Demi Generasi Emas Indonesia: Pemerintahan Prabowo-Gibran Serukan Perang Total Lawan Narkoba

JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia. Salah satu langkah strategis adalah meluncurkan perang total melawan penyalahgunaan narkoba melalui misi Asta Cita. Upaya ini melibatkan sinergi berbagai pihak, termasuk Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melaporkan keberhasilan desk pemberantasan narkoba kepada Presiden Prabowo pada Apel Kasatwil Polri Tahun 2024. Sejak dibentuk 4 November lalu, desk ini berhasil mengungkap 3.608 kasus narkoba dengan 3.965 tersangka. Barang bukti yang disita mencapai nilai fantastis Rp 2,88 triliun. Lebih dari itu, langkah ini berhasil menyelamatkan sekitar 10 juta jiwa dari ancaman penyalahgunaan narkoba.

“Polri bersama kementerian dan lembaga terkait terus bekerja untuk memberantas penyalahgunaan narkoba demi mendukung misi besar Asta Cita. Langkah ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah untuk melindungi generasi bangsa,” ujar Jenderal Sigit.

Selain itu, upaya pemberantasan judi daring juga menunjukkan hasil signifikan dengan 789 kasus terungkap dan barang bukti senilai Rp 220 miliar. Langkah ini tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga memperkuat moralitas masyarakat.

Di sisi lain, BNN juga memainkan peran penting melalui evaluasi program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). Program ini telah menjangkau 418 unit di seluruh Indonesia, dengan pendekatan komunitas untuk pemulihan penyalahguna narkoba. Direktur PLRKM BNN, dr. Amrita Devi, mengungkapkan bahwa program IBM berpotensi menjadi alternatif rehabilitasi yang lebih terjangkau dan efektif.

“Kami memastikan IBM memberikan dampak nyata, mulai dari pemulihan individu hingga penguatan resiliensi keluarga. Langkah ini akan terus kami tingkatkan dengan inovasi dan kolaborasi lintas sektor,” jelas dr. Amrita.

Pemerintahan Prabowo-Gibran juga mendorong peningkatan kapasitas petugas IBM melalui pelatihan intensif dan memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah, LSM, serta sektor swasta. Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia bergerak semakin dekat ke tujuan menciptakan masyarakat yang bebas narkoba.

Pemerintah menegaskan keseriusannya dalam memerangi penyalahgunaan narkoba dengan mengerahkan seluruh kekuatan dan sumber daya yang dimiliki. Langkah ini tidak hanya menjadi bagian dari kebijakan strategis nasional, tetapi juga merupakan komitmen moral untuk melindungi masa depan bangsa. Melalui pendekatan yang komprehensif, sinergi antar-lembaga, dan tindakan tegas di lapangan, pemerintah menunjukkan bahwa perang melawan narkoba adalah prioritas utama yang tidak dapat ditawar.

Dukungan penuh dari masyarakat diperlukan untuk mewujudkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Perang total melawan narkoba ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia tidak akan menyerah dalam melindungi masa depan bangsanya. [*]

Rekonsiliasi Politik Merupakan Kunci Harmoni Pasca Pilkada

Oleh: Sadena Ayu Parmesta )*

 

Setelah pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) selesai, peran rekonsiliasi politik menjadi sangat penting dalam menjaga keharmonisan masyarakat. Meskipun Pemilu merupakan bagian integral dari demokrasi yang sehat, seringkali dinamika politik pasca-Pemilu bisa memicu ketegangan, bahkan perpecahan di kalangan masyarakat.

Oleh karena itu, langkah untuk merajut kembali tali persaudaraan dan menjaga stabilitas sosial menjadi tugas penting bagi seluruh elemen bangsa, termasuk pemerintah, kandidat terpilih, media, dan masyarakat.

Dosen Komunikasi di UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Tomi Hendra, menyatakan komunikasi rekonsiliatif menjadi salah satu kunci utama untuk mengatasi polarisasi yang sering muncul setelah Pilkada. Dalam hal ini, dia menekankan pentingnya sikap terbuka dari semua pihak, baik yang menang maupun yang kalah, untuk menjunjung tinggi sportivitas.

Tidak hanya menekankan pentingnya sikap terbuka, Tomi juga menekankan perlunya para kandidat untuk saling bekerja sama demi kepentingan bersama. Dengan demikian, pasca-Pilkada bukanlah waktu untuk mempertajam perbedaan, melainkan untuk memperkuat persatuan dengan menegakkan komunikasi yang menenangkan.

Salah satu cara yang disarankan oleh Tomi adalah mengedepankan pernyataan publik yang mendukung perdamaian dan rekonsiliasi. Dalam konteks ini, media juga memiliki peran yang sangat penting.

Menurutnya, media harus menghindari memperpanjang narasi konflik dan sebaliknya, harus aktif menyuarakan pesan-pesan perdamaian, kebersamaan, serta membimbing masyarakat untuk memahami arti penting persatuan dan kesatuan. Dalam hal ini, media bukan hanya sebagai saluran informasi, tetapi juga sebagai pilar dalam meredam ketegangan politik yang mungkin muncul.

Sikap empati juga menjadi kunci dalam komunikasi yang efektif di masa pasca-Pilkada. Pemimpin terpilih perlu menunjukkan empati terhadap semua kelompok masyarakat, termasuk mereka yang tidak memilihnya.

Sikap empati ini akan membantu menciptakan suasana yang kondusif dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan baru. Pemimpin yang mampu memahami perasaan dan kebutuhan berbagai kalangan akan menciptakan kebersamaan yang lebih kuat dan mempercepat proses pembangunan.

Selain itu, menjaga etika komunikasi juga sangat penting dalam meredakan ketegangan. Setiap individu, terutama tokoh masyarakat, perlu menjaga tutur kata yang sopan dan menghindari penyebaran informasi yang bisa memicu konflik lebih lanjut. Hoaks dan fitnah yang sering beredar di media sosial hanya akan memperburuk situasi.

Oleh karena itu, penting bagi kandidat yang kalah untuk menunjukkan kedewasaan politik dan tidak memicu kontroversi yang dapat merusak kestabilan sosial. Sementara itu, kandidat yang menang juga perlu menghindari sikap yang terkesan arogan atau merendahkan lawan politik mereka.

Sementara itu, Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi, menegaskan Pilkada bukan hanya kompetisi politik, melainkan juga ujian solidaritas masyarakat. Pasca-Pilkada, rekonsiliasi menjadi langkah strategis yang harus ditempuh untuk memulihkan hubungan yang sempat terfragmentasi selama proses Pilkada.

Andi mengingatkan, meskipun aparat keamanan sudah bekerja keras untuk memastikan jalannya Pilkada berjalan lancar, rekonsiliasi tetap menjadi tanggung jawab bersama. Masyarakat, perlu kembali memperkuat persatuan demi terciptanya situasi yang stabil.

Selain peran pemerintah dan aparat keamanan, masyarakat juga harus terlibat aktif dalam menjaga harmoni sosial. Ketua BEM Unindra PGRI Jakarta, Abdul Wahid Khaliki, menyebutkan bahwa ketegangan akibat perbedaan pilihan politik dalam Pilkada seharusnya mereda setelah proses pemilihan selesai.

Wahid menekankan bahwa Pilkada adalah ajang demokrasi yang tidak seharusnya menjadi alasan untuk perpecahan atau disintegrasi. Semua pihak diharapkan untuk mengutamakan kesatuan dan kerukunan, bukan mengedepankan perbedaan yang hanya akan merugikan bersama.

Di sisi lain, penting untuk memanfaatkan media sosial secara bijak untuk memperkuat pesan perdamaian dan persatuan. Setelah Pilkada, media sosial sering menjadi tempat di mana konflik-politik terus berlanjut.

Media sosial dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan positif yang meredakan ketegangan. Kampanye digital dan edukasi tentang pentingnya berpikir kritis terhadap konten yang beredar di media sosial menjadi strategi yang bisa diambil untuk mencegah penyebaran informasi yang merusak keharmonisan sosial.

Dialog yang terbuka dan menyeluruh juga merupakan salah satu solusi untuk mengatasi konflik yang muncul setelah Pilkada. Salah satu langkah penting dalam rekonsiliasi adalah dialog yang memungkinkan semua pihak untuk saling mendengarkan dan mencari solusi bersama.

Pemimpin terpilih harus siap untuk menjadi mediator dan membangun ruang komunikasi yang aman dan konstruktif. Dialog yang dilandasi empati dan kesediaan untuk bekerja sama akan menjadi jembatan yang menghubungkan perbedaan dan memperkokoh persatuan di masyarakat.

Dengan mengutamakan rekonsiliasi politik, empati, etika komunikasi, dan dialog terbuka, masyarakat pasca-Pilkada dapat bersatu untuk mencapai tujuan bersama, yaitu pembangunan yang berkelanjutan dan kesejahteraan bersama. Mengedepankan kesatuan di atas perbedaan politik akan membantu memperkuat demokrasi dan mempercepat kemajuan daerah.

Dengan demikian, rekonsiliasi pasca-Pilkada bukan hanya tentang menyelesaikan perbedaan, tetapi juga tentang membangun kembali jembatan kepercayaan dan solidaritas yang lebih kuat di antara masyarakat.

Semua pihak, baik pemimpin, media, maupun masyarakat, memiliki peran besar dalam menciptakan atmosfer yang damai dan kondusif untuk kemajuan bersama. Keberhasilan rekonsiliasi ini akan menjadi pondasi yang kokoh untuk menghadapi tantangan pembangunan di masa depan, serta memperkokoh fondasi demokrasi yang sehat di Indonesia.

 

)* Kontributor Jendela Baca Institute

Dukung Peran Aktif Masyarakat Bantu Pemerintah Cegah Peredaran Narkoba

Oleh : Abidin Sahab )*

 

Penyalahgunaan narkoba terus menjadi tantangan serius bagi Indonesia. Tidak hanya berdampak buruk pada individu, tetapi juga menghancurkan tatanan sosial dan melemahkan ketahanan bangsa. Pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) dan aparat penegak hukum telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penindakan. Namun, upaya ini memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

Kepala BNNK Sleman, Kombes Pol Teguh Tri Prasetyo menegaskan pentingnya keterlibatan publik dalam perang melawan narkoba. Pendidikan menjadi langkah awal yang efektif dalam mencegah peredaran narkoba. Edukasi dini tentang bahaya narkoba harus dilakukan, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga.

