Inovasi Makanan Tradisional Ini Mampu Cegah Stunting

Jakarta: Mahasiswi Program Studi Gizi Klinik Politeknik Negeri Jember (Polije), Nadia menciptakan, inovasi makanan tradisional untuk mencegah stunting. Proyek ini dihasilkan melalui program Project-Based Learning yang difokuskan pada kebutuhan balita.

“Kami diminta mencari menu makanan khusus balita untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia. Stunting dan kekurangan gizi masih menjadi tantangan besar yang perlu solusi inovatif,” kata Nadia saat berbincang bersama PRO 3 RRI, Minggu (15/12/2024).

Dalam penelitian, Nadia dan kelompoknya memilih bahan-bahan lokal seperti ubi ungu, kacang merah, dan daging sapi. Dengan bahan-bahan tersebut, mereka memanfaatkan sumber daya tradisional untuk memenuhi kebutuhan gizi balita.

“Salah satu menu inovasi kami adalah kelepon ubi ungu yang diisi kacang merah sebagai pengganti gula aren. Kacang merah mengandung protein tinggi yang membantu pertumbuhan dan daya tahan tubuh balita,” ucap Nadia.

Menu lainnya adalah nasi krawu khas Gresik, lengkap dengan daging sapi suir yang kaya protein. Selain itu, mereka juga membuat bihun nanas yang terinspirasi dari makanan tradisional cenil.

Menurunya, warna alami ubi ungu dan serundeng nasi kerau menjadi daya tarik bagi balita. “Balita merespons baik, menyebut makanan ini tidak terlalu manis dan sangat menarik,” ujarnya.

Ia berharap, inovasi ini bisa menginspirasi lebih banyak produk tradisional untuk membantu mengatasi masalah stunting. “Semoga lebih banyak makanan tradisional diangkat untuk solusi gizi balita,” ujar Nadia.  (Intern/Ayunda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *