Mendukung Peran Mahasiswa Berantas Judi Online

Oleh: Andika Pratama )*

Perkembangan teknologi digital telah membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kemunculan fenomena judi online yang semakin meresahkan. Judi online tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mengancam moralitas dan masa depan generasi muda, khususnya mahasiswa. Oleh karena itu, dukungan penuh terhadap gerakan mahasiswa dalam memberantas judi online menjadi sangat krusial demi menjaga integritas dan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan bahwa keberhasilan transformasi digital di Indonesia harus berorientasi pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Beliau menyatakan bahwa transformasi digital harus dimanfaatkan untuk tujuan positif dan produktif, sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan penguatan ketahanan negara dan pemberantasan korupsi. Dengan 79,5 persen pengguna internet aktif di Indonesia, literasi digital masyarakat perlu ditingkatkan agar teknologi digunakan secara optimal dan bertanggung jawab.
Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tahun 2024 menunjukkan bahwa Sumatera Utara termasuk dalam enam besar provinsi dengan kasus judi online tertinggi di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa judi online telah menyebar luas dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi dan mahasiswa. Meutya mengingatkan bahwa algoritma dalam judi online dirancang untuk merugikan pengguna, sehingga masyarakat perlu disadarkan akan bahaya praktik ini.
Menanggapi situasi ini, Kementerian Komunikasi dan Digital telah memblokir lebih dari 800.000 situs judi online. Namun, pemblokiran saja tidak cukup tanpa adanya edukasi berkelanjutan untuk menekan permintaan masyarakat terhadap konten tersebut. Program Literasi Digital Nasional yang menargetkan peningkatan keterampilan digital dasar bagi 30 juta masyarakat Indonesia menjadi langkah strategis dalam membangun kesadaran dan pemahaman akan bahaya judi online.
Lembaga pendidikan seperti Universitas juga berperan penting dalam upaya ini. Institut Teknologi Sumatera (Itera) telah menggelar deklarasi anti judi online yang melibatkan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Rektor Itera, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, menegaskan komitmen institusinya dalam menciptakan lingkungan akademik yang sehat dan bebas dari praktik perjudian online. Beliau menekankan bahwa keberhasilan sejati hanya dapat diraih melalui kerja keras, bukan melalui cara instan yang tidak bermoral seperti judi online.
Presiden Mahasiswa KM-Itera, Muhammad Rizky Saputra, menyoroti bahaya judi online di kalangan mahasiswa yang tidak hanya menghabiskan uang saku, tetapi juga berpotensi menyeret mahasiswa ke pinjaman online. Selain dampak finansial, judi online juga dapat menyebabkan gangguan mental yang mengganggu konsistensi pembelajaran. Oleh karena itu, mahasiswa perlu mengelola keuangan dengan baik dan menghindari penggunaan uang untuk hal yang tidak bermanfaat.
Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci dalam memberantas judi online. Kementerian Komunikasi dan Digital bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), platform digital, operator seluler, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memblokir konten perjudian online. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai dampak negatif judi online terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan agama terus digalakkan.
Peran aktif mahasiswa sebagai agen perubahan sangat diperlukan dalam upaya ini. Dengan keterlibatan langsung dalam program literasi digital dan kampanye anti judi online, mahasiswa dapat menjadi teladan bagi masyarakat luas. Mereka dapat memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk menyebarkan informasi mengenai bahaya judi online dan cara pencegahannya.
Selain itu, universitas dapat mengintegrasikan materi mengenai bahaya judi online dan literasi digital ke dalam kurikulum. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan akademik, tetapi juga kesadaran akan risiko yang ada di dunia digital. Kegiatan ekstrakurikuler seperti seminar, workshop, dan diskusi panel mengenai topik ini juga dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mahasiswa dalam memberantas judi online.
Tidak kalah penting, dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh dalam mencegah mahasiswa terjerumus ke dalam judi online. Orang tua dan anggota keluarga lainnya perlu memberikan pemahaman mengenai bahaya judi online dan mendorong penggunaan teknologi secara positif. Lingkungan yang kondusif akan membantu mahasiswa untuk fokus pada pendidikan dan pengembangan diri yang konstruktif.
Secara keseluruhan, perang melawan judi online memerlukan upaya kolektif dari seluruh elemen masyarakat. Mahasiswa, sebagai generasi penerus bangsa, memiliki peran strategis dalam upaya ini. Dengan dukungan pemerintah, institusi pendidikan, keluarga, dan masyarakat luas, kita dapat menciptakan ekosistem digital yang sehat dan produktif. Mari bersama-sama memerangi judi online demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

)* Penulis adalah Pegiat Anti Judi Online

Apresiasi atas Pemulangan Ratusan WNI Korban TPPO Myanmar

Jakarta – Sebanyak 400 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) eksploitasi online scam berhasil dipulangkan dari Myawaddy, Myanmar. Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, menyatakan bahwa mereka telah diseberangkan ke Kota Maesot, Thailand, melalui 2nd Friendship Bridge sebelum diterbangkan ke Indonesia.

