Puasa Tenang, Stok Pangan Aman

Oleh: Khaylila Nafisah )*

 

Ramadan selalu menjadi momen spesial bagi masyarakat Indonesia. Selain menjadi bulan ibadah, Ramadan juga menandai periode meningkatnya konsumsi pangan, sehingga ketahanan pangan menjadi isu utama. Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, berkomitmen kuat untuk memastikan ketersediaan pangan selama Ramadan dan mempercepat pencapaian swasembada pangan. Dengan berbagai strategi dan inovasi pertanian, upaya ini diharapkan tidak hanya menjamin kecukupan pangan dalam jangka pendek, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.

 

Saat.l Ramadan, permintaan terhadap berbagai bahan pangan utama seperti beras, daging, minyak goreng, dan sayuran meningkat drastis. Untuk memastikan pasokan yang cukup dan harga yang stabil, pemerintah telah melakukan berbagai langkah strategis. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menegaskan bahwa stok pangan saat ini dalam kondisi aman dan siap menghadapi lonjakan permintaan selama Ramadan. Persiapan menghadapi Ramadan, pemerintah menjaga agar pasokan pangan, minyak goreng, daging, beras dimana kini ada 2 juta ton di Bulog.

 

Pernyataan ini memberikan keyakinan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan pangan selama bulan suci. Namun, lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan musiman, pemerintah juga melihat Ramadan sebagai momentum untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan yang menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Prabowo.

 

Kementerian Pertanian (Kementan) telah meluncurkan berbagai program unggulan guna meningkatkan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor. Langkah-langkah tersebut mencakup pencetakan sawah baru, optimalisasi lahan pertanian, serta peningkatan sarana dan prasarana produksi. Kebijakan, inpres dan seterusnya sudah diberikan oleh Presiden sehingga tidak ada alasan pemerintah gagal mengeksekusi program ini.

 

Selain itu, pemerintah juga mendorong inovasi dalam sektor pertanian agar produksi pangan lebih efisien dan berkelanjutan. Teknologi pertanian modern, penggunaan benih unggul, serta digitalisasi distribusi pangan menjadi bagian dari strategi besar untuk mempercepat kemandirian pangan.

 

Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah menyelenggarakan acara #DemiIndonesia Mandiri Pangan di Ngawi, Jawa Timur, yang merupakan salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia. Acara ini tidak hanya menjadi perayaan panen, tetapi juga wadah edukasi bagi petani tentang inovasi pertanian serta penguatan sinergi antara pemerintah, petani, dan masyarakat luas.

 

Selain memastikan ketersediaan pangan, pemerintah juga memperketat pengawasan terhadap kualitas bahan makanan yang beredar di pasaran, terutama menjelang Ramadan. Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Barat, Novy C. Palit, menegaskan bahwa pengawasan ini bertujuan untuk memastikan produk pangan yang dikonsumsi masyarakat aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Pemeriksaan difokuskan pada kandungan kimia berbahaya, seperti residu pestisida pada produk pertanian dan formalin pada produk peternakan.

 

Dari total 78 sampel yang diuji, yang terdiri dari 66 sampel produk pertanian dan 12 sampel produk peternakan, hasil pengujian menunjukkan bahwa masih ada tantangan dalam menjaga keamanan pangan. Oleh karena itu, pengawasan ketat terhadap distribusi dan kualitas pangan menjadi prioritas guna melindungi kesehatan masyarakat, terutama selama Ramadan, ketika konsumsi pangan meningkat.

 

Ramadan bukan hanya bulan peningkatan konsumsi, tetapi juga bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya swasembada pangan. Dengan berbagai kebijakan dan strategi yang telah diterapkan, pemerintah optimis bahwa Indonesia akan semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya.

 

Namun, pencapaian swasembada pangan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Diperlukan sinergi antara berbagai pihak, termasuk petani, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat luas. Kesadaran akan pentingnya konsumsi pangan lokal, dukungan terhadap inovasi pertanian, serta pengawasan bersama terhadap kualitas pangan adalah langkah konkret yang bisa dilakukan oleh setiap individu.

 

Ketahanan pangan menjadi isu krusial setiap Ramadan, dan tahun ini pemerintah memastikan bahwa pasokan pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Lebih dari sekadar kesiapan menghadapi bulan suci, pemerintah juga menjadikan momen ini sebagai pendorong percepatan swasembada pangan. Dengan berbagai kebijakan strategis, inovasi pertanian, dan penguatan sinergi antara berbagai pihak, harapan untuk mewujudkan kemandirian pangan semakin nyata.

