Koperasi Desa Merah Putih Pilar Baru Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Oleh: Sukmana Lestari Dhiyara )*

 

Dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan dan mengurangi kemiskinan di pedesaan, pemerintah tengah menyiapkan program ambisius: pembentukan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) di seluruh Indonesia. Program ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi desa dan menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan bagi masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, inisiatif ini berpotensi menjadi solusi konkret dalam memperkuat ekonomi lokal dan menjadikan desa sebagai pusat pembangunan nasional.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyambut baik dan optimistis terhadap peluncuran program ini karena Kopdes Merah Putih sejalan dengan Asta Cita Presiden, khususnya pada poin nomor dua, tiga, dan enam yang menitikberatkan pada penguatan ekonomi rakyat dan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan adanya 70.000 koperasi di desa-desa, akan tercipta kesempatan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan, serta mengurangi tingkat kemiskinan.

Khofifah menegaskan bahwa program ini akan resmi diluncurkan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Puncak Hari Koperasi Nasional. Momentum ini diharapkan menjadi titik awal kebangkitan koperasi di Indonesia dan memperkuat peran desa sebagai ujung tombak pembangunan ekonomi nasional.

Salah satu tantangan utama dalam pengembangan koperasi adalah akses terhadap pembiayaan yang memadai. Menyadari hal ini, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) siap memberikan dukungan penuh bagi kelangsungan Kopdes Merah Putih. Direktur Utama LPDB, Supomo, menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait guna memastikan koperasi desa dapat berkembang secara optimal.

Sebagai lembaga pembiayaan koperasi, LPDB melihat inisiatif ini sebagai angin segar bagi penguatan ekonomi desa. Pihaknya siap memberikan akses permodalan bagi koperasi-koperasi desa, sehingga mereka bisa mandiri dan menjadi motor penggerak perekonomian lokal. Dengan skema pembiayaan yang inklusif dan terjangkau, koperasi desa dapat mengembangkan usaha produktif yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi masyarakat.

Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menekankan bahwa Kopdes Merah Putih merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di daerah. Menurutnya, koperasi selama ini kurang mendapat perhatian, padahal koperasi adalah model ekonomi paling sesuai dengan karakteristik ekonomi rakyat Indonesia.

Keberhasilan koperasi desa dalam mendongkrak ekonomi lokal sangat bergantung pada pengelolaan yang profesional dan inovatif. Oleh karena itu, diperlukan pendampingan, pelatihan, serta penguatan tata kelola koperasi agar dapat berjalan secara efektif. Model koperasi yang kuat tidak hanya berorientasi pada kesejahteraan anggota, tetapi juga mampu menciptakan dampak sosial yang lebih luas bagi komunitasnya.

Selain itu, kolaborasi antara koperasi desa dengan sektor swasta, BUMDes, dan pemerintah daerah juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan sinergi yang baik, koperasi dapat mengembangkan sektor usaha unggulan seperti pertanian, perikanan, kerajinan, dan pariwisata berbasis desa. Produk-produk desa yang dikelola koperasi pun dapat memiliki daya saing lebih tinggi di pasar nasional maupun internasional.

Di sektor pertanian, koperasi dapat membantu petani dalam mendapatkan akses terhadap pupuk bersubsidi, alat pertanian modern, dan jaringan distribusi yang lebih luas. Dengan adanya koperasi, petani tidak lagi harus menjual hasil panennya dengan harga murah kepada tengkulak, tetapi bisa langsung menyalurkannya ke pasar dengan harga yang lebih menguntungkan.

Di sektor perikanan, koperasi dapat membantu nelayan dalam mendapatkan akses terhadap alat tangkap yang lebih baik serta teknologi pengolahan hasil laut. Dengan demikian, produk perikanan dari desa bisa memiliki nilai tambah sebelum dipasarkan.

Sementara itu, sektor kerajinan dan industri kreatif juga berpotensi dikembangkan melalui koperasi desa. Dengan pelatihan dan pendampingan, para perajin dapat meningkatkan kualitas produk mereka serta menjangkau pasar yang lebih luas melalui e-commerce dan jaringan distribusi nasional.

Pariwisata berbasis desa juga menjadi salah satu sektor yang bisa didorong oleh koperasi desa. Dengan mengembangkan potensi wisata alam, budaya, dan kuliner khas daerah, desa-desa bisa menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Koperasi dapat berperan dalam pengelolaan homestay, paket wisata, serta pemasaran destinasi wisata, agar lebih terorganisir dan menguntungkan bagi masyarakat setempat.

Dalam menghadapi era digital, koperasi desa juga harus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Penggunaan aplikasi digital untuk pencatatan keuangan, pemasaran online, serta layanan keanggotaan dapat membantu koperasi menjadi lebih transparan dan modern.

Peluncuran 70.000 Koperasi Desa Merah Putih bukan hanya program pemerintah, tetapi juga gerakan bersama dalam membangun kemandirian ekonomi desa. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat, dunia usaha, serta pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan semangat gotong royong untuk memastikan koperasi desa tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Dengan potensi yang besar, Kopdes Merah Putih dapat menjadi katalisator perubahan yang menggerakkan ekonomi dari desa ke kota. Ini adalah saatnya kita semua bersatu mendukung koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional dan memastikan kesejahteraan merata hingga pelosok negeri. Bersama, kita bisa membangun Indonesia yang lebih mandiri dan sejahtera melalui koperasi desa!