“Setelah melalui proses screening kesehatan dan National Referral Mechanism, para WNI berangkat melalui jalur darat selama 9 jam menggunakan 9 bus menuju Bandara Don Mueang Bangkok. Selanjutnya, mereka diterbangkan dengan pesawat carter ke Tanah Air,” ujar Judha dalam keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).

Judha mengungkapkan bahwa pemulangan ini melibatkan koordinasi intensif antara Kementerian Luar Negeri RI, KBRI Bangkok dan Yangon, serta Hubinter Polri. Proses evakuasi juga mendapat dukungan penuh dari otoritas Thailand dan Myanmar, sehingga penyeberangan dapat berjalan lancar.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman, turut memimpin langsung pemulangan 400 WNI ini ke Jakarta.

“Keseluruhan WNI tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 18 Maret 2025 pukul 09.00 WIB,” tambahnya.

Selain itu, upaya tahap selanjutnya untuk menyeberangkan 154 WNI lainnya dari Myawaddy ke Maesot dilakukan pada 18 Maret 2025, dengan jadwal kedatangan di Jakarta pada 19 Maret 2025.

Dari total 400 WNI yang telah dipulangkan, mereka terdiri dari 313 laki-laki dan 87 perempuan, dengan lima di antaranya dalam kondisi hamil. Para korban berasal dari 21 provinsi, dengan daerah asal terbanyak dari Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jakarta, dan Sulawesi Utara.

Kemenlu RI menegaskan bahwa seluruh WNI dalam kondisi sehat setelah melalui pemeriksaan kesehatan di Thailand sebelum dipulangkan ke Indonesia.

Pemerintah juga menegaskan komitmennya untuk terus memperketat pengawasan terhadap TPPO guna mencegah kasus serupa di masa depan. Selain itu, langkah rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi para korban akan menjadi prioritas utama setelah mereka kembali ke tanah air.

Dengan keberhasilan evakuasi ini, Indonesia kembali menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi warganya dari kejahatan perdagangan manusia, sekaligus memperkuat upaya pencegahan melalui kerja sama internasional yang lebih erat.

[]

Presiden Prabowo Pastikan Pengangkatan CASN Lebih Cepat Demi Efektivitas Birokrasi

Jakarta – Pemerintah Republik Indonesia mempercepat pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) formasi 2024. Kebijakan ini dianggap sebagai langkah konkret untuk memperkuat pelayanan publik serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi birokrasi di berbagai sektor pemerintahan.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa percepatan pengangkatan CASN ini merupakan arahan langsung dari Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Pengangkatan CASN dipercepat, yaitu untuk CPNS diselesaikan paling lambat bulan Juni 2025. Sedangkan PPPK seluruhnya ditargetkan selesai paling lambat bulan Oktober 2025,” ujar Prasetyo di Jakarta.

Lebih lanjut, Prasetyo menyampaikan bahwa Presiden Prabowo secara tegas mengarahkan agar proses pengangkatan ASN ini dilakukan dengan hati-hati dan tetap memperhatikan prinsip-prinsip meritokrasi.

“Bapak Presiden menegaskan bahwa proses pengangkatan ASN dilakukan demi memastikan kebutuhan pelayanan masyarakat terpenuhi secara optimal dan memberikan manfaat sebesar-besarnya,” jelas Prasetyo.

Ia menambahkan bahwa percepatan ini bukan sekadar formalitas administratif, tetapi merupakan langkah nyata untuk menciptakan pemerintahan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini sebelumnya menyatakan bahwa percepatan pengangkatan CASN memerlukan kehati-hatian dan penyelarasan data yang matang.

Hal ini diperlukan agar proses pengangkatan berjalan lancar dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

“Penyesuaian jadwal pengangkatan CASN 2024 dilakukan berdasarkan keputusan bersama pemerintah dan Komisi II DPR RI pada rapat dengar pendapat, Rabu, 5 Maret 2025, yang lalu,” kata Rini.

Ia menegaskan bahwa pemerintah tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam menyusun jadwal pengangkatan, termasuk memastikan ketersediaan anggaran yang memadai di setiap instansi pemerintah.

Rini juga menjelaskan bahwa pengangkatan serentak CPNS akan dilakukan pada 1 Oktober 2025, sementara pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahap pertama dan kedua dijadwalkan pada 1 Maret 2026.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh CASN yang telah dinyatakan lulus seleksi dapat memulai tugas secara serentak, sehingga tidak ada ketimpangan dalam pelaksanaan tugas,” tambahnya.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Kementerian PANRB, Aba Subagja, menyatakan bahwa pemerintah berupaya menghindari ketimpangan dalam pengangkatan dan memastikan semua CASN bisa bekerja pada waktu yang sama.

“Jadi, mereka akan bekerja pada waktu yang sama. Jadi, serentak,” ujar Aba.

Menurutnya, pendekatan ini bukan hanya untuk mempercepat proses administrasi, tetapi juga untuk menciptakan sinergi antarpegawai dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan publik.

Langkah Strategis Pemerintah Dalam Mewujudkan Swasembada Pangan

Oleh: Gita Dwipratiwi
Swasembada pangan adalah cita-cita besar yang terus diperjuangkan pemerintah guna memastikan ketahanan pangan nasional. Kebutuhan pangan yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk menuntut langkah strategis agar Indonesia mampu memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung pada impor. Dengan komitmen kuat, Presiden Prabowo Subianto telah mencanangkan berbagai program unggulan untuk memperkuat sektor pertanian dan mewujudkan swasembada pangan secara berkelanjutan.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menegaskan bahwa swasembada pangan bukan sekadar target, melainkan keharusan yang harus dicapai melalui sinergi antara pemerintah, petani, dan sektor swasta. Kementerian Pertanian (Kementan) telah menjalankan berbagai kebijakan progresif, mulai dari pencetakan sawah baru, optimalisasi lahan pertanian, hingga modernisasi alat dan infrastruktur pertanian. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus memastikan kesejahteraan petani meningkat.
Pencetakan sawah baru menjadi salah satu langkah penting dalam meningkatkan luas area tanam. Indonesia memiliki potensi lahan pertanian yang luas dan belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Dengan adanya ekspansi lahan, diharapkan produksi beras meningkat signifikan, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan bahkan berpotensi untuk ekspor. Pemerintah juga memastikan bahwa program ini didukung dengan teknologi pertanian yang efisien, sehingga hasil yang diperoleh tetap tinggi dan berkelanjutan.
Selain perluasan lahan, modernisasi pertanian juga menjadi prioritas. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyatakan bahwa penggunaan teknologi pertanian modern sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani. Teknologi seperti penggunaan pupuk organik, sistem irigasi cerdas, hingga alat mesin pertanian yang lebih mutakhir, diadopsi agar sektor pertanian semakin maju. Pemerintah juga mendorong inovasi dalam bidang benih unggul yang lebih tahan terhadap cuaca ekstrem dan serangan hama, sehingga petani dapat menghasilkan panen yang lebih stabil.
Pemerintah menyadari bahwa keberhasilan swasembada pangan tidak hanya bergantung pada peningkatan produksi, tetapi juga pada sistem distribusi yang efisien. Oleh karena itu, kerja sama dengan sektor swasta diperkuat dalam membangun rantai pasok pangan yang lebih efektif. Langkah ini dilakukan dengan memperbaiki sistem logistik, membangun gudang penyimpanan yang modern, serta mengembangkan sistem pemasaran digital yang memungkinkan petani menjual hasil panennya dengan harga yang lebih kompetitif.
Diversifikasi pangan juga menjadi perhatian utama pemerintah. Selama ini, ketergantungan masyarakat pada beras cukup tinggi, sehingga diperlukan alternatif pangan lain yang bernilai gizi tinggi dan mudah dibudidayakan. Jagung, ubi, kedelai, dan sorgum menjadi beberapa komoditas yang terus dikembangkan sebagai pengganti atau pelengkap beras. Dengan diversifikasi ini, stabilitas pangan nasional semakin kuat dan tidak mudah terganggu oleh faktor cuaca atau serangan hama.
Peran penyuluh pertanian menjadi kunci dalam memastikan keberhasilan program ini. Sudaryono menekankan bahwa penyuluh pertanian lapangan (PPL) adalah ujung tombak pemerintah dalam mengawal kebijakan pertanian agar dapat diimplementasikan secara optimal di tingkat petani. Melalui pendampingan langsung, penyuluh membantu petani memahami teknik bertani yang lebih efisien, memperkenalkan teknologi terbaru, dan memberikan solusi terhadap berbagai tantangan di lapangan. Keberadaan PPL sangat penting untuk memastikan bahwa inovasi yang diterapkan oleh pemerintah benar-benar sampai kepada petani dan diterapkan secara maksimal.
Selain sektor pertanian, pemerintah juga menaruh perhatian besar pada sektor perikanan dan peternakan. Dalam bidang perikanan, pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan menjadi fokus utama agar stok ikan tetap melimpah. Pemerintah memberikan bantuan kepada nelayan dalam bentuk kapal dan alat tangkap modern yang lebih ramah lingkungan. Sementara di sektor peternakan, pengembangan usaha peternakan berbasis teknologi turut didorong agar produksi daging dan susu nasional meningkat.
Upaya ini sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Tidak hanya memastikan produksi yang cukup, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan, dan peternak. Program bantuan seperti subsidi pupuk, kredit usaha rakyat (KUR), dan bantuan alat pertanian modern terus diberikan untuk mendorong produktivitas. Kebijakan ini tidak hanya meningkatkan hasil pertanian tetapi juga membuat sektor pertanian lebih menarik bagi generasi muda.
Meski tantangan masih ada, langkah-langkah yang telah diambil menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam mencapai swasembada pangan. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Martin Nandung, menyoroti bagaimana upaya pemerintah pusat sangat membantu daerah dalam meningkatkan produksi pertanian. Ia mengakui bahwa masih terdapat beberapa kendala dalam pencapaian swasembada di daerah tertentu, namun dengan dukungan yang semakin kuat dari pemerintah pusat, hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi.
Mewujudkan swasembada pangan memang membutuhkan sinergi dari berbagai pihak. Pemerintah tidak hanya menetapkan kebijakan, tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk memastikan bahwa implementasinya berjalan dengan baik. Petani sebagai garda terdepan dalam produksi pangan juga terus mendapatkan pendampingan agar mampu mengadopsi teknologi dan metode pertanian yang lebih maju. Dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah strategis yang telah diterapkan, Indonesia berada di jalur yang tepat menuju swasembada pangan yang berkelanjutan dan mandiri.
)* Penulis merupakan pengamat ekonomi PT Stragria

