Keberhasilan Pengungkapan Narkoba Diapresiasi Berbagai Pihak

JAKARTA – Keberhasilan Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri dalam menggagalkan peredaran narkoba sebanyak 4,1 ton dalam kurun waktu dua bulan mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menilai pencapaian ini sebagai bukti nyata bahwa Indonesia serius dalam memerangi peredaran narkotika yang semakin mengkhawatirkan.
“Komisi III mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri yang berhasil menyapu bersih kasus narkoba di Tanah Air. Di sisi lain, jumlah sebesar ini juga menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan,” ujar Sahroni.
Sahroni berharap Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dapat bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran dana dari jaringan narkoba guna mengungkap bandar besar.
“Negara harus berani memerangi bandar besar agar rantai peredaran narkoba benar-benar terputus,” tambahnya.
Sementara itu, di Palembang, kerja keras jajaran Satres Narkoba Polrestabes Palembang dalam membongkar jaringan pengedar narkoba asal Malaysia juga mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.
Wali Kota Palembang Ratu Dewa dan Wakil Wali Kota Prima Salam memberikan penghargaan langsung kepada Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono dan Kasat Narkoba, Kompol Faisal Manalu.
“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas keberhasilan Satres Narkoba dalam mengungkap jaringan narkotika asal Malaysia dengan barang bukti sabu seberat 8 kg dan ekstasi sebanyak 1.000 butir, senilai Rp1,6 miliar,” ucap Ratu Dewa.
Di tingkat nasional, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan juga mengapresiasi keberhasilan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam mengungkap jaringan narkotika besar di Indonesia. Operasi yang dilakukan BNN ini berhasil menyita berbagai jenis narkotika dengan nilai total mencapai Rp1 triliun.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh kementerian dan lembaga yang telah berkontribusi dalam mempersempit ruang gerak peredaran narkoba di Indonesia,” kata Budi Gunawan. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan berhenti dan akan terus berupaya melindungi generasi muda dari ancaman narkoba.
Kepala BNN, Komjen Pol Marthinus Hukom, menambahkan bahwa pengungkapan ini merupakan hasil kerja sama dengan berbagai instansi, termasuk Bea Cukai, Polri, TNI, serta dukungan intelijen dalam menargetkan wilayah rawan penyelundupan narkoba seperti perairan Sumatera dan Selat Malaka.
“Keberhasilan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperkuat strategi pemberantasan narkoba secara agresif dan sistematis,” ungkap Marthinus.
Dengan langkah-langkah yang lebih terpadu, diharapkan jaringan peredaran narkoba di Indonesia dapat semakin ditekan demi masa depan generasi penerus bangsa.
(*/rls)

OPM Gangguan Utama Pembangunan Nasional di Papua

Oleh: Grasella Wandama )*

Eksistensi Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah menjadi isu yang terus memicu ketegangan dan konflik di Papua. Dengan berbagai aksi, baik itu aksi teror maupun serangan bersenjata, OPM telah menciptakan ketidakpastian dan ketegangan di kawasan ini.

Salah satu dampak paling jelas dari aktivitas OPM adalah meningkatnya konflik bersenjata antara kelompok tersebut dan aparat keamanan. Konflik ini tidak hanya merugikan kedua belah pihak, tetapi juga menghadapi tantangan besar dalam proses pembangunan nasional. Salah satu tantangan terbesar adalah keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang terus menjadi ancaman utama bagi stabilitas dan kemajuan wilayah tersebut. Aktivitas OPM tidak hanya mengganggu keamanan tetapi juga berdampak pada berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Mereka sering melakukan aksi-aksi yang bersifat destruktif, seperti penyerangan terhadap aparat keamanan, perusakan fasilitas umum, dan intimidasi terhadap masyarakat sipil. Hal ini menyebabkan pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi di Papua berjalan lambat.

Keberadaan OPM menyebabkan ketakutan di kalangan masyarakat lokal. Banyak warga Papua yang terpaksa mengungsi karena khawatir menjadi korban kekerasan. Kondisi ini membuat pemerintah kesulitan untuk memberikan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi di daerah-daerah yang terdampak konflik.

Polri dan TNI telah meningkatkan operasi penegakan hukum di Papua untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh OPM. Operasi ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dan memastikan bahwa pembangunan nasional dapat terus berjalan tanpa gangguan. Namun, upaya ini sering kali dihadapkan pada tantangan besar, termasuk medan yang sulit dan propaganda yang disebarkan oleh OPM.

Salah satu propaganda terbaru dari OPM adalah klaim pencurian dua senjata api milik anggota Polri di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan tegas menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, mengatakan bahwa narasi tersebut merupakan upaya untuk menimbulkan keresahan di masyarakat. Menurut Brigjen Pol. Faizal, informasi yang disebarkan oleh OPM tidak memiliki dasar dan fakta. Propaganda ini bertujuan untuk memprovokasi aparat keamanan serta masyarakat, sehingga menciptakan ketidakstabilan di wilayah Papua. Ia menegaskan bahwa Polri bersama TNI tetap fokus pada misi utama mereka, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Selain menyebarkan propaganda, OPM juga sering kali memanfaatkan isu-isu sosial dan politik untuk mendapatkan simpati dari masyarakat lokal dan internasional. Mereka menggambarkan diri sebagai pejuang kemerdekaan, padahal tindakan mereka sering kali merugikan rakyat Papua itu sendiri. Banyak masyarakat Papua yang menginginkan perdamaian dan pembangunan, tetapi terhambat oleh aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh OPM.

Dalam konteks ini, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua melalui berbagai program pembangunan. Infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya sedang dibangun untuk membuka akses ke daerah-daerah terpencil. Selain itu, pemerintah juga fokus pada peningkatan pendidikan dan kesehatan untuk memastikan bahwa masyarakat Papua dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik.

Namun, keberhasilan program-program tersebut sangat bergantung pada stabilitas keamanan di Papua. OPM sering kali menjadi penghambat utama dalam pelaksanaan proyek-proyek pembangunan. Serangan terhadap pekerja proyek, pembakaran fasilitas umum, dan ancaman kepada kontraktor adalah beberapa contoh gangguan yang dilakukan oleh kelompok ini.

Penting bagi masyarakat Papua untuk tidak mudah terprovokasi oleh propaganda yang disebarkan oleh OPM. Polri dan TNI mengimbau masyarakat untuk selalu mengecek kebenaran informasi yang beredar dan tidak mempercayai klaim-klaim yang tidak dapat diverifikasi. Dengan demikian, masyarakat dapat berperan aktif dalam menciptakan kedamaian di Papua.

Kepolisian juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh OPM. Melindungi masyarakat Papua merupakan prioritas utama, dan Polri bersama TNI terus berkomitmen menjaga keamanan di seluruh wilayah Papua.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengatakan bahwa masyarakat harus tetap tenang dan tidak terhasut oleh propaganda OPM. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kedamaian di Papua, karena stabilitas keamanan adalah kunci untuk keberhasilan pembangunan nasional di wilayah tersebut.

Selain itu, upaya untuk menyelesaikan konflik di Papua juga memerlukan pendekatan yang holistik. Pendekatan militer harus diimbangi dengan dialog konstruktif dan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah harus terus mendengarkan aspirasi rakyat Papua dan melibatkan mereka dalam proses pembangunan.

Dalam jangka panjang, penyelesaian konflik di Papua tidak hanya memerlukan tindakan keamanan tetapi juga pendekatan sosial, ekonomi, dan budaya. Pemerintah terus memastikan bahwa pembangunan di Papua tidak hanya bertujuan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi tetapi juga untuk menciptakan keadilan sosial dan kesetaraan bagi seluruh masyarakat.

Keberadaan OPM sebagai gangguan utama pembangunan nasional di Papua adalah tantangan yang kompleks. Namun, dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, tantangan ini dapat diatasi. Papua memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu wilayah yang maju di Indonesia.

Melalui upaya yang terintegrasi dan berkelanjutan, diharapkan Papua dapat keluar dari bayang-bayang konflik dan bergerak menuju masa depan yang lebih cerah. Keberhasilan ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi masyarakat Papua tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.

*) Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta

https://retizen.republika.co.id/posts/507493/opm-gangguan-utama-pembangunan-nasional-di-papua

Oleh: Grasella Wandama )*

 

Eksistensi Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah menjadi isu yang terus memicu ketegangan dan konflik di Papua. Dengan berbagai aksi, baik itu aksi teror maupun serangan bersenjata, OPM telah menciptakan ketidakpastian dan ketegangan di kawasan ini.

Salah satu dampak paling jelas dari aktivitas OPM adalah meningkatnya konflik bersenjata antara kelompok tersebut dan aparat keamanan. Konflik ini tidak hanya merugikan kedua belah pihak, tetapi juga menghadapi tantangan besar dalam proses pembangunan nasional. Salah satu tantangan terbesar adalah keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang terus menjadi ancaman utama bagi stabilitas dan kemajuan wilayah tersebut. Aktivitas OPM tidak hanya mengganggu keamanan tetapi juga berdampak pada berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Mereka sering melakukan aksi-aksi yang bersifat destruktif, seperti penyerangan terhadap aparat keamanan, perusakan fasilitas umum, dan intimidasi terhadap masyarakat sipil. Hal ini menyebabkan pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi di Papua berjalan lambat.

Keberadaan OPM menyebabkan ketakutan di kalangan masyarakat lokal. Banyak warga Papua yang terpaksa mengungsi karena khawatir menjadi korban kekerasan. Kondisi ini membuat pemerintah kesulitan untuk memberikan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi di daerah-daerah yang terdampak konflik.

Polri dan TNI telah meningkatkan operasi penegakan hukum di Papua untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh OPM. Operasi ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dan memastikan bahwa pembangunan nasional dapat terus berjalan tanpa gangguan. Namun, upaya ini sering kali dihadapkan pada tantangan besar, termasuk medan yang sulit dan propaganda yang disebarkan oleh OPM.

Salah satu propaganda terbaru dari OPM adalah klaim pencurian dua senjata api milik anggota Polri di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan tegas menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, mengatakan bahwa narasi tersebut merupakan upaya untuk menimbulkan keresahan di masyarakat. Menurut Brigjen Pol. Faizal, informasi yang disebarkan oleh OPM tidak memiliki dasar dan fakta. Propaganda ini bertujuan untuk memprovokasi aparat keamanan serta masyarakat, sehingga menciptakan ketidakstabilan di wilayah Papua. Ia menegaskan bahwa Polri bersama TNI tetap fokus pada misi utama mereka, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Selain menyebarkan propaganda, OPM juga sering kali memanfaatkan isu-isu sosial dan politik untuk mendapatkan simpati dari masyarakat lokal dan internasional. Mereka menggambarkan diri sebagai pejuang kemerdekaan, padahal tindakan mereka sering kali merugikan rakyat Papua itu sendiri. Banyak masyarakat Papua yang menginginkan perdamaian dan pembangunan, tetapi terhambat oleh aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh OPM.

Dalam konteks ini, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua melalui berbagai program pembangunan. Infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya sedang dibangun untuk membuka akses ke daerah-daerah terpencil. Selain itu, pemerintah juga fokus pada peningkatan pendidikan dan kesehatan untuk memastikan bahwa masyarakat Papua dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik.

Namun, keberhasilan program-program tersebut sangat bergantung pada stabilitas keamanan di Papua. OPM sering kali menjadi penghambat utama dalam pelaksanaan proyek-proyek pembangunan. Serangan terhadap pekerja proyek, pembakaran fasilitas umum, dan ancaman kepada kontraktor adalah beberapa contoh gangguan yang dilakukan oleh kelompok ini.

Penting bagi masyarakat Papua untuk tidak mudah terprovokasi oleh propaganda yang disebarkan oleh OPM. Polri dan TNI mengimbau masyarakat untuk selalu mengecek kebenaran informasi yang beredar dan tidak mempercayai klaim-klaim yang tidak dapat diverifikasi. Dengan demikian, masyarakat dapat berperan aktif dalam menciptakan kedamaian di Papua.