Selain edukasi, peran komunitas lokal juga sangat strategis. Kelompok masyarakat dapat berperan sebagai garda depan untuk memantau aktivitas mencurigakan di lingkungannya. Pelaporan masyarakat menjadi elemen penting dalam memutus rantai peredaran narkoba. Namun, masih banyak yang enggan melapor karena khawatir dengan keselamatan mereka. BNN telah menyediakan layanan hotline dan aplikasi pelaporan anonim untuk melindungi identitas pelapor. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan keberanian masyarakat dalam melaporkan aktivitas ilegal.

Wakasat Reserse Narkoba Polres Jakarta Utara, AKP Rumangga Putratama Napitupulu mengatakan teknologi juga menjadi alat yang efektif dalam upaya pemberantasan narkoba. Pemerintah memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang bahaya narkoba. Di sisi lain, masyarakat juga dapat menggunakan platform digital untuk mendukung kampanye anti-narkoba. Generasi muda sebagai pengguna aktif media sosial memiliki peran penting dalam menyebarluaskan pesan positif. Dengan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah, teknologi dapat menjadi senjata ampuh melawan penyalahgunaan narkoba.

Salah satu pendekatan yang dapat diintegrasikan adalah penguatan sistem deteksi dini di tingkat masyarakat. Pemerintah dapat bekerja sama dengan komunitas lokal untuk membentuk unit-unit pemantauan khusus yang terlatih untuk mengenali indikasi penyalahgunaan narkoba di wilayah mereka. Unit ini dapat dilengkapi dengan akses cepat ke layanan penegakan hukum, sehingga penanganan terhadap ancaman narkoba bisa dilakukan lebih cepat dan efektif. Pendekatan ini juga meningkatkan rasa tanggung jawab kolektif di masyarakat, menciptakan lingkungan yang lebih tanggap terhadap ancaman narkoba.

Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba juga membutuhkan upaya berkelanjutan dari pemerintah dan media. Media massa memiliki peran penting dalam menyebarluaskan informasi edukatif serta kisah inspiratif tentang individu atau komunitas yang berhasil keluar dari jerat narkoba. Dengan narasi yang membangun, masyarakat dapat lebih tergerak untuk ikut ambil bagian dalam upaya pencegahan. Media adalah jembatan informasi yang sangat efektif, terutama untuk menjangkau generasi muda. Kerja sama dengan media lokal dapat memperluas jangkauan informasi di tingkat komunitas.

Selain itu, pemerintah juga perlu terus mendorong program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Lingkungan yang rentan secara ekonomi sering kali menjadi sasaran empuk bagi sindikat narkoba. Program pelatihan keterampilan dan pemberian modal usaha kepada masyarakat kurang mampu dapat mengurangi risiko mereka terjebak dalam aktivitas ilegal seperti peredaran narkoba.

Di sisi lain, pendekatan berbasis keluarga juga harus terus diperkuat. Pemerintah dan organisasi masyarakat dapat menyediakan program bimbingan keluarga untuk membantu orang tua memahami bahaya narkoba serta bagaimana cara mendeteksi tanda-tanda awal penggunaannya di kalangan remaja. Bimbingan semacam ini tidak hanya berfokus pada aspek pencegahan, tetapi juga memberikan dukungan psikologis kepada keluarga yang anggotanya terjerat narkoba, sehingga mereka dapat memulihkan kehidupan bersama.

Dewan Pembina Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat), Togar Sianipar mengatakan menanamkan nilai-nilai positif dalam keluarga juga menjadi fondasi penting dalam upaya pencegahan narkoba. Orang tua memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak dan menjadi teladan yang baik.

Peran aktif masyarakat adalah kunci utama dalam memerangi peredaran narkoba. Kolaborasi yang kuat antara masyarakat, pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari ancaman narkoba. Mari bersama-sama menjaga Indonesia agar tetap bersih dari bahaya narkoba, demi masa depan yang lebih baik.

Berbagai tantangan yang dihadapi dalam pemberantasan narkoba menunjukkan bahwa pendekatan yang berkelanjutan dan adaptif sangat diperlukan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah memperkuat sinergi antar lembaga, baik pemerintah maupun non-pemerintah, untuk menciptakan kebijakan yang holistik. Misalnya, perlu adanya koordinasi yang lebih erat antara BNN, kepolisian, kementerian pendidikan, dan kementerian sosial untuk menyusun program terpadu yang mencakup aspek pencegahan, rehabilitasi, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan integrasi ini, langkah-langkah yang diambil menjadi lebih terarah dan memberikan dampak yang signifikan.

Selain itu, penguatan hukum juga menjadi elemen penting dalam memerangi narkoba. Penegakan hukum yang tegas terhadap sindikat peredaran narkoba harus disertai dengan perlindungan saksi dan pelapor. Upaya ini tidak hanya memberikan rasa aman kepada masyarakat yang berani melaporkan, tetapi juga menjadi sinyal bahwa negara tidak akan berkompromi dengan kejahatan narkoba. Di sisi lain, sistem hukum yang berfokus pada rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba dapat membantu mereka kembali menjadi individu yang produktif. Dengan pendekatan ini, tidak hanya rantai peredaran narkoba yang terputus, tetapi juga pemulihan korban dapat dilakukan secara efektif, mendukung terciptanya masyarakat yang lebih sehat dan berdaya.

 

)* Penulis merupakan mahasiswa pascasarjana yang tinggal di Bandung

Pentingnya Peran Tokoh Agama, Masyarakat, dan Pemuda dalam Menciptakan Keteduhan Pasca Pilkada 2024

Jakarta – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 telah menjadi salah satu momentum demokrasi yang sangat penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Dalam situasi pasca Pilkada, di mana seringkali muncul dinamika sosial yang memanas, peran seluruh elemen masyarakat seperti tokoh agama dan pemuda menjadi sangat vital dalam menciptakan keteduhan dan menjaga persatuan.