)* Penulis merupakan konsultan publik asal Jawa Barat

 

Presiden Prabowo Siapkan 2,9 Juta Lapangan Kerja di Tengah Badai PHK

 

Jakarta — Presiden Prabowo Subianto berkomitmen menciptakan 2,9 juta lapangan kerja per tahun sebagai upaya mengatasi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda berbagai sektor industri di Indonesia. Langkah ini diwujudkan melalui sinergi antara Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani serta Menteri Ketenagakerjaan Yassierli yang terus mematangkan strategi penciptaan lapangan kerja baru.

 

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyatakan optimisme bahwa hingga lima tahun ke depan, rata-rata tenaga kerja baru yang tercipta setiap tahunnya akan mencapai 2,8 juta hingga 2,9 juta orang. “Kami melihat pada tahun ini (2025) sampai lima tahun ke depan (2029), tenaga kerja yang tercipta per tahun secara rata-rata mencapai 2,8 juta orang hingga 2,9 juta orang,” ujar Rosan dalam rilis resmi.

 

Jika target tersebut tercapai, maka pemerintahan Presiden Prabowo akan berhasil menciptakan sekitar 14,5 juta lapangan kerja selama satu periode. Optimisme Rosan didasarkan pada capaian investasi sebelumnya, di mana pada tahun lalu tercipta 2,45 juta lapangan kerja dari realisasi investasi sebesar Rp1.700 triliun.

 

Rosan mengungkapkan bahwa faktor kesiapan tenaga kerja menjadi perhatian utama para investor.

 

“Salah satu yang mereka (investor) selalu sampaikan saat mereka berinvestasi itu adalah faktor kesiapan ketenagakerjaannya,” jelasnya. Menurutnya, persiapan tenaga kerja yang terampil sangat penting agar dapat langsung terlibat dalam kegiatan produksi ketika investasi berjalan.

 

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli turut mendukung komitmen ini dengan meningkatkan kapasitas tenaga kerja melalui 303 Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia menekankan pentingnya sertifikasi kompetensi agar tenaga kerja memiliki daya saing nasional maupun internasional.

 

“Kami ingin memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki sertifikasi kompetensi yang diakui secara profesional. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di bawah Kemnaker siap menjamin kualitas tenaga kerja yang tersertifikasi agar dapat bersaing secara nasional maupun internasional,” tegas Yassierli.

 

Upaya penciptaan lapangan kerja ini menjadi sangat krusial di tengah maraknya PHK yang melanda sejumlah perusahaan besar, termasuk PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dengan 8.400 karyawan terkena PHK. Selain itu, PHK juga terjadi di Yamaha Music, KFC alias PT Fast Food Indonesia, PT Sanken Indonesia, serta dua pabrik sepatu di Kabupaten Tangerang, yakni PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh.

 

Melalui kerja sama yang solid antara kementerian, Presiden Prabowo optimistis bahwa Indonesia mampu bangkit dari krisis ketenagakerjaan dan menyediakan lapangan kerja yang layak bagi masyarakat.

Pemerintah Gandeng Pihak Swasta Perangi Judi Online

Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggandeng platform digital seperti Gojek, Google, hingga TikTok untuk berperang melawan judi online (judol).

“Ini kita hari ini diundang oleh GoTo, ada Google juga, ada TikTok juga, opsel, dan lain-lain. Pada prinsipnya, kita memahami bahwa pertama perang melawan judi online itu kerja terus menerus, bukan kerja sesaat. Yang kedua, kita memahami bahwa pemerintah tidak bisa sendiri,” ujar Menkomdigi Meutya Hafid.

“Jadi pasti harus dibantu stakeholder, terkhusus para pemilik platform, dan juga tentu payment gateway, tadi juga ada GoPay,” tambahnya.

Meutya mengatakan pemberantasan judol tak hanya memerlukan pendekatan teknologi, tetapi juga pendekatan edukasi yang masif ke masyarakat.

Dalam peluncuran gerakan tersebut, Gojek menggandeng mitra-mitranya untuk memberikan edukasi bahaya judol ke masyarakat.

Mobilitas tinggi dan interaksi langsung dengan masyarakat luas membuat mitra driver Gojek memiliki peran penting sebagai agen edukasi dan sosialisasi mengenai bahaya aktivitas judi online di lingkungan sekitarnya.

“Saya datang ke sini itu mau minta bantuan. Karena saya yakin teman-teman pengemudi Gojek ini yang juga paling banyak ketemu dengan masyarakat. Antar barang iya, membantu orang iya, sekaligus sosialisasi (bahaya judol),” tutur Meutya.

Selain meminta bantuan mitra driver, inisiasi ini juga akan mengerahkan mobil edukasi yang akan berkeliling ke masyarakat.

“Kami ingin angka judi online turun signifikan. Kuncinya adalah memperkuat pemahaman masyarakat, dimulai dari lingkungan terdekat. Kami berharap para mitra driver Gojek bisa membantu mengedukasi publik tentang bahaya judi online,” tambahnya.

Lebih lanjut, edukasi dan sosialisasi dilakukan Aliansi Judi Pasti Rugi secara holistik, mulai dari platform media sosial @judipastirugi hingga rangkaian edukasi online bersama dengan komunitas masyarakat luas di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama GoTo Patrick Walujo mengatakan pembentukan aliansi Judi Pasti Rugi merupakan kelanjutan dari komitmen GoPay dalam memberantas judi online lewat konten edukasi yang mudah dipahami dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

“Pemberantasan judi online memerlukan peran serta seluruh pihak. Karena itu, kami membentuk Aliansi Judi Pasti Rugi sebagai wadah dalam menyatukan kekuatan bersama untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online,” katanya.

“Gerakan ini turut melibatkan peran serta anggota keluarga terdekat untuk saling mengingatkan dan mencegah anggota keluarga lainnya agar tidak terjerumus judi,” imbuhnya.

Pemerintah Tindak Tegas Kades yang Gunakan Dana Desa untuk Judi Online

Jakarta – Pemerintah menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada kepala desa (kades) yang terbukti bermain judi online dengan menggunakan dana desa. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto menyatakan bahwa praktik ini tidak dapat ditoleransi karena merugikan masyarakat desa.

“Tahun lalu dan bahkan sebelumnya, terdapat banyak temuan terkait penyalahgunaan dana desa untuk judi online. Ini menjadi peringatan keras bagi seluruh kepala desa agar tidak tergoda untuk bermain judi online dengan anggaran yang seharusnya digunakan untuk pembangunan desa,” ujar Yandri

Menurut Yandri, judi online telah menjadi ancaman serius bagi keuangan negara dan masyarakat. Selain merusak ekonomi keluarga, praktik ini juga menciptakan ketergantungan yang berdampak buruk pada moral dan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, pemerintah akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengawasi dan menindak tegas kades yang terlibat dalam judi online.

“Kami bersama aparat penegak hukum, seperti Mabes Polri, Jaksa Agung, dan KPK, akan turun tangan jika ada kepala desa yang bermain judi online. Ini bukan sekadar pelanggaran administratif, tetapi juga kejahatan yang harus dihentikan agar tidak semakin merugikan masyarakat,” tegasnya.

Dalam upaya memperkuat pengawasan, Yandri telah menjalin koordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung. Selama dua hari terakhir, ia mengunjungi kedua institusi tersebut untuk memastikan adanya tindakan hukum yang tegas terhadap pelaku judi online dari kalangan pejabat desa.

Pada pertemuan dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin, Yandri juga menekankan bahwa judi online semakin marak di kalangan kepala desa dan menjadi salah satu penyebab penyalahgunaan anggaran. Oleh karena itu, kerja sama dengan aparat hukum diperlukan untuk mencegah lebih banyak kasus serupa.

“Kami ingin memastikan bahwa kepala desa memahami konsekuensi dari bermain judi online dengan uang rakyat. Tidak hanya diberhentikan dari jabatannya, mereka juga akan menghadapi tuntutan hukum sesuai aturan yang berlaku,” jelasnya.

Pemerintah berharap dengan adanya tindakan tegas ini, praktik judi online di kalangan kepala desa bisa dihentikan. Dengan langkah yang lebih ketat dan kolaborasi dengan aparat penegak hukum, kepala desa yang nekat bermain judi online akan langsung ditindak guna menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan anggaran negara. []

Kampanye JudiPastiRugi: Langkah Konkret Menuju Indonesia Bebas Judi Online

Oleh: Ritomi Hardi )*

 

Pemerintah Indonesia semakin menunjukkan keseriusan dalam memberantas judi online yang telah menjadi ancaman sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Berbagai upaya terus dilakukan untuk memastikan ruang digital yang lebih aman dan bersih dari praktik perjudian daring yang merugikan. Salah satu langkah konkret yang ditempuh adalah peluncuran kampanye nasional bertajuk #JudiPastiRugi, yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, perusahaan teknologi, dan masyarakat luas.

Kemkomdigi menjadi motor utama dalam inisiatif ini. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa judi online telah menjadi krisis sosial nasional yang membutuhkan respons cepat dan komprehensif. Upaya pemblokiran lebih dari satu juta situs judi online telah dilakukan, namun perlawanan terhadap kejahatan siber ini tidak berhenti sampai di situ. Meutya menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengatasi maraknya praktik perjudian daring.

Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pembentukan Aliansi Judi Pasti Rugi yang diinisiasi oleh GoPay, unit bisnis Financial Technology dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Aliansi ini mendapat dukungan penuh dari berbagai perusahaan besar seperti Telkomsel, Google, dan TikTok, serta didukung oleh pemerintah melalui Kemkomdigi. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya judi online yang dapat menghancurkan kehidupan individu dan keluarga. Selain itu, Aliansi Judi Pasti Rugi juga mendorong edukasi digital melalui berbagai platform media sosial guna mempercepat pemberantasan judi online di Indonesia.

Dukungan dari pihak legislatif juga menguatkan komitmen pemerintah dalam perang melawan judi online. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Gavriel Novanto, menegaskan bahwa judi online sama bahayanya dengan narkoba karena dapat menimbulkan ketagihan dan menghancurkan ekonomi rumah tangga. Gavriel mengapresiasi kampanye nasional #JudiPastiRugi dan berkomitmen untuk mendukung kebijakan yang memperketat regulasi terhadap aktivitas perjudian daring. Gavriel juga mengajak masyarakat untuk tidak hanya menjauhi judi online, tetapi juga aktif mengedukasi keluarga dan lingkungan sekitar mengenai dampak buruknya.

Komitmen pemberantasan judi online juga diperkuat oleh sektor telekomunikasi. Telkomsel, sebagai salah satu penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia, turut berpartisipasi dalam Aliansi Judi Pasti Rugi. VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono, menegaskan Telkomsel berkomitmen untuk melindungi pelanggan dari kejahatan siber dengan memperkuat sinergi bersama mitra teknologi lainnya. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan inklusif bagi masyarakat Indonesia.

Selain dukungan dari berbagai pihak, pemerintah juga terus meningkatkan langkah-langkah hukum untuk menindak tegas pelaku judi online. Kepolisian telah berhasil menetapkan 11 tersangka sebagai pengelola tiga situs judi online yang beroperasi di Indonesia. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap ancaman judi daring yang semakin merajalela. Dengan adanya tindakan hukum yang tegas, diharapkan akan memberikan efek jera bagi para pelaku dan mencegah berkembangnya jaringan perjudian daring di tanah air.

Kampanye edukasi menjadi aspek penting dalam upaya pemberantasan judi online. Mitra driver Gojek dilibatkan sebagai agen edukasi yang memiliki interaksi langsung dengan masyarakat. Peran mereka dalam menyebarkan informasi mengenai dampak negatif judi online diharapkan dapat memperkuat pemahaman masyarakat, terutama di lingkungan keluarga dan komunitas terdekat. Selain itu, kampanye edukasi juga dilakukan melalui media sosial dengan akun resmi @judipastirugi di Instagram, TikTok, dan Facebook, yang memberikan informasi serta wadah bagi masyarakat untuk melaporkan aktivitas perjudian daring.

Selain aspek edukasi dan penindakan hukum, pemerintah juga terus meningkatkan kapasitas teknologi dalam memblokir akses ke situs judi online. Kemkomdigi mencatat bahwa dalam periode 20 Oktober 2024 hingga 8 Maret 2025, lebih dari 1,3 juta konten negatif, termasuk situs judi online, telah berhasil ditangani. Ini menunjukkan bahwa pemerintah semakin proaktif dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat dan aman bagi masyarakat.

Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pemberantasan judi online. Salah satu caranya adalah dengan melaporkan nomor atau situs yang terindikasi sebagai platform perjudian daring melalui laman resmi www.judipastirugi.com. Partisipasi masyarakat dalam pelaporan ini sangat penting untuk membantu pemerintah dan aparat penegak hukum dalam menindak situs-situs ilegal yang masih beroperasi.

Selain itu, dampak judi online terhadap kesehatan mental juga menjadi perhatian utama dalam kampanye ini. Banyak individu yang mengalami kecanduan judi online mengalami tekanan psikologis yang serius, termasuk kecemasan, depresi, dan bahkan keinginan untuk melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri. Oleh karena itu, kampanye #JudiPastiRugi juga bekerja sama dengan para psikolog dan lembaga kesehatan mental untuk memberikan edukasi mengenai bahaya kecanduan judi online serta menyediakan layanan bantuan bagi mereka yang terdampak.

Dengan adanya berbagai langkah strategis ini, pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat bertekad untuk terus berjuang dalam memberantas judi online hingga tuntas. Kesadaran kolektif dan aksi nyata dari seluruh pihak menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman, sehat, dan bebas dari ancaman perjudian daring.

 

)* Penulis adalah Pegiat Anti Judi Online

Kolaborasi Pemerintah dan Swasta: Langkah Tepat Perangi Judi Online

Oleh : Andi Mahesa )*

 

Dalam era digital yang serba cepat ini, permasalahan terkait penyalahgunaan teknologi untuk tujuan yang merugikan, seperti perjudian online, semakin mengkhawatirkan. Judi online, yang dahulu sering dilakukan di tempat-tempat tersembunyi, kini dengan mudah dapat diakses melalui perangkat seluler, sehingga dampaknya pun semakin luas. Tidak hanya menyasar kalangan tertentu, tetapi juga mengancam generasi muda yang rentan terhadap godaan.

Namun, di tengah tantangan tersebut, pemerintah bersama sektor swasta kini semakin gencar berkolaborasi untuk memberantas judi online, melalui pendekatan yang lebih komprehensif dan menyeluruh. Salah satu upaya kolaboratif yang patut diapresiasi adalah inisiatif yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang melibatkan platform digital besar seperti Gojek, Google, dan TikTok, dalam memerangi praktik ilegal ini.

Pemerintah, melalui pernyataan Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital, menyatakan bahwa pemberantasan judi online bukanlah pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Pihaknya menekankan bahwa ini adalah “kerja terus menerus” yang membutuhkan keterlibatan berbagai pihak, termasuk para pemangku kepentingan dari sektor swasta. Dalam hal ini, pemerintah sangat menyadari bahwa tanpa dukungan dari pihak swasta, khususnya perusahaan teknologi besar yang memiliki akses luas ke masyarakat, pemberantasan judi online akan sangat terbatas.

Gojek, Google, dan TikTok merupakan beberapa contoh platform yang berperan penting dalam aliansi ini. Meutya Hafid juga menambahkan, bahwa selain pendekatan teknologi, edukasi kepada masyarakat sangatlah penting. Oleh karena itu, melalui platform-platform ini, kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya judi online pun semakin masif. Gojek, misalnya, melibatkan mitra drivernya sebagai agen perubahan yang langsung berinteraksi dengan masyarakat. Melalui edukasi di lapangan, mereka dapat menyampaikan pesan mengenai bahaya judi online dan mencegah terjerumusnya masyarakat dalam praktik yang merugikan ini.

Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, mengungkapkan bahwa pembentukan Aliansi Judi Pasti Rugi merupakan langkah lanjutan dari komitmen GoPay dalam memberantas judi online. Menurutnya, pemberantasan judi online memerlukan peran serta seluruh pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat itu sendiri.

Aliansi ini bertujuan untuk menyatukan kekuatan antara berbagai pihak dalam menciptakan kampanye edukasi yang mudah dipahami dan bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, Aliansi Judi Pasti Rugi juga berfokus pada pemberdayaan keluarga sebagai benteng pertama dalam mencegah anggota keluarga terjerumus dalam judi online.

Aliansi semacam ini memang sangat penting, karena masalah judi online tidak hanya berhubungan dengan hukum dan teknologi, tetapi juga dengan budaya dan pola pikir masyarakat. Salah satu strategi yang digagas adalah melalui pendekatan keluarga, dengan harapan anggota keluarga dapat saling mengingatkan dan membantu satu sama lain untuk menghindari bahaya judi online. Pendidikan dari keluarga menjadi pondasi yang kuat untuk membangun kesadaran dan kepedulian terhadap bahaya judi online. Masyarakat diharapkan bisa lebih terbuka satu sama lain dalam mengidentifikasi dan membicarakan masalah ini, baik secara individu maupun dalam lingkungan keluarga.

Selain pendekatan edukasi, teknologi juga memiliki peran penting dalam pemberantasan judi online. Meutya Hafid mengungkapkan bahwa pendekatan teknologi harus dimanfaatkan secara maksimal untuk memblokir situs-situs judi online yang ilegal dan melindungi data pribadi masyarakat. Gojek, misalnya, tidak hanya berfokus pada edukasi, tetapi juga menyediakan platform yang aman untuk transaksi keuangan yang tidak terkait dengan judi online. Dengan cara ini, mereka membantu meminimalisir peluang terjadinya praktik judi online yang sering kali berhubungan dengan transaksi keuangan yang tidak terdeteksi.

Google dan TikTok juga memiliki peran besar dalam mengawasi dan memblokir iklan-iklan judi online yang kerap muncul di platform mereka. Google, dengan algoritma canggihnya, dapat mendeteksi dan memblokir iklan-iklan yang mengarah pada promosi judi online. Sementara itu, TikTok yang memiliki pengguna dari berbagai kalangan, terutama anak muda, juga berusaha mengedukasi dan menyaring konten yang berpotensi merusak.

Meskipun kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta merupakan langkah yang sangat positif, tantangan dalam pemberantasan judi online masih besar. Salah satu tantangan utama adalah pergerakan judi online yang terus berkembang dan beradaptasi dengan teknologi. Situs-situs judi sering kali berubah nama dan alamat untuk menghindari pemblokiran, dan aplikasi-aplikasi judi pun semakin sulit dilacak. Namun, dengan kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, platform digital, dan masyarakat, diharapkan perang melawan judi online bisa lebih efektif.

Untuk itu, masyarakat pun harus lebih waspada terhadap praktik judi online. Keberadaan situs judi yang semakin sulit dikenali memerlukan kewaspadaan ekstra dari setiap individu. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah tidak mudah tergoda oleh iming-iming hadiah besar yang sering kali ditawarkan oleh situs judi online. Edukasi yang diberikan oleh berbagai pihak harus mampu membentuk kesadaran yang lebih luas tentang bahaya judi online, tidak hanya dari sisi hukum tetapi juga dampak sosial dan psikologisnya.

 

)* Penulis merupakan Mahasiswa yang tinggal di Jakarta.

Waspadai Konflik dan Teror Selama Ramadhan

Jakarta – Di bulan suci Ramadhan, potensi gangguan keamanan dan aksi terorisme perlu diwaspadai oleh seluruh elemen masyarakat dan aparat keamanan. Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan, mengingatkan bahwa meskipun kelompok Jamaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri dan kembali mengikrarkan kesetiaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ancaman terorisme masih tetap ada.

Ditegaskan bahwa seluruh pelaku terorisme yang selama ini ditangkap oleh Densus 88 sejatinya memiliki akar yang sama dengan NII. Berbagai penangkapan yang terjadi di daerah seperti Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali menunjukkan bahwa jaringan ini masih aktif dan berpotensi melakukan serangan.

“Ada kepercayaan di kalangan mereka bahwa melakukan amaliyah teror di bulan Ramadhan dan meninggal dunia dalam aksinya akan membawa mereka masuk surga tanpa hisab bersama keluarga,” ujar Ken.

Ken juga mengingatkan bahwa aksi teror pernah terjadi di bulan Ramadhan pada tahun-tahun sebelumnya, seperti ledakan bom di Pos Pengamanan Gemblegan, Solo, serta serangan bom bunuh diri di Mapolresta Solo.

Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Yudhiawan, mengatakan selain ancaman terorisme, ketegangan sosial juga meningkat di sejumlah wilayah pada awal Ramadhan. Di Makassar, aksi kriminalitas jalanan seperti serangan menggunakan busur panah dan bentrokan antar kelompok pemuda kembali terjadi. Pihaknya merespons situasi ini dengan memimpin langsung patroli skala besar guna menjaga keamanan.

“Saya ingin memastikan situasi Kota Makassar tetap kondusif selama bulan suci Ramadhan. Patroli ini bertujuan mencegah kejahatan jalanan dan menghilangkan penyakit masyarakat. Para pemuda yang berkumpul di pinggir jalan untuk segera kembali ke rumah agar tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan,” kata Yudhiawan.

Di Papua Pegunungan, Wakil Gubernur terpilih, Ones Pahabol, mengajak seluruh warga untuk menjaga kedamaian selama bulan Ramadhan. Ia menekankan pentingnya nilai persaudaraan dan toleransi dalam menciptakan suasana harmonis di delapan kabupaten di wilayah tersebut.

“Seluruh warga di Papua Pegunungan harus dapat menjaga kedamaian saat saudara-saudara Muslim menjalankan ibadah puasa. Kita semua diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada perbedaan di antara kita,” kata Ones.

Ia juga mengingatkan bahwa ajaran kasih dan persaudaraan menjadi kunci dalam membangun kehidupan sosial yang damai dan harmonis.
{}

Jaga Kesucian Ramadan, Tolak Radikalisme dan Terorisme

Jakarta – Bulan suci Ramadan seharusnya menjadi momen memperkuat nilai-nilai kedamaian dan toleransi di tengah masyarakat. Namun, tantangan seperti penyebaran ajaran menyimpang dan aksi intoleransi masih menjadi perhatian. Sejumlah pihak pun menyerukan pentingnya menjaga kesucian Ramadan dengan menolak radikalisme dan terorisme.

Komandan Kodim 0304/Agam, Letkol Arm Bayu Ardhitya Nugroho, S.H., M.Han., mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap ajaran yang menyimpang, terutama yang menyesatkan pemahaman tentang jihad.

“Hindari ajaran yang menyimpang. Cegah radikalisme dan terorisme serta pemahaman jihad yang keliru. Ramadan harus menjadi momentum untuk menanamkan Islam yang damai dalam kehidupan,” ujar Bayu.

Ajakan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran paham radikal yang kerap memanfaatkan momen keagamaan untuk menyebarluaskan ideologi kekerasan. Pemahaman Islam yang rahmatan lil ‘alamin harus terus ditanamkan agar masyarakat terhindar dari paham ekstremisme.

Selain itu, tindakan sweeping yang dilakukan oleh sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) juga mendapat kritik. Ketua Prabu Foundation, Asep Muhargono, menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan perilaku santri dan warga pesantren.

“Tindakan ini sama sekali tidak mencerminkan perilaku santri dan warga pesantren. Justru lebih dekat dengan pola kelompok radikal, intoleran, bahkan mirip aksi terorisme yang menebar ketakutan di tengah masyarakat,” ujar Asep Muhargono.

Asep, yang juga merupakan mantan Mudir Am Laznah, menegaskan bahwa perilaku intoleran tidak sejalan dengan semangat Ramadan. Dirinya mendorong pendekatan yang lebih persuasif dan edukatif dalam menegakkan norma-norma agama tanpa mengedepankan kekerasan dan ancaman.

Senada, Pembina Yayasan Jelai Kasih Indonesia, Timotius Tanu Tama, mengungkapkan bahwa kerukunan harus terus diupayakan agar masyarakat dapat saling menghargai.

“Dengan rukun, kita bisa saling menghargai. Oleh sebab itu, kerukunan harus diupayakan,” katanya saat menghadiri buka puasa bersama yang turut mengundang mantan narapidana terorisme (napiter).

Sementara itu, Ketua Yayasan Persadani, Sri Pujimulyo Siswanto, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari upaya menanamkan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan.

“Kami tunjukkan bahwa kegiatan ini bersama Jelai Kasih Indonesia akan disosialisasikan dengan mantan napiter. Kami ingin menunjukkan bentuk toleransi dan kebersamaan dengan mantan napiter yang baru bebas,” ujarnya.

Dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam menangkal radikalisme dan terorisme semakin diperkuat dengan adanya sinergi antara aparat keamanan, lembaga sosial, dan tokoh masyarakat. Pemerintah terus mengedepankan strategi deradikalisasi yang tidak hanya menindak tegas pelaku terorisme, tetapi juga membangun kesadaran kolektif agar paham radikal tidak berkembang di tengah masyarakat.

Jaga Kesucian Ramadhan, Tolak Provokasi dan Radikalisme

Oleh: Abdul Gani*)

 

Ramadhan adalah bulan suci yang penuh berkah, di mana umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan. Namun, di tengah atmosfer yang seharusnya dipenuhi dengan kedamaian dan introspeksi diri, masih ada pihak-pihak yang mencoba menodai kesucian bulan ini dengan provokasi dan ajaran radikal. Oleh karena itu, sangat penting bagi seluruh elemen bangsa untuk menjaga kemurnian bulan suci ini dengan menolak segala bentuk provokasi dan radikalisme yang dapat merusak persatuan serta kedamaian masyarakat.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa ajaran agama seharusnya mengedepankan cinta dan kerukunan, bukan perbedaan dan kebencian. Pernyataan ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keberagaman yang ada di Indonesia bukanlah sumber perpecahan, melainkan sebuah kekuatan yang harus dijaga dan dirawat bersama. Sayangnya, masih ada kelompok-kelompok yang berusaha menyebarkan paham radikal dengan mengatasnamakan agama, terutama di momentum Ramadhan yang seharusnya menjadi waktu untuk mempererat persaudaraan dan meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan.

Pendekatan keberagamaan di Indonesia harus lebih dari sekadar koeksistensi, di mana masyarakat hanya hidup berdampingan tanpa interaksi yang harmonis. Sebagaimana yang disampaikan Menteri Agama, kita harus melangkah lebih jauh dengan menciptakan toleransi yang sesungguhnya. Tidak cukup hanya tidak saling mengganggu, tetapi harus tumbuh rasa persaudaraan yang kuat di antara umat beragama. Jika sejak kecil masyarakat dididik dengan pemahaman bahwa agama harus menjadi sumber persatuan, maka di masa depan tidak akan ada lagi celah bagi paham-paham radikal untuk tumbuh dan berkembang.

Salah satu upaya konkret yang dilakukan pemerintah dalam mencegah penyebaran paham radikal adalah melalui pendidikan. Menteri Agama memperkenalkan Kurikulum Cinta Kemanusiaan dan Penghargaan terhadap Perbedaan sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas hubungan antarumat beragama. Kurikulum ini menegaskan bahwa pengajaran agama tidak boleh berfokus pada perbedaan yang dapat memicu sekat-sekat sosial, tetapi harus mengedepankan persatuan dan kasih sayang. Guru-guru agama di seluruh Indonesia diharapkan dapat mengajarkan nilai-nilai ini kepada anak didik mereka agar generasi mendatang tumbuh dengan pemahaman yang lebih moderat dan inklusif.

Di sisi lain, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga terus berupaya menjaga stabilitas keamanan nasional dengan mengalokasikan anggaran untuk pencegahan, perlindungan, dan deradikalisasi. Wakil Ketua Komisi XIII DPR Sugiat Santoso mengapresiasi langkah-langkah BNPT dalam menjalankan program pencegahan radikalisme dan terorisme, yang terbukti efektif dengan tidak adanya peristiwa teror sepanjang tahun 2024. Ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan dalam menangkal ancaman radikalisme yang terus mengintai.

Dalam konteks Ramadhan, masyarakat harus lebih waspada terhadap upaya-upaya provokasi yang dapat memecah belah persatuan. Kelompok-kelompok radikal sering kali menggunakan isu-isu keagamaan untuk memanipulasi emosi umat dan menanamkan bibit kebencian. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk tidak mudah terpengaruh oleh propaganda yang mengarah pada perpecahan. Ramadhan seharusnya menjadi momen untuk meningkatkan ibadah, mempererat silaturahmi, serta memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan.

Selain upaya pemerintah, peran masyarakat dalam menjaga harmoni sosial juga tidak kalah penting. Organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, dan pemuka masyarakat memiliki tanggung jawab moral untuk menyebarkan pesan damai dan menolak segala bentuk intoleransi. Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB), Gus Wal, menekankan bahwa masyarakat harus lebih selektif dalam memilih lembaga pendidikan bagi anak-anak mereka agar tidak terpapar paham radikal. Hal ini penting mengingat banyaknya kelompok yang menyusup ke dunia pendidikan untuk menanamkan ajaran yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan.

Pancasila sebagai dasar negara harus tetap menjadi pedoman utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap upaya untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi radikal harus ditolak dengan tegas. Seperti yang disampaikan Gus Wal, kelompok-kelompok yang ingin memecah belah Indonesia dengan dalih agama sebenarnya hanya berusaha menciptakan kekacauan dan perpecahan. Oleh karena itu, nasionalisme, kebangsaan, dan budaya harus tetap menjadi landasan dalam membangun harmoni sosial.

Keberhasilan aparat keamanan dalam menangkap pelaku terorisme di berbagai daerah, termasuk di Bali, menunjukkan bahwa upaya pencegahan harus terus ditingkatkan. Meskipun Bali dikenal sebagai wilayah yang relatif aman dari tindak pidana terorisme, ancaman radikalisme tetap nyata dan perlu diantisipasi dengan langkah-langkah konkret. Upaya Densus 88 dalam mengedukasi masyarakat mengenai bahaya radikalisme adalah salah satu langkah strategis yang patut diapresiasi dan didukung oleh semua pihak.

Ramadhan adalah waktu yang tepat bagi kita untuk merefleksikan diri dan memperkuat nilai-nilai persaudaraan. Menjaga kesucian bulan suci ini bukan hanya dengan menjalankan ibadah dengan khusyuk, tetapi juga dengan menolak segala bentuk provokasi dan radikalisme yang dapat mengganggu keharmonisan masyarakat. Pemerintah telah berkomitmen untuk terus mencegah penyebaran paham radikal melalui berbagai program strategis, tetapi keberhasilan dari upaya ini juga bergantung pada peran aktif masyarakat. Dengan semangat persatuan dan toleransi yang kuat, kita dapat menjaga Indonesia tetap damai, rukun, dan harmonis di tengah keberagaman yang ada.

 

*)Penulis merupakan mahasiswa Fakultas Agama Islam

Bersatu Jaga Kondusivitas Ramadhan, Waspadai Radikalisme dan Terorisme

Oleh: Silvia AP )*

 

Ramadhan adalah bulan suci yang penuh dengan keberkahan, kedamaian, dan kebersamaan. Namun, di tengah suasana yang seharusnya penuh dengan ketenangan dan keharmonisan, terdapat tantangan yang tidak boleh diabaikan, yaitu ancaman radikalisme dan terorisme. Oleh karena itu, menjaga kondusivitas selama Ramadhan menjadi tanggung jawab bersama, baik oleh pemerintah, tokoh agama, masyarakat, maupun individu.