Kepolisian juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh OPM. Melindungi masyarakat Papua merupakan prioritas utama, dan Polri bersama TNI terus berkomitmen menjaga keamanan di seluruh wilayah Papua.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengatakan bahwa masyarakat harus tetap tenang dan tidak terhasut oleh propaganda OPM. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kedamaian di Papua, karena stabilitas keamanan adalah kunci untuk keberhasilan pembangunan nasional di wilayah tersebut.

Selain itu, upaya untuk menyelesaikan konflik di Papua juga memerlukan pendekatan yang holistik. Pendekatan militer harus diimbangi dengan dialog konstruktif dan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah harus terus mendengarkan aspirasi rakyat Papua dan melibatkan mereka dalam proses pembangunan.

Dalam jangka panjang, penyelesaian konflik di Papua tidak hanya memerlukan tindakan keamanan tetapi juga pendekatan sosial, ekonomi, dan budaya. Pemerintah terus memastikan bahwa pembangunan di Papua tidak hanya bertujuan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi tetapi juga untuk menciptakan keadilan sosial dan kesetaraan bagi seluruh masyarakat.

Keberadaan OPM sebagai gangguan utama pembangunan nasional di Papua adalah tantangan yang kompleks. Namun, dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, tantangan ini dapat diatasi. Papua memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu wilayah yang maju di Indonesia.

Melalui upaya yang terintegrasi dan berkelanjutan, diharapkan Papua dapat keluar dari bayang-bayang konflik dan bergerak menuju masa depan yang lebih cerah. Keberhasilan ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi masyarakat Papua tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.

*) Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta

https://beritasabang.com/opm-gangguan-utama-pembangunan-nasional-di-papua/

Oleh: Grasella Wandama )*

 

Eksistensi Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah menjadi isu yang terus memicu ketegangan dan konflik di Papua. Dengan berbagai aksi, baik itu aksi teror maupun serangan bersenjata, OPM telah menciptakan ketidakpastian dan ketegangan di kawasan ini.

Salah satu dampak paling jelas dari aktivitas OPM adalah meningkatnya konflik bersenjata antara kelompok tersebut dan aparat keamanan. Konflik ini tidak hanya merugikan kedua belah pihak, tetapi juga menghadapi tantangan besar dalam proses pembangunan nasional. Salah satu tantangan terbesar adalah keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang terus menjadi ancaman utama bagi stabilitas dan kemajuan wilayah tersebut. Aktivitas OPM tidak hanya mengganggu keamanan tetapi juga berdampak pada berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Mereka sering melakukan aksi-aksi yang bersifat destruktif, seperti penyerangan terhadap aparat keamanan, perusakan fasilitas umum, dan intimidasi terhadap masyarakat sipil. Hal ini menyebabkan pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi di Papua berjalan lambat.

Keberadaan OPM menyebabkan ketakutan di kalangan masyarakat lokal. Banyak warga Papua yang terpaksa mengungsi karena khawatir menjadi korban kekerasan. Kondisi ini membuat pemerintah kesulitan untuk memberikan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi di daerah-daerah yang terdampak konflik.

Polri dan TNI telah meningkatkan operasi penegakan hukum di Papua untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh OPM. Operasi ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dan memastikan bahwa pembangunan nasional dapat terus berjalan tanpa gangguan. Namun, upaya ini sering kali dihadapkan pada tantangan besar, termasuk medan yang sulit dan propaganda yang disebarkan oleh OPM.

Salah satu propaganda terbaru dari OPM adalah klaim pencurian dua senjata api milik anggota Polri di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan tegas menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, mengatakan bahwa narasi tersebut merupakan upaya untuk menimbulkan keresahan di masyarakat. Menurut Brigjen Pol. Faizal, informasi yang disebarkan oleh OPM tidak memiliki dasar dan fakta. Propaganda ini bertujuan untuk memprovokasi aparat keamanan serta masyarakat, sehingga menciptakan ketidakstabilan di wilayah Papua. Ia menegaskan bahwa Polri bersama TNI tetap fokus pada misi utama mereka, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Selain menyebarkan propaganda, OPM juga sering kali memanfaatkan isu-isu sosial dan politik untuk mendapatkan simpati dari masyarakat lokal dan internasional. Mereka menggambarkan diri sebagai pejuang kemerdekaan, padahal tindakan mereka sering kali merugikan rakyat Papua itu sendiri. Banyak masyarakat Papua yang menginginkan perdamaian dan pembangunan, tetapi terhambat oleh aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh OPM.

