut meliputi bantuan beras 10 kilogram bagi 16 juta penerima selama Januari-Februari 2025, diskon listrik 50% untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 2.200 volt ampere (VA), serta insentif Pajak Penghasilan (PPh) 21 bagi pekerja sektor padat karya dengan gaji hingga Rp10 juta per bulan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan bahwa kenaikan PPN tidak akan membebani masyarakat umum.

“Barang dan jasa lainnya yang selama ini terkena PPN 11% tidak mengalami kenaikan menjadi 12%. Jadi tetap 11%,” jelas Sri Mulyani.

Keputusan ini diharapkan dapat menciptakan sistem perpajakan yang lebih adil dan prorakyat, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global yang penuh ketidakpastian. {#}