BPJS Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Banda Aceh Ikut Peringati Hari Disabilitas Internasional

Banda Aceh – Untuk memberikan pemahaman dan peningkatan kualitas layanan informasi Program JKN, BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi Program JKN kepada Peserta JKN penyandang Disabilitas yang berasal dari Kota Banda Aceh. Kegiatan sosialisasi yang diikuti oleh puluhan penyandang disabilitas berkolaborasi bersama Dinas Sosial Kota Banda Aceh yang juga diselenggarakan pada kantor tersebut pada Selasa (9/12).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kota Banda Aceh, Safwan yang sekaligus membuka kegiatan, menyampaikan apresiasinya dengan diadakannya sosialisasi ini oleh BPJS Kesehatan karena menurutnya ini merupakan tugas Dinas Sosial juga namun telah dibantu oleh BPJS Kesehatan sehingga penyandang disabilitas ini terfasilitasi dan terinformasi kemudahan yang didapatkan dalam mereka mengakses layanan kesehatan.

“Bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, kami bersyukur dan apresiasi kepada BPJS Kesehatan yang telah membantu kami untuk melakukan sosialisasi seperti ini sehingga teman-teman disabilitas mengerti terhadap pelayanan kesehatan apa saja yang dapat mereka manfaatkan. Harapannya penyandang disabilitas ini sama seperti kita dan tidak ada perbedaan, setidaknya pada tahap awal untuk melakukan pendaftaran, dokumen apa saja yang harus disiapkan terlebih dahulu sendiri kemudian apa yang dapat kita bantu siapkan akan kita fasilitasi,” kata Safwan.

Safwan menambahkan, kedepannya terhadap informasi dan kebijakan terbaru yang harus diketahui oleh masyarakat untuk dapat dilakukan sosialisasi kembali khususnya kepada penyandang disabilitas ini. Oleh karena itu menurut Safwan, jika secara rutin dilakukan sosialisasi maka sangat membantu penyandang disabilitas ini ditengah keterbatasannya sehingga tidak ada kendala dalam memperoleh pelayanan kesehatan.

“Saat ini jumlah penyandang disabilitas di Kota Banda Aceh berjumlah kurang lebih 900 jiwa dan saat ini kami terus membuat program untuk pemberdayaan bagi peyandang disabilitas termasuk apa yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan pada hari ini telah membantu memberikan informasi mengenai Program JKN. Oleh karena itu kami berharap agar kegiatan sosialisasi ini secara rutin dilakukan karena mungkin bagi teman-teman penyandang disabilitas yang telah mengetahui informasi terbaru sudah dapat melakukannya sendiri saat memerlukan akses pelayanan kesehatan, namun bagi yang belum mendapatkan informasi terkini dalam Program JKN, harapannya dapat kita bantu fasilitasi pemberian informasi salah satunya seperti sosialisasi saat ini,” jelas Safwan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh, Neni Fajar mengatakan bahwa sosialisasi ini yang diberikan dalam rangka memperingati hari Disabilitas Internasional agar dapat mengetahui informasi terkini seputar JKN serta lebih mendekatkan Program JKN kepada peserta. Sosialisasi ini juga merupakan bentuk kepedulian BPJS Kesehatan terhadap penyandang disabilitas untuk memberikan pelayanan yang mudah, cepat dan setara/tanpa diskriminasi.

“Ada beberapa tujuan dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi program JKN pertama untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya program JKN, kedua, meningkatkan pengetahuan terhadap prosedur, hak dan kewajiban terhadap program JKN. Kemudian yang ketiga lanjut Neni, yaitu meningkatkan pemahaman terhadap pentingnya melakukan perilaku hidup sehat dan gotong royong dalam program JKN dan keempat, membina komunitas sebagai salah satu kanal pemberian informasi kepada peserta JKN, dan kelima yaitu meningkatkan jumlah unduh, registrasi dan pemanfaatan Aplikasi Mobile JKN karena banyak kemudahan yang dapat dimanfaatkan melalui aplikasi tersebut. Selain itu juga dapat memanfaatkan kanal layanan online ataupun pelayanan non tatap muka lainnya,” ucap Neni.