Tokoh agama memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk narasi kedamaian dan toleransi di tengah masyarakat. Pemuka Agama, Ustadz Abdul Somad, dalam ceramahnya baru-baru ini mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dan nasionalisme pasca Pilkada.

”Perbedaan pilihan politik adalah bagian dari rahmat dan bukan alasan untuk memutus silaturahmi, lebih lanjut pentingnya menjaga persatuan umat terutama di tengah berbagai perbedaan yang ada terutama pasca pelaksanaan Pilkada 2024”, Ujarnya.

Selain itu, Ketua Umum Laskar Manguni Indonesia (LMI), Pendeta Hanny Pantouw menyatakan pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat pasca pelaksanaan Pilkada Serentak 2024.

”Kami menyerukan agar masyarakat menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), jangan sampai informasi yang belum terverifikasi menciptakan konflik atau merusak harmoni sosial yang telah terjalin dengan baik selama ini”, Ungkap Pendeta Hanny.

Di sisi lain, tokoh masyarakat memiliki peran strategis dalam menjembatani berbagai kelompok di masyarakat yang mungkin terpecah akibat perbedaan pilihan politik. Melalui kegiatan-kegiatan seperti dialog publik, diskusi komunitas, atau aksi sosial bersama, tokoh masyarakat dapat mendorong terciptanya ruang-ruang komunikasi yang inklusif. Hal ini penting untuk meredam potensi konflik horizontal yang sering terjadi pasca Pilkada.

Peran pemuda juga tak kalah penting. Generasi muda yang melek teknologi dapat menjadi motor penggerak dalam menyebarkan pesan-pesan positif melalui media sosial. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur (FP-NTT) Jakarta, Yohanes Hiba Ndale yang mengatakan bahwa lancarnya pelaksanaan Pilkada 2024 harus terus dijaga dengan terus menjaga persatuan dan menerima dengan lapang dala soal hasil Pilkada 2024.

”Setelah hasil Pilkada diumumkan, saya berharap masyarakat tidak pecah belah, tetapi justru memperkuat kebersamaan untuk mendukung siapapun kepala daerah yang terpilih” Ungkapnya.

Dalam kondisi pasca Pilkada, berbagai elemen masyarakat harus bersinergi untuk menjaga stabilitas sosial. Kerja sama yang erat antara tokoh agama, masyarakat, dan pemuda dapat menjadi fondasi kokoh untuk membangun keteduhan dan meredam gesekan-gesekan yang terjadi. Dengan begitu, demokrasi Indonesia tidak hanya berakhir pada proses pemungutan suara, tetapi juga menghasilkan masyarakat yang semakin matang dalam menghargai perbedaan sehingga dapat meningkatkan kemajuan daerahnya.

Mari kita jadikan Pilkada 2024 sebagai pelajaran bersama untuk terus memperkuat persatuan bangsa. Peran aktif tokoh agama, masyarakat, dan pemuda adalah kunci utama menuju Indonesia yang damai dan harmonis. Salam Persatuan untuk Indonesia Emas 2045 !!!. [*]

Pilkada Usai, Saatnya Fokus pada Pembangunan Daerah

Jakarta – Setelah berakhirnya proses Pilkada Serentak 2024, masyarakat diminta untuk fokus pada persatuan demi keberlanjutan pembangunan daerah.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menegaskan pentingnya menjaga stabilitas keamanan dan ketentraman di wilayahnya.

Akmal mengajak semua pihak, baik masyarakat maupun peserta kontestasi politik, untuk kembali bersatu demi mencapai tujuan bersama.

“Keamanan dan ketentraman di Provinsi Kalimantan Timur yang lebih penting, oleh sebab itu seluruh pihak harus bersama-sama menjaganya sehingga dapat tercapai provinsi Kaltim yang hebat,” ujar Akmal Malik.

Ia berharap bahwa selesainya Pilkada menjadi momen untuk mengalihkan fokus pada pembangunan yang membawa kemajuan bagi Kalimantan Timur.

Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris, mengingatkan pentingnya menghentikan perdebatan soal hasil Pilkada. Ia menolak segala bentuk euforia yang berlebihan dan mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam membangun Jambi.

“Sekarang ini saatnya kita bekerjasama membangun Jambi yang kita cintai ini, tidak ada lagi terkotak-kotak. Sekarang sudah saatnya bagaimana kita bisa fokus membangun Jambi. Jadi jangan bahas lagi soal pilkada yang telah usai,” kata Al Haris.

Al Haris juga mengapresiasi jalannya Pilkada Jambi yang berlangsung damai meski sempat terjadi kegaduhan di beberapa tempat.

Ia menekankan bahwa semua pihak, termasuk calon yang tidak menang, harus saling merangkul dan bahu-membahu untuk kemajuan Jambi.

“Kini jangan lagi membicarakan soal pilkada, semua telah berlalu. Sekarang ini kita fokus lagi bagaimana keberlanjutan pembangunan Jambi bisa berjalan baik,” tambahnya.

Seruan serupa disampaikan oleh Sekretaris Kabupaten Agam, Edi Busti, yang mengajak seluruh masyarakat di wilayahnya untuk bersatu pasca-Pilkada.