 

Di tengah suasana Ramadan yang penuh berkah, swasembada pangan bukan hanya tentang ekonomi dan produksi, tetapi juga tentang kesejahteraan dan keberlanjutan. Mewujudkan Indonesia yang mandiri pangan adalah tanggung jawab bersama, demi masa depan yang lebih stabil dan sejahtera bagi seluruh rakyat.

 

*) Penulis merupakan mahasiswa Surabaya

 

 

 

Pemerintah Jamin Ketersediaan Pangan Selama Ramadhan 2025

Jakarta – Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan selama Ramadan 1446 Hijriah /2025.

 

Presiden RI Prabowo Subianto telah menginstruksikan para menteri terkait untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan mencegah lonjakan harga yang bersifat spekulatif.

 

“Saya dalam beberapa pekan terakhir terus memantau perkembangan situasi produksi dan harga-harga pangan, dan saya juga sudah menyampaikan instruksi kepada Menko Pangan, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, semua menteri terkait untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan mencegah adanya kenaikan dan lonjakan harga yang spekulatif,” kata Prabowo.

 

Kepala Negara menegaskan bahwa harga bahan pangan tidak boleh mengalami lonjakan yang dapat memberatkan masyarakat. Selain melakukan pemantauan ketat, ia juga meminta jajarannya menyiapkan langkah preventif agar harga tetap stabil.

 

“Kami bekerja keras supaya seluruh rakyat terutama rakyat yang paling memerlukan dapat menjangkau harga bahan-bahan itu,” ujarnya.

 

Menindaklanjuti arahan tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, pada Sabtu (1/3).

 

Dalam sidak ini, Mentan memastikan pasokan pangan aman dan harga tetap terkendali.

 

“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang, tanpa harus khawatir dengan harga pangan. Pasokan cukup, harga terkendali, dan distribusi kita pantau agar tidak ada yang bermain harga,” kata Mentan.

 

Dalam kesempatan ini, Mentan berdialog dengan pedagang untuk mengetahui kondisi stok dan tren harga. Ia menegaskan bahwa ketersediaan bahan pangan masih aman dan tidak ada komoditas yang melebihi harga eceran tertinggi (HET).

 

Sejumlah bahan pokok seperti beras SPHP, bawang putih, gula konsumsi, minyak goreng, dan daging ayam masih dalam batas harga yang ditentukan pemerintah.

 

Meski begitu, Mentan mengakui ada beberapa komoditas yang mengalami sedikit kenaikan. Namun, ia memastikan pemerintah terus bekerja keras agar masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa tanpa kekhawatiran terkait lonjakan harga pangan.

 

Pemerintah Pastikan Stabilitas Pangan Selama Ramadan

 

Jakarta – Selama Ramadan, pemerintah terus menguatkan langkah strategis untuk memastikan stabilitas pangan nasional. Melalui berbagai kebijakan yang terintegrasi, pasokan bahan pokok dijaga agar tetap mencukupi, harga terkendali, dan distribusi berjalan lancar. Komitmen ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

 

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, memastikan bahwa stok pangan nasional dalam kondisi aman dan siap memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan. “Pemerintah telah mengamankan stok beras di Perum Bulog sebanyak dua juta ton serta menyiapkan langkah-langkah antisipatif untuk menjaga harga tetap stabil,” ujarnya.

 

Selain beras, ketersediaan bahan pokok lain seperti daging, minyak goreng, dan gula juga dalam kondisi mencukupi. Pemerintah telah melakukan berbagai intervensi untuk menghindari lonjakan harga yang dapat membebani masyarakat. Salah satu langkah utama adalah memperkuat produksi dalam negeri melalui peningkatan luas tanam dan pemanfaatan teknologi pertanian modern. Selain itu, penguatan cadangan beras pemerintah dan optimalisasi distribusi pangan juga menjadi prioritas.

 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa stabilitas harga menjadi perhatian utama agar daya beli masyarakat tetap terjaga. “Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan pasokan pangan tersedia dan harga tetap terkendali,” jelasnya.

 

Koordinasi ini mencakup kerja sama dengan produsen, distributor, hingga pelaku usaha pangan guna menjamin kelancaran rantai pasok. Langkah ini sangat penting, terutama saat permintaan meningkat tajam selama Ramadan. Tidak hanya itu, pemerintah juga berupaya mengantisipasi dampak cuaca dan faktor eksternal lain yang berpotensi mengganggu pasokan.

 

Direktur Jenderal Pengawasan dan Ketertiban Perdagangan Kementerian Perdagangan, Kasan, menekankan pentingnya pengawasan agar masyarakat mendapatkan produk pangan yang aman. “Pengujian kualitas pangan dilakukan secara berkala guna memastikan produk yang beredar bebas dari bahan berbahaya,” pungkasnya.