Pentingnya menjaga kondusivitas selama Ramadhan juga berkaitan dengan bagaimana masyarakat merespons berbagai isu yang berkembang. Isu-isu yang memecah belah, seperti politik identitas, ujaran kebencian, serta penyebaran berita hoaks, sering kali menjadi alat bagi pihak-pihak yang ingin mengacaukan ketertiban sosial. Oleh karena itu, diperlukan sikap yang bijak dalam menerima informasi dan tidak mudah terprovokasi oleh isu yang berpotensi menimbulkan perpecahan.

Fenomena radikalisme dan terorisme ini tentu tidak terjadi secara instan, melainkan melalui proses panjang yang melibatkan indoktrinasi, pencucian otak, dan manipulasi terhadap individu atau kelompok yang rentan. Radikalisasi bisa terjadi melalui berbagai saluran, termasuk ceramah keagamaan, media sosial, atau pergaulan dengan kelompok yang memiliki paham ekstrem.

Peran keluarga dalam mencegah penyebaran paham radikal juga sangat penting. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang membentuk karakter dan pola pikir seseorang. Orang tua perlu menanamkan nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan cinta damai kepada anak-anak sejak dini. Dengan begitu, generasi muda dapat tumbuh dengan pemahaman yang lebih terbuka dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda ekstrem.

Selain itu, lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk pola pikir siswa agar tidak mudah terpapar ideologi radikal. Pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai kebangsaan, keberagaman, serta pemahaman agama yang moderat dapat menjadi benteng yang kuat dalam menghadapi ancaman radikalisme.

Media massa dan media sosial juga memiliki peran strategis dalam upaya menjaga stabilitas selama Ramadhan. Di era digital seperti sekarang, informasi tersebar dengan sangat cepat. Oleh karena itu, media harus berperan sebagai alat edukasi yang menyebarkan pesan-pesan positif, serta menangkal narasi yang berpotensi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Pemerintah sebagai pemegang kebijakan juga, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga ketertiban selama bulan Ramadhan. Upaya yang dapat dilakukan antara lain memperketat pengawasan terhadap kelompok-kelompok yang berpotensi menyebarkan ideologi radikal, menindak tegas pelaku ujaran kebencian, serta menggalakkan program deradikalisasi bagi mereka yang telah terpapar paham ekstrem. Selain itu, kolaborasi antara aparat keamanan, tokoh agama, dan masyarakat perlu diperkuat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya pengamanan yang optimal agar masyarakat dapat merayakan Idul Fitri 1446 H dengan aman dan nyaman. Kapolri juga menegaskan bahwa setiap Polda harus menindaklanjuti arahan dengan langkah konkret di wilayah masing-masing untuk mengantisipasi berbagai potensi gangguan, di antaranya deteksi dini potensi radikalisme dan terorisme guna mencegah gangguan keamanan selama perayaan Idul Fitri.

Menindaklanjuti arahan Kapolri, Polda Sumsel telah menyiapkan berbagai strategi untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik di wilayah Sumatera Selatan. Wakapolda Sumsel Brigjen Pol. M. Zulkarnain menyampaikan bahwa jajaran Polda Sumsel akan mengoptimalkan pengamanan di titik-titik rawan kepadatan lalu lintas, termasuk di jalur lintas timur, lintas tengah, serta jalur alternatif yang sering digunakan pemudik. Selain itu, personel kepolisian akan ditempatkan di pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, dan objek wisata untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan serta potensi gangguan keamanan.

Di sisi lain, peran tokoh agama juga sangat krusial dalam menjaga kondusivitas Ramadhan. Para ulama, kiai, ustaz, dan pemuka agama lainnya memiliki pengaruh besar terhadap umat. Oleh karena itu, mereka harus menjadi teladan dalam menyebarkan ajaran Islam yang penuh dengan nilai-nilai rahmatan lil alamin, yaitu Islam yang membawa rahmat dan kedamaian bagi seluruh alam. Ceramah dan dakwah yang disampaikan hendaknya berisi pesan-pesan damai, menghindari ujaran kebencian, serta menanamkan sikap saling menghormati.

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, melakukan silaturahmi ke Pondok pesantren Al Hanif, Teluk betung Timur, Kota Bandar Lampung. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara kepolisian dan lingkungan pesantren serta memberikan imbauan terkait kewaspadaan terhadap paham radikalisme dan terorisme terutama pada bulan Ramadhan. Ia mengingatkan agar berhati-hati dalam menyaring informasi dan tidak mudah terpancing oleh konten yang mengandung unsur provokasi.

Adapun, masyarakat sendiri sebagai komponen utama dalam kehidupan sosial juga memiliki peran aktif dalam menjaga ketenangan selama bulan suci. Solidaritas antarwarga, sikap saling menghormati, serta keterlibatan dalam kegiatan keagamaan yang positif dapat menjadi langkah efektif dalam menangkal paham radikal.

Dengan menjaga kondusivitas selama Ramadhan, masyarakat dapat menikmati ibadah dengan lebih khusyuk dan nyaman. Radikalisme dan terorisme adalah musuh bersama yang harus dilawan dengan pendekatan yang bijaksana dan strategis. Semua elemen masyarakat memiliki tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan yang damai, aman, dan harmonis. Dengan semangat persatuan dan kesadaran kolektif, kita dapat menghadapi tantangan ini dan memastikan bahwa Ramadhan tetap menjadi bulan yang membawa kedamaian dan keberkahan bagi semua.

 

)* Penulis adalah tim redaksi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Idea