Arrasyid, M.Ag (Dosen Filsafat UIN IB)

Filsafat Itu Asyik

(Dosen Filsafat UIN IB)

Sejarah filsafat terdiri dari tiga periode, periode pertama adalah abad klasik sebagai kelanjutan era kuno ini dimulai dari Atena Alexanderia, dan pusat-pusat pemikiran helenistik dan roma. periode kedua abad pertengahan. Dan periode ketiga abad modern dan di lanjutkan dengan periode post-modern. Filsafat lahir ketika orang mulai tidak percaya dengan jawaban-jawaban mitos terhadap problem hidupnya, sehingga pindah ke model nalar-logos, logos menyelesaikan masalah dengan rasio dengan akal sehat sedangkan mitos dengan jawaban-jawaban konfensi jawaban dongeng jawaban legenda jawaban intuisi.

Filsafat adalah metode berpikir, bedakan filsafat sebagai sebuah metodologi berpikir dengan filsafat sebagai produk pemikiran, banyak orang tidak suka filsafat suka mengakafir-kafirkan filsafat bahkan mengatakan filsafat itu sesat  karena orang melihat filsafat sebagai produk pemikiran, orang tidak melihat filsafat sebagai alat metode berpikir. Sedangkan filsafat itu adalah alat dengan alat yang sama bisa membuat orang anti agama dengan alat filsafat yang sama juga bisa membuat orang menjadi sangat religious, lalu kenapa ada orang anti filsafat karena orang melihat filsafat sebagai produk pemikiran bukan melihat sebagai alat metode berpikir.

Pada hakekatnya, jika ada orang anti filsafat berarti dia anti kebenaran karena filsafat itu yang dikejar adalah kebenaran, dan orang yang anti kebenaran katanya Al-Kindi adalah orang kafir, kalau dicermati sebenarnya orang tidak akan menolak filsafat, kanapa.? Jika orang menerima filsafat maka dia akan lapang dada mendengar kata filsafat, jika orang menolak filsafat maka dia harus berfilsafat untuk membuat argumen tentang kebenaran argumentasinya.

Filsafat itu asyik, karena mampu mengungkapkan suatu hal yang belum terungkap dan mengantarkan kita kepada hal yang selama ini kita anggap suatu hal yang biasa akan menjadi makna yang luar biasa dengan metode analisis kritisnya. Contoh misalnya tentang hanphone atau HP pengetahuan orang tentang HP selama ini hanya alat untuk komunikasi alat untuk berfoto membuka sosial media dan lain sabagainya. Tetapi ketika HP dilihat menggunakan metode analisis kritis Filsafat HP akan menjadi makna yang luar biasa. Di Hp yang terlihat apa,? Ada plastik ada camera dibungkus dengan casing. Dibalik HP ada apa,? Ada manusia kalau tidak ada manusia HP tidak akan ada, dibalik manusia ada apa,? Ada kosmologi karena bahan-bahan tersebut dari unsur kosmologi tetapi kosmologi dan antropologi baru ada kalau ada teologi, jadi HP itu sebenarnya bermakna teologis, jadi jangan dipakai untuk caci maki dan membuli orang.

Tidak ada yang berbahaya dari pemikiran apapun, yang ada pemikiranmu itulah yang berbahaya. Terimakasih

Toyota Avanza: Simbol Kejayaan para Bapak Indonesia dan Mobil Favorit Lintas Generasi

 Toyota Avanza melebihi statusnya sebagai simbol kejayaan para bapak Indonesia. Kini,  Avanza sudah menjadi gambaran warisan dan mobil lintas generasi. 

Selama beberapa tahun terakhir, lahir banyak mobil dengan fitur canggih dan desain futuristik. Namun, di tengah itu semua, kita tidak memungkiri bahwa ada sebuah mobil yang bisa bertahan dan tetap menjadi top of mind para bapak di Indonesia. Mobil yang saya maksud adalah Toyota Avanza.