 

Selain memastikan ketersediaan dan harga pangan, pemerintah juga memperketat pengawasan terhadap keamanan pangan di pasar. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencegah peredaran bahan pangan yang mengandung zat berbahaya, seperti pestisida berlebih atau formalin pada produk peternakan. Upaya ini bertujuan agar masyarakat dapat menjalani ibadah puasa dengan tenang tanpa khawatir akan kualitas makanan yang dikonsumsi.

 

Di sisi lain, berbagai program edukasi dan sosialisasi juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai konsumsi pangan yang sehat dan berkualitas. Dengan langkah-langkah yang terkoordinasi, pemerintah optimis bahwa Ramadan tahun ini dapat dilewati dengan kondisi pangan yang stabil dan terkendali.

 

Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk petani, pelaku usaha, dan masyarakat. Dengan sinergi yang kuat, harapan untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri dalam sektor pangan semakin nyata. {&}

 

Bank Emas dan Danantara Jadi Pilar Baru Penguatan Ekonomi Nasional

Oleh  : Made Prawira )*

 

Keberadaan Bank Emas Pegadaian dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem ekonomi nasional. Kedua lembaga ini berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap investasi berbasis emas serta mengoptimalkan pengelolaan aset negara guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Peresmian Bank Emas Pegadaian oleh Presiden Prabowo Subianto mendapat sambutan positif dari masyarakat. Hal ini terbukti dari lonjakan saldo Deposito Emas yang meningkat lebih dari 400 kg pasca peresmian. Lonjakan ini menegaskan kepercayaan masyarakat terhadap investasi emas sebagai aset lindung nilai yang stabil di tengah dinamika ekonomi global.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengungkapkan bahwa sebelum peresmian, Deposito Emas telah mencapai 300 kg atau senilai Rp500 miliar. Dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat, jumlah ini diprediksi terus bertambah. Produk Deposito Emas menjadi solusi bagi mereka yang ingin berinvestasi tanpa harus menyimpan emas fisik di rumah, karena dilengkapi dengan jaminan keamanan dan perlindungan asuransi.

Keunggulan Deposito Emas tidak hanya terletak pada kenaikan harga emas yang menguntungkan bagi investor, tetapi juga pada fleksibilitas tenor dan imbal hasil menarik. Dengan persyaratan yang mudah, seperti kepemilikan rekening Tabungan Emas Pegadaian dan transaksi minimal 5 gram emas, masyarakat dapat dengan mudah mengakses investasi ini. Ditambah dengan digitalisasi layanan melalui Aplikasi Pegadaian Digital, transaksi menjadi lebih praktis dan efisien.

Direktur Utama BRI, Sunarso, menegaskan bahwa Bank Emas Pegadaian memperkuat layanan keuangan berbasis emas di Indonesia. Keberadaannya tidak hanya memberikan manfaat bagi individu, tetapi juga bagi ekosistem industri logam mulia secara keseluruhan. Dengan pengelolaan yang lebih terstruktur dan transparan, Bank Emas diharapkan mampu meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga Rp245 triliun serta menciptakan 1,8 juta lapangan kerja baru.

Anggota Komisi IX DPR RI, Fathi, menilai bahwa Indonesia sudah selayaknya memiliki Bank Emas guna mengoptimalkan pemanfaatan cadangan emas nasional, yang merupakan terbesar keenam di dunia. Bank Emas Pegadaian diharapkan mampu memaksimalkan potensi emas sebagai sumber daya strategis, sehingga memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional dalam jangka panjang.

Sementara itu, pemerintah meluncurkan Danantara untuk memperkuat sektor keuangan nasional dan mengoptimalkan pengelolaan aset negara. Lembaga ini bertujuan meningkatkan efisiensi investasi, mengurangi ketergantungan pada APBN, serta mempercepat realisasi target Indonesia Emas 2045.

Dengan mengonsolidasikan aset strategis dari berbagai BUMN, Danantara diharapkan dapat menarik investasi asing langsung (FDI) serta memperkuat sektor-sektor vital seperti infrastruktur, ketahanan pangan, energi, dan ekonomi digital. Keberadaan lembaga ini juga akan meningkatkan daya saing ekonomi nasional melalui model pengelolaan profesional berbasis praktik terbaik global.

Corporate Secretary PT PP (Persero) Tbk, Joko Raharjo, menyebutkan bahwa konsep konsolidasi kekuatan ekonomi yang diterapkan oleh Danantara akan menjadi penggerak utama dalam memanfaatkan aset negara secara optimal. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menekankan bahwa Danantara akan beroperasi dengan mekanisme transparan dan efisien berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2023 tentang BUMN.

Danantara memiliki peran strategis dalam memperkuat sektor perbankan nasional melalui konsolidasi bank-bank BUMN. Langkah ini diharapkan menciptakan efisiensi yang lebih besar serta mengurangi beban fiskal negara. Dengan penerapan manajemen risiko yang baik serta pemanfaatan teknologi digital, sektor perbankan di bawah koordinasi Danantara diyakini mampu menghadapi tantangan ekonomi global.

Keberhasilan model sovereign wealth fund di berbagai negara, seperti Government Pension Fund Global di Norwegia dan Temasek Holdings di Singapura, menjadi contoh bagaimana Danantara dapat berperan sebagai instrumen ekonomi yang efektif. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa Danantara menerapkan standar tata kelola yang tinggi guna menghindari intervensi politik dan risiko moral hazard.

Kepala Center of Macroeconomics and Finance Indef, M. Rizal Taufikurahman, menilai bahwa Danantara berpotensi besar dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan aset negara. Namun, tantangan utama yang harus dihadapi adalah menjaga transparansi dan independensi dalam operasionalnya. Tanpa tata kelola yang baik, lembaga ini berisiko menjadi alat monopoli atau rent-seeking yang justru merugikan perekonomian nasional.

Bank Emas Pegadaian dan Danantara memiliki peran saling melengkapi dalam memperkuat ekonomi nasional. Bank Emas memberikan solusi investasi yang aman bagi masyarakat, sedangkan Danantara bertugas mengoptimalkan pengelolaan aset negara. Dengan strategi yang tepat, keduanya dapat menciptakan ekosistem investasi yang inklusif, stabil, dan berkelanjutan.

Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan terus mendukung pengembangan kedua lembaga ini agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian nasional. Dengan pendekatan inklusif serta digitalisasi layanan, ekosistem keuangan berbasis emas dan investasi aset negara dapat semakin kuat, sehingga mendukung visi Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.

Kesuksesan Bank Emas Pegadaian dan Danantara bergantung pada regulasi yang kuat serta partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan layanan yang disediakan. Dengan kolaborasi antara sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat, ekonomi nasional dapat tumbuh lebih stabil dan berdaya saing tinggi di tingkat global.

 

)* Penulis adalah pengamat ekonomi

 

Komitmen Pemerintah Berantas Judi Online, Pengawasan Digital Diperketat

Jakarta – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam memberantas praktik judi online yang kian marak di Indonesia. Berdasarkan laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 209 ribu transaksi terkait judi online dengan nilai fantastis mencapai Rp359 triliun. Jumlah pemain judi daring pun mencapai 8,8 juta orang, termasuk 80 ribu anak di bawah usia 10 tahun yang diduga terlibat dalam aktivitas ini.

 

Menanggapi kondisi tersebut, pengawasan terhadap aktivitas digital kini semakin diperketat. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melalui inisiatif PT Visionet Internasional (OVO) yang meluncurkan Gerakan Bareng Ungkap Judi Online (GEBUK JUDOL). Program ini memungkinkan masyarakat untuk turut berperan dalam melaporkan akun OVO yang terindikasi digunakan untuk aktivitas perjudian digital.

 

Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, menegaskan bahwa langkah ini selaras dengan kebijakan pemerintah dalam menciptakan ekosistem keuangan digital yang aman. “Sikap OVO sejalan dan mendukung penuh langkah tegas Pemerintah dalam memerangi judi online dan upaya menciptakan ekosistem keuangan digital yang aman di Indonesia. Inisiatif ini mengusung konsep gotong royong karena kami percaya bersama kita bisa perangi judi online di Indonesia,” ujarnya

 

 

OVO juga memperkuat kerja sama dengan PPATK dalam memantau serta melaporkan akun maupun situs yang terbukti digunakan untuk judi online. Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, menyambut baik langkah kolaboratif ini sebagai upaya nyata dalam menekan praktik perjudian daring.

 

“Kami sangat mendukung langkah-langkah pencegahan dan pelaporan terhadap judi online. Inisiatif ini selaras dengan Program Asta Cita yang diinisiasi oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ungkapnya.

 

Sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang turut serta dalam memberantas praktik ini, OVO juga mengadakan program penghargaan bagi pengguna yang aktif melaporkan akun-akun terkait judi online. Tiga pelapor dengan jumlah laporan valid terbanyak akan mendapatkan hadiah total sebesar Rp60 juta. Program pelaporan ini telah dibuka sejak 24 Februari dan akan berakhir pada 24 Maret 2025.

 

Dengan berbagai langkah konkret ini, diharapkan praktik judi online dapat diberantas secara menyeluruh demi menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan bebas dari aktivitas ilegal.{}

 

Pemerintah Pastikan Mudik Nyaman dan Ekonomis bagi Rakyat

Oleh : Evan Pratama)*

 

Pemerintah mengumumkan kebijakan pemotongan tarif tol dan diskon tiket pesawat selama periode mudik Lebaran 2025 untuk mendukung kelancaran arus mudik dan meningkatkan daya beli masyarakat. Kebijakan ini diharapkan memberikan manfaat langsung bagi pemudik dengan mengurangi beban biaya perjalanan serta meningkatkan mobilitas ke daerah tujuan. Penyesuaian tarif tol dan insentif penerbangan domestik menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah momentum Lebaran.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari upaya menciptakan perjalanan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat. Diskon harga tiket pesawat akan berlaku selama dua pekan sebelum Lebaran, sementara tarif tol akan mengalami penyesuaian di beberapa ruas jalan utama selama periode Idul Fitri dan Nyepi. Pemerintah memastikan koordinasi antarlembaga berjalan optimal untuk mengimplementasikan kebijakan ini secara efektif.

Sebagai langkah konkret, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18 Tahun 2025 yang mengatur penanggungan enam persen Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tiket pesawat ekonomi. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa insentif ini berlaku untuk pembelian tiket sejak 1 Maret hingga 7 April 2025 dengan periode perjalanan dari 24 Maret hingga 7 April 2025. Langkah ini diharapkan mampu menekan harga tiket pesawat dan meningkatkan aksesibilitas transportasi udara bagi masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menyatakan bahwa kebijakan ini berdampak pada penurunan harga tiket pesawat domestik sebesar 13-14 persen dalam dua minggu menjelang Lebaran. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih mudah merencanakan perjalanan mudik tanpa terbebani biaya yang tinggi.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menambahkan bahwa pemerintah juga memberikan potongan tarif tol lebih dari 20 persen. Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menyediakan program mudik gratis dengan 300 bus dan layanan angkutan laut untuk membantu mobilitas masyarakat. Langkah ini juga selaras dengan upaya mendorong konsumsi domestik dan penguatan sektor pariwisata selama Ramadan dan Idul Fitri.

Pemerintah memahami bahwa tradisi mudik merupakan bagian penting dari budaya masyarakat Indonesia. Setiap tahun, jutaan orang melakukan perjalanan ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Namun, tingginya biaya perjalanan kerap menjadi kendala bagi banyak kalangan. Oleh karena itu, kebijakan ini dirancang tidak hanya untuk memberikan keringanan, tetapi juga untuk memastikan pemerataan akses transportasi bagi semua lapisan masyarakat.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari stimulus ekonomi nasional yang bertujuan meningkatkan daya beli masyarakat serta menjaga kesejahteraan ekonomi. Selain insentif transportasi, pemerintah juga meluncurkan berbagai program pariwisata dan stimulus belanja selama Ramadan guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Upaya ini diharapkan tidak hanya meringankan beban masyarakat tetapi juga memberikan efek domino positif terhadap sektor lain, seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pariwisata, dan industri jasa.

Kebijakan ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk akademisi dan pengamat ekonomi. Pengamat Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai bahwa langkah ini tidak hanya menguntungkan pemudik, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian daerah tujuan mudik. Dengan berkurangnya biaya perjalanan, masyarakat memiliki lebih banyak dana untuk konsumsi lokal, sehingga meningkatkan perputaran ekonomi di daerah tujuan.

Lebih lanjut, Nailul Huda menyebut bahwa insentif ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih memilih transportasi umum seperti pesawat, kereta api, dan bus dibandingkan kendaraan pribadi. Hal ini berpotensi mengurangi kemacetan di jalur-jalur utama, seperti Pelabuhan Merak yang kerap mengalami kepadatan saat mudik. Dengan insentif yang diberikan, diharapkan terjadi peralihan moda transportasi yang lebih efisien. Ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam membangun sistem transportasi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Namun, ia juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap harga tiket selama periode mudik guna mencegah lonjakan harga akibat permintaan tinggi. Pemerintah diharapkan terus memantau implementasi kebijakan ini agar manfaatnya dirasakan oleh masyarakat secara maksimal tanpa adanya spekulasi harga yang merugikan pemudik. Selain itu, ketersediaan tiket transportasi umum juga harus dipastikan agar semua pemudik dapat menikmati kebijakan ini tanpa mengalami kesulitan dalam mendapatkan tiket perjalanan.

Dari sudut pandang industri penerbangan dan transportasi darat, kebijakan ini juga menjadi sinyal positif. Maskapai penerbangan dan operator jalan tol mendapatkan kepastian kebijakan dari pemerintah, yang memungkinkan mereka melakukan perencanaan yang lebih matang. Dengan adanya insentif ini, diharapkan sektor transportasi tetap dapat menjaga kualitas layanan meskipun terjadi peningkatan jumlah penumpang.

Secara keseluruhan, kebijakan penurunan tarif tol dan harga tiket pesawat untuk mudik Lebaran 2025 merupakan langkah konkret yang mencerminkan kepedulian pemerintah terhadap masyarakat. Dengan kombinasi insentif ekonomi, pengawasan harga, serta program transportasi yang terkoordinasi dengan baik, diharapkan perjalanan mudik menjadi lebih lancar, aman, dan terjangkau. Kebijakan ini juga mempertegas komitmen pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang pro-rakyat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan. Melalui langkah-langkah strategis ini, mudik Lebaran tahun ini diharapkan menjadi lebih mudah, menyenangkan, dan tetap mendukung pemulihan serta pertumbuhan ekonomi nasional.

 

)* Penulis merupakan pakar bidang transportasi dan logistik

Diskon Tiket Pesawat dan Tol Dorong Pertumbuhan Ekonomi Saat Lebaran

 

JAKARTA – Pemerintah telah resmi mengumumkan kebijakan penurunan tarif tol dan harga tiket pesawat untuk mempermudah perjalanan mudik Lebaran 2025. Langkah ini diambil untuk meringankan beban masyarakat serta mengoptimalkan pergerakan ekonomi di daerah tujuan mudik.

 

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

 

“Diskon tiket pesawat dan tarif tol merupakan bagian dari stimulus ekonomi untuk mendukung daya beli masyarakat saat Lebaran,” ujar Presiden Prabowo Subianto.

 

Pemerintah menanggung sebagian PPN tiket pesawat kelas ekonomi, sehingga harga tiket mengalami penurunan sebesar 13-14 persen dalam dua minggu menjelang Idul Fitri. Selain itu, tarif tol di beberapa ruas utama juga dipangkas lebih dari 20 persen untuk mengurangi beban biaya perjalanan darat.

 

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa diskon ini berlaku untuk pembelian tiket pada 1 Maret-7 April 2025, dengan periode perjalanan pada 24 Maret-7 April 2025.

 

“Kebijakan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah untuk memastikan masyarakat dapat mudik dengan biaya lebih terjangkau,” jelas Sri Mulyani.

 

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) menambahkan bahwa kebijakan ini juga bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas.

 

“Dengan tarif lebih murah, masyarakat dapat lebih mudah mengakses transportasi udara, sehingga mengurangi beban di jalur darat,” tegas Menko AHY.

 

Kebijakan ini mendapat sambutan baik dari berbagai kalangan, termasuk akademisi dan pelaku industri transportasi. Pengamat Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai bahwa insentif ini akan meningkatkan konsumsi domestik.

 

“Masyarakat yang menghemat biaya perjalanan bisa membelanjakan lebih banyak uang di kampung halaman, sehingga roda ekonomi daerah bisa bergerak lebih cepat,” ujarnya.

 

Selain itu, ia juga menyoroti dampak positif kebijakan ini terhadap kelancaran arus mudik.

 

“Jika lebih banyak orang beralih ke transportasi umum, kepadatan lalu lintas di jalan tol dan pelabuhan bisa berkurang secara signifikan,” pungkas Nailul Huda.

 

Pemerintah memastikan bahwa kebijakan ini akan terus dipantau guna memastikan efektivitasnya dalam mendukung arus mudik dan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan adanya dukungan kebijakan ini, diharapkan Lebaran tahun ini menjadi lebih lancar, aman, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

 

 

Pemerintah Turunkan Tarif Tol dan Tiket Pesawat untuk Kelancaran Mudik Lebaran

JAKARTA – Pemerintah mengambil langkah strategis dengan menurunkan tarif tol serta harga tiket pesawat untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang hendak pulang kampung serta menjaga stabilitas ekonomi nasional.

 

Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memastikan perjalanan mudik lebih nyaman, aman, dan terjangkau. “Pemerintah ingin memastikan masyarakat bisa mudik dengan lancar tanpa terbebani oleh biaya transportasi yang tinggi,” ujar Presiden Prabowo Subianto.

 

Penurunan tarif tol akan diberlakukan di beberapa ruas jalan utama selama periode puncak arus mudik dan balik. Sementara itu, harga tiket pesawat akan mendapatkan diskon khusus yang berlaku selama dua pekan sebelum Idul Fitri.

 

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 18 Tahun 2025 untuk menanggung enam persen PPN tiket pesawat kelas ekonomi. “Dengan kebijakan ini, masyarakat bisa mendapatkan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau dalam periode mudik Lebaran,” jelas Sri Mulyani.

 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan bahwa selain diskon tiket pesawat, pemerintah juga menurunkan tarif tol lebih dari 20 persen. “Kami juga mengalokasikan anggaran untuk program mudik gratis melalui berbagai kementerian, termasuk penyediaan ratusan bus dan kapal laut bagi pemudik,” tegas Airlangga Hartarto.

 

Kebijakan ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan, termasuk ekonom dan pengamat transportasi. Pengamat Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menyatakan bahwa kebijakan ini dapat menggerakkan ekonomi daerah. “Penurunan tarif transportasi memungkinkan pemudik mengalokasikan anggaran lebih besar untuk konsumsi di daerah tujuan, yang pada akhirnya mempercepat perputaran ekonomi,” ujarnya.

 

Selain itu, ia menyoroti pentingnya insentif ini dalam mengurangi kemacetan di jalur mudik. “Dengan adanya diskon tiket pesawat, diharapkan lebih banyak masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi umum seperti pesawat dan kereta api,” pungkas Nailul Huda.

 

Pemerintah memastikan bahwa kebijakan ini akan diimplementasikan dengan pengawasan ketat guna menghindari praktik kenaikan harga tidak wajar. Dengan demikian, masyarakat dapat menikmati perjalanan mudik yang lebih efisien, nyaman, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Mengapresiasi Komitmen Pemerintah Turunkan Tarif Tol dan Harga Tiket Pesawat Mudik Lebaran

Oleh: Arya Pradipta )*

 

Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menghadapi momentum besar seperti Ramadan dan Idul Fitri. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah menurunkan tarif tol dan harga tiket pesawat guna memastikan kelancaran arus mudik serta kenyamanan dalam beribadah dan merayakan hari raya. Langkah ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat nilai sosial dan budaya dalam kehidupan masyarakat.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kebijakan ini dirancang agar perjalanan mudik lebih terjangkau dan nyaman bagi seluruh masyarakat. Penurunan harga tiket pesawat berlaku selama dua pekan sebelum Lebaran, sementara diskon tarif tol diterapkan di beberapa ruas jalan utama saat Idul Fitri dan Nyepi. Koordinasi intensif terus dilakukan dengan berbagai kementerian agar kebijakan ini berjalan optimal dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Sebagai bagian dari dukungan fiskal, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18 Tahun 2025. Regulasi ini memungkinkan pemerintah menanggung enam persen Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tiket pesawat kelas ekonomi, sehingga meringankan beban pengeluaran masyarakat selama periode mudik. Diskon ini berlaku untuk pembelian tiket pada 1 Maret hingga 7 April 2025, dengan masa perjalanan 24 Maret hingga 7 April 2025. Kebijakan ini merupakan bagian dari strategi lebih luas dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah peningkatan kebutuhan selama bulan Ramadan.

Selain penurunan harga tiket pesawat, pemerintah juga memberikan perhatian terhadap infrastruktur transportasi darat. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) menegaskan bahwa kebijakan ini berkontribusi pada penurunan harga tiket pesawat domestik sebesar 13-14 persen menjelang Lebaran. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat dalam merencanakan perjalanan mereka dan memastikan kelancaran mudik.

Pada sektor jalan tol, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah memberikan potongan tarif lebih dari 20 persen di beberapa ruas jalan utama. Selain itu, berbagai program mudik gratis disediakan oleh kementerian terkait, termasuk Kementerian Perhubungan yang menyediakan 300 bus serta angkutan laut bagi pemudik. Untuk memastikan dampak ekonomi yang lebih luas, pemerintah juga mendorong penyelenggaraan event pariwisata guna meningkatkan konsumsi domestik dan menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menjaga kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat daya tahan ekonomi nasional. Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa diskon tiket pesawat dan tarif tol bukan sekadar kebijakan subsidi, melainkan bagian dari stimulus ekonomi yang lebih besar. Insentif ini juga selaras dengan berbagai program lain, seperti diskon belanja dan pengembangan sektor pariwisata, yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas ekonomi selama Ramadan dan menjelang Lebaran.

Dampak positif dari kebijakan ini dirasakan tidak hanya oleh masyarakat yang akan mudik, tetapi juga oleh sektor transportasi dan pariwisata yang mendapatkan dorongan signifikan. Dengan meningkatnya jumlah perjalanan, industri penerbangan, transportasi darat, serta bisnis terkait lainnya berpotensi memperoleh peningkatan pendapatan. Selain itu, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga turut diuntungkan, mengingat tingginya permintaan selama periode libur Lebaran.