Pemerintah Komitmen Percepat Pengangkatan CASN demi Stabilitas Administrasi

Oleh: Tamy Safitri )*

Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun anggaran 2024. Kebijakan ini dilakukan untuk menjaga stabilitas administrasi dan meningkatkan efektivitas pelayanan publik. Keputusan tersebut diumumkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, dalam konferensi pers bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Rini Widyantini, di Jakarta.
Dalam pengumumannya, Prasetyo menyampaikan bahwa pengangkatan CPNS akan diselesaikan paling lambat pada Juni 2025, sedangkan PPPK seluruhnya ditargetkan rampung pada Oktober 2025. Langkah percepatan ini dilakukan setelah sebelumnya pengangkatan CPNS direncanakan pada Oktober 2025 dan PPPK pada Maret 2026. Perubahan kebijakan tersebut menunjukkan adanya upaya pemerintah untuk segera memenuhi kebutuhan administrasi negara dan memberikan kepastian kepada para calon ASN yang telah menyelesaikan seleksi.
Pemerintah menyadari bahwa percepatan pengangkatan ini tidak hanya tentang menambah jumlah pegawai, tetapi juga memastikan bahwa pelayanan publik dapat berjalan lebih optimal. Prasetyo menekankan bahwa proses percepatan ini tetap memperhatikan kesiapan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam memenuhi persyaratan yang ada. Pemerintah pusat meminta instansi di berbagai tingkat untuk segera melakukan analisis dan simulasi secara matang, guna memastikan kesiapan dalam proses pengangkatan tersebut.
Di sisi lain, pemerintah tetap menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai meritokrasi dalam seleksi dan pengangkatan ASN. Penekanan ini bukan tanpa alasan, mengingat pengangkatan CASN merupakan langkah strategis yang telah lama direncanakan dan menjadi bagian dari penataan tenaga non-ASN secara komprehensif. Rini Widyantini menyatakan bahwa percepatan ini tetap berpegang pada prinsip-prinsip kehati-hatian untuk memastikan bahwa seluruh ASN yang diangkat memenuhi kualifikasi dan dapat memberikan pelayanan yang profesional kepada masyarakat.
Kebijakan percepatan pengangkatan CASN juga tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam menuntaskan penataan tenaga non-ASN yang telah dilakukan sejak 2005. Berbagai kebijakan afirmasi telah diterapkan untuk memberikan kesempatan kepada tenaga non-ASN agar dapat diangkat menjadi ASN secara resmi. Namun, Rini menyampaikan bahwa tahun 2025 ini menjadi kebijakan afirmasi terakhir. Ke depannya, pengangkatan ASN hanya akan dilakukan melalui jalur rekrutmen normal sesuai peraturan perundang-undangan.
Keputusan percepatan pengangkatan CASN ini dianggap penting, mengingat adanya kekhawatiran di kalangan calon ASN dan tenaga honorer terkait penundaan pengangkatan yang sempat diumumkan sebelumnya. Banyak dari mereka yang telah menunggu kepastian pengangkatan selama berbulan-bulan dan bahkan ada yang harus meninggalkan pekerjaan sebelumnya demi mengikuti seleksi CASN. Melalui percepatan ini, pemerintah berharap dapat memberikan kepastian dan menjawab aspirasi mereka.
Selain itu, percepatan pengangkatan CASN ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. ASN yang berkompeten dan profesional diharapkan dapat memperkuat kapasitas birokrasi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat. Langkah ini tidak hanya memperkuat birokrasi, tetapi juga menciptakan kepercayaan publik terhadap pemerintah sebagai penyelenggara layanan yang efektif dan efisien.
Pemerintah menyadari bahwa keberhasilan percepatan pengangkatan CASN sangat bergantung pada kesiapan seluruh instansi pemerintah, baik di pusat maupun daerah. Oleh karena itu, Prasetyo mengimbau seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk segera menyusun perencanaan yang matang dalam menindaklanjuti kebijakan ini. Koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci utama untuk memastikan pengangkatan CASN berjalan sesuai target dan memberikan hasil yang optimal.
Di sisi lain, pemerintah juga mengantisipasi tantangan dalam proses percepatan pengangkatan ini. Koordinasi yang intensif antara Kementerian PAN-RB, Badan Kepegawaian Negara (BKN), serta instansi terkait terus dilakukan untuk memastikan bahwa mekanisme percepatan berjalan lancar tanpa mengabaikan hak-hak calon ASN. Pemerintah memastikan bahwa setiap tahapan pengangkatan tetap berpedoman pada regulasi yang ada, guna menjaga kualitas dan profesionalisme para ASN yang diangkat.
Dalam menanggapi percepatan ini, Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah, menyambut positif langkah pemerintah. Menurutnya, keputusan percepatan pengangkatan CASN menunjukkan bahwa pemerintah mendengarkan aspirasi publik dan menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan ASN. Trubus melihat bahwa percepatan pengangkatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat birokrasi yang adaptif dan responsif terhadap tantangan zaman.
Trubus juga mengingatkan bahwa percepatan ini tidak hanya soal jumlah, tetapi juga kualitas. Pemerintah diharapkan tetap mengedepankan prinsip meritokrasi dalam proses pengangkatan, sehingga ASN yang diangkat benar-benar memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan publik.
Secara keseluruhan, percepatan pengangkatan CASN ini merupakan bukti nyata dari komitmen pemerintah dalam memperkuat birokrasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Kebijakan ini tidak hanya memberikan kepastian bagi calon ASN, tetapi juga menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap rakyat dalam memperbaiki sistem administrasi negara.
Dengan adanya percepatan pengangkatan ini, pemerintah berharap dapat menciptakan birokrasi yang lebih efektif, efisien, dan berdaya saing tinggi. Pemerintah juga berharap agar seluruh instansi pemerintah dapat menjalankan kebijakan ini dengan penuh tanggung jawab dan menjaga prinsip-prinsip profesionalisme dalam setiap tahapan pengangkatan. Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari reformasi birokrasi yang lebih luas, demi terciptanya pelayanan publik yang lebih optimal dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.

)* Pemerhati Kebijakan Publik

Kemkomdigi Serukan Peran Aktif Semua Pihak untuk Berantas Judi Online

Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam memberantas praktik judi online. Karena itu, pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap Gerakan Judi Pasti Rugi yang melibatkan mitra driver Gojek sebagai agen edukasi bahaya judi online.

“Kami telah memblokir lebih dari 1 juta situs judi online, namun masalah ini belum usai. Pemerintah memiliki kewenangan, tetapi yang jauh lebih penting adalah dukungan ekosistem secara menyeluruh. Mengapresiasi langkah platform dan para stakeholder dalam Aliansi Judi Pasti Rugi yang mau bergerak bersama melawan judi online,” ujar Meutya.

Meutya juga mengajak para mitra driver Gojek yang dikenal dekat dengan masyarakat untuk menjadi agen perubahan.

“Kami ingin angka judi online turun signifikan. Kuncinya adalah memperkuat pemahaman masyarakat, dimulai dari lingkungan terdekat. Mitra driver Gojek diharapkan bisa bantu mengedukasi publik tentang bahaya judi online,” tambahnya.

Langkah ini menjadi sinyal kuat komitmen pemerintah dalam memerangi judi daring dengan menggandeng berbagai pihak demi menciptakan ekosistem digital yang sehat dan aman bagi masyarakat Indonesia.

Aliansi Judi Pasti Rugi ini mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memerangi judi online yang bukan hanya merugikan diri sendiri, namun juga menjudikan mimpi dan masa depan generasi bangsa.

Gerakan Judi Pasti Rugi dimulai dengan mitra driver Gojek. Dengan mobilitas tinggi dan interaksi langsung dengan masyarakat luas, mitra driver Gojek memiliki peran penting sebagai agen edukasi dan sosialisasi mengenai bahaya aktivitas judi online di lingkungan sekitarnya.

Direktur Utama GoTo Patrick Walujo, menjelaskan pembentukan aliansi Judi Pasti Rugi merupakan kelanjutan dari komitmen GoPay dalam memberantas judi online lewat konten edukasi yang mudah dipahami dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

“Pemberantasan judi online memerlukan peran serta seluruh pihak. Karena itu, kami membentuk Aliansi Judi Pasti Rugi sebagai wadah dalam menyatukan kekuatan bersama untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online. Gerakan ini turut melibatkan peran serta anggota keluarga terdekat untuk saling mengingatkan dan mencegah anggota keluarga lainnya agar tidak terjerumus judi,” katanya.

Adapun selain GoPay dan ekosistem GoTo seperti mitra driver Gojek, pihak-pihak yang tergabung di dalam aliansi Judi Pasti Rugi juga berasal dari berbagai institusi yakni Telkomsel, Google, TikTok dan berbagai media massa, serta didukung penuh oleh Kemkomdigi.

Sementara itu, Telkomsel turut bergabung dalam inisiatif aliansi Judi Pasti Rugi guna memperkuat upaya pemberantasan praktik judi online di Indonesia. Langkah ini selaras dengan kebijakan prioritas pemerintah melalui Kemkomdigi, sekaligus menjadi wujud kolaborasi lintas sektor dalam penciptaan nilai sinergi untuk ruang digital yang lebih aman dan inklusif.

VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono, mengatakan, Telkomsel terus berupaya menjalin kolaborasi strategis untuk mengakselerasi kemajuan masyarakat Indonesia, menuju hari yang lebih baik dan masa depan gemilang.

“Dengan bergabungnya Telkomsel di Aliansi Judi Pasti Rugi 2025, kami ingin menegaskan dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam menutup akses dan memberantas situs ilegal judi daring,” ujarnya.

“Langkah ini sekaligus mewujudkan komitmen Telkomsel untuk melindungi pelanggan dari ancaman kejahatan siber, menguatkan sinergi bersama GoTo Group melalui GoPay, serta mendukung terwujudnya ekosistem digital yang lebih sehat, aman, dan berdampak positif bagi seluruh masyarakat,” tutupnya.

Presiden Prabowo Instruksikan Percepatan Pengangkatan CASN dan PPPK

Jakarta – Pemerintah Republik Indonesia mempercepat pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun anggaran 2024 sebagai bagian dari upaya memperkuat birokrasi dan meningkatkan efektivitas pelayanan publik.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa pengangkatan CPNS akan diselesaikan paling lambat pada Juni 2025, sementara PPPK tahap pertama dan kedua ditargetkan selesai pada Oktober 2025.

“Pengangkatan CASN dipercepat, yaitu CPNS diselesaikan paling lambat Juni 2025, sedangkan PPPK seluruhnya diselesaikan paling lambat Oktober 2025. Penyelesaian pengangkatan ini agar dilakukan sesuai kesiapan masing-masing kementerian, lembaga, dan pemda dalam memenuhi persyaratan yang ada,” jelas Prasetyo.

Ia menekankan bahwa percepatan ini tidak hanya soal membuka lapangan pekerjaan, tetapi juga untuk memastikan pelayanan publik berjalan dengan lebih optimal dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat.

Prasetyo juga mengimbau agar seluruh instansi pemerintah menjaga nilai-nilai meritokrasi dalam pelaksanaan pengangkatan CASN.

Senada, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi menegaskan bahwa proses pengangkatan calon aparatur sipil negara (CASN) harus dilakukan dengan cermat dan tidak tergesa-gesa. Ia menekankan bahwa ASN merupakan tulang punggung bangsa yang berperan sebagai pelayan masyarakat.

“CASN itu kan pelayan publik, pelayan masyarakat. Jadi ‘backbone’-nya bangsa kita. Kalau mau jujur, orang (jabatan) politik seperti saya, itu lima tahun bisa hilang. Jangankan lima tahun, enam bulan, tiga bulan juga bisa hilang. Tapi ASN, dia akan berpuluh-puluh tahun di situ,” ujar Hasan.

Menurutnya, berbeda dengan jabatan politis seperti menteri atau kepala lembaga, ASN mengabdi dalam jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan analisis jabatan untuk memastikan penempatan CASN sesuai kebutuhan.

Hasan menyampaikan bahwa pemerintah tengah mengkaji berbagai masukan dari masyarakat terkait pengangkatan CASN. Ia menegaskan bahwa langkah ini penting agar keputusan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan pelayanan publik di berbagai instansi.

“Karena memang kemudian pemerintah punya rencana, tapi ada masukan-masukan dari masyarakat, nah ini harus dikaji, harus dirumuskan, harus dibuatkan simulasinya sesuai apa enggak dengan kebutuhan. Sesuai apa enggak dengan pelayanan publik nantinya. Ketika kita sudah ketemu formulasinya, kemudian baru bisa diumumkan,” jelasnya.

Pemerintah berkomitmen untuk memastikan pengangkatan CASN dilakukan secara tepat agar dapat mendukung efektivitas pelayanan publik dalam jangka panjang.

Mengapresiasi Tindakan Cepat Pemerintah Pulangkan Korban TPPO dari Myanmar

Oleh : Ary Nugraha )*

Sebanyak 400 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) eksploitasi online scam berhasil dipulangkan dari wilayah konflik Myawaddy, Myanmar, pada Senin (17/3/2025). Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam melindungi hak-hak dan keselamatan warganya, di mana langkah-langkah strategis serta koordinasi erat dengan berbagai pihak berperan besar dalam memastikan pemulangan yang lancar dan aman.

Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, menjelaskan bahwa para korban berhasil diseberangkan ke Kota Maesot, Thailand, melalui 2nd Friendship Bridge. Setelah melalui proses screening kesehatan dan National Referral Mechanism, mereka diberangkatkan melalui jalur darat selama sembilan jam menggunakan sembilan bus menuju Bandara Don Mueang Bangkok. Selanjutnya, mereka diterbangkan dengan pesawat carter menuju Tanah Air.

Dalam proses pemulangan ini, Rachmat Budiman, Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand, turut memimpin langsung koordinasi dengan berbagai pihak di Thailand. Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan penuh otoritas Thailand dan Myanmar yang memfasilitasi proses penyeberangan dan pemeriksaan administratif sehingga seluruh WNI dapat kembali ke Indonesia dengan aman dan tertib.

Pemerintah juga terus memperkuat langkah-langkah pencegahan untuk memastikan tidak ada lagi warga negara yang terjebak dalam jeratan TPPO. Kebijakan proaktif dalam memberantas perdagangan orang telah diterapkan secara menyeluruh, termasuk peningkatan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan modus operandi sindikat TPPO yang terus berkembang.

Salah satu bentuk komitmen tersebut terlihat dalam Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2023 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanganan TPPO Tahun 2020-2024. Regulasi ini menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta lembaga terkait dalam menciptakan sistem perlindungan yang lebih efektif dan komprehensif.

Tak hanya itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) juga telah membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO. Gugus tugas ini berperan dalam mengoordinasikan berbagai langkah strategis untuk memberantas perdagangan orang serta memberikan perlindungan maksimal bagi korban yang telah berhasil diselamatkan.

Perhatian terhadap korban TPPO tidak berhenti setelah pemulangan. Kementerian Sosial, bersama dengan berbagai instansi terkait, terus memberikan pendampingan bagi para korban agar dapat kembali menjalani kehidupan dengan baik. Upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial menjadi salah satu prioritas utama agar mereka dapat bangkit dan memperoleh kesempatan baru dalam kehidupan yang lebih baik.

Langkah-langkah preventif juga semakin diperkuat. Edukasi dan sosialisasi secara masif dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya TPPO. Peran aktif masyarakat dalam mengenali dan melaporkan indikasi perdagangan orang menjadi faktor penting dalam menekan angka kasus serupa di masa depan. Sosialisasi ini dilakukan melalui berbagai media, baik secara langsung melalui pertemuan dan seminar, maupun melalui platform digital yang menjangkau lebih banyak masyarakat.

Komitmen pemerintah dalam menangani TPPO semakin terlihat dengan adanya penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku. Aparat penegak hukum bekerja secara maksimal untuk mengusut tuntas kasus-kasus TPPO serta memastikan bahwa para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Dengan langkah ini, diharapkan muncul efek jera yang dapat mencegah kasus serupa terulang. Pemerintah juga memperkuat kerja sama internasional dalam menangani kejahatan lintas negara ini dengan berbagai negara sahabat dan organisasi internasional.

Keberhasilan pemulangan 400 WNI dari Myanmar ini menjadi momentum penting bagi pemerintah dalam terus memperkuat kebijakan perlindungan warga negara. Dengan sinergi yang erat antara berbagai kementerian, lembaga, dan otoritas internasional, Indonesia semakin menunjukkan posisinya sebagai negara yang mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan setiap warganya. Ke depan, upaya ini akan semakin diperkuat dengan strategi diplomasi yang lebih agresif dalam menangani TPPO di tingkat global.

Optimisme semakin tinggi bahwa berbagai kebijakan yang telah diterapkan akan membawa perubahan positif dalam memberantas TPPO secara menyeluruh. Dengan terus mengedepankan kerja sama lintas sektor, edukasi yang berkelanjutan, serta penegakan hukum yang konsisten, perlindungan terhadap warga negara Indonesia di dalam maupun luar negeri akan semakin kuat. Selain itu, pelibatan sektor swasta dalam pencegahan TPPO juga menjadi salah satu langkah inovatif yang terus dikembangkan, terutama dalam hal transparansi rekrutmen tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan pekerja migran.

Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan efektivitas diplomasi dan kerja keras berbagai pihak, tetapi juga menjadi bukti bahwa negara selalu hadir untuk melindungi setiap warga negaranya. Langkah konkret yang telah dilakukan menunjukkan bahwa masa depan perlindungan WNI semakin cerah, dengan harapan bahwa kasus TPPO dapat terus ditekan dan akhirnya diberantas sepenuhnya.

Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, pemerintah berencana untuk meningkatkan kapasitas pusat-pusat rehabilitasi bagi korban TPPO di dalam negeri. Pusat-pusat ini akan dilengkapi dengan program pelatihan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi, sehingga para korban dapat lebih mudah beradaptasi dan mendapatkan pekerjaan yang layak setelah kembali ke masyarakat. Selain itu, koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat terus diperkuat agar respons terhadap kasus TPPO semakin cepat dan efektif.

)* Penulis merupakan Pengamat Hubungan Internasional

Program Makan Bergizi Gratis Langkah Strategis Pemerintah Wujudkan Sumber Daya Manusia Yang Unggul

Jakarta – Prof. Chandra Yoga Aditama, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Direktur Program Pascasarjana Universitas Yarsi, Jakarta, menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai modal utama suatu bangsa.

“Membangun bangsa dimulai dari membangun rakyatnya, dan pembangunan SDM adalah prioritas utama yang tercantum dalam astacita,” ungkapnya.

Pembangunan SDM, menurut Prof. Chandra, bergantung pada dua faktor utama: kesehatan dan pendidikan.

“Kesehatan dan pendidikan yang baik membuka peluang bagi SDM untuk berkembang dalam berbagai aspek kehidupan, baik pribadi, keluarga, maupun bangsa,” jelasnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah berjalan di berbagai sekolah, terutama di daerah terpencil, mendapat apresiasi positif dari orang tua. Prof. Chandra menekankan, “Makanan bergizi sangat penting untuk kesehatan dan proses pendidikan. Program ini harus diprioritaskan di wilayah yang sangat membutuhkan, seperti daerah terpencil.”

WHO mengusung konsep from farm to plate yang memastikan kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak terjaga, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pengiriman. Prof. Chandra juga menyebutkan bahwa pengelolaan limbah juga menjadi perhatian penting dalam implementasi program ini.

MBG bukan sekadar program jangka pendek, tetapi investasi untuk masa depan.
“Jika dilakukan dengan benar dan konsisten, program ini akan memberikan dampak jangka panjang dalam penguatan SDM kita,” katanya.

Namun, untuk menjamin keberhasilan program, diperlukan sistem monitoring yang komprehensif. Prof. Chandra menyarankan tiga strategi penting dalam evaluasi program ini: pengawasan dari hulu ke hilir, pelaksanaan yang merata, dan peran serta semua pihak, tidak hanya pemerintah. “Semua pihak harus terlibat dalam menciptakan SDM yang lebih baik untuk masa depan bangsa,” ujarnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) patut diapresiasi sebagai langkah konkret pemerintah dalam mendukung kesehatan dan pendidikan anak-anak Indonesia, yang diharapkan dapat memperkuat SDM dan menciptakan generasi emas untuk masa depan bangsa.

Makan Bergizi Gratis, Langkah Strategis Menuju Generasi Indonesia Emas

Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berlangsung selama beberapa bulan di sejumlah sekolah pelosok Indonesia mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan.

Program ini dinilai penting dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), menuju Indonesia Emas, sekaligus menggerakkan perekonomian.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus Direktur Program Pascasarjana Universitas Yarsi, Prof. dr. Chandra Yoga Aditama, menyatakan bahwa makanan bergizi merupakan komponen penting untuk kesehatan.

“Perilaku hidup bersih dan sehat salah satu faktornya adalah makan bergizi. Makanan bergizi akan menjadi unsur yang sangat penting untuk kesehatan, dan jika diberikan di sekolah, tentu sangat menunjang proses pendidikannya,” ujar Prof. Chandra.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa program makan bergizi gratis ini telah berjalan di beberapa sekolah pelosok negeri. Program ini mendapat respon positif dari para orangtua, mengingat siapapun membutuhkan asupan gizi yang baik. Namun, Prof. Chandra menggarisbawahi bahwa prioritas pelaksanaan program ini sebaiknya diberikan kepada anak-anak di wilayah terpencil dan terpelosok yang minim fasilitas.

Di sisi lain, Prof. Chandra juga mengapresiasi metode pengolahan makanan dalam program MBG yang mengikuti konsep “from farm to plate” dari WHO. Menurutnya, konsep tersebut memastikan kualitas pangan tetap terjaga mulai dari pemilihan bahan baku, penyimpanan, pengiriman, proses memasak, hingga distribusi ke sekolah.

“Metode yang digunakan ternyata lebih bagus dari yang dibayangkan, sehingga tidak terlalu banyak limbah,” ungkapnya.

Program MBG tidak hanya bertujuan meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga memiliki peran strategis dalam membangun generasi emas Indonesia.

“Makan bergizi gratis untuk semua anak di seluruh Indonesia dan ibu hamil bukan hal yang sederhana. Perlu manajemen sebaik-baiknya sehingga program yang bagus ini bisa sejalan dengan tujuannya yakni mencapai anak-anak Indonesia Emas atau penguatan SDM kita,” tutur Prof. Chandra.

Program MBG juga dinilai sebagai bentuk investasi jangka panjang bagi bangsa Indonesia, terutama dalam mendukung prioritas pembangunan SDM.

Menurut Prof. Chandra, ada dua faktor utama dalam pembangunan SDM, yaitu kesehatan dan pendidikan. Jika keduanya tercapai, maka banyak hal positif dapat diwujudkan, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, bangsa, maupun dunia.

Melalui program ini, tidak hanya kesehatan anak-anak yang meningkat, tetapi juga ekonomi lokal dapat bergerak karena pemanfaatan bahan pangan dari petani setempat.

Dengan pelaksanaan yang konsisten dan berkesinambungan, program MBG berpotensi menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan produktif di masa depan.