Toyota Avanza adalah arti dari bapak-bapak Indonesia yang sejati. Yaitu, ia sederhana, tahan banting, dan setia.

Mungkin kita sering bercanda. Menyebut Toyota Avanza sebagai mobil yang “bapak-bapak” banget. Namun, apakah kamu pernah mencoba memahami alasan Avanza malah menjadi mobil favorit lintas generasi?

Untuk menjawab pertanyaan itu, saya mencoba menyusun beberapa analisis. Dan di akhir tulisan ini nanti, kamu akan yakin kalau Toyota Avanza lebih dari sekadar alat transportasi.

#1 Pragmatisme ala bapak Indonesia, yaitu anti sama ribet

Mayoritas bapak di Indonesia itu nggak mau ribet. Mereka maunya yang simpel saja, sederhana, dan nggak bikin hidup mereka tambah ribet. Maklum, kebanyakan bapak, khususnya di usia 35 sampai 40 tahun, harus menanggung beban lebih dari satu keluarga. Makanya, kalau berkesempatan beli mobil, maunya yang simpel dan awet.

Nah, di sini Toyota Avanza hadir menawarkan mesin yang awet dan bensin irit. Mobil ini juga fungsional dan nggak ribet. Kamu bisa membandingkan mobil ini dengan mobil-mobil yang lebih fancy, dengan tombol-tombol bikin pusing. Avanza itu jelas. Nggak bikin pusing.

Buat banyak bapak di Indonesia, kalau mesin bisa nyala dan AC dingin, udah selesai semua masalah. Mau cari apa lagi dalam hidup ini.

Ini adalah nilai jual utama bagi Toyota Avanza. Kelihatan sederhana banget, tapi malah bikin mobil ini tetap jadi pilihan.

#2 Toyota Avanza sebagai simbol tanggung jawab kepala keluarga

Toyota Avanza pasti bisa membuat para pemiliknya bangga. Bukan karena mobilnya fancy dan canggih, tapi karena mobil ini selalu bisa diandalkan.

Avanza memberikan rasa aman karena ia punya reputasi sebagai mobil yang jarang rewel dan ekonomis. Bagi banyak bapak di Indonesia, Avanza adalah bukti dedikasi dan simbol tanggung jawab kepala keluarga.

Bayangkan situasi ini. Ketika libur Lebaran atau mudik, satu keluarga penuh (plus mungkin dua atau tiga keponakan) bisa masuk ke dalam Avanza. Mobil ini adalah alat penghubung keluarga yang tak lekang oleh waktu. Saat mobil-mobil lain hadir dengan embel-embel teknologi terbaru, Avanza tetap jadi pilihan karena fungsionalitas yang selalu terjamin.

#3 Fakta menarik. Avanza = Investasi yang stabil

Di dunia otomotif, nilai jual kembali adalah poin penting. Nah, bapak-bapak yang hobi investasi tahu betul kalau Toyota Avanza termasuk investasi yang “aman.”

Beli hari ini, pakai selama lima tahun, kalau jual lagi enggak bakal rugi-rugi amat. Di pasar mobil bekas, Avanza punya “nilai jual tetap.” Bahkan ketika ada mobil-mobil baru bermunculan dengan gaya dan fitur yang lebih canggih, mobil ini masih tetap diminati karena harganya yang stabil.

Ini alasan kuat kenapa banyak kepala keluarga lebih memilih Avanza daripada sedan atau SUV yang value-nya bakal jatuh lebih cepat. Karena di sini, “keuntungan jangka panjang” itu lebih penting ketimbang tampilan.

#4 Mobil sejuta umat yang tidak pernah ketinggalan zaman

Fenomena Toyota Avanza ini juga bisa dibilang “warisan budaya” di jalanan Indonesia. Kita bisa menemukan Avanza di berbagai kota besar seperti Jakarta sampai pelosok Sumatera dan Papua.