Dalam konteks ini, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua melalui berbagai program pembangunan. Infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya sedang dibangun untuk membuka akses ke daerah-daerah terpencil. Selain itu, pemerintah juga fokus pada peningkatan pendidikan dan kesehatan untuk memastikan bahwa masyarakat Papua dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik.

Namun, keberhasilan program-program tersebut sangat bergantung pada stabilitas keamanan di Papua. OPM sering kali menjadi penghambat utama dalam pelaksanaan proyek-proyek pembangunan. Serangan terhadap pekerja proyek, pembakaran fasilitas umum, dan ancaman kepada kontraktor adalah beberapa contoh gangguan yang dilakukan oleh kelompok ini.

Penting bagi masyarakat Papua untuk tidak mudah terprovokasi oleh propaganda yang disebarkan oleh OPM. Polri dan TNI mengimbau masyarakat untuk selalu mengecek kebenaran informasi yang beredar dan tidak mempercayai klaim-klaim yang tidak dapat diverifikasi. Dengan demikian, masyarakat dapat berperan aktif dalam menciptakan kedamaian di Papua.

Kepolisian juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh OPM. Melindungi masyarakat Papua merupakan prioritas utama, dan Polri bersama TNI terus berkomitmen menjaga keamanan di seluruh wilayah Papua.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengatakan bahwa masyarakat harus tetap tenang dan tidak terhasut oleh propaganda OPM. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kedamaian di Papua, karena stabilitas keamanan adalah kunci untuk keberhasilan pembangunan nasional di wilayah tersebut.

Selain itu, upaya untuk menyelesaikan konflik di Papua juga memerlukan pendekatan yang holistik. Pendekatan militer harus diimbangi dengan dialog konstruktif dan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah harus terus mendengarkan aspirasi rakyat Papua dan melibatkan mereka dalam proses pembangunan.

Dalam jangka panjang, penyelesaian konflik di Papua tidak hanya memerlukan tindakan keamanan tetapi juga pendekatan sosial, ekonomi, dan budaya. Pemerintah terus memastikan bahwa pembangunan di Papua tidak hanya bertujuan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi tetapi juga untuk menciptakan keadilan sosial dan kesetaraan bagi seluruh masyarakat.

Keberadaan OPM sebagai gangguan utama pembangunan nasional di Papua adalah tantangan yang kompleks. Namun, dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, tantangan ini dapat diatasi. Papua memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu wilayah yang maju di Indonesia.

Melalui upaya yang terintegrasi dan berkelanjutan, diharapkan Papua dapat keluar dari bayang-bayang konflik dan bergerak menuju masa depan yang lebih cerah. Keberhasilan ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi masyarakat Papua tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.

*) Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta

Polisi Tangkap Residivs Kasus Pencurian di Kota Solok

Solok – Tim gabungan Unit Reskrim Polsek Kota Solok dan Unit Opsnal Reskrim Polres Solok Kota berhasil menangkap tersangka tindak pidana pencurian berinisial AS. Penangkapan dilakukan pada Senin, 9 Desember 2024, sekitar pukul 22.00 WIB di kawasan Sawah Sianik, Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok.

Kapolsekta Solok AKP Basri mengatakan, AS, yang diketahui sebagai residivis kasus pencurian dan pimpinan kegiatan tawuran antar kelompok ditangkap tanpa perlawanan. Setelah penangkapan, tersangka langsung dibawa ke Mako Polsek Kota Solok untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, AS dikenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Polisi menyebut bahwa tersangka tidak hanya memiliki catatan kriminal terkait pencurian, tetapi juga diduga sering memimpin aksi tawuran yang meresahkan masyarakat di wilayah Kota Solok.

Dengan ditangkapnya AS, pihak kepolisian berharap dapat menekan angka kriminalitas dan menciptakan rasa aman di tengah masyarakat. Penanganan kasus ini masih terus dilakukan untuk mengungkap keterlibatan tersangka dalam tindak pidana lainnya.

Pihak Polres Solok Kota mengimbau masyarakat untuk terus bersinergi dengan kepolisian dalam memberikan informasi terkait aktivitas yang mencurigakan guna menjaga keamanan bersama. (oki)

Wisatawan Bogor Resah Aksi Premanisme dan Pengamen, 20 Orang Ditangkap Artikel ini telah tayang di Idntimes.com dengan judul “Wisatawan Bogor Resah Aksi Premanisme dan Pengamen, 20 Orang Ditangkap”. Klik untuk baca: https://www.idntimes.com/news/indonesia/linna-susanti/wisatawan-bogor-resah-aksi-premanisme-dan-pengamen-20-orang-ditangkap.

Polresta Bogor Kota bersama Sat Pol PP, dan Dinas Sosial menggelar operasi penertiban premanisme, pengamen, serta pengemis di beberapa titik strategis di Kota Bogor pada Sabtu (23/11/2024).

Kegiatan ini dilaksanakan untuk menanggapi laporan masyarakat yang meresahkan akibat tindakan premanisme dan pengamen yang memaksa meminta uang. Operasi ini bertujuan untuk menciptakan kenyamanan bagi wisatawan domestik dan asing yang berkunjung ke Kota Bogor.

“Kami akan terus melakukan kegiatan ini sampai aksi premanisme hilang di Kota Bogor, sehingga para wisatawan domestik maupun asing nyaman dan aman berada di Kota Bogor,” kata Kasatreskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Rizaldi.

Diplomasi Cerdas Prabowo Membawa Indonesia Menuju Posisi Terhormat di Kancah Global

Jakarta – Kunjungan kerja Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto ke berbagai negara mendapat perhatian luas dari masyarakat dalam dan luar negeri. Dukungan dan apresiasi publik terus mengalir, memperlihatkan kebanggaan bangsa terhadap peran aktif Prabowo dalam diplomasi internasional serta komitmen untuk memajukan kepentingan Indonesia di ranah global.

Pengamat Politik, Ujang Komaruddin menjelaskan langkah Prabowo dalam membangun hubungan baik dengan berbagai negara adalah wujud pengalaman dan kecerdasannya sebagai pemimpin.

“Kalau kita menganalisa dan mengamati apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo sebagai Presiden RI ke-8 itu membuat decak kagum bagi seluruh rakyat Indonesia. Beliau punya pengalaman, punya hubungan baik dengan banyak negara, banyak tokoh dunia,” ujar Ujang.

Komaruddin juga menambahkan bahwa sikap rendah hati Prabowo saat berinteraksi dengan warga Indonesia di Amerika memberikan kesan mendalam yang semakin membangkitkan kebanggaan nasional.

Di sisi lain, dalam kunjungannya ke China, Prabowo memilih negara sahabat ini sebagai negara pertama yang didatangi, yang menegaskan posisi strategis China bagi Indonesia dalam peta geopolitik dunia.

Guru Besar Hubungan Internasional UI, Fredy Buhama Lumban Tobing, menyatakan bahwa kunjungan ini memiliki makna strategis bagi Indonesia.

“Menjadi menarik karena China merupakan negara sahabat pertama yang dikunjungi oleh Pak Prabowo sebagai Presiden RI ke-8. Undangan pemerintah China merupakan wujud pengakuan China atas Prabowo sebagai Presiden RI,” ungkapnya.

Langkah ini memperlihatkan keseriusan Prabowo untuk menempatkan Indonesia sebagai penghubung kepentingan negara-negara besar dengan negara berkembang.

Dalam pertemuan bilateral, Prabowo juga memastikan bahwa kerja sama antara Indonesia dan China akan mencakup banyak sektor strategis, mulai dari pendidikan hingga kolaborasi bisnis dan ekonomi.

Sebelumnya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa hubungan ini akan mengedepankan prinsip bebas dan aktif, tetap tidak memihak, dan akan berkomitmen pada stabilitas kawasan.

Sementara itu, kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat membahas isu yang sangat penting bagi perdamaian dunia, yakni konflik Palestina. Prabowo menekankan komitmen Indonesia dalam mendukung solusi dua negara yang inklusif sebagai solusi terbaik untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel, yang juga disepakati bersama Presiden AS, Joe Biden. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap nilai kemanusiaan universal yang dijunjung oleh Prabowo.