Dari perspektif ekonomi, kebijakan ini memiliki efek berganda yang signifikan. Dengan meningkatnya daya beli masyarakat akibat penurunan tarif transportasi, konsumsi domestik diperkirakan akan mengalami kenaikan. Hal ini sejalan dengan strategi pemerintah dalam menjaga keseimbangan ekonomi nasional. Pada saat yang sama, pemerintah juga memastikan bahwa kebijakan ini tidak mengganggu stabilitas fiskal melalui perhitungan anggaran yang matang dan terencana.

Selain aspek ekonomi, keselamatan dan kenyamanan perjalanan juga menjadi prioritas utama. Pemerintah telah menginstruksikan berbagai pihak terkait untuk memastikan kesiapan infrastruktur transportasi, termasuk jalan tol, bandara, dan layanan transportasi umum lainnya. Pengawasan ketat dilakukan agar penurunan tarif ini tidak berdampak pada kualitas layanan yang diterima oleh masyarakat.

Komitmen pemerintah dalam memberikan solusi nyata bagi masyarakat tercermin dalam kebijakan ini. Penurunan tarif transportasi menjelang Lebaran bukan hanya sekadar langkah ekonomi, tetapi juga bentuk nyata perhatian terhadap kesejahteraan rakyat. Dengan koordinasi yang solid antara kementerian dan instansi terkait, diharapkan kebijakan ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.

Ke depan, kebijakan serupa dapat menjadi model dalam perencanaan strategi transportasi nasional, khususnya dalam mengelola arus mudik yang menjadi fenomena tahunan di Indonesia. Evaluasi berkala perlu dilakukan agar efektivitas kebijakan ini terus meningkat dan cakupan manfaatnya dapat diperluas di tahun-tahun mendatang.

Secara keseluruhan, langkah pemerintah dalam menurunkan tarif tol dan harga tiket pesawat menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan kebijakan yang tepat sasaran dan pelaksanaan yang terkoordinasi dengan baik, tradisi mudik Lebaran tahun ini diharapkan dapat berjalan lebih lancar, nyaman, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.

 

)* penulis Merupakan Pengamat Kebijakan Publik dan Ekonomi

Demi Kepentingan Publik, Pemerintah Perintahkan Penghapusan Pagar Laut

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah memerintahkan pembongkaran pagar laut di perairan Bekasi, Jawa Barat, yang dibangun oleh PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN).

Keputusan ini diambil setelah verifikasi menunjukkan pelanggaran aturan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL).

Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Doni Ismanto Darwin, menyatakan bahwa PT TRPN telah mengakui pelanggaran dalam reklamasi dan siap menerima sanksi administratif, termasuk pembongkaran dan pemulihan ruang laut.

“Selain itu, PT TRPN diminta segera membongkar sebagian pagar agar akses nelayan melaut tidak terganggu,” jelas Doni.

Pemerintah menekankan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi pemanfaatan ruang laut demi menjaga ekosistem dan hak nelayan. Penertiban ini juga diharapkan menjadi contoh bagi perusahaan lain agar mematuhi aturan yang berlaku.

Sementara itu, pembongkaran pagar laut di perairan Pantura, Tanjung Pasir dan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten, memasuki tahap akhir.

TNI Angkatan Laut (AL) melaporkan bahwa 20,7 kilometer pagar telah dibongkar dari total 30,16 kilometer.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama I Made Wira Hady, menyatakan bahwa kendala cuaca dan bambu berlapis sempat memperlambat pembongkaran, tetapi proses tetap berjalan.

“Ini adalah perintah Presiden RI agar akses nelayan terbuka lebar sehingga mereka bisa kembali melaut dan menghidupi keluarganya,” ujarnya.

Pembongkaran melibatkan 256 personel dari TNI AL, Polairud, dan nelayan setempat. Selain itu, berbagai alat seperti kapal patroli, perahu karet, dan alat berat dikerahkan untuk mempercepat proses.

TNI AL menargetkan penyelesaian pembongkaran sebagai bentuk komitmen membantu nelayan yang kesulitan mengakses laut. Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk memperketat pengawasan terhadap pemanfaatan ruang laut guna mencegah pelanggaran serupa.

Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan, menyoroti dampak besar pagar laut terhadap pemerintah. Ia menegaskan bahwa masalah ini dapat merusak kepercayaan publik jika tidak segera diselesaikan.

“Mari kita selesaikan kasus pagar laut ini dengan cepat untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah baru,” ujar Johan.

Menurutnya, kepercayaan publik masih tinggi, tetapi isu ini bisa menjadi ancaman serius. Jika tidak ditangani, pagar laut dapat mempermalukan pemerintah.

Ia pun berharap pemerintah memberikan kepastian hukum agar kebijakan yang diambil benar-benar berpihak pada kepentingan nasional.