Avanza seperti “kawan lama” yang nggak pernah gagal menemani kita di jalan. Misalnya, dalam situasi mudik, ia adalah mobil yang bisa bikin penumpangnya merasa nyaman. Ciri khasnya, seperti ruang kabin yang luas, kursi belakang yang bisa dilipat rata, serta bagasi yang muat koper besar, sudah menjadi template kenyamanan standar yang susah ditandingi.

Banyak bapak memilih  Avanza bukan tanpa alasan. Mobil ini jadi semacam ikon yang tak lekang oleh waktu. Bahkan ketika ditanya: “Kenapa nggak ganti yang baru aja, Pak?”

Jawabannya sering simpel: “Lha, yang ini masih enak, kok.”

Begitu aja. Nggak pakai drama.

#5 Toyota Avanza dan transisi generasi: Dari para bapak ke anak muda

Meskipun identik dengan bapak-bapak, banyak generasi muda mampu melihat daya tarik  Toyota Avanza. Makanya, banyak anak muda menjadikan mobil ini sebagai “mobil pertama”. Harganya terjangkau dan nggak bikin ribet. Maklum, sama seperti para bapak, anak muda sekarang itu malas sama keribetan.

Selain itu, ada beberapa alasan lain yang membuat anak muda kepincut sama Avanza, misalnya murah dan hemat. Kalau dari sisi desain, Toyota masih setia membuat desain baru yang modern, tanpa kehilangan “sisi bapak” yang pragmatis dan sederhana.

Bahkan, di 2023 yang lalu, Toyota merilis varian baru dengan sentuhan modern. Mereka mencoba menarik pasar anak muda tanpa meninggalkan kesan “ramah bapak” yang telah menjadi ciri khas. Ini seperti Avanza bilang, “Ayo kita sama-sama teruskan warisan ini. Biar anak-cucu kita nanti juga tahu enaknya Avanza.”

#6 Lebih dari sekadar mobil

Toyota Avanza adalah bukti nyata bahwa di balik setiap pilihan kendaraan, ada filosofi hidup yang sederhana tapi mendalam. Mungkin bagi banyak orang, Avanza ini terkesan biasa saja. Tapi justru dalam “kebiasaannya” itu, Avanza berhasil menyentuh banyak lapisan masyarakat Indonesia, dari generasi ke generasi.

Inilah yang membuatnya lebih dari sekadar mobil bapak-bapak. Avanza adalah simbol kebersahajaan, bukti dedikasi, dan kenyamanan yang tak lekang oleh waktu. Bagi sebagian orang, Avanza itu ibarat teman lama yang selalu ada di saat senang dan susah. Jadi wajar saja kalau mobil ini disebut sebagai “mobil sejuta umat.”

Penulis: Alan Kurniawan

Editor: Yamadipati Seno

Mie Serasi Solo, Andalan Mahasiswa UNS yang Terus Bertahan di Tengah Gempuran Penggusuran

Mie Serasi  Solo menjadi langganan mahasiswa UNS karena selain enak dan banyak, harganya juga murah. Meski populer di kalangan mahasiswa, jalan bisnis kedai ini tak selalu mulus karena pernah mengalami penggusuran.

Di Solo, terdapat salah satu kedai mie oriental yang sedang naik daun. Mie Serasi namanya. Lokasinya berada di sekitar Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Awal saya mengetahui kedai tersebut sekitar November 2023 lalu. Saat itu, saya sedang ingin mencari makan di belakang UNS. Kebetulan, saya melihat sebuah warung yang ramai diserbu pembeli. Ia berada tepat di pinggir jalan arah masuk belokan Techno Park Solo.

Awalnya saya agak skeptis, karena sudah banyak yang menjual masakan sejenis, seperti mie chili oil, mie yamin, dan sebagainya. Tendanya juga kecil. Bahkan terkesan agak kumuh. Antrean yang panjang juga membuat saya malas untuk makan di sana.

Namun, karena penasaran, beberapa hari berselang saya mencoba memesan makanan di kedai tersebut memakai aplikasi ojek online. Saya memesan mie chili oil. Dan, di luar dugaan: ternyata asumsi saya di awal tadi terbantahkan.

Mie kenyal dipadukan kuah yang nendang

Menu makanan di kedai Mie Serasi memiliki porsi yang sangat banyak. Satu kemasan mie chili oil berbungkus styrofoam amat penuh, sampai sedikit terbuka karena tak sanggup menampung banyaknya porsi.

Tampilan mie-nya amat menggoda. Warna mie yang terpadu dengan minyak cabai berwarna merah cerah. Sedikit berminyak, agak nyemek, dengan toping ayam dan sayuran yang melimpah. Saya pun langsung mencicipi mie tersebut. Ternyata, rasanya memang nikmat. Rasa khas dari chili oil, yang gurih dan pedas, bersatu dengan mie yang kenyal.

Tekstur mie yang kenyal membuat saya maklum mengapa antrean pembeli selalu panjang. Akhirnya, satu pertanyaan terlintas: bagaimana rasa menu yang lain di Mie Serasi Solo? Apakah seenak ini? Saking hanyutnya dalam pertanyaan ini, saya sampai tidak fokus menonton video di Youtube.

Saya sudah sering mencoba mie chili oil dari berbagai tempat, dan tentu saja banyak yang enak. Tetapi hanya mie inilah yang membuat saya ingin mencoba menu yang lain. Seolah-olah reputasi dari kedai mie ini sudah dijelaskan dari satu mie yang saya pesan karena rasa penasaran tadi.

Sulit dipercaya bahwa mie seharga 12 ribu ini bisa membalikan asumsi saya yang sebelumnya terkesan merendahkan. Pada akhirnya, saya pun jadi kerap mampir untuk makan dan mencoba menu yang lain. Antara lain gahyong, mie chili oil, dan yamin.

Mie Serasi, nama yang sama dengan anak pemilik kedai 

Karena malas mengantre, saya pada akhirnya lebih sering memesan menu di sana via ojek online. Paling tidak seminggu sekali saya memesan makanan di sana.

Restoran terbaik di dekat sini

Setelah berbulan-bulan jadi langganan, saya baru menyadari bahwa lapak Mie Serasi di sekitar Technopark tadi sudah kukutan. Dari rumor yang beredar, lapak di sana sudah tergusur. Kini lokasinya berada di depan Pasar Mebel belakang UNS.

Saya berkesempatan berbincang dengan pemilik kedai Mie Serasi, Bapak Novan Ginting. Menurut ceritanya, dia menamai kedai usahanya itu dari nama anaknya: Sersi Harmonia.

“Sedari awal saya bangun Mie Serasi untuk menjadi legacy anak saya apabila ia berkenan kelak,” kisah Pak Novan saat diwawancarai Mojok, Sabtu (26/10/2024).

Ternyata jiwa bisnis Pak Novan sudah terpupuk sejak duduk di bangku SMA. Bahkan saat kelas 11, tepatnya pada 2012, dia sudah memulai bisnis pertamanya.

“Saya mulai pre-order kaos dan jaket kelas ke teman teman saya. Keuntungannya untuk saya bangun brand clothing sendiri hingga menyebar ke beberapa kota besar seluruh Indonesia (sistem titip jual di distro),” kata Bapak Novan.

Lulus SMA, beliau kemudian melanjutkan usahanya dengan memasuki bidang kuliner semenjak 2014. Dengan pengalaman ini beliau merintis usaha Mie Serasi pada awal tahun 2022 di bazar dan event-event kuliner. Oktober 2023 adalah pertama kedai kaki lima Mie Serasi mulai didirikan.

“Jujur saja Mie Serasi ini project santai, dengan resep santai dan tidak terlalu memaksakan atau self proclaim ‘paling beda’ atau ‘paling enak’,” tegasnya.

 

Pernah digusur, tapi usaha pantang mundur

Meski populer di kalangan mahasiswa dan para pelanggannya, jalan usaha Bapak Novan tidaklah semulus yang dibayangkan. Sebab, adanya pembangunan Rumah Sakit Internasional di dekat area itu membuat para PKL, termasuk dirinya, harus tergusur.