Dalam arahannya, Edi Busti menekankan bahwa perbedaan pilihan selama Pilkada tidak boleh memecah belah masyarakat.

“Pilkada sudah usai, mari kita hilangkan segala perbedaan yang mungkin timbul akibat perbedaan pilihan. Saatnya kita bersatu untuk kemajuan daerah kita,” ujar Edi Busti.

Ia mengingatkan bahwa tugas pemerintah dan masyarakat sekarang adalah menjaga kedamaian dan berfokus pada pembangunan yang lebih besar untuk daerah Agam.

Dengan berbagai ajakan tersebut, para kepala daerah menunjukkan komitmen kuat untuk memanfaatkan momentum pasca-Pilkada sebagai waktu yang tepat untuk merekatkan kembali persatuan dan bekerja bersama demi pembangunan daerah.

Pemerintah Batalkan Penerapan PPN 12% Bukti Keberpihakan Kepada Rakyat

Jakarta – Pemerintah resmi membatalkan rencana penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% untuk barang dan jasa non-mewah, yang semula direncanakan mulai berlaku pada 1 Januari 2025. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/12).

Presiden Prabowo menegaskan bahwa kenaikan PPN hanya akan berlaku untuk barang dan jasa yang tergolong mewah, seperti jet pribadi, kapal pesiar, dan rumah sangat mewah sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15 Tahun 2023. Untuk barang dan jasa selain yang masuk kategori tersebut, tarif PPN tetap 11%.

“Komitmen saya adalah selalu berpihak kepada rakyat, kepentingan nasional, dan berjuang serta bekerja untuk kesejahteraan rakyat. Karena itu, seperti yang sudah saya sampaikan dan berkoordinasi dengan DPR, hari ini pemerintah memutuskan bahwa tarif PPN dari 11% menjadi 12% hanya dikenakan terhadap barang dan jasa mewah,” ujar Prabowo.

Keputusan ini mengakhiri tarik ulur terkait kenaikan tarif PPN yang menjadi perbincangan hangat sejak awal Desember lalu. Presiden menekankan bahwa kebijakan ini bertujuan melindungi daya beli masyarakat, mendorong pemerataan ekonomi, serta menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat.

Pengamat Ekonomi dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menyebut langkah ini menunjukkan kekhawatiran pemerintah menjelang 100 hari masa jabatan Presiden Prabowo.

“Prabowo ingin menunjukkan lagi bahwa dia adalah presidennya yang punya mandat pro-rakyat, jangan diganggu kebijakan yang kontradiktif,” ujar Bhima.

Selain itu, pemerintah juga mengumumkan sejumlah paket stimulus untuk masyarakat dengan total mencapai Rp38,6 triliun. Stimulus tersebut meliputi bantuan beras 10 kilogram bagi 16 juta penerima selama Januari-Februari 2025, diskon listrik 50% untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 2.200 volt ampere (VA), serta insentif Pajak Penghasilan (PPh) 21 bagi pekerja sektor padat karya dengan gaji hingga Rp10 juta per bulan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan bahwa kenaikan PPN tidak akan membebani masyarakat umum.

“Barang dan jasa lainnya yang selama ini terkena PPN 11% tidak mengalami kenaikan menjadi 12%. Jadi tetap 11%,” jelas Sri Mulyani.

Keputusan ini diharapkan dapat menciptakan sistem perpajakan yang lebih adil dan prorakyat, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global yang penuh ketidakpastian. {#}

Dengarkan Aspirasi Masyarakat, Pemerintah Batalkan Kenaikan PPN 12 Persen

Oleh : Anindira Putri Maheswani )*

 

Keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen menjadi kabar baik bagi masyarakat luas. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, melalui akun Instagram pribadinya, menegaskan bahwa tarif PPN tetap berada pada angka 11 persen untuk barang dan jasa, kecuali bagi kelompok barang mewah. Langkah ini adalah bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap rakyat sekaligus menunjukkan perhatian mendalam terhadap kondisi ekonomi masyarakat.

Pernyataan ini muncul setelah rapat Tutup Kas APBN 2024 dan peluncuran sistem Core Tax di Kementerian Keuangan yang turut dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam penjelasannya, Sri Mulyani menjawab keraguan publik yang berkembang terkait kemungkinan kenaikan PPN. Ia menegaskan bahwa barang dan jasa yang selama ini bebas dari PPN akan tetap demikian, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2022. Selain itu, barang dan jasa yang dikenakan tarif PPN 11 persen juga tidak akan mengalami kenaikan.

Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat yang masih berjuang menghadapi tantangan ekonomi global. Pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif PPN hanya untuk kelompok barang mewah yang selama ini sudah dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Barang-barang yang termasuk dalam kategori ini antara lain pesawat jet pribadi, kapal pesiar, yacht, rumah atau apartemen mewah bernilai lebih dari Rp30 miliar, serta kendaraan bermotor kelas atas. Dengan demikian, hanya golongan masyarakat mampu yang akan terdampak oleh kebijakan ini, sementara mayoritas rakyat tidak akan merasakan perubahan.

Presiden Prabowo Subianto secara tegas menyatakan bahwa kenaikan tarif PPN ini hanya berlaku untuk barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat papan atas. Kebijakan ini sekaligus menegaskan komitmen Presiden untuk melindungi daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah. Keberpihakan ini sejalan dengan visi besar pembangunan ekonomi yang inklusif dan merata, di mana tidak ada golongan masyarakat yang tertinggal.