“Indonesia akan berperan menjembatani kepentingan negara negara berkembang dengan negara maju. Tentunya dalam kerangka good neighbor policy,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid.

Dengan berbagai kesepakatan yang dicapai dalam kunjungan kerja ini, termasuk kerja sama di bidang ekonomi, pendidikan, dan pertahanan, serta komitmen untuk perdamaian dunia, kunjungan Presiden Prabowo tidak hanya membanggakan rakyat Indonesia tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional. ><

Lawatan Presiden Prabowo ke Luar Negeri Buktikan Peran Strategis Indonesia di Dunia

JAKARTA – Kunjungan Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, ke China dan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menandai babak baru dalam diplomasi Indonesia yang semakin proaktif di kancah internasional. Lawatan ini tidak hanya mempererat hubungan dengan negara-negara besar, tetapi juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam memainkan peran penting dalam geopolitik dunia. Sebagai negara sahabat pertama yang dikunjungi, China menjadi simbol pengakuan atas posisi Indonesia di dunia, sementara kunjungan ke AS semakin memperkuat citra Indonesia sebagai mitra strategis.

Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Fredy Buhama Lumban Tobing, memberikan pandangannya tentang makna penting dari lawatan ke China.

“Menjadi menarik karena China merupakan negara sahabat pertama yang dikunjungi oleh Pak Prabowo sebagai Presiden RI ke-8. Undangan pemerintah China menandakan bahwa China mengakui peran strategis Indonesia dalam peta geopolitik dunia ke depan,” ujar Fredy.

Kunjungan ke AS juga tak kalah penting. Selain memperkuat hubungan ekonomi dan politik, lawatan Presiden Prabowo ke negara adidaya ini memperlihatkan bahwa Indonesia semakin diperhitungkan dalam percaturan internasional. Pengamat politik, Ujang Komaruddin, melihat kunjungan ini sebagai langkah yang membanggakan rakyat Indonesia.

“Jadi, kalau kita menganalisa dan mengamati apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo sebagai Presiden RI ke-8, itu membuat decak kagum bagi seluruh rakyat Indonesia. Beliau punya pengalaman, hubungan baik dengan banyak negara, dan banyak tokoh dunia,” ungkap Ujang.

Lebih lanjut, Ujang menilai bahwa sifat Presiden Prabowo yang cerdas, penuh pengetahuan, serta rendah hati menjadi daya tarik dalam membangun hubungan internasional.

“Presiden Prabowo punya kecerdasan tinggi, punya banyak pengetahuan, dan juga sangat humble. Itu kesaksian-kesaksian yang diberikan warga Indonesia yang ada di Amerika ketika bertemu dengan Pak Prabowo. Saya melihat bahwa apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo itu membangkitkan rasa kebanggaan bagi rakyat Indonesia,” lanjut Ujabg.

Dari segi diplomasi, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menekankan bahwa lawatan ini menjadi bukti konkret peran Indonesia di dunia internasional.

“Presiden menekankan kunjungan ini sebagai wujud peran Indonesia di dunia internasional. Permohonan untuk Indonesia hadir dalam pertemuan bilateral dan multilateral menunjukkan Indonesia begitu dihormati dan perannya ditunggu seluruh dunia,” jelas Meutya.

Lebih jauh, Menkomdigi menambahkan bahwa Indonesia kini berperan sebagai jembatan antara negara-negara berkembang dan negara maju, sejalan dengan kebijakan luar negeri yang mengutamakan hubungan baik dan kerjasama strategis.

“Indonesia akan berperan menjembatani kepentingan negara-negara berkembang dengan negara maju. Tentunya dalam kerangka good neighbor policy,” imbuh Meutya.

Kunjungan Presiden Prabowo ke China dan AS ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi dan politik Indonesia. Hubungan yang semakin erat dengan China dan AS akan membuka peluang bagi kemajuan sektor perdagangan dan investasi, serta memperkokoh posisi Indonesia di kawasan Asia-Pasifik.