Penggusuran ini resmi dimulai pada Juni 2024 dan sebelum ke tempat terbaru, Mie Serasi sempat berada di depan asrama UNS. Dan, pada akhirnya berada di depan Pasar Mebel  Surakarta sampai saat ini.

“Saya semua mencari sendiri.” ujar bapak Novan, ketika saya bertanya apakah lokasi baru tersebut disediakan oleh pihak penggusur atau mencari sendiri.

Walaupun terkesan beresiko, memindahkan lokasi yang sudah terbilang ramai pengunjung, ternyata lokasi baru itu malah memberikan keuntungan lebih untuk kedai Mie Serasi.

“Puji Tuhan di tempat baru malah lebih ramai, Mas. Karena lebih luas, nyaman, bersih dan mudah dijangkau.” ujar beliau.

Penulis: Dwi Akbar Setiawan

Editor: Ahmad Effendi

Cerita Dosen Bule di Sastra Inggris UNS, Tinggalkan AS untuk Ngajar di Indonesia hingga Jadi Produser Musik EDM di Jogja

Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo punya dosen yang cukup nyentrik. Namanya Sean Stellfox (40). Di samping mengajar, ternyata dia juga menjadi produser musik EDM.

Selama menjadi mahasiswa Sastra Inggris di UNS (hingga sekarang semester 7), rasanya sangat berkesan karena saya juga diajar oleh dosen native speaker. Gampangnya, yaitu dosen bule yang memang didatangkan dari luar negeri.

Di Sastra Inggris UNS ada Mr. Sean Stellfox. Dia adalah dosen asal Delaware, Amerika Serikat, yang mengajar macam-macam mata kuliah penunjang basic English.

Sosok tertutup, tapi menyenangkan

Saat mengajar di kelas, Mr. Sean Stellfox memang terlihat nyaris selalu serius. Itu juga yang membuat beberapa teman saya menjadi agak kurang percaya diri kalau diajar Mr. Sean. Tidak percaya dengan kemampuan bahasa Inggris kami yang masih agak berantakan.

Kalau saya pribadi sih cukup menikmati kelasnya. Sebab, dengan berinteraksi dengan Mr. Sean, saya akhirnya bisa memfasihkan kemampuan bahasa Inggris saya.

Di luar kampus, ternyata Mr. Sean bisa dibilang merupakan sosok nyentrik. Dia tergabung dalam komunitas musik elektronik Jogja Sound Index.

Awalnya saya mendengar cerita bahwa Mr. Sean juga jago nge-DJ dari teman-teman. Saya tentu saja penasaran. Dan ketika iseng-iseng menulis nama “Sean Stellfox” di mesin pencari, ternyata benar. Ada video YouTube yang menunjukkan momen saat Mr. Sean nge-DJ. Namanya juga tercantum dalam komunitas Jogja Sound Index.

Rasa penasaran itu lantas membawa saya pada obrolan langsung dengan Mr. Sean belum lama ini.

Syukur, Mr. Sean dengan ramah dan senang hati berbagi cerita dengan saya. Padahal, meski dikenal akrab dengan mahasiswa di Sastra Inggris UNS, tapi selama ini kami mengenalnya sebagai sosok tertutup.

Terpanggil untuk mengajar hingga ditugaskan ke Indonesia

Bagi Mr. Sean,  mengajar memang sudah jadi panggilan hatinya sejak dulu. Sejak masih tinggal di Amerika pun, dia memang sudah mengajar murid-murid dari berbagai kultur untuk mempersiapkan tes masuk perguruan tinggi di sana, seperti SAT/LSAT.

Karena latar belakang ini, Mr. Sean pun akhirnya terdorong untuk mencoba menambah pengalamannya.

Lewat program Fellowship, dia ingin mengajar anak-anak di luar tanah airnya untuk lebih memahami perspektif murid-murid yang harus menyesuaikan diri di lingkungan yang berbeda.

“Dari program ini juga, saya pun akhirnya ditempatkan di Indonesia sejak 2014. Kalau dihitung-hitung sudah 18 tahun saya menggeluti profesi sebagai pengajar,” ujarnya dengan bahasa Inggris saat kami berbincang pada Rabu (13/11/2024).

Pada awalnya tentu Mr. Sean mengalami culture shock. Namun, seiring waktu, dia mulai menikmati tinggal di Indonesia. Khususnya di Jogja dan Solo.

Dosen Sastra Inggris UNS yang jadi produser musik EDM

Di tahun pertamanya di Indonesia, Mr. Sean tidak langsung ditempatkan di Sastra Inggris UNS. Dia sempat menetap dan mengajar di Jogja selama dua tahun sebagai tenaga pendidik di Universitas Islam Indonesia (UII).

Di kota ini lah Mr. Sean kemudian menemukan komunitas di mana dia bisa menyalurkan hobi yang sudah ditekuni sejak SMA di Amerika, yakni bermusik.

Mr. Sean mengaku, sejak masa sekolah di Amerika dia memang sudah sangat tertarik dengan musik. Dia bahkan tergabung dalam sebuah band. Tapi, seperti band anak sekolahan pada umumnya, band rintisannya tersebut tidak bertahan lama. Hanya saja, tentu saja, hobi bermusiknya tak lantas ikut berhenti.

Sampai akhirnya, pada suatu hari di bulan Maret 2014, dia bertemu beberapa anak yang sedang skateboarding di dekat UGM. Dari sini lah dia bertemu dengan orang dari Jogja Sound Index.

Setelah saling berbincang, Mr. Sean pun akhirnya datang ke acara musik komunitas tersebut hingga akhirnya bergabung dan menjadi anggota. Karena keterlibatanya di komunitas ini, dia pun sempat merilis lagu hingga manggung beberapa kali dengan lagunya sendiri.

Mr. Sean meluruskan, sebenarnya yang dia tekuni bersama Jogja Sound Index bukanlah DJ, melainkan menjadi produser musik EDM..

“Memang cukup mirip, tapi DJ kan biasanya hanya memutar dan mixing lagu-lagu milik orang lain. Sedangkan saya menampilkan suara milik saya sendiri, walaupun ada unsur mixing juga,” ungkapnya.

Ngajar di Sastra Inggris UNS tetap jadi prioritas

Meski sudah merilis lagu sendiri bahkan, Mr. Sean menepis anggapan dari beberapa mahasiswa bahwa produksi musik  merupakan side hustle yang dia lakoni. Baginya, musik hanyalah hobi. Dia tidak berniat untuk mencari penghasilan dari sana.

Karena baginya, mengajar–yang untuk saat ini menjadi dosen di Sastra Inggris UNS–tetap menjadi prioritas yang tidak bisa diganggu gugat. Hobi maupun pekerjaan lainya tidak boleh sampai mengganggu kegiatan akademiknya.

Lagipula, menurut Mr. Sean, acara-acara di mana dia manggung biasanya juga hanya acara musik komunitas biasa. Dia akan datang kalau memang sedang benar-benar luang dari urusan pekerjaan.

Salah satu pengalaman paling unik selama dia menyalurkan hobi bermusiknya adalah tampil  di tengah tong setan saat perayaan Sekaten di Solo pada 2017.

“Sama sekali tanpa persiapan, hanya karena teman saya sempat ngobrol dengan pihak pemilik atraksi sehari sebelumnya, saya diajak tampil,” beber Mr. Sean.

Sampai hari ini, Mr. Sean masih menikmati kehidupannya di Indonesia. Sebagai dosen di Sastra Inggri UNS sekaligus bergiat di komunitas musik. Apakah suatu hari nanti Mr. Sean bakal pulang sekaligus menetap lagi di kampung halamannya di Amerika? Saya tidak berani bertanya.

Penulis: Dahayu Aida Yasmin
Editor: Muchamad Aly Reza