Langkah pemerintah ini mendapatkan dukungan luas dari berbagai kalangan, termasuk Pimpinan MPR RI Eddy Soeparno. Ia menilai bahwa kebijakan ini menunjukkan konsistensi Presiden Prabowo dalam mengutamakan kepentingan rakyat. Eddy menyebut keputusan ini sebagai bukti nyata bahwa Presiden mendengar dan menanggapi aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui berbagai saluran, termasuk media sosial dan petisi. Menurutnya, kebijakan ini mencerminkan semangat “no one is left behind,” di mana kesejahteraan adalah hak semua lapisan masyarakat.

Lebih jauh, kebijakan ini juga mencerminkan pendekatan pemerintah yang proaktif dalam mendengar suara rakyat. Dalam era di mana komunikasi antara pemerintah dan masyarakat semakin terbuka, Presiden Prabowo menunjukkan bahwa penyampaian aspirasi memiliki tempat penting dalam pengambilan keputusan. Dengan memberi ruang bagi demokrasi yang sehat, kebijakan ini menjadi bukti bahwa suara rakyat benar-benar didengar dan diterjemahkan ke dalam langkah konkret yang berpihak kepada masyarakat.

Selain itu, Sri Mulyani juga menegaskan bahwa pajak merupakan instrumen penting untuk menciptakan keadilan sosial dan gotong royong. Dengan memfokuskan kenaikan tarif hanya pada barang-barang mewah, pemerintah berhasil menjaga keseimbangan antara kebutuhan penerimaan negara dan perlindungan terhadap daya beli masyarakat. Langkah ini tidak hanya melindungi kelompok rentan tetapi juga memastikan bahwa beban pajak lebih proporsional, sesuai dengan kemampuan ekonomi setiap lapisan masyarakat.

Keputusan untuk tidak menaikkan PPN secara menyeluruh ini juga memberikan dampak positif pada stabilitas ekonomi. Dengan tidak adanya tambahan beban pajak, masyarakat dapat tetap fokus pada pemulihan ekonomi mereka tanpa khawatir kehilangan daya beli. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong konsumsi rumah tangga, yang merupakan salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Di sisi lain, penerapan tarif PPN 12 persen untuk barang mewah menjadi langkah yang tepat dalam memastikan kontribusi dari golongan masyarakat mampu. Kebijakan ini juga berfungsi sebagai upaya redistribusi yang adil, di mana pendapatan dari pajak barang mewah dapat digunakan untuk membiayai program-program yang berdampak langsung pada masyarakat luas, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Langkah pemerintah yang mengutamakan kepentingan rakyat ini menunjukkan bahwa pajak bukan sekadar alat untuk mengumpulkan pendapatan negara, tetapi juga cerminan dari keadilan dan gotong royong. Keberanian pemerintah untuk tidak menaikkan tarif PPN menjadi 12 persen secara menyeluruh adalah bukti nyata bahwa kebijakan fiskal dapat dirancang dengan pendekatan yang inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Kebijakan ini patut diapresiasi sebagai langkah strategis yang berpihak kepada rakyat sekaligus memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Keputusan untuk tidak menaikkan PPN menjadi 12 persen tidak hanya melindungi daya beli masyarakat, tetapi juga memperlihatkan komitmen pemerintah dalam membangun ekonomi yang berkeadilan. Mari kita dukung langkah pemerintah yang pro-rakyat ini, sekaligus terus memberikan masukan yang konstruktif demi terciptanya Indonesia yang lebih baik.

 

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute

Langkah Strategis Pemerintah Sukses Kendalikan Mobilitas Saat Tahun Baru

JAKARTA — Pemerintah telah berhasil mengendalikan mobilitas seluruh rangkaian perayaan Tahun Baru 2025 dengan serangkaian kebijakan strategis.

 

Mulai dari transportasi darat hingga transportasi udara, langkah-langkah tersebut terbukti efektif mendukung kelancaran arus pergerakan masyarakat.

 

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, mengungkapkan bahwa kementeriannya telah menyiapkan lebih dari 8 kebijakan untuk mengatur mobilitas masyarakat selama periode Tahun Baru.

 

“Kemenhub telah menyiapkan kurang lebih 8 landasan kebijakan baik berupa Keputusan Menteri, kesepakatan lintas kementerian/lembaga, dan keputusan/instruksi direktur jenderal,” kata Dudy dalam rapat koordinasi di Jakarta.

 

Kebijakan ini termasuk pengaturan lalu lintas, pembatasan operasional angkutan barang, dan rekayasa lalu lintas di jalur-jalur rawan kemacetan.

 

Kemenhub juga mengatur pembatasan operasional angkutan barang di pelabuhan-pelabuhan strategis, seperti Merak dan Bakauheni.

 

Tidak hanya itu, untuk transportasi laut, Kemenhub memastikan kesiapan armada dan pembagian rute angkutan penyeberangan.

 

Kebijakan yang sama juga diterapkan pada sektor penerbangan, dengan menurunkan tarif pesawat dan menambah kapasitas angkutan udara.

 

“Di sektor transportasi udara, telah dilakukan penurunan harga tiket pesawat, penambahan kapasitas angkutan udara dan optimalisasi slot time sesuai dengan demand,” ujar Dudy.

 

Di sektor kelistrikan, PT PLN turut berperan dalam mendukung mobilitas kendaraan listrik.