Neni berharap setelah mengikuti sosialisasi ini pemahaman tentang program JKN semakin baik, para pengurus dan anggota komunitas dapat mengoptimalkan penggunaan kanal–kanal yang telah dikembangkan oleh BPJS kesehatan, baik kanal layanan administrasi mapun kanal layanan pemberian informasi dan pengaduan jika ada keluhan untuk disampaikan kepada BPJS Kesehatan, serta kanal pembayaran iuran Program JKN.(rq)

Satu Rumah di Tilatang Agam Terbakar

AGAM – Kebakaran kembali melanda rumah warga, kali ini musibah kebakaran terjadi di jorong Rawang Bunian, nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Senin (9/12) sekitar pukul 23.00 WIB yang menghanguskan satu unit rumah permanen milik Mujiatun (50) suku Payobada.

Komandan Regu (Danru) Pos Damkar Biaro, Alex Youhendry kepada Topsatu mengungkapkan, kebakaran Senin malam itu menghanguskan satu unit rumah permanen. Petugas dan armada Damkar begitu mendapatkan laporan langsung bertolak menuju lokasi kejadian.

“Damkar yang ikut membantu pemadaman api yaitu, dari Pos Biaro Ampek Angkek dan sektor Sungai Tanang Banuhampu. Juga turut membantu dua unit Damkar kota Bukittinggi. Dan akhirnya api bisa dijinakkan walaupun armada sedikit mengalami kesulitan disebabkan akses jalan menuju lokasi kejadian sempit.

 

Sementara penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Akibat musibah tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp250 juta, dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,”sebut Alex. (Mas)

Balai Kota Padang Jadi Museum dan Galeri Arsip

Padang – Gedung Balai Kota Lama yang berada di kawan Pasar Raya Kota Padang diresmikan sebagai museum dan Galeri Arsip Statis. Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Kepala Dinas Kebudayan Sumbar Jefrinal Arifin bersama Pj Wali Kota Padang Andree Algamar, Sabtu (7/12/2024).

Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Harmadi Algamar mengatakan Gedung Balai Kota Lama memiliki sejarah yang panjang dari masa ke masa.

“Gedung ini banyak menyimpan sejarah, banyak kenangan warga terhadap Kota Padang. Kami juga meminta arahan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat bagaimana mengelola museum yang baik,” ujarnya.

Andree mengungkapkan, hampir di semua kota di seluruh dunia mempunyai museum, seperti museum sejarah pemerintahan, sejarah budaya dan lainnya.

“Sebelum dibuka untuk umum, anak-anak kita dari SMP 2 Padang yang hadir bisa melihat dan menyaksikan bahwa Kota Padang sebagai kota metropolitan dan kota toleransi,” terangnya.

Sementara itu, Ketua TP- PKK Sumbar Ny. Harneli Mahyeldi berharap dengan diresmikannya museum dapat menjadi wadah bagi generasi muda agar mengetahui sejarah Kota Padang dari masa ke masa.

“Kita berharap akan ada kunjungan dari mancanegara, menjadi tujuan wisata, terkhusus anak-anak kita bisa berkunjung dapat meramaikan dan merasakan perjuangan dari pahlawan sehingga mereka berusaha untuk mengukir prestasi seperti para pendahulu,” harapnya. (r)

Editor : Eriandi

Sleman Jadi Kabupaten dengan Sumbangan Ekonomi Terbesar bagi DIY

Kabupaten Sleman menjadi kabupaten dengan sumbangan ekonomi terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2024.

