Jangan Terprovokasi ‘Indonesia Gelap’, Pemerintah Komitmen Wujudkan Keadilan dan Kesejahteraan
JAKARTA – Gelombang demonstrasi dan adanya narasi bertajuk ‘Indonesia Gelap’ yang berlangsung serentak di berbagai daerah dinilai sebagai upaya sistematis untuk membentuk opini negatif terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pengamat intelijen Amir Hamzah menegaskan bahwa aksi dan penyebaran isu yang sama sekali tidak berdasar dan tidak relevan tersebut bukanlah gerakan spontan dari masyarakat, melainkan bagian dari agenda politik terstruktur.
“Demo yang terjadi di banyak kota dengan tema yang sama dalam waktu berdekatan menunjukkan adanya perencanaan. Ini bukan sekadar spontanitas dari masyarakat, melainkan ada aktor-aktor tertentu yang menggerakkan,” ujar Amir,
Menurut Amir, narasi ‘Indonesia Gelap’ sengaja dibentuk guna mendiskreditkan Presiden Prabowo dan membuka peluang politik bagi figur lain.
Lebih lanjut, Amir menyebut bahwa skenario ini bertujuan menggiring opini publik agar muncul persepsi pemerintahan saat ini bersifat otoriter.
“Ada upaya untuk membentuk opini bahwa Prabowo adalah pemimpin otoriter, yang anti-kritik. Padahal, ini lebih kepada framing politik yang dimainkan oleh pihak tertentu,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperjuangkan keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.
Dalam pertemuan Dewan HAM PBB ke-58 di Jenewa, ia menegaskan, bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia akan tetap teguh untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat.
“Indonesia akan tetap teguh memajukan amanat konstitusinya, yaitu menciptakan tatanan dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” tegas Menlu.
Sugiono juga menyoroti pentingnya kebijakan pembangunan yang inklusif, seperti program makan bergizi gratis dan layanan kesehatan untuk masyarakat.
“Indonesia menegaskan pentingnya hak atas pembangunan, memastikan negara mengelola sumber daya alamnya demi kesejahteraan rakyatnya,” kata dia.
Di sisi lain, Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i menyampaikan optimisme atas masa depan bangsa.
“Cuaca cerah hari ini menyambut kita di Bandung. Mungkin ini pertanda bahwa masa depan Indonesia juga akan cerah,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa ketahanan sosial budaya harus diperkuat demi stabilitas nasional.
“Ketahanan sosial budaya dibangun dari kesadaran akan siapa kita sebagai bangsa,” tuturnya.
Oleh karena itu, hendaknya masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh narasi gelap yang tidak berdasar.
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo terus menunjukkan komitmen nyata demi mewujudkan keadilan dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia. (*)
[edRW]