 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa pihaknya meningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) delapan kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

 

“Kami menaikkan jangkauan jumlah kendaraan listrik mudik di Natal tahun lalu, tetapi kami juga meningkatkan jumlah SPKLU sebanyak delapan kali lipat,” ujar Darmawan.

 

Dengan peningkatan ini, PLN memastikan pengguna kendaraan listrik dapat mengisi daya dengan mudah dan aman sepanjang perjalanan.

 

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono, menambahkan bahwa pemerintah juga mempersiapkan sarana dan prasarana transportasi, termasuk jalan tol dan fasilitas di bandara, dermaga, serta stasiun.

 

“Kami memonitor setiap pergerakan masyarakat melalui pusat komando dan posko di titik-titik rawan kemacetan,” kata AHY.

 

Pemerintah juga menyiapkan titik-titik istirahat untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang berpotensi mengganggu kelancaran perjalanan, terutama di jalur laut.

 

Dengan koordinasi yang solid antara berbagai kementerian dan lembaga, mobilitas masyarakat selama rangkaian perayaan Tahun Baru berjalan dengan lancar dan aman.

 

Pemerintah memastikan setiap aspek transportasi, dari darat hingga udara, telah dipersiapkan dengan baik demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat. (*)

Perayaan Tahun Baru Lancar Berkat Kebijakan Efektif Pemerintah

Oleh : Gita Oktaviani )*

 

Seluruh rangkaian perayaan Tahun Baru 2025, berjalan dengan sangat lancar. Hal tersebut berkat adanya berbagai kebijakan sangat efektif yang diimplementasikan oleh pemerintah.

 

Beberapa kebijakan efektif tersebut yakni mulai dari pengaturan transportasi hingga sektor kelistrikan dan pariwisata, langkah-langkah strategis yang diambil terbukti efektif dalam mengatasi tantangan mobilitas masyarakat serta mendukung kelancaran aktivitas selama periode liburan.

 

Pemerintah tidak hanya fokus pada upaya mitigasi kemacetan atau kelancaran transportasi, tetapi juga pada penyediaan fasilitas publik yang memadai agar seluruh masyarakat dapat merayakan pergantian tahun dengan aman dan nyaman.

 

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menegaskan bahwa kebijakan terkait mobilitas masyarakat selama libur dan perayaan Tahun Baru 2025 dirancang secara matang. Kemenhub menyiapkan berbagai regulasi yang melibatkan lintas kementerian dan lembaga untuk memastikan kelancaran arus transportasi di seluruh moda, baik darat, laut, udara, maupun perkeretaapian.

 

Langkah-langkah seperti pembatasan operasional angkutan barang, penerapan sistem contra flow, serta pengaturan penyeberangan di pelabuhan, berhasil menghindari kemacetan parah di titik-titik strategis.

 

Di sisi lain, kebijakan seperti pengaturan armada kapal, penutupan sementara UPPKB, dan pengalihan rute juga berhasil mengurangi potensi gangguan lalu lintas di pelabuhan-pelabuhan utama seperti Merak dan Bakauheni.

 

Dalam sektor penerbangan, kebijakan seperti penurunan harga tiket pesawat dan penambahan kapasitas angkutan udara terbukti membantu mengakomodasi lonjakan jumlah penumpang yang signifikan.

 

Pemerintah juga memastikan bahwa seluruh bandara beroperasi dengan kapasitas optimal dan aman. Upaya mitigasi cuaca ekstrem pun telah dipersiapkan dengan matang, terutama untuk mengantisipasi gangguan operasional penerbangan dan transportasi jalan raya yang berpotensi dipengaruhi oleh kondisi cuaca buruk.

 

Sementara itu, sektor kelistrikan juga mendapat perhatian serius dari pemerintah. Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa lebih dari 81.000 personel dikerahkan untuk memastikan kelancaran pasokan listrik selama periode liburan.

 

PLN tidak hanya memantau area-area vital seperti gereja, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat keramaian, tetapi juga memastikan ketersediaan listrik untuk kebutuhan pribadi seperti kendaraan listrik.

 

Dengan pengawasan ketat di lebih dari 4.300 posko yang tersebar di seluruh Indonesia, gangguan kelistrikan yang bisa merusak suasana perayaan dapat dicegah. Program ini juga diperkuat dengan pemantauan dan dukungan melalui aplikasi PLN Mobile yang memungkinkan pengguna kendaraan listrik untuk merencanakan perjalanan dengan lebih aman.

 

Kementerian Pariwisata juga memainkan peran penting dalam mengelola pergerakan wisatawan domestik maupun mancanegara selama liburan dan perayaan Tahun Baru. Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak telah menghasilkan sejumlah langkah strategis untuk memastikan kelancaran arus wisatawan.

 

Salah satu inisiatif utama adalah penyusunan Surat Edaran Menteri Pariwisata yang memberikan panduan bagi pelaku industri pariwisata agar kegiatan wisata dapat berlangsung aman dan nyaman.

 

Selain itu, promosi pariwisata melalui kampanye “JAJAN #DiIndonesiaAja” juga sukses meningkatkan jumlah wisatawan domestik yang memilih untuk berlibur di destinasi lokal. Para wisatawan dapat menikmati berbagai atraksi wisata seperti pantai, kuliner, dan pegunungan dengan aman berkat koordinasi antara Kemenpar dan pemerintah daerah.

 

Tidak hanya itu, pemerintah juga berhasil menanggulangi tantangan berupa potensi kemacetan dan bencana alam yang mungkin terjadi. Dengan koordinasi intensif antara berbagai lembaga, termasuk Dinas Perhubungan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), langkah-langkah mitigasi yang cepat dan tepat dapat diambil.

 

Rencana pengalihan rute, serta pengawasan terhadap titik rawan kemacetan dan kecelakaan, membuat seluruh rangkaian perayaan Tahun Baru 2025 dapat berlangsung tanpa hambatan berarti.

 

Di sisi lain, sektor pariwisata juga mendapat perhatian dalam bentuk promosi dan persiapan destinasi wisata yang telah dipetakan secara detail untuk menghindari kerumunan yang berpotensi menimbulkan risiko.

 

Secara keseluruhan, kebijakan-kebijakan pemerintah terbukti efektif dalam menciptakan suasana liburan yang aman, nyaman, dan lancar. Semua sektor terkait, mulai dari transportasi, kelistrikan, hingga pariwisata, berhasil berkolaborasi untuk mendukung kelancaran seluruh rangkaian perayaan Tahun Baru 2025.

 

Dengan adanya perencanaan matang dan koordinasi yang baik antara berbagai kementerian dan lembaga, Indonesia berhasil menyelenggarakan liburan dan perayaan Tahun Baru yang bebas dari gangguan besar. Pemerintah juga telah memperhitungkan berbagai faktor risiko, seperti cuaca buruk dan lonjakan jumlah wisatawan, sehingga dampaknya dapat diminimalkan.

 

Perayaan Tahun Baru 2025 menjadi contoh nyata dari keberhasilan kebijakan pemerintah dalam mengelola pergerakan masyarakat serta menciptakan pengalaman liburan yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga aman.

 

Melalui upaya-preventif yang sistematis dan kolaborasi lintas sektor, seluruh rangkaian perayaan dapat berlangsung dengan sangat lancar, memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang merayakan pergantian tahun. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan kebijakan yang tepat dan koordinasi yang efektif, tantangan besar dalam mengelola momen liburan nasional dapat diatasi dengan baik.

 

)* Penulis adalah Kontributor Jendela Baca Institute

⁠Pemerintah Berhasil Wujudkan Perayaan Tahun Baru yang Aman dan Nyaman

JAKARTA — Pemerintah berhasil menciptakan perayaan Tahun Baru 2025 yang aman dan nyaman bagi masyarakat, dengan berbagai langkah koordinasi dan persiapan matang dari berbagai sektor.

 

Pemerintah pusat, melalui Kementerian Pariwisata, PT PLN, dan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), memastikan tidak ada kendala berarti dalam menyambut liburan akhir tahun.

 

Kementerian Pariwisata melalui Surat Edaran Menteri Pariwisata Nomor SE/1/PP.03.00/MP/2024, memperkuat imbauan kepada seluruh pelaku pariwisata di Bali untuk mengutamakan kenyamanan, kebersihan, dan keamanan wisatawan.

 

“Karena ini musim liburan akhir tahun yang cukup panjang, penting menghadirkan pariwisata yang nyaman, bersih, dan menyenangkan, salah satunya di Bali,” ujar Ni Made Ayu Marthini, Plt. Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar.

 

Bali, sebagai destinasi utama pariwisata Indonesia, menerima lonjakan pengunjung baik domestik maupun mancanegara.

 

Made juga menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali telah menyiapkan langkah mitigasi dengan membuka posko Natal dan Tahun Baru, serta menerapkan manajemen pengelolaan arus lalu lintas di area rawan kepadatan.

 

“Kami memantau cuaca buruk dan bencana alam secara berkala, dengan melibatkan berbagai pihak termasuk Polda Bali dan Dishub Provinsi Bali,” tambahnya.

 

Dengan berbagai persiapan ini, pemerintah telah berhasil mewujudkan perayaan tahun baru lancar tanpa gangguan berarti.

 

Di sektor kelistrikan, PT PLN memastikan pasokan listrik tetap stabil untuk mendukung berbagai aktivitas masyarakat.

 

“Kondisi pasokan listrik untuk malam tahun baru ini, alhamdulillah aman dan lancar,” kata Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo.

 

PLN telah menyiapkan lebih dari 81.000 petugas dan membuka lebih dari 4.300 posko siaga untuk memantau dan memastikan kelancaran sistem kelistrikan di seluruh Indonesia.

 

Khususnya di lokasi-lokasi vital seperti gereja, katedral, dan pusat perbelanjaan, pasokan listrik dijaga dengan ketat untuk memastikan perayaan tetap berlangsung dengan lancar.

 

Menteri Koordinator PMK, Pratikno, juga melakukan pantauan langsung di Yogyakarta, dan menilai bahwa situasi di daerah tersebut aman.

 

“Secara umum, suasananya bagus. Semua pihak sudah maksimal dalam melakukan pengamanan,” kata Pratikno setelah mengikuti konferensi video pengamanan bersama Kapolda dan Pangdam di seluruh Indonesia.

 

Ia menambahkan, meskipun mayoritas wilayah Indonesia dilanda hujan, keamanan dan kenyamanan perayaan tetap terjaga dengan baik.

 

Dengan langkah-langkah yang komprehensif dan sinergi antar lembaga, perayaan Tahun Baru 2025 di Indonesia berlangsung dengan aman, nyaman, dan tanpa hambatan. (*)