Sleman memberikan kontribusi terbesar yaitu 32,87%. Disusul Kota Yogyakarta di urutan kedua dengan sumbangan 25,67%, lalu Bantul di urutan ketiga dengan sumbangan 18,71%, Gunungkidul di urutan ketiga dengan sumbangan 13,99%, dan Kulon Progo di urutan terakhir dengan sumbangan 8,75%.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman optimis pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2024 masih akan berada di level 5&, dengan kisaran 5,09%-5,50%.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), di tahun sebelumnya (2023),  tren pertumbuhan ekonomi di kabupaten ini mencapai 5,09%. Sementara, pada 2024 ini, hingga triwulan II tercatat tumbuh sebesar 5,09%.

Adanya Proyek Strategis Nasional (PSN) berupa pembangunan jalan tol diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sleman. Di samping itu, pariwisata pun masih menjadi sektor andalan di kabupaten dengan slogan “Sembada” ini.

“Wisatawan yang datang, menginap, dan berbelanja diharapkan dapat menggerakkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sleman,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sleman, Haris Martapa, Kamis (5/12/2024).

Andil antarsektor ekonomi di Sleman

Ada banyak sektor yang menyumbang andil signifikan bagi perekonomian Sleman, meliputi industri pengolahan, konstruksi, penyediaan akomodasi makan minum/sektor pariwisata, dan pertanian. Pada 2023, keempat sektor itu memberi kontribusi kisaran 8%-12%.

“Pertanian meskipun andilnya di bawah 10%, namun merupakan sektor yang menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Sleman,” terang Haris.

Pemkab Sleman juga berkomitmen meningkatkan kapasitas UMKM dan pelaku industri melalui berbagai pelatihan,fasilitasi permodalan lewat dana penguatan modal, hingga memberikan fasilitasi pemasaran dan penguatan kelembagaan.

Bidang konstruksi pun tak luput dari perhatian. Pemkab Sleman telah menyiapkan langkah pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian, seperti revitalisasi pasar tradisional, serta pemeliharaan jalan dan jembatan untuk memperlancar aktivitas perekonomian.

Belum lagi di sektor pariwisata, fokus pengembangan desa wisata dan ekonomi kreatif yang dapat mendatangkan wisatawan juga mendapat perhatian serius.

“Kami targetkan ekonomi di Sleman tahun 2025 mendatang tetap tumbuh pada kisaran angka 5,1%-5,6%,” tutur Haris

“Berbagai program kegiatan pada empat sektor unggulan itu diharapkan bisa menjadi penggerak,” tambahnya.

Gerakan beli sayur petani

Lebih lanjut Haris mengungkapkan, tantangan perekonomian pada 2024 memang cukup kompleks, terutama karena kondisi deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut di DIY.

Deflasi yang berkepanjangan menyebabkan dampak negatif bagi pelaku usaha karena produknya tidak terjual. Imbasnya, aktivitas ekonomi akan melambat.

Pemkab Sleman telah melakukan sejumlah program untuk mengantisipasi dampak turunnya perekonomian pasca deflasi beruntun. Salah satunya dengan menerbitkan Instruksi Bupati Sleman No. 20 Tahun 2024 tentang Pola Tanam Cabai dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah.

Instruksi ini dilaksanakan sebagai upaya mewujudkan ketersediaan komoditas cabai secara berkelanjutan dengan melakukan tanam cabai di luar musim (off season).

Bupati Sleman juga telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 0633 Tahun 2024 tentang Gerakan Membeli Sayuran Petani (Gemati). Lewat edaran tersebut, pegawai di lingkungan Pemkab Sleman diimbau untuk berbelanja paket sayuran hasil budidaya petani.

Hasilnya, selama jangka waktu 12 hari dari 17-28 Oktober 2024, telah terjual sebanyak 2.106 paket sayuran. Dengan nilai harga sayuran Rp20.000 per paket, tercatat terjadi perputaran uang lebih dari Rp42 juta.

“Dengan semakin banyak sayuran petani yang dibeli oleh pegawai, dapat menggerakkan perekonomian dan meningkatkan pendapatan petani,” jelas